Anda di halaman 1dari 7

ISSN: 2087 - 4742

BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL BANGSA


INDONESIA
Deanty Rumandang Bulan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Bale Bandung
deantyrbulan@unibba.ac.id

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi antar masyarakat, bahasa dapat pula dijadikan alat
untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Artikel ini membahas hubungan antara bahasa
dan identitas dengan spesifikasi bahasa Indonesia dan identitas nasional bangsa Indonesia
dari tinjauan sosiolinguistik. Sebagai bangsa yang dibangun atas dasar keberagaman suku
bangsa dan budaya, Indonesia memiliki modal yang baik dalam memupuk rasa nasionalisme
dan memperkuat identitas kebangsaan melalui penggunaan bahasa Indonesia. Dengan begitu,
setiap masyarakat Indonesia akan memiliki identitas kesukuan dan identitas nasional yang
kuat sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Kata kunci : bahasa, identitas, bahasa Indonesia, nasionalisme

Pendahuluan
Melalui para pemuda, pada 28 kedudukannya sebagai bahasa negara,
Oktober 1928, bangsa Indonesia sepakat bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa
mendeklarasikan bahasa Indonesia sebagai resmi kenegaraan, bahasa pengantar
bahasa persatuan di Indonesia. Dalam pendidikan, alat perhubungan tingkat
prosesnya, bahasa Indonesia mengalami nasional dan alat pengembangan
perjalanan panjang sampai akhirnya resmi kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
diakui sebagai bahasa nasional Republik teknologi (Nugroho, 2015, hlm. 285)
Indonesia. Dalam kajian sosiolinguistik
Sebagai bahasa yang digunakan di disebutkan bahwa bahasa memiliki
Republik Indonesia, bahasa Indonesia hubungan yang sangat erat dengan
memiliki dua kedudukan yaitu sebagai keberadaan masyarakat. Bahkan, bahasa
bahasa nasional dan bahasa negara. Dalam dianggap sebagai ciri atau identitas suatu
kedudukannya sebagai bahasa nasional, kelompok masyarakat.
bahasa Indonesia berfungsi sebagai Artikel ini akan memberikan
lambang kebanggaan kebangsaan, paparan tentang bahasa Indonesia sebagai
indentitas nasional, media penghubung identitas nasional bangsa Indonesia dari
antarwarga, antardaerah dan antarbudaya, tinjauan sosiolinguistik tentang bahasa dan
serta media pemersatu suku, budaya dan identitas. Sosiolinguitik adalah cabang
bahasa di Nusantara. Sedangkan dalam ilmu linguistik dan merupakan keilmuan

