Abstrak
Studi penelitian berdasarkan semantik (imiron) merupakan bagian dari linguistik (gengogaku) yang
meneliti maknanya. Tentu studi tentang makna ini sangat penting dan memiliki peran karena dalam
bahasa jepang ada makna. Sehingga saat kita menyampaikan informasi kepada orang lain, orang
tersebut akan mengerti arti dari apa yang kita katakan karena makna yang terkandung dalam bahasa
tersebut diserap dengan baik oleh orang lain. Kanyouku (idiom) adalah kombinasi dari dua atau lebih
kata yang memiliki arti tertentu namun sulit untuk dipahami, dan merupakan kombinasi dari arti kata
pembentuknya. Meski itu adalah kombinasi dari masing-masing makna, namun pengucapannya
menunjukkan arti lain. Kanyouku sering memiliki arti yang sangat berbeda dari makna leksikal kata
pembentuknya. Dalam penelitian ini penulis fokus pada kanyouku yang terdiri dari kata koe.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan idiomatik kanyouku yang mengandung
kata koe. Dan begitu juga sesuai dengan wacana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan 23 kanyouku yang menggunakan kata koe. Dari 23
kanyouku diambil 12 kanyouku yang sering digunakan saat belajar dan berkomunikasi dalam bahasa
Jepang. Arti kanyouku yang mengandung metafora adalah 4, metonimi adalah 6, sinekdoke adalah 2
idiom.
Abstract
Study research based on semantics (imiron) is a part of linguistics (gengogaku) which examines the
meaning. Of course the study about this meaning is very important and have a role because in the
Japanese language there is meaning. So that when we convey information to the other person, the
person will understand the meaning of what we say because the meaning contained in the language is
well absorbed by the other person. Kanyouku (idiom) is a combination of two or more words that have
a certain meaning but is difficult to comprehend, and is a combination of the meanings of the word
formers. Although it is a combination of each meaning, but the pronunciation shows another meaning.
Kanyouku often have a very different meaning from the lexical meaning of the word formers. In this
study the authors focus on kanyouku that consisting the word of koe. This study aims to determine the
meaning of lexical and idiomatic meanings of kanyouku containing the word koe. And as well as
according to the figure of speech. This study used descriptive qualitative method. The result of this
study found 23 kanyouku that use the word koe. From 23 kanyouku taken 12 kanyouku that often used
185
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang
Menggunakan Kata ‘Koe’ (声)
when studying and communicating in Japanese. The meaning kanyouku that containing metaphoric is
4, metonymy is 6, synecdoche is 2 idioms.
Pendahuluan
Istilah semantik dalam bahasa
Jepang disebut imiron yang merupakan
cabang linguistik yang mengkaji tentang Kanyouku sangat jarang digunakan oleh
makna. Sutedi (2011, hlm. 127) menyatakan pembelajar bahasa Jepang dikarenakan
bahwa semantik (imiron) merupakan salah ketidak pahaman pembelajar terhadap
satu cabang Linguistik (gengogaku) yang kanyouku itu sendiri. Dan seringkali
mengkaji tentang makna. Objek kajian pembelajar mengartikan kanyouku
semantik antara lain makna kata (go no imi), berdasarkan makna leksikal atau makna
relasi makna antar satu kata dengan kata yang sebenarnya dari kata yang
lainnya (go no imi kankei), makna frasa (ku bersangkutan. Seperti pada contoh (1) 腹が
no imi), dan makna kalimat (bun no imi). 立 つ (hara ga tatsu). Bila dilihat secara
Alwasilah (1993, hlm. 165) idiom makna leksikal atau makna yang sebenarnya,
adalah grup kata-kata yang mempunyai maka frase hara ga tatsu diartikan “perut
makna tersendiri yang berbeda dari makna berdiri”. Namun tidak demikian dalam
tiap kata dalam grup itu. Idiom tidak bisa kanyoku. Penggunaan kanyouku 腹が立つ
diterjemahkan secara harafiah ke dalam (hara ga tatsu) memiliki makna “marah”.
