Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENGGUNAAN VERBA HANASU DAN KATARU SEBAGAI SINONIM

Tugas Seminar Desain Sekripsi

oleh Reza Chandra Yanuar NIM 2302407051

PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

A. Judul

: Analisis Penggunaan Verba hanasu dan kataru sebagai sinonim

B. Pendahuluan 1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari sitem bahasa adalah linguistik. Hal yang dibahas dari ilmu linguistik adalah ilmu yang mempelajari makna kata atau semantik. Hubungan semantik antara kata satu dengan kata yang lain dikenal dengan nama relasi kata. Dalam penelitian ini akan dikaji tentang relasi kata yang membahas tentang sinonim. Sinonim adalah bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang hampir mirip. Istilah sinonim dalam bahasa jepang disebut ruigigo. Bagi pembelajar bahasa jepang yang berasal dari luar jepang, ruigigo merupakan masalah dalam membentuk kalimat bahasa jepang. Penyebab dari masalah ini dikarenakan pada kamus terjemahan umum dilambangkan dengan kata yang sama, padahal belum tentu rasa atau nilai bahasanya bisa dipakai pada suatu keadaan tertentu. Verba bahasa jepang yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah hanasu dan kataru. Kedua verba tersebut memiliki kemiripan makna, jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Contoh dalam bahasa indonesia ada kalimat berbicara dengan keras. Bagi pembelajar bahasa jepang yang berasal dari Indonesia yang menggunakan kamus umum, kemungkinan akan menerjemahkan kedalam kalimat bahasa jepang tersebut dengan: 1) 2)

Dilihat dari arti kedua kalimat 1) dan 2) bisa dibenarkan. Namun apabila menerjemahkan kalimat saya berbicara kepada teman tentang pengalaman ketika liburan musim panas. Kemungkinan bila dibahasa jepangkan adalah: 3) 4) Dari contoh 3) dan 4) bisa digunakan tetapi memiliki rasa atau nuansa yang berbeda. Contoh kalimat 3) bermakna lawan bicara diajak saling berbicara untuk menanggapi pembicaraan, sedangkan contoh 4) bermakna orang berbicara sedang menyampaikan informasi kepada lawan bicara dan supaya lawan bicara mendengarkan saja tanpa mementingkan untuk ditanggapi. Dalam penelitian ini akan digunakan teknik-teknik metode padan. Metode padan adalah metode atau cara yang digunakan dalam upaya menemukan kaidah dalam tahap analisis data yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahaa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto:1993). Dengan alasan di atas penulis akan meneliti persamaan dan perbedaan verba hanasu dan kataru. Kedua verba ini juga sering muncul dalam setiap pembelajaran bahasa jepang. Harapanya semoga hasil dari penelitian ini bisa menjadi bahan rujukan bagi pengajar bahasa jepang dan para pembelajar bahasa jepang yang ingin mengetahui tentang sinonim.

2. Rumusan dan Batasan Masalah a. Rumusan masalah dalam penalitian ini adalah: 1) Bagaimana persamaan verba hanasu dan kataru dalam kalimat bahasa jepang? 2) Bagaimana perbedaan perbedaan verba hanasu dan kataru dalam kalimat bahasa jepang? 3) Apakah verba hanasu dan kataru bisa saling menggantikan dalam kalimat bahasa jepang? b. Batasan masalah Penelitian ini akan memfokuskan penelitian makna verba hanasu dan kataru dari segi makna leksikal yaitu makna yang terkandung dalam kata tersebut tanpa memperdulikan waktu, aspek dan perubahan bentuk. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan 1) Mencari persamaan verba hanasu dan kataru dalam kalimat bahasa jepang. 2) Mencari perbedaan verba hanasu dan kataru dalam kalimat bahasa jepang. 3) Mencari verba hanasu dan kataru dalam kalimat bahasa jepang yang bisa saling menggantikan dan tidak. b. Manfaat 1) Teoretis Menjadi bahan referensi pembelajar bahasa jepang yang ingin

mengetahui perbedaan dan persamaan verba hanasu dan kataru. 2) Praktis Sebagai bahan rujukan pendidik dalam menjelaskan perbedaan dan persamaan verba hanasu dan kataru. C. Landasan Teori 1. Sinomim Sinonim menurut Chaer (2003:297) disebutkan bahwa sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. Sedangkan sinonim dalam bahasa jepang menurut Iwabuchi dalam Sudijanto dan Dahidi, (2004:114) menyebutkan pengertian ruigigo adalah beberapa kata yang memiliki bunyi ucapan yang berbeda namun memiliki makna yang sangat mirip. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan sinonim atau ruigigo adalah hubungan kata yang memiliki kemiripan dalam makna namun berbeda dalam bunyi. 2. Verba Verba menurut Harimurti Kridalaksana (1993: 226) menyatakan bahwa verba adalah kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat dalam beberapa bahasa lain verba mempunyai ciri morfologis seperti kata, aspek, dan pesona atau jumlah. Dalam bahasa jepang verba menurut Nomura dalam Sudijanto dan Dahidi (2004: 149) menyebutkan Dooshi (verba) adalah salah satu kelas kata dalam bahasa jepang, sama dengan ajektiva-I dan ajektiva-na menjadi salah satu jenis yoogen. Kelas kata ini dipakai

untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau keadaan sesuatu. Dooshi dapat mengalami perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi peredikat. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulakan verba adalah kelas kata yang bisa mengalami perubahan dan memiliki kedudukan sebagai predikat dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau keadaan. 3. Hanasu Berdasarkan A Dictionary Synonyms in Japanese hanasu adalah: a. Mengatakan kata ujaran b. Saling berkata/ saling berbicara. verba hanasu bermakana pembicaraan berasal dari dua arah yaitu pembicara dan lawan bicara yang saling bertukar informasi. 4. Kataru Berdasarkan A Dictionary Synonyms in Japanese kataru adalah a. Menyampaikan kata kepada orang lain tentang peristiwa dan perasaan b. mengungkapkan dengan ujaran tentang suatu kisah. Dapat disimpulkan bahwa verba kataru bermakan pembicaraan berasal dari satu arah yaitu pembicara itu sendiri yang bertujuan menyampaikan informasi, kisah dan rasa.

D. Daftar Pustaka

Abdul, Chaer. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : PT Rineka Cipta. A Dictionary Synonyms in Japanese Dahidi, Ahmad. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Bandung : Kesaint Blank. Informative Japanesa Dictionary Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Lingusitik. Jakarta : Gramedia Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.

Anda mungkin juga menyukai