Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau tindakan. Fokus kalimat
pasif berada pada orang atau benda yang terdampak. ... Selain itu, dalam kalimat pasif kita
bisa menggunakan kata benda, kelompok kata benda (frasa nomina), atau klausa sebagai
subjek.
Subjek berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu perbuatan. Predikatnya berimbuhan di-,
ter- ke-an, dan ter-an. Predikatnya bisa berupa jenis-jenis kata ganti orang yang diikuti kata
kerja tak berimbuhan. Objek pada kalimat pasif adalah subjek pada kalimat aktif. Kalimat
pasif adalah salah satu jenis kalimat yang berdasarkan pada subjek kalimat tersebut. Dalam
kalimat pasif, subjek dikenai suatu tindakan. Predikat yang digunakan dalam kalimat pasif
biasanya diawali dengan imbuhan ter- dan di-. Ciri-ciri Kalimat Pasif dalam Bahasa
Indonesia
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah kalimat pasif, kita harus mengetahui ciri-cirinya
terlebih dahulu. Simak penjelasan berikut. Subjek berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu
perbuatan.Predikatnya berimbuhan di-, ter- ke-an, dan ter-an.Predikatnya bisa berupa jenis-
jenis kata ganti orang yang diikuti kata kerja tak berimbuhan. Objek pada kalimat pasif
adalah subjek pada kalimat aktif. Biasanya terdapat kata oleh atau dengan di dalamnya.
Kalimat Pasif: Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, dan Contoh Kalimat (1) Ilustrasi menulis kalimat
pasif. Bentuk Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia
1. Kalimat Pasif Transitif
ADVERTISEMENT
Merupakan kalimat yang predikatnya mempunyai objek. Adapun pola dasar kalimat ini
adalah O-P-S atau O-P-S-K.
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
Ikan dijual di pasar pagi.
Ayah terjatuh.
3. Kalimat Pasif Tindakan
Merupakan kalimat pasif yang predikatnya merupakan suatu tindakan atau
perbuatan. Adapun predikat ini biasanya berupa jenis-jenis kata kerja berimbuhan di-, ter,
ke-, atau kata ganti.
Contoh kalimat:
Bahasa Indonesia mengenal istilah kalimat aktif dan kalimat pasif. Dalam
penerapannya, kalimat aktif biasanya memakai kata kerja yang mengandung awalan me- atau
ber-. Sementara kalimat pasif ditandai dengan kata kerja yang mengandung awalan di-.
Kalimat aktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Subjek (S) melakukan pekerjaan,
Predikat (P) berupa kata kerja yang berimbuhan me- . Kemudian ada Objek (O).
Kalimat aktif dimulai dengan pelaku dan mengandung kata kerja yang aktif dilakukan
oleh pelaku. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja mengandung awalan me- atau ber- . Contoh:
Ayah membeli televisi di supermarket.
Kalimat pasif diawali dengan pelaku yang merupakan sasaran (objek) dari kata kerja yang
ada dalam kalimat tersebut. Contoh: Televisi itu dibeli ayah di supermarket.
kalimat aktif dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni: kalimat aktif transitif, kalimat aktif
intransitif, kalimat aktif semitransitif dan kalimat aktif dwitransitif.
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek. Contoh
Andre memperkenalkan Hendra kepada teman-temannya.
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya tidak memerlukan objek.
Kata kerja biasanya memakai awalan ber- . Contoh: Ibu berbelanja sayur-sayuran.
Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan pelengkap.
Contoh: Negara Indonesia berlandaskan hukum.
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek dan
pelengkap. Contoh: Petugas itu mengizinkan saya merokok di ruangan ini
kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Kalimat aktif bisa diubah menjadi kalimat pasif. Demikian pula sebaliknya, kalimat
pasif bisa diubah menjadi kalimat aktif. Caranya bisa dilakukan sebagai berikut: pindahkan
posisi menjadi objek, kemudian ubahlah predikat yang berawalan me- menjadi di- ,
tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh:
Pemerintah mencangkan Program Indonesia Sehat 2010. (aktif)
Program Indonesia Sehat 2010 dicanangkan (oleh) pemerintah. (pasif)
Kalimat aktif menunjukkan bahwa subjek sedang atau telah melakukan tindakan
langsung yang memberikan kemudahan bagi pembaca karena dapat memahami maksud
dari penulis. Dengan hal tersebut, makna yang terkadang dalam tulisan penulis dapat lebih
sempurna disampaikan kepada penerima sehingga dapat mengurangi perbedaan persepsi.
Jika dalam kalimat aktif subjek merupakan pihak yang melakukan tindakan secara
langsung, lain halnya dengan kalimat pasif. Di dalam kalimat ini, subjeknya berubah
menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif
merupakan objek dalam kalimat aktif dan sebaliknya.
3. Memiliki Kata Ganti yang Dapat Menunjukkan Suatu Kepunyaan
Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan baik itu orang pertama, kedua, atau ketiga
disebut dengan pronomina persona. Dalam pembentukan suatu kalimat, pronomina persona
bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek. Apabila pronomina
persona bergabung dengan predikat dan objek, maka bisa dipastikan kalimat tersebut
termasuk dalam kalimat pasif. Selain itu, pada bagian objek biasanya ditandai dengan adanya
kata “oleh” atau “dengan”, namun hal ini tidak begitu berpengaruh. Sebab, ada tidaknya kata
tersebut tidak merubah makna dari kalimat pasif tersebut.
Kalimat aktif yang terakhir adalah dwitransitif dimana kalimat ini terbentuk dari
tambahan objek dan pelengkap dalam kalimatnya. Karena adanya objek di dalamnya,
maka dapat diubah menjadi bentuk pasif.
Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa pada dasarnya tidak memiliki banyak
perbedaan yang mencolok dalam penggunaannya. Tetapi, penggunaan dengan kalimat lain
yang menyertai merupakan hal yang membedakan keduanya baik itu dalam bahasa Indonesia,
bahasa Inggris, dan yang lainnya. Sebagai contoh penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif
di bahasa Inggris harus mengikuti bentuk struktur tata bahasa Inggris yang cukup rumit.
Bentuk keduanya harus mengikuti aturan seperti dalam bentuk simple present tense, past
tense, perfect tense, past continuous, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia, aturan penggunaan keduanya tidak terlalu rumit seperti dalam bahasa Inggris.
Secara garis besar, kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki 3 perbedaan yang mendasar
dilihat dari struktur kalimatnya. Adapun ketiga perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Subjek dalam kalimat aktif merupakan pihak yang melakukan suatu pekerjaan,
sedangkan subjek dalam kalimat pasif merupakan pihak yang dikenai suatu pekerjaan.
b) Predikat pada kalimat aktif biasanya memiliki imbuhan ber- atau me, sementara pada
kalimat pasif berupa ter-, di-, ter- an, ter- ke- an.
c) Kalimat aktif biasanya tidak memerlukan frasa oleh atau dengan, berbeda dengan
kalimat pasif yang biasanya memerlukan frasa oleh atau dengan.
Petani berposisi sebagai subjek, mencangkul adalah predikat sebagai kata kerja,
sedangkan sawah adalah objek yang dicangkul oleh petani.
b. Monyet makan pisang
Kata monyet merupakan subjek, makan merupakan predikat dan termasuk kata aus
karena tidak memerlukan imbuhan, dan pisang merupakan objek dalam kalimat di atas.
Para buruh berposisi sebagai subjek, kata bekerja merupakan kata yang berposisi
sebagai predikat, dan sangat giat merupakan pelengkap.