Anda di halaman 1dari 3

BAB II

品詞 HINSHI ‘KELAS KATA’


2.1 Pendahuluan
Pengertian hinshi berdasarkan beberapa linguis bahasa Jepang memiliki arti yang
beragam, antara lain Murakami (1986: 19) menyebutkan bahwa hinshi merupakan klasifikasi
kelas kata berdasarkan karakternya secara gramatikal, dan dibagi dua ke dalam kelompok
jiritsugo ‘morfem bebas’dan fuzokugo ‘morfem terikat’. Selain Murakami, Iiori, dkk
(2000:338) klasifikasi hinshi dibagi ke dalam delapan kelompok namun Tokieda dalam
Nihongo Kyouiku Jiten (1998), yang menyatukan pendapat Murakami dan Iiori dengan
menambahkan dan membagi hinshi ke dalam sepuluh kelompok, yang akan dipaparkan lebih
lanjut.
2.2. Klasifikasi Hinshi
2.2.1 Meishi (名詞) disebut juga atau nomina atau kata benda. Contohnya, kutsu 靴(sepatu),
tsukue 机 (meja). Meishi terbagi lagi atas; futsuu meishi ‚nomina umum’, koyuu
meishi’nama diri’, jimeishi’nomina waktu’, suushi’nomina bilangan’, keishiki
meishi’nomina formalitas’, dan daimeishi ‚pronomina, yaitu kata-kata yang
dipakai sebagai pengganti nama orang, benda, perkara, arah, tempat, dan
sebagainya, contoh :

 Pronomina Persona 1 (kata ganti orang pertama) :


 私, あたし, 僕
 Pronomina Persona 2 (kata ganti orang kedua) :
 あなた、おまえ
 Pronomina Persona 3 (kata ganti orang ketiga) :
 かれ, 彼女

2.2.2 Rentaishi 連体詞‘prenomina’, merupakan jiritsugo yang tidak mengalami perubahan


yang berfungsi sebagai penunjuk nominayang terletak di belakangnya. Contoh: kono ,
sono, ano.

2.2.3 Fukushi 副詞 ‘adverbia’, yaitu berfungsi sebagai kata keterangan untuk yougen 用言
(predikat). Contohnya, zutto ず っ と (terus), taihen 大 変 (seperti, seolah-olah), dan
lain-lain. Fukushi ini terdiri atas; Joutai Fukushi adalah adverbia yang menjelaskan
verba dengan rinci akan suatu proses dan fungsi keadaan. Teido no fukushi adalah
adverbia yang umumnya membantu ajektiva dan menyatakan derajat suatu keadaan,
selain menerangkan verba, adverbia yang menjelaskan waktu, jumlah, dan arah.
Selanjutnya, Chinjutsu Fukushi adalah adverbia yang mengungkapkan suatu keadaan
berkaitan dengan kepastian, dugaan, negasi, larangan, interogatif, perbandingan,
harapan, dan penegasan.
2.2.2 Doushi 動 詞 ‘ verba’merupakan jenis kata yang termasuk ‘yougen’ (kata yang
mengalami perubahan dan berfungsi sebagai predikat) dan menyatakan aktifitas. Sifat
dari verba dapat berdiri sendiri dan berkonjugasi(活用がある).
Contoh: 読む - 読みます - 読まない 
2.2.4 Keiyoushi   形 容 詞 . 形 容 動 詞 ‘ ajektiva’ i dan na, merupakan jiritsugo yang
mengalami perubahan dan merupakan salah satu jenis kata yang termasuk yougen
(kata yang mengalami perubahan dan berfungsi sebagai predikat).
2.2.5 Setsuzokushi 接 続 詞 ‘ konjungsi’ berfungsi untuk menyatukan hubungan antar
kalimat atau bagian kalimat atau frase dengan frase. Contohnya, soshite そして (lalu,
kemudian), suru to す る と (selanjutnya, dengan demikian). Terbagi atas; junsetsu,
gyakusetsu, heiretsu, dan taihi.sentaku.
2.2.6 Joshi 助 詞 atau Partikel. Bila kata ini terpisah dari kata lain, maka kata ini tidak
memiliki arti. Joshi hanya berfungsi untuk menyambung kata-kata jiritsugo dalam
pembentukan kalimat bahasa Jepang dan juga menentukan arti kata tersebut.
Contohnya, no の (kepunyaan, milik), de で (dengan, di), to と (dengan), he へ
(menunjukkan pergi ke suatu tempat), dan lain-lain. Terbagi atas; kakujoshi,
toritatejoshi, heiretsujoshi, juntaijoshi, dan setsuzokujoshi.

2.2.7 Kandoushi 感 動 詞 ’ interjeksi’. Kata yang menyatakan ekspresi, perasaan, cara


memanggil, cara menjawab, dan sebagainya. Contohnya, ee え え (ya, benar),
moshimoshi もしもし (halo), kandoushi terbagi atas empat jenis, menyatakan perasaan,
panggilan, sahutan, dan salam.

2.2.8 Jodoshi 助動詞’konjugasi’ yaitu kata yang mengalami perubahan (Katsuyougaaru 活


用 が あ る ). Kata dalam bahasa Jepang suatu saat akan mengalami suatu perubahan
(konjugasi), perubahan ini tergantung pada kata yang mengikutinya dan
mengakibatkan perubahan makna. Berikut adalah pembagian konjugasi.
1. Mizenkei (未然形), adalah bentuk untuk disambung dengan bentuk ingkar [ない]
contoh (verba) → [読ま•ない] [読も•う]
2 Renyoukei (連用形), adalah bentuk untuk disambung dengan yougen (用言) yang
dalam hal ini adalah doushi (動詞) dan joudoushi (助動詞) [ます] . Contoh : dalam
動詞 → [読み • ます/ はじまる]  [起き•ます/出す]
dalam 名詞 → 楽しかった、楽しくなる。
3 Shuushikei (終止形) adalah bentuk dasar dan bentuk yang biasa digunakan dalam
ragam tulis yaitu [だ] [である] . Contoh : 動詞 → [食べる] [教える]  名詞
→ 楽しい
4 Rentaikei ( 連 体 形 )  yaitu verba (bentuk kamus) yang digunakan sebagai
modifikator. - Rentaikei yaitu bentuk yang diikuti dengan taigen seperti: toki, koto,
hito contoh: waktu bangun – kuru toki, orang yang sehat – genkina hito
- Verba rentaikei dapat juga diikuti dengan akhiran bentuk waga, dono, ano, dll.
contoh: waga+kuni : waga kuni (negri saya).

5 Kateikei ( 仮 定 形 )  yaitu perubahan verba ke dalam bentuk pengandaian (bentuk


~ba). contoh: kalau menulis – kakeba , kalau bangun – okireba
6 Meireikei (命令形)  yaitu perubahan verba ke dalam bentuk perintah.
contoh: hayaku nero - cepat tidur; ashita uchi e koi yo - besok datanglah ke rumah;
nigero - selamatkan dirimu; yasume - istirahatlah
; ganbare – berusahalah ; tomare - berhenti

Anda mungkin juga menyukai