Anda di halaman 1dari 7

KALIMAT PASIF DAN KALIMAT AKTIF

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau tindakan. Fokus kalimat
pasif berada pada orang atau benda yang terdampak. ... Selain itu, dalam kalimat pasif kita
bisa menggunakan kata benda, kelompok kata benda (frasa nomina), atau klausa sebagai
subjek.
Subjek berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu perbuatan. Predikatnya berimbuhan di-,
ter- ke-an, dan ter-an. Predikatnya bisa berupa jenis-jenis kata ganti orang yang diikuti kata
kerja tak berimbuhan. Objek pada kalimat pasif adalah subjek pada kalimat aktif. Kalimat
pasif adalah salah satu jenis kalimat yang berdasarkan pada subjek kalimat tersebut. Dalam
kalimat pasif, subjek dikenai suatu tindakan. Predikat yang digunakan dalam kalimat pasif
biasanya diawali dengan imbuhan ter- dan di-. Ciri-ciri Kalimat Pasif dalam Bahasa
Indonesia
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah kalimat pasif, kita harus mengetahui ciri-cirinya
terlebih dahulu. Simak penjelasan berikut. Subjek berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu
perbuatan.Predikatnya berimbuhan di-, ter- ke-an, dan ter-an.Predikatnya bisa berupa jenis-
jenis kata ganti orang yang diikuti kata kerja tak berimbuhan. Objek pada kalimat pasif
adalah subjek pada kalimat aktif. Biasanya terdapat kata oleh atau dengan di dalamnya.
Kalimat Pasif: Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, dan Contoh Kalimat (1) Ilustrasi menulis kalimat
pasif. Bentuk Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia
1. Kalimat Pasif Transitif
ADVERTISEMENT

Merupakan kalimat yang predikatnya mempunyai objek. Adapun pola dasar kalimat ini
adalah O-P-S atau O-P-S-K.
Contoh kalimat:

Ikan kembung digoreng Ibu siang tadi.


Bunga mawar itu disiram Rani agar subur.

2. Kalimat Pasif Intransitif


Merupakan kalimat yang predikatnya tidak berobjek. Adapun pola dasar kalimat
ini adalah S-P atau S-P-K.

Contoh kalimat:
Ikan dijual di pasar pagi.
Ayah terjatuh.
3. Kalimat Pasif Tindakan
Merupakan kalimat pasif yang predikatnya merupakan suatu tindakan atau
perbuatan. Adapun predikat ini biasanya berupa jenis-jenis kata kerja berimbuhan di-, ter,
ke-, atau kata ganti.
Contoh kalimat:

Anak kecil itu dipukul oleh temannya.


Kucing itu dikejar oleh anjing tetangga.

4. Kalimat Pasif Keadaan


Merupakan jenis kalimat pasif yang merupakan keadaan yang menerangkan
kondisi subjek. Adapun predikat pada kalimat pasif ini biasanya adalah contoh kata dasar
berimbuhan ke-an.
Contoh kalimat:
Kaki ayah ketindihan lemari itu.

Raisa ketakutan saat rumah mati lampu.

Bahasa Indonesia mengenal istilah kalimat aktif dan kalimat pasif. Dalam
penerapannya, kalimat aktif biasanya memakai kata kerja yang mengandung awalan me- atau
ber-. Sementara kalimat pasif ditandai dengan kata kerja yang mengandung awalan di-.

Kalimat aktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Subjek (S) melakukan pekerjaan,
Predikat (P) berupa kata kerja yang berimbuhan me- . Kemudian ada Objek (O).
Kalimat aktif dimulai dengan pelaku dan mengandung kata kerja yang aktif dilakukan
oleh pelaku. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja mengandung awalan me- atau ber- . Contoh:
Ayah membeli televisi di supermarket.
Kalimat pasif diawali dengan pelaku yang merupakan sasaran (objek) dari kata kerja yang
ada dalam kalimat tersebut. Contoh: Televisi itu dibeli ayah di supermarket.

kalimat aktif dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni: kalimat aktif transitif, kalimat aktif
intransitif, kalimat aktif semitransitif dan kalimat aktif dwitransitif.
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek. Contoh
Andre memperkenalkan Hendra kepada teman-temannya.

Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya tidak memerlukan objek.
Kata kerja biasanya memakai awalan ber- . Contoh: Ibu berbelanja sayur-sayuran.
Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan pelengkap.
Contoh: Negara Indonesia berlandaskan hukum.
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek dan
pelengkap. Contoh: Petugas itu mengizinkan saya merokok di ruangan ini

kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Kalimat aktif bisa diubah menjadi kalimat pasif. Demikian pula sebaliknya, kalimat
pasif bisa diubah menjadi kalimat aktif. Caranya bisa dilakukan sebagai berikut: pindahkan
posisi menjadi objek, kemudian ubahlah predikat yang berawalan me- menjadi di- ,
tambahkan kata oleh di belakang predikat.