bahasa asing. Idiom adalah persoalan
Selain itu, misalnya pada (2) 顔が
pemakaian bahasa oleh penutur asli. Dalam
bahasa Indonesia kita mempunyai idiom 広 い (kao ga hiroi), yang bila
panjang tangan, jantung hati, makan hati, diterjemahkan secara leksikal, maka akan
dan sebagainya. Orang asing yang sudah berarti “muka lebar” atau “wajah yang
mengerti kata jantung dan hati tidak bisa luas”. Bila kita tidak paham bahwa idiom
langsung menyelami makna jantung hati. itu tidak bisa diartikan secara leksikal saja,
Dalam bahasa Jepang idiom disebut maka kita akan mengira ada orang yang
dengan kanyouku. Menurut Yasuo wajahnya lebar. Padahal sebenarnya dapat
Kuramochi dan Yukiko Sakata dalam diartikan secara idiomatikal 顔 が 広 い
Rustini (2010, hlm. 2) menyatakan bahwa (kao ga hiroi) itu adalah “kenalannya
kanyouku adalah : “Futatsu ijyou no tango banyak”.
ga kimatta musubitsuki o shiteite sorezore Oleh karena itu, makna idiomatik
no tango no imi o tada tsunagi awasete mo adalah makna yang terdapat pada
rikai dekinai betsu no imi o arawasu iikata kelompok kata tertentu yang tidak dapat
o kanyoku to yondeimasu . “ Yang diartikan ditelusuri asal usul kemunculannya, dan
bahwa : yang disebut kanyoku adalah dua makna ini bersifat kiasan. Bila contoh di
buah kata atau lebih yang memiliki atas merupakan contoh dari penggunaan
hubungan, serta mengungkapkan makna dari kanyouku yang terbentuk dari kata hara
masing-masing kata tersebut. ( 腹 ) dan kao ( 顔 ), maka penulis akan
Dari beberapa pengertian diatas menyoroti kanyouku yang terbentuk dari
dapat diambil kesimpulan bahwa kanyouku kata koe (声). Contoh : (3) 声を落とす
adalah gabungan dari dua kata atau lebih (koe o otosu) yang bermakna
yang membentuk sebuah makna yang leksikal ”menjatuhkan suara”. Jika
berbeda dengan makna leksikalnya. menemukan sebuah kalimat ”みんなが寝
たから声を落としてしゃべる。”
(Minna ga neta kara koe o otoshite
186
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
187
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
188
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
rahasia (himitsu) maka orang tersebut kalimat nomor (88) guru berteriak demi
berbicara dengan mengecilkan suaranya agar mencari anak yang hilang agar anak yang
rahasia (himitsu) nya tersebut tidak hilang tersebut dapat mendengar suara
terdengar oleh orang lain. Merendahkan atau gurunya. Pada situasi tersebut adanya
mengecilkan volume suara memiliki keterkaitan antara “mengeringkan suara”
kedekatan makna dengan menjatuhkan atau dan “berteriak dengan keras” karena
menurunkan yaitu membuat sesuatu mempunyai hubungan sebab-akibat yaitu
berpindah atau berubah dari tempat yang ketika mengeluarkan suara keras secara
tinggi ke tempat yang rendah. Berdasarkan berlebihan tentu saja suara akan menjadi
hubungan kedua makna tersebut, koe o otosu kering dan serak. Maka dari itu, pada
berarti kegiatan menurunkan volume suara kanyouku koe o karasu terdapat perluasan
agar tidak mengganggu orang yang ada makna leksikal dan idiomatikal secara
disekitar. metonimia dikarenakan makna leksikal
Pada kanyouku koe o otosu terdapat karasu yakni “membuat kering“ dan
perluasan makna leksikal dan idiomatikal “berteriak dengan keras sampai suara kering”
secara metonimia dikarenakan makna mempunyai kedekatan makna. Maka dari itu
leksikal otosu yakni “menurunkan“ atau koe o karasu memiliki makna idiomatikal
“menjatuhkan” mempunyai keterkaitan mengeluarkan suara terlalu keras sehingga
makna dengan “merendahkan”. Maka dari membuat suara menjadi serak dan tergolong
itu koe o otosu memiliki makna idiomatikal sebagai doushi kanyouku.
mengecilkan volume suara, dan tergolong
sebagai doushi kanyouku. 3. 声を殺す (Koe o korosu)
Koe o korosu memiliki makna
2. 声を嗄らす (Koe o karasu) leksikal membunuh suara. Karena jika
Koe o karasu memiliki makna diartikan berdasarkan kata-kata yang
leksikal membuat suara menjadi serak atau membentuknya yaitu koe yang berarti suara
mengeringkan suara. Karasu memiliki arti dan korosu yang berarti membunuh atau
menjadi serak, kering atau parau. Sedangkan mematikan, maka dari itu makna leksikal
makna idiomatikalnya yaitu : dari kanyouku koe o korosu adalah
「大声で叫んでかすれ音になる。」 mematikan atau membunuh suara.