JISIPOL | 23
Deanty Rumandang Bulan

interdisipliner antara sosiologi dan sensus tahun 1930 hanya memiliki 1.6
linguistik. persen penutur di Nusantara, dipilih
Sebelumnya, pada bahasan menjadi bahasa persatuan di Indonesia,
berikut, akan dibahas terlebih dahulu dan kemudian dikenal sebagai bahasa
sejarah singkat perkembangan bahasa Indonesia (Montolalu dan Suryadinata,
Indonesia sebagai bahasa nasional di 2007, hlm. 39-40)
Republik Indonesia Pemilihan bahasa Melayu sebagai
„akar‟ dari bahasa Indonesia, bukanlah
Sejarah Singkat Perkembangan Bahasa
dilakukan tanpa alasan. Meskipun dengan
Indonesia
jumlah penutur yang jauh lebih sedikit dari
Sebagai sebuah bangsa yang
jumlah penutur bahasa Jawa dan bahasa
dibangun atas dasar keberagaman suku
Sunda sebagai dua bahasa dengan jumlah
bangsa dan budaya, pengambilan
penutur terbanyak di Indonesia, bahasa
keputusan untuk menjadikan bahasa
Melayu adalah lingua franca atau bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional di
penghubung bagi penutur yang tidak
Republik Indonesia bukanlah perkara yang
memiliki bahasa yang sama di wilayah
mudah diputuskan. Sebagai negara yang
Nusantara pada masa kerajaan-kerajaan.
memiliki populasi penduduk yang banyak
Selain itu, dalam perkembangannya,
dan beragam, 47 persen dari populasi
bahasa Melayu telah banyak digunakan
Indonesia pada tahun 1930 berasal dari
oleh para nasionalis, artikel pada surat
suku Jawa. Artinya, bahasa Jawa adalah
kabar yang dibaca oleh para politisi
bahasa yang memiliki penutur paling
Indonesia saat itu pun banyak ditulis
banyak di Indonesia. Meskipun begitu,
dalam bahasa Melayu. Hal ini mendorong
bahasa Jawa tidak dipilih menjadi bahasa
para pemuda menjadikan bahasa Melayu
nasional karena beberapa alasan. Beberapa
yang kemudian disebut sebagai bahasa
diantaranya adalah karena bahasa Jawa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam
adalah bahasa yang rumit, dan adanya
deklarasi sumpah pemuda pada 28 Oktober
hirarki dalam bahasa Jawa yang
1928. Meskipun begitu, bahasa Melayu
menjadikan adanya perbedaan penggunaan
yang kemudian dinamai bahasa Indonesia
bahasa yang digunakan untuk berbicara
dalam sumpah pemuda itu, belum
dengan seseorang yang posisi sosialnya
„sepenuhnya‟ disahkan menjadi bahasa
berada lebih rendah dan lebih tinggi. Hal
nasional. Saat itu, bahasa Indonesia
ini akan menyulitkan bagi penutur baru. Di
„masih‟ berstatus sebagai bahasa persatuan
sisi lain, bahasa Melayu yang menurut
sampai akhirnya diresmikan sebagai

24 | JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


Volume 3 No. 2 Juni 2019
ISSN: 2087 - 4742

bahasa nasional sesaat setelah baik dari masyarakatnya yang bukan


kemerdekaan Indonesia (Sneddon, 2003, penutur bahasa tersebut. Di India
hlm 5-6; Montolalu dan Suryadinata, 2007, misalnya, pada tahun 2001, formulir-
hlm. 39-40). formulir resmi untuk sensus harus dicetak
Dengan disahkannya bahasa dalam tujuh belas bahasa sedangkan di
Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia yang jumlah bahasanya jauh
Republik Indonesia, secara otomatis, lebih banyak, formulir resmi serupa hanya
bahasa Indonesia juga memainkan dicetak dalam bahasa Indonesia dan tidak
perannya sebagai lambang dan jati diri mendapat penolakan dari masyarakatnya
bangsa Indonesia. (Sneddon, 2003, hlm. 6). Sejatinya, bahasa
adalah deretan bunyi yang digunakan oleh
Bahasa Indonesia sebagai Identitas
manusia untuk berkomunikasi dalam
Nasional Bangsa Indonesia
kehidupan sehari-hari. Namun, bahasa
Sebagai bahasa yang berasal dari
tidak bisa dilepaskan dari masyarakat itu
penduduk yang bukan mayoritas, dapat
sendiri. Ada rasa memiliki, sehingga tak
dikatakan bahasa Indonesia berkembang
jarang, penerimaan terhadap bahasa yang
dengan baik. Fishman (Sneddon, 2003,
dianggap asing tidak selalu berjalan
hlm 5) menyebut proses penerimaan
dengan baik.
bahasa Indonesia sebagai bahasa
Dalam kajian sosiolinguistik,
pemersatu dan bahasa nasional sebagai
bahasa tidak semata dilihat sebagai sebuah
sebuah proses yang ajaib dimana penutur
sistem bunyi, tetapi juga dilihat sebagai
yang bukan penutur asli bahasa tersebut
bagian yang tidak terpisahkan dan melekat
sukses diyakinkan untuk menerima bahasa
pada manusia dan masyarakat. Edward
Indonesia, yang bukan merupakan bahasa
(2009, hlm. 54) menyebut, ada hal lain
ibu mereka, menjadi bahasa pemersatu dan
dari bahasa selain fungsinya untuk
bagian dari identitas mereka.
berkomunikasi. Artinya, adanya hubungan
Indonesia sendiri bukanlah satu-
lain dalam bahasa yang menunjukan
satunya bangsa yang dibangun atas dasar
adanya hubungan bahasa dengan identitas.
keberagaman, khususnya keberagaman
Lebih lanjut, Edward (2009, hlm. 21) juga
bahasa. Namun, tidak banyak negara di
mengatakan bahwa bahasa dapat dianggap
dunia yang berhasil mengangkat salah satu
sebagai ciri/penanda seseorang.
bahasa yang ada di negaranya menjadi
Menurut Goebner (Erdward, 2009,
bahasa nasional dan bahasa persatuan
16), kata identitas merujuk pada
dengan mendapatkan penerimaan yang
kepemilikan secara subjektif terhadap diri