Contoh:
Pemerintah mencangkan Program Indonesia Sehat 2010. (aktif)
Program Indonesia Sehat 2010 dicanangkan (oleh) pemerintah. (pasif)

Pengertian kalimat aktif


Kalimat aktif dapat diartikan sebagai kalimat yang subjeknya melakukan aktivitas
atau tindakan dan menggunakan kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindaknnya tersebut.
Kalimat ini sangat mudah untuk dipahami karena sebagian besar dapat ditemukan dalam teks
bacaan yang sehari-hari dinikmati.

Keberadaannya sangat berguna mengingat kalimat ini dapat menyampaikan pesan


atau informasi dengan lebih jelas dan lebih tepat kepada penerimanya. Disebut sebagai
kalimat aktif karena subjek dalam kalimat ini hanya dapat melakukan sesuatu terhadap objek
karena adanya sebuah perantara.
Kalimat aktif berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai aktivitas atau
tindakan yang dilakukan oleh seseorang baik sedang atau telah melakukan sesuatu.
Keberadaan subjek, predikat, dan biasanya ditambahkan dengan keterangan menjadi hal yang
ditekankan dalam penggunaannya dalam percakapan atau dalam tulisan. Kalimat ini perlu
dimaksimalkan dalam penggunaannya terutama bagi yang sedang belajar atau mendalami
bahasa Indonesia, baik itu penulisan atau penyampaiannya.
Pada dasarnya, kedua kalimat bertolak belakang dalam penggunaannya. Namun,
keduanya memiliki hubungan dimana kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif dan
sebaliknya. Sebuah kalimat pasif juga dapat diubah menjadi kalimat pasif. Baik kalimat aktif
dan kalimat pasif, keduanya sama-sama saling terhubung satu sama lain.
Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki ciri-ciri yang berbeda untuk beberapa
penggunaannya secara tulisan atau lisan. Ciri-ciri kalimat aktif yaitu sebagai berikut.
1. Imbuhan Me- atau Ber- pada Predikat
Imbuhan me- atau ber- dalam kalimat aktif memiliki peranan yang penting karena
dapat membedakannya dengan kalimat yang lainnya termasuk kalimat pasif. Imbuhan ini
terletak pada predikat kalimat yang menjelaskan atau menerangkan suatu tindakan yang
dilakukan oleh subjek. Predikat dalam kalimat aktif merupakan kata kerja yang
menunjukkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Adanya imbuhan membuat
predikat berubah menjadi kata kerja aus. Maksud dari kata kerja aus adalah kata yang
tidak memerlukan imbuhan karena jika diberi imbuhan maka akan menjadi ambigu dan
maknanya tidak ada.
Imbuhan pada predikat juga membuat kalimat yang akan disampaikan akan
menjadi tidak jelas dan tidak sesuai dengan tujuan yang akan disampaikan. Beberapa kata
kerja diantaranya yaitu makan, tidur, mandi, pulang, dan sebagainya. Kata-kata tersebut
jika diberi imbuhan, maka maknanya akan berbeda sangat jauh. Apabila menemukan kata
aus dalam sebuah kalimat atau dalam rangkaian kalimat, hampir bisa dipastikan itu
merupakan kalimat aktif.
2. Subjek Melakukan Tindakan Secara Langsung.

Kalimat aktif menunjukkan bahwa subjek sedang atau telah melakukan tindakan
langsung yang memberikan kemudahan bagi pembaca karena dapat memahami maksud
dari penulis. Dengan hal tersebut, makna yang terkadang dalam tulisan penulis dapat lebih
sempurna disampaikan kepada penerima sehingga dapat mengurangi perbedaan persepsi.

Ciri-ciri kalimat pasif adalah sebagai berikut

1. Imbuhan ter-, di-, ter- an, ter- ke- an pada Predikat


Kata imbuhan dalam kalimat pasif menunjukkan subjek dalam kalimat tersebut
berperan sebagai pihak yang dikenai pekerjaan atau berperan sebagai korban. Jika
imbuhan di atas dalam predikat ditemui pada suatu kalimat, maka kalimat tersebut
termasuk dalam kalimat pasif.
2. Subjek Tidak Melakukan Tindakan Secara Langsung

Jika dalam kalimat aktif subjek merupakan pihak yang melakukan tindakan secara
langsung, lain halnya dengan kalimat pasif. Di dalam kalimat ini, subjeknya berubah
menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif
merupakan objek dalam kalimat aktif dan sebaliknya.
3. Memiliki Kata Ganti yang Dapat Menunjukkan Suatu Kepunyaan
Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan baik itu orang pertama, kedua, atau ketiga
disebut dengan pronomina persona. Dalam pembentukan suatu kalimat, pronomina persona
bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek. Apabila pronomina
persona bergabung dengan predikat dan objek, maka bisa dipastikan kalimat tersebut
termasuk dalam kalimat pasif. Selain itu, pada bagian objek biasanya ditandai dengan adanya
kata “oleh” atau “dengan”, namun hal ini tidak begitu berpengaruh. Sebab, ada tidaknya kata
tersebut tidak merubah makna dari kalimat pasif tersebut.