"Oogoe de sakende kasure oto ni naru. " Sedangkan makna idiomatikalnya yaitu :
‘Berteriak dengan suara yang keras, 「他の人に聞こえないように、声を低く
sehingga menjadi bunyi yang parau. ’ 抑えるようにする。」
(Inoue, 1992, hlm. 129) "Hoka no hito ni kikoenai youni, koe o
(88) 迷子を捜すために、引率の先生は hikuku osaeru youni suru. "
声を嗄らして、遊園地を歩き回ってい ‘Merendahkan suara agar tidak terdengar
ました。 oleh orang lain. ’
“Maigo o sagasu tameni, insotsu no sensei (Yahata, 2010, hlm. 304)
wa koe o karashite, yuuenchi o aruki (95) 仲間に意地悪され、家に帰ると声
mawatteimashita. ” を殺して泣いた。
“Guru pembimbing berteriak sambil “Nakama ni ijiwarusare, ie ni kaeru to koe o
berjalan memutari taman bermain demi koroshite naita. ”
mencari anak yang hilang. ” “Setelah diijahili oleh teman, ketika pulang
(Inoue, 1992, hlm.129) ke rumah, aku menangis diam-diam. “
(Yahata, 2010, hlm. 304)
Berdasarkan contoh nomor (88),
kanyouku koe o karasu diartikan dengan Pada contoh nomor (95) kanyouku
“berteriak dengan suara yang keras”. Pada koe o korosu mempunyai makna diam-diam.
189
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
Contoh nomor (95) memiliki kemiripan seharusnya. Sehingga kanyouku koe o kagiri
karena “diam-diam” adalah suatu kegiatan ni itu mempunyai perluasan makna secara
yang terkesan tidak ingin diketahui oleh metafora dikarenakan adanya keterkaitan
orang banyak dan tentunya berusaha untuk antara makna “limit” atau “batas”, dengan
tidak mengeluarkan suara yang keras. “sekuat mungkin”. Dan mempunyai arti
Makna korosu yang berarti membunuh pun yaitu berusaha mengeluarkan suara sekuat
memiliki kedekatan arti dengan suatu mungkin dari biasanya untuk tujuan dan
kegiatan yang tidak ingin diketahui oleh maksud tertentu. Koe o kagiri ni termasuk
orang banyak, Berdasarkan kedekatan ke dalam meishi kanyouku.
makna leksikal dan idiomatikalnya, koe o
korosu bermakna “merendahkan suara agar
tidak terdengar oleh orang lain” dan 5. 声を掛ける (Koe o kakeru)
memiliki perluasan makna secara metonimia Kakeru dalam bahasa Jepang
dan termasuk kedalam doushi kanyouku. memiliki berbagai macam makna tergantung
kata benda dan partikel yang ada di
4. 声を限りに (Koe o kagiri ni) depannya. Seperti pada http://chigai-
Koe o kagiri ni memiliki makna allguide.com misalnya kabe ni kakeru yang
leksikal pada batas suara. Kagirini ni berarti “menggantungkan”, koshi o kakeru
terbentuk dari kata kagiri dan partikel ni. yang berarti “duduk”, jikan o kakeru yang
Kagiri memiliki arti batas. Jika diartikan berarti “menghabiskan waktu”, denwa o
berdasarkan kata-kata pembentuknya yaitu kakeru yang berarti “menelepon”, kagi o
koe yang berarti suara dan kagiri yang kakeru yang berarti “mengunci”, megane o
berarti batas ditambah dengan partikel ni kakeru yang berarti “mengenakan”,
yang berarti pada, maka makna leksikal dari meiwaku o kakeru yang berarti
kanyouku koe o kagiri ni adalah pada batas “membebani”, hoken o kakeru yang berarti
suara. Sedangkan makna idiomatikalnya “melamar”, shio o kakeru yang berarti
yaitu : “menaburkan”, saiban ni kakeru yang
berarti “berargumen”, dan lain sebagainya.
