Contoh Kandoushi :
Contoh meishi :
Contoh :
2) Keiyoushibun
I-keiyoushibun (Adj. I)
「体がだるい」
3) Meishibun
「今日は休みだ」
b 。 Berdasarkan pada jumlah klausanya
1)Tanbun (kalimat tunggal)
田中さんは先生です。
秋が来た。
部屋にテレビがある。
Contoh:
「静かにしろ!」 (meirei/perintah)
『どうぞ、お上がりください」 (irai/permohonan)
『動くな!」 (kinshi/larangan)
『一緒に帰ろう!」 (kanyuu/ajakan)
Unsur dan pola kalimat
1.Unsur kalimat
kalimat dalam bahasa Jepang terbentuk dari perpaduan beberapa
jenis kata yang disusun berdasarkan pada aturan gramatikalnya. Pada
umumnya jenis kata pembentuk kalimat tersebut terdiri dari meishi, doushi,
keiyoushi, jodoushi, joshi, setsuzokushi, fukushi dan kandoushi. Unsur
kalimat dalam bahasa Jepang secara garis besarnya terdiri dari subjek,
predikat, objek, keterangan, modifikator dan penyambung. Unsur subjek
dan objek biasanya diisi dengan nomina termasuk nomina jadian,
sedangkan unsur predikatnya diisi dengan verba, adjektiva, nomina
ditambah dengan kopula. Unsur keterangan mencakup keterangan tempat,
waktu, alat dan lain-lain. Modifikator digunakan untuk memperluas atau
menerangkan subjek, objek dan lain-lain.
2) Pola kalimat
pada bagian sebelumnya telah disinggung bahwa kalimat
berdasarkan pada jenis kata yang dijadikan sebagai predikatnya dibagi
menjadi tiga macam, yaitu: kalimat verbal, kalimat adjektiva dan kalimat
nominal. Kalimat verbal yaitu kalimat yang berpredikat verba, baik verba
transitif maupun intrasitif.
a) pola kalimat verba intransitif
subjek+partikel ga/wa+verba intransitif
雨が降る。
子供が泣いている。
b)P ola kalimat verba transitif
Subjek+partikel ga/wa+objek+partikel O+verba transitif
太郎は新聞を読んでいる。
ひろしが手紙を書く。
c)Pola kalimat adjektiva-i
subjek+partikel wa/ga+adjektiva-i
この花は美しい。
京子のかみのけが長い。
d ) pola kalimat adjektiva-na
subjek+partikel wa/ga+adjektifa-na+kopula da
この町は静かだ。
田中さんは親切です。
e) Pola kalimat nomina
subjek+partikel wa+nomina+kopula da
彼は学生です。
Kategori gramatikal dalam predikat
kategori gramatikal pada predikat kalimat verbal dalam bahasa
Jepang biasanya mencakup tingkat kehalusan, bentuk positif dan negatif,
voice atau diatesis, aspek, kala atau tense dan modalitas.
1)Tingkat kehalusan dan bentuk positif dan negatif
dalam situasi formal terhadap lawan bicara yang kedudukan lebih
tinggi atau kepada yang lebih akrab biasanya digunakan bentuk halus. Tetapi
adalam situasi tidak formal digunakan kalimat bentuk biasa. Selain itu, dalam
bahasa Jepang ada tingkatannya mulai dari bahasa untuk diri sendiri dan
untuk orang lain, bahasa halus atau sopan bahasa akrab dan bahasa kasar,
yang semuanya dikelompokkan kedalam taiguu-hyougen.
Contohnya:
あそこにゆうびんきょくがあります。
あそこにゆうびんきょくがある。