JISIPOL | 25
Deanty Rumandang Bulan

sendiri, penanda klasifikasi penting bagi pertama sebagai [∫] adalah teman,
diri sendiri atau sebuah kelompok serta sedangkan mereka yang mengucapkannya
dapat menjadi penanda yang [s] adalah musuh dan karenanya dibunuh
menggambarkan keanggotaan seseorang sekaligus. Ilustrasi lain untuk
dalam sebuah kelompok. Seorang manusia menggambarkan hubungan bahasa dan
sering kali tidak hanya memiliki satu identitas adalah penggunaan nama yang
identitas, bisa jadi seseorang memiliki diberikan kepada seseorang dapat
lebih dari satu identitas ataupun satu berfungsi sebagai alat identifikasi yang
identitas yang menyeluruh (terdiri dari sama seperti di atas. Pada tahun sembilan
berbagai identitas) (Edward, 2009, hlm 2). puluhan, selama diskusi dalam bahasa
Untuk membedakan seorang Perancis tentang identitas dengan remaja
berasal darimana, identifikasi melalui fisik berbahasa Perancis lain seusianya, seorang
saja tentu tidak cukup. Seseorang yang siswi berkata: “Nama depan saya yang
berasal dari Jawa Barat tidak memiliki merusak segalanya, awalnya tidak ada
banyak perbedaan secara fisik dengan yang memperhatikan, namun begitu guru
seseorang yang berasal dari Jakarta. memanggil nama lengkap saya di awal
Terlebih, migrasi dari satu daerah ke tahun, Bang! mereka yang tidak mengenal
daerah lain sudah menjadi bagian dari saya berkata, 'nama apa ini?' Dan saya
kehidupan masyarakat modern. Oleh harus mengatakan bahwa ibu saya adalah
karena itu, pengklasifikasian identitas orang Jerman”
seseorang dapat juga dilihat dari bahasa Pada kasus pertama, attribut
yang digunakannya. terkecil dari bahasa yaitu penyebutan
Bahasa dan identitas memiliki bunyi konsonan awal pada kata shibboleth
hubungan yang sangat erat, Tabouret- menjadi penentu apakah si penutur adalah
Keller (2017) memberikan dua buah bagian dari kelompoknya ataupun
ilustrasi bagaimana bahasa dapat dijadikan penyusup. Sedangkan pada kasus kedua,
alat untuk mengidentifikasi identitas anak tersebut teridentifikasi sebagai
seseorang. Diceritakan di medan perang keturunan Jerman dari nama depan yang
setelah kemenangan atas rakyat Efraim, dia warisi dari Ibunya. Hal tersebut
Orang-orang Gilead menerapkan tes menggambarkan bagaimana bahasa
identitas-bahasa untuk memilah-milah sebagai bagian dari budaya yang melekat
teman dan musuh: semua prajurit diminta pada masyarakat dapat digunakan untuk
untuk mengucapkan kata shibboleth; menunjukan identitas masyarat suatu
mereka yang mengucapkan konsonan kelompok. Jika hal tersebut terjadi di