「出せる限りの声を出して。」
Bila dilihat dari hal tersebut, koe o kakeru
"Daseru kagiri no koe o dashite. "
memiliki makna leksikal menggantungkan
‘Mengeluarkan suara sebisa yang
suara. Sedangkan makna idiomatikalnya
dikeluarkan. ’
yaitu :
(Tsuchiya, 2014, hlm. 159)
「呼びかける。話しかける。誘う。」
(97) 彼女は助けを求めて声を限りに
"Yobi kakeru. Hanashi kakeru. Sasou. "
叫んだ。 ‘Memanggil, menyapa, mengundang. ’
“Kanojyou wa tasuke o motomete koe o (Tsuchiya, 2014, hlm. 159)
kagirini sakenda. ” 「一緒にするように誘う。」
“Ia berteriak sekencang mungkin untuk
meminta bantuan. ” "Isshoni suru youni sasou. "
(Yahata, 2010, hlm. 304)
‘Mengajak untuk melakukan sesuatu
Pada contoh kalimat nomor (97)
bersama-sama. ’
kanyouku koe o kagirini mempunyai arti
berteriak sekencang mungkin yang (Yahata, 2010, hlm. 304)
mempunyai keterkaitan makna dengan kata (99) 今度の試合には、後輩たちにも声を
asalnya yaitu kagiru atau kagiri yang berarti 掛けて応援に行くつもりだ。
“batas” atau “limit”. Mengeluarkan suara “Kondo no shiai ni wa, kouhatachi ni mo
sebisa dan sekencang mungkin adalah koe o kakete ouen ni iku tsumori da. ”
keadaan dimana berusaha sebisa mungkin “Pada pertandingan selanjutnya Saya juga
mengeluarkan suara lebih dari biasanya atau akan mengajak adik-adik tingkat untuk
lebih dari batas kemampuan dan limit yang bersama-sama pergi mensupport.”
190
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
191
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
tidak keluar, namida ni nomareru yang dan ageru yang berarti menaikkan.
berarti dipenuhi, futokoro ni dosu o nomu Sedangkan makna idiomatikalnya yaitu :
yang berarti membawa dan
menyembunyikannya. Kanyouku koe o 「大きな声を出す。自分の意見を発明す
nomu termasuk ke dalam arti “menahan agar る。」
tidak keluar” sama seperti pada namida o "Ookina koe o dasu. Jibun no iken o
nomu dan katazu o nomu. Dan makna hatsumei suru. "
leksikal dari kanyouku koe o nomu yaitu
meminum suara. Sedangkan makna ‘Mengeluarkan suara yang keras,
idiomatikalnya yaitu : mengemukakan pendapat.’
「ひどく緊張したり、驚いたり悲しんだ
(Tsuchiya, 2014, hlm. 159)
りして、声が出ない。」
"Hidoku kinchoushitari, odoroitari (115)子供は、「痛い、痛い」と声を上
kanashindarishite, koe ga denai. " げた。
‘Suara tidak keluar dikarenakan sangat
tegang , terkejut, atau sedih. ’ “Kodomo wa ‘itai, itai’ to koe o ageta.
(Akao, 1992, hlm. 389) “Anak berteriak ‘sakit,sakit’. ”
(112) あまりの惨事に、思わず声を呑
む。 (Tsuchiya, 2014, hlm. 159)
“Amari no sanji ni, omowazu koe o nomu. ” (116) 待遇の改善を求めて、従業員が団
“Tanpa sadar tercengang ketika mendengar 結して声を上げた。
bencana yang dasyat. ”
(Akao, 1992, hlm. 389) “Taiguu no kaizen o matomete, jyuugyouin
ga danketsushite koe o ageta. ”
Berdasarkan contoh (112) dapat
disimpulkan bahwa koe o nomu itu adalah “Semua pekerja bersatu untuk menuntut
keadaan dimana suara tidak dapat keluar demi kemajuan pelayanan. ”
dikarenakan sangat kaget dan terkejut (Tsuchiya, 2014, hlm. 159)
setelah melihat atau mendengar suatu
kejadian (tercengang). Makna leksikal dari (117) 普通の人々が、原発政策に反対の
kanyouku koe o nomu yang berarti 声を上げた。
meminum suara, memiliki keterkaitan
makna dengan tercengang, karena minum itu “Futsuu no hitobito ga, genpatsu seisaku ni
mempunyai kesan menelan sesuatu kedalam hantai no koe o ageta. “
kerongkongan, begitu halnya dengan ‘Orang-orang biasa bersuara untuk
kanyouku koe o nomu yang berarti menelan menentang kebijakan tentang pembangunan
suara sehingga suara menjadi habis dan tenaga nuklir’
tidak dapat dikeluarkan lagi. Maka dari itu
kanyouku koe o nomu memiliki perluasan (Utaguchi, 2014, hlm. 262)
makna secara metonimia dan termasuk pada Pada contoh nomor (115) koe o
doushi kanyouku. ageru memiliki makna berteriak. Sedangkan
