Anda di halaman 1dari 4

“KETAIRON/MORFOLOGI”

Di susun oleh :

1. Prathama Tryas Pramudita (1621700011)

Program Studi Bahasa Jepang


Fakultas Sastra
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tahun 2017/2018
1.1. Latar Belakang
Bahasa yang digunakan oleh setiap bangsa memiliki keragaman tata bahasa.
Misalnya, bahasa Jepang, yang juga mempunyai keragaman tata bahasa sendiri. Oleh
karena itu, untuk mempermudah pemahaman tentang bahasa Jepang, maka perlu untuk
mengetahui tentang linguistik bahasa Jepang. Linguistik bahasa Jepang disebut dengan

日本語学 ‘ Nihon go- gaku’,artinya ilmu bahasa Jepang.

Dalam linguistik bahasa Jepang ( Nihon go-gaku ) mempunyai berbagai cabang

linguistik, diantaranya adalah Fonetik ( 音声学 ‘ onseigaku’ ), fonologi ( 音韻論‘on-in-

ron’ ), morfologi (形态 論 ‘keitairon’ ), sintaksis ( 統語論‘tougoron’ ), semantik ( 意味

論 ‘imiron’ ), pragmatik ( 御 用 論 ‘goyouron’ ), sosio-linguistik ( 社 会 言 語 学

‘shakai gengogaku’ ) dan lain-lain ( Dedi Sutedi, 2003 : 6 ) . Selain itu, ada juga yang
disebut dengan morfofonemik. Morfofonemik adalah gabungan dua cabang linguistik,
yaitu morfologi dan fonologi.

2.1. Pengertian Morfologi (Keitairon)


 Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa
sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata
serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi
semantik.

 Morfologi (keitairon / 意味論) merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji

tentang kata dan Proses Pembentukannya. Objek kajian Morfologi yaitu paling tinggi
kata (go/ tango), yang paling rendah ialah morfem (keitairon).

2.3 Pengertian Morfem (Keitaiso)


 Morfem (keitaiso) dalam bahasa jepang = merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat
membentuk kata atau dapat merubah arti. Sedangkan kata (tango) merupakan morfem
bebas/ bentuk bebas yang memiliki makna, tidak terikat dan dapat berdiri sendiri.
Morfem terbagi dua yaitu: Morfem bebas (jiyuu keitaiso) dan morfem terikat (kousoku
keitaiso). Morfem bebas merupakan morfem yang dapat berdiri sendiri misalnya ‘hon’,
sedangkan morfem terikat ialah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, harus diikat
dengan morfem lainnya, misalnya ‘bako’ dalam ‘honbako’.

Dalam morfologi verba bahasa Jepang, terdapat ’gokan’ dan ’gobi’. Koizumi (1993:
95) mengatakan ’gokan’ adalah morfem yang maknanya terpisah dengan jelas. Sutedi
(2003:43) menambahkan bahwa ’gokan’ adalah morfem yang menunjukan makna
aslinya. Sedangkan ’gobi’ menurut Sutedi (2003 :43) adalah morfem yang menunjukan
makna gramatikalnya. Murarki dalam Hasibuan (2003: 10) mengatakan penanda akhir
atau ’gobi’ disambung dibelakang kata dasar, adalah bentuk yang sangat kuat bergabung
dengan kata dasar, gobi merupakan penanda waktu kala penegasan dan negasi.
2.3 Prinsip & Klasifikasi Mofen
Dalam Morfologi ada 3 hal penting yang dibahas yaitu:
Afiksasi (Setsuji), yaitu cara mengimbuhkan/ melekatkan ke dalam kata dasar, menurut
Koizumi (1993:95) dalam bahasa Jepang afiksasi terbagi atas 3, yaitu:
Awalan (Settouji), pengimbuhan dengan menambahkan di awal kata dasar (Prefiks),
contoh: * まー=まっ白、まっ赤 *おー=お名前、お元気
Akhiran (Setsubiji), pengimbuhan dengan menambahkan di belakang kata dasar (Sufiks),
gobi merupakan setsubiji sedangkan setsubiji belum tentu gobi. contoh:

· ーさ=高さ、暑さ

ーする=勉強する、運動する
Sisipan (Setsuchuji), pengimbuhan dengan menambahkan di tengah kata dasar (infiks),
contoh: * みる=見える *きく=聞こえる
Reduplikasi (Jufuku), yaitu pengulangan kata. Dalam bahasa Jepang, onomatope juga
merupakan unsur yang mengalami proses ulangan (Tsujimura dalam Hasibuan; 2003: 16).
Kozumi (1993: 108-109) membagi reduplikasi menjadi dua, yaitu :

– Reduplikasi kata dasar

Contoh: 人々’hitobito’、山々’yamayama’

– Reduplikasi afiksasi

Contoh : 若い /waka-i/ => 若々しい/waka-waka-shii/


Komposisi (Fukugo