26 | JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


Volume 3 No. 2 Juni 2019
ISSN: 2087 - 4742

Indonesia, untuk kasus pertama, tentu untuk menunjukan bahwa mereka


sebagai seorang penutur asli bahasa memiliki identitas berbeda dan bukanlah
Indonesia, kita dapat dengan mudah bagian dari Belanda.
membedakan mana yang merupakan Menurut Humboldt (Edward, 2009,
penutur asli bahasa Indonesia dan yang hlm.205), bagi sebuah negara, bahasa
bukan terlepas dari keberagaman logat adalah ruh sekaligus hal yang paling
yang ada di Indonesia. Kasus kedua penting bagi budaya bangsa tersebut.
mungkin tidak terlalu familiar untuk Sebagai bangsa yang memiliki semboyan
beberapa budaya Indonesia yang tidak Bhineka Tunggal Ika, Indonesia sadar
terbiasa dengan penggunaan nama dengan keberagaman bahasa yang ada. Hal
keluarga. Tetapi, untuk orang-orang yang ini diaplikasikan dengan tidak tergesernya
memiliki tradisi mewariskan nama keberadaan bahasa daerah oleh keberadaan
keluarga, mengenali identitas seseorang bahasa Indonesia sebagaimana dijamin
dari nama keluarganya tentu menjadi hal dalam Undang-Undang Republik
yang sangat lumrah. Indonesia tentang pemeliharaan bahasa
Pada tahun 1930 sampai dengan daerah.
1950an, penggunaan bahasa Indonesia Bila dikelompokan, ada tiga jenis
adalah sebuah pilihan politis untuk bahasa yang digunakan di Indonesia yaitu
menunjukan simbol nasionalisme dan bahasa nasional, bahasa daerah dan bahasa
perlawanan pada Belanda (Janti, 2018). asing (Montolalu dan Suryadinata, 2007,
Hal ini dilakukan para putra-putri bangsa hlm. 43). Tentu saja, penggunaan ketiga
untuk menunjukan identitas ke- bahasa tersebut digunakan secara
Indonesiaannya. Walaupun, pada saat itu bergantian dalam kehidupan masyarakat
tidak banyak yang benar-benar fasih Indonesia. Bahasa daerah seringkali
berbicara bahasa Indonesia. Masyarakat digunakan untuk berkomunikasi dengan
yang berasal dari kaum terpelajar jauh keluarga dan kerabat dekat, ataupun
lebih fasih berbahasa Belanda. Kalaupun dengan orang yang memahami bahasa
ada yang bisa menggunakan bahasa yang sama dalam konteks percakapan yang
Indonesia, bahasa Indonesia yang dipakai lebih santai. Sedangkan bahasa Indonesia
masih sangat terdengar sangat Melayu biasanya digunakan untuk berkomunikasi
seperti bahasa yang digunakan para dalam skala yang lebih luas, dengan orang
sastrawan. Meskipun begitu, para putra- yang tidak bisa berbahasa daerah yang
putri bangsa saat itu tetap berusaha sama dan dalam konteks yang lebih
berbicara menggunakan bahasa Indonesia formal. Meskipun, dewasa ini, banyak