pada contoh nomor (116) dan (117)
10. 声を上げる (Koe o ageru) memiliki makna menuntut dan bersuara
Koe o ageru memiliki makna untuk menentang. Menuntut dan bersuara
leksikal menaikkan suara. Karena jika untuk menentang disini memiliki kesan
diartikan berdasarkan kata-kata mengemukakan pendapat. Sehingga dapat
pembentuknya yaitu koe yang berarti suara diambil kesimpulan bahwa kanyouku koe o
ageru mempunyai dua makna yaitu berteriak
193
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
atau mengeluarkan suara dengan volume satu suara atau menyatukan suara menjadi
yang tinggi dan mengemukakan pendapat. satu. Suara disini berarti pendapat dan
Makna verba ageru yang berarti menaikkan pemikiran. Soroeru sendiri memiliki makna
mempunyai kedekatan makna dengan menyatukan. Pada kanyouku koe o soroeru,
mengeluarkan suara dengan volume yang kata koe lah yang mengalami perluasan
tinggi, dikarenakan pada saat mengeluarkan makna sebagai pendapat atau pemikiran,
suara si pembicara “menaikkan” volume sehingga kanyouku koe o soroeru memiliki
suaranya. Selain itu kata “menaikkan” juga perluasan makna leksikal dan idiomatikal
mempunyai kedekatan makna dengan secara sinekdok dikarenakan “suara” yang
mengemukakan pendapat dikarenakan agar merupakan hal umum diperkhusus menjadi
pendapat dapat didengar banyak orang, “pendapat” atau “pemikiran”. Dan termasuk
maka pendapat tersebut harus dikeluarkan kedalam meishi kanyouku.
dengan cara menaikkan suara agar terdengar
oleh orang banyak. Maka dari itu kanyouku 12. 声が掛かる (Koe ga kakaru)
koe o ageru memiliki perluasan makna
leksikal dan idiomatikal secara metafora dan Kakaru dalam bahasa Jepang
termasuk pada doushi kanyouku. memiliki berbagai macam makna tergantung
kata benda dan partikel yang ada di
11. 声を揃える (Koe o soroeru) depannya. Misalnya jikan ga kakaru yang
Koe o soroeru memiliki makna berarti “menghabiskan”, me ni kakaru yang
leksikal menyatukan suara. Karena jika berarti “bertemu”, kagi ga kakaru yang
diartikan dari kata-kata yang membentuknya berarti “terkunci”, wani ni kakaru yang
yaitu koe yang berarti suara dan soroeru berarti “terkena”, denwa ga kakaru yang
yang berarti menyatukan atau menjadikan berarti “mendapat”, dan lain sebagainya.
satu. Sedangkan makna idiomatikalnya Koe ga kakaru memiliki makna leksikal
yaitu : suara yang digantung. Sedangkan makna
idiomatikalnya yaitu :
「皆がいっせいに同じことを言う。一つ
のことについて皆がそろって同じ考えを 「一緒に何かをするようにと誘われる。
言う。」 上の立場の人から推薦されたり、引き立
"Minna ga issei ni onaji koto o iu. Hitotsu てられたりする。」
no koto ni tsuite minna ga sorotte onaji
kangae o iu. " "Isshoni nanika o suru youni to sasowareru.
‘Semua orang bersama mengatakan hal yang Ue no tachiba no hito kara suisen saretari,
sama atau berkumpul untuk mengatakan hikitateraretari suru. "
pendapat dan hal yang sama. ’ ‘Diajak untuk melakukan sesuatu bersama
(Akao, 1992, hlm. 389) atau direkomendasikan dan dipuji orang
yang posisinya diatas. ’
(118) 卒業生のだれもが、この大学で有
意義な時間を過ごしたと声を揃える。 (Yahata, 2010, hlm. 303)
“Sotsugyousei no daremo ga, kono daigaku 「誘われる。」
de yuuigi na jikan o sugoshita to koe o
soroeta. ” "Sasowareru. "
“Semua wisudawan satu suara bahwa
‘Diundang. ’
mereka telah menghabiskan waktu yang
sangat berarti di kampus ini. ” (Tsuchiya, 2014, hlm. 158)
(Tsuchiya, 2014, hlm. 160)
(126) 友人から「君も来ないか」と声が
Berdasarkan contoh nomor (118) 掛かり、旅行に加わることになった。
kanyouku koe o soroeru memiliki makna
194
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
195
Dwi Prihanti Moehardini, Nuria Haristiani, Dedi Sutedi. Kajian Semantik Kanyouku Yang Menggunakan
Kata ‘Koe’ (声)
197