Jenis-Jenis Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif


Dalam susunannya, kalimat aktif dapat dibedakan menjadi empat yaitu transitif, intransitif,
semitransitif, dan dwitransitif.
1. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat ini merupakan kalimat yang memerlukan objek dalam susunan kalimatnya
agar dapat melengkapi rangkaiannya. Dalam penggunaannya, transitif dapat diubah
menjadi pasif dengan cara mengubah kata kerjanya menjadi bentuk pasif dengan imbuhan.
Selain itu, untuk mengubahnya menjadi pasif maka posisi subjek dengan objek harus
ditukar agar susunannya menjadi lebih tepat. Susunan kalimatnya menjadi subjek-
predikat-objek.

2. Kalimat Aktif Intransitif


Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang merupakan kebalikan dari
transitif, dimana objek merupakan unsur yang tidak diperlukan dalam susunannya.
Sebagai ganti dari hilangnya peran objek, maka kata keterangan atau kata pelengkap
ditambahkan di dalamnya. Kalimatnya dapat dirangkai menjadi subjek-predikat-
keterangan atau pelengkap. Hilangnya posisi objek membuat kalimat ini tidak dapat
diubah menjadi pasif.
3. Kalimat Aktif Semitransitif
Kalimat ini merupakan kalimat yang tidak memerlukan objek dalam rangkaian
kalimat dan hanya bisa diikuti oleh unsur pelengkap saja. Kalimat aktif semitransitif tidak
dapat diubah menjadi kalimat pasif karena tidak adanya objek di dalamnya.
4. Kalimat Aktif Dwitransitif

Kalimat aktif yang terakhir adalah dwitransitif dimana kalimat ini terbentuk dari
tambahan objek dan pelengkap dalam kalimatnya. Karena adanya objek di dalamnya,
maka dapat diubah menjadi bentuk pasif.
Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa pada dasarnya tidak memiliki banyak
perbedaan yang mencolok dalam penggunaannya. Tetapi, penggunaan dengan kalimat lain
yang menyertai merupakan hal yang membedakan keduanya baik itu dalam bahasa Indonesia,
bahasa Inggris, dan yang lainnya. Sebagai contoh penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif
di bahasa Inggris harus mengikuti bentuk struktur tata bahasa Inggris yang cukup rumit.
Bentuk keduanya harus mengikuti aturan seperti dalam bentuk simple present tense, past
tense, perfect tense, past continuous, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia, aturan penggunaan keduanya tidak terlalu rumit seperti dalam bahasa Inggris.
Secara garis besar, kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki 3 perbedaan yang mendasar
dilihat dari struktur kalimatnya. Adapun ketiga perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Subjek dalam kalimat aktif merupakan pihak yang melakukan suatu pekerjaan,
sedangkan subjek dalam kalimat pasif merupakan pihak yang dikenai suatu pekerjaan.
b) Predikat pada kalimat aktif biasanya memiliki imbuhan ber- atau me, sementara pada
kalimat pasif berupa ter-, di-, ter- an, ter- ke- an.
c) Kalimat aktif biasanya tidak memerlukan frasa oleh atau dengan, berbeda dengan
kalimat pasif yang biasanya memerlukan frasa oleh atau dengan.

Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Berikut ini beberapa contoh kalimat aktif menurut penggolongannya.


1. Kalimat Aktif Transitif
a. Petani Mencangkul Sawah

Petani berposisi sebagai subjek, mencangkul adalah predikat sebagai kata kerja,
sedangkan sawah adalah objek yang dicangkul oleh petani.
b. Monyet makan pisang

Kata monyet merupakan subjek, makan merupakan predikat dan termasuk kata aus
karena tidak memerlukan imbuhan, dan pisang merupakan objek dalam kalimat di atas.

2. Kalimat Aktif Intransitif


a. Kerbau berendam di lumpur
Kerbau merupakan subjek, berendam merupakan predikat, dan di lumpur merupakan
kata keterangan yang menunjukkan letak suatu tempat.
b. Atlet itu bertanding dengan semangat
Kata atlet itu merupakan subjek, bertanding merupakan kata predikat, dan dengan
semangat merupakan kata pelengkap.
3. Kalimat Aktif Semitransitif
a. Anak-anak bermain dengan gembira

Kata anak-anak merupakan subjek, bermain merupakan predikat, sedangkan dengan


gembira merupakan pelengkap.
b. Para buruh bekerja sangat giat

Para buruh berposisi sebagai subjek, kata bekerja merupakan kata yang berposisi
sebagai predikat, dan sangat giat merupakan pelengkap.

4. Kalimat Aktif Dwitransitif


a. Ayah membelikan adik sepeda yang baru
Kata ayah menunjukkan subjek, membelikan merupakan predikat, kata sepeda
menunjukkan objek, sedangkan kata yang baru merupakan pelengkap.
b. Ibu berbelanja sayur dan daging untuk makan malam
Ibu merupakan kata yang menunjukkan subjek, berbelanja merupakan kata yang
menunjukkan predikat, sayur dan daging merupakan objek, sementara untuk makan
malam merupakan kata pelengkap.

Anda mungkin juga menyukai