JISIPOL | 27
Deanty Rumandang Bulan

keluarga yang sudah tidak menggunakan wilayah lainnya. Di Singapura, terdapat


bahasa daerah dan lebih memilih beberapa: bahasa seperti bahasa Melayu,
menggunakan bahasa Indonesia sebagai Mandarin, Inggris, Tamil yang saling
bahasa yang mereka gunakan dalam bersaing. Pemerintah Singapura
keluarga. Sedangkan, bahasa asing memutuskan bahasa Inggris sebagai bahasa
digunakan dalam skala internasional ketika nasional. Di Belgia, bahasa Perancis,
seseorang harus berhadapan dengan orang bahasa Belanda dan bahasa Jerman berebut
lain dari negara yang berbeda, meskipun dominansi sebagai bahasa yang digunakan
saat ini, banyak anak muda mencampurkan konstitusi (Rahardjo, 2010).
penggunaan bahasa asing dalam Melihat bahwa bahasa
percakapan hariannya. merepresentasikan identitas seseorang atau
Melihat mayoritas penduduk sebuah kelompok, penerimaan terhadap
Indonesia adalah bilingual, jika dilihat dari bahasa resmi di luar dari bahasa ibu
penggunaan bahasanya, dapat dikatakan seseorang tentu berpengaruh pada
seorang yang berkebangsaan Indonesia eksistensi identitas orang tersebut. perlu
setidaknya akan memiliki minimal dua adanya kebesaran hati untuk menerima
buah identitas, identitas suku bangsanya identitas baru di luar dari identitas yang
dan identitas nasionalnya. Untuk itu, telah ada.
penggunaan bahasa Indonesia sebagai Dalam hal ini, Indonesia memiliki
bahasa nasional tentu berperan besar modal yang baik dalam memupuk rasa
terhadap pemertahanan identitas nasional nasionalisme dan memperkuat identitas
bangsa Indonesia. kebangsaan melalui penggunaan bahasa
Sehubungan dengan diangkatnya Indonesia. Para pendahulu kita telah
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, mencontohkan teladan untuk meletakan
sekaligus secara otomatis sebagai identitas kepentingan bangsa di atas kepentingan
nasional, sebagai masyarakat Indonesia suku bangsanya. Penutur bahasa Jawa
kita boleh berbangga hati dengan apa yang yang jumlahnya jauh lebih banyak, dengan
telah kita capai. Di Kanada, bahasa besar hati menerima bahasa Indonesia
Perancis dan bahasa Inggris saling berebut sebagai bahasa baru yang akan digunakan
pengaruh untuk menjadi bahasa resmi sebagai bahasa negara di Republik
negara. Sampai hari ini tidak ada yang Indonesia. Selain itu, setiap masyarakat
kalah dan yang menang. Solusinya, bahasa Indonesia sadar atas identitas kesukuannya
Perancis dipakai sebagai bahasa resmi di dan identitasnya sebagai bagian dari
wilayah Quebec, dan bahasa Inggris di bangsa Indonesia.

28 | Volume
JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
3 No. 2 Juni 2019
ISSN: 2087 - 4742

Penutup awanan-lewat-bahasa-Dwgmg [6
Mei 2018]
Secara singkat, dapat disimpulkan
bahwa peran bahasa sebagai identitas suatu Montolalu, L. R., & Suryadinata, L.
(2007). “National language and
kelompok masyarakat dapat dijadikan
nation-building: The case of Bahasa
media untuk penguatan identitas Indonesia” dalam Language nation
and development. Singapore: ISEAS
kelompok. Oleh karena itu, penguatan
Publishing.
identitas nasional bangsa Indonesia
Nugroho, A. (2015). “Pemahaman
sebenarnya dapat dilakukan dari hal
kedudukan dan fungsi bahasa
terkecil yaitu penggunaan bahasa Indonesia sebagai dasar jiwa
nasionalisme”. Prosiding Seminar
Indonesia. Semakin kita bangga
Nasional Bulan Bahasa UNIB2015
menggunakan bahasa Indonesia, semakin [Online]. 285-291. Tersedia pada :
http://repository.unib.ac.id/11134/1/
kuat identitas kita sebagai bangsa
29.%20Agung%20Nugroho.pdf [6
Indonesia. Selain itu, penggunaan bahasa Mei 2019]
Indonesia oleh seluruh masyarakat
Sneddon, J. N. (2003). The Indonesian
Indonesia dapat menimbulkan perasaan language: Its history and role in
modern society. Sydney: UNSW
kepemilikan yang sama terhadap bahasa
Press.
Indonesia diantara masyarakat Indonesia
Tabouret‐ Keller, A. (2017). “Language
yang beragam. Hal ini dapat memperkuat
and identity” dalam The handbook of
rasa nasionalisme di antara masyarakat sociolinguistic. 315-326.
Indonesia.
Rahardjo, Mudjia. (2010). Tragedi Bahasa
di Belgia. [Online]. Tersedia pada :
Daftar Pustaka https://www.uin-
malang.ac.id/r/100401/tragedi-
Edwards, J. (2009). Language and
bahasa-di-belgia.html. [6 Mei 2019].
identity: Key topics in
sociolinguistics. Cambridge:
Cambridge University Press.

Janti, Nur. (2018). Perlawanan Lewat


Bahasa. [online].Tersedia pada :
https://historia.id/politik/articles/perl

JISIPOL | 29

Anda mungkin juga menyukai