Anda di halaman 1dari 3

NAMA: YUNITA EKA SAFITRI

NIM: 190721637621
JURUSAN: GEOGRAFI
PERGURUAN TINGGI: UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SOAL-SOAL TENTANG WAWASAN KEBAHASAAN (1)


1. Telah disepakati bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional. Coba
ceritakan proses terbentuknya bahasa Indonesia sehingga berkedudukan sebagai bahasa
nasional!
Sejak awal Masehi, lingua franca di Indonesia adalah bahasa Melayu. Namun, pemerintah kolonial
Belanda membawa pengaruh dalam perkembangan bahasa Melayu sebagai lingua franca di
Indonesia. Awalnya, bahasa Melayu disepakati sebagai bahasa pengantar di sekolah karena dinilai
sebagai bahasa yang dipahami sebagian besar rakyat Indonesia. Munculnya politik etik yang
berusaha memberikan pengetahuan barat kepada bangsa Indonesia mengharuskan penguasaan
terhadap bahasa Belanda. Untuk itu, bahasa Belanda dijadikan mata pelajaran di sekolah rakyat.
Lambat laun, bahasa Melayu mulai dianggap sebagai bahasa rendahan.
Tuntutan penguasaan bahasa Belanda semakin meningkat dari bangsa Indonesia. Hal itu bukan
hanya karena pengetahuan barat yang mudah didapat apabila menguasai bahasa Belanda, tetapi juga
menjadi syarat untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan. Dari sinilah, munculnya kaum
intelektual Indonesia yang menyadari hak untuk merdeka dan membentuk pemerintahan sendiri.
Mereka membentuk organisasi-organisasi yang mengunakan bahasa Melayu agar dapat dipahami
semua rakyat Indonesia. Kemudian, munculnya surat kabar dan majalah yang berbahasa Melayu
sehingga menguatkan penggunaan bahasa Melayu di Indonesia.
Puncaknya, 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda di Jakarta, pemuda-pemuda Indonesia
mengucapkan Sumpah Pemuda. Isi sumpah yang ketiga yaitu berbahasa yang satu, bahasa
Indonesia, telah dipastikan bahwa kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Pada kongres itu pula, nama bahasa Melayu diganti dengan  bahasa Indonesia untuk
pertama kalinya.

2. Jelaskan beberapa faktor penentu yang memungkinkan bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa
nasional!
 Faktor Idial
Faktor idial berkaitan dengan  cita-cita bangsa yang terkandung dalam Sumpah Pemuda 1928.
Dengan adanya faktor idial bahasa Indonesia tidak tergugat kedudukannya kerena secara nyata
berkait erat dengan cita-cita mewujudkan kebangsaan Indonesia. Dalam hal ini Indonesia menjadi
pilar ketiga yang menopang kebangsaan Indonesia.
 Faktor Konstitusional
Faktor kedua yang memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia adalah UUD 1945. Dengan
dicantumkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dalam undang-undang dasar negara itu,
kukuhlah kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia itu.
 Faktor Kebahasaan
Faktor kebahasaan melekat pada bahasa Indonesia sendiri. Faktor kebahasaan berupa kenyataan
bahwa bahasa Indonesia berakar pada bahasa Melayu yang telah menjadi bahasa perhubungan sejak
berabad-abad yang lalu. Faktor menempatkan bahasa Indonesia mempunyai wilayah persebaran
yang lebih luas dibandingkan dengan bahasa nusantara lainnya. Barangkali dasar faktor yang
menjadi alasan mengapa bahasa Melayu dipilih untuk menjadi bahasa persatuan dan dinyatakan
sebagai bahasa Indonesia.

1
3. Apabila Anda bertemu dengan teman dari luar daerah di k awasan Indonesia yang berbeda bahasa daerahnya,
tentunya Anda akan berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh teman Anda tersebut. Saya menduga, yang
Anda gunakan adalah bahasa Indonesia. Apabila demikian, bahasa Indonesia tersebut berfungsi dan berkedudukan
sebagai apa? Jelaskan pula rasionalnya!
Jadi berdasarkan penjelasan di atas bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa
nasional dan berfungsi sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berlatar belakang
sosial budaya dan bahasa yang berbeda.
Bahasa Indonesia mampu memperhubungkan bangsa Indonesia yang berlatar belakang sosial
budaya dan bahasa ibu yang berbeda-beda. Berkat bahasa Indonesia, suku-suku bangsa yang
berbeda-beda bahasa ibu itu dapat berkomunikasi secara akrab dan lancar sehingga
kesalahpahaman antarindividu dan antarkelompok tidak pernah terjadi. Bahasa Indonesia
memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu
dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan pada nilai-nilai sosial budaya
serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa nasional, kita dapat
meletakkan kepentingan nasional kita jauh di atas kepentingan daerah dan golongan kita.

4. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara/resmi didasarkan atas landasan konstitusional. Sebutkanlah
landasan itu dan mengapa landasan formal itu diperlukan?
Landasan konstituonal tersebut yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Landasan
formal ini diperlukan karena memberikan kedudukan yang kuat bagi bahasa Indonesia untuk
digunakan dalam urusan kenegaraan dan urusan tata pemerintahan.

5. Jelaskan dan berikan contoh atas fungsi bahasa Indonesia di bawah ini dalam kedudukannya sebagai bahasa
negara/resmi:
5.1 bahasa resmi kenegaraan;
Maksud dari bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahwa bahasa Indonesia dipakai
di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan
baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Contoh:
Kegiatan penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainya, serta pidato-pidato kenegaraan.

5.2 bahasa pengantar resmi di lembaga–lembaga pendidikan formal;


Bahasa Indonesia memiliki fungsi fital di dunia pendidikan di nusantara ini, mulai dari taman
kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali pada daerah-daerah
tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya seperti Aceh,
Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makasar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga
pendidikan Sekolah Dasar.
Contoh:
Karya-karya ilmiah di perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir mahasiswa, seperti
skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau laporan penelitian)  yang ditulis dengan menggunakan
bahasa Indonesia.

5.3 bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pembangunan serta
pemerintah; dan
Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah, dan
antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.

2
Contoh:
Sosialisasi terkait Program Keluarga Berencana (KB) melalui berbagai media massa, baik itu
elektronik maupun media cetak.

5.4 bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu serta teknologi modern.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu
pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-
majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku
yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah
itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
Contoh:
Penyebaran ilmu dan teknologi baik melalui penulisan maupun  penerjemahan buku-buku teks
serta penyajiannya di lembaga-lembaga pendidikan maupun melalui penulisan buku-buku untuk
masyarakat umum dan melalui sarana-sarana lain di luar lembaga-lembaga pendidikan telah
dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

6. Bagaimana tanggung jawab Saudara dalam upaya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia?
Sebagai bangsa dan warga negara Indonesia, kita semua memiliki tanggung jawab yang sama
dalam membina bahasa Indonesia. Tanggung jawab tersebut meliputi menggunakan dan
melestarikan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat kita
lakukan adalah dengan menghindari penggunaan bahasa asing yang berlebihan, kecuali jika kata
asing tersebut belum memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Hal ini memang tidak
mudah, tetapi jika tidak dibiasakan dari awal, kita akan semakin kesulitan membina dan
melestarikan bahasa Indonesia. Dalam hal pengembangan bahasa Indonesia kita bisa menjadi
pembaca,pendengar dan pemirsa yang baik apabila ada media massa yang memberikan informasi
seputar bahasa.

Anda mungkin juga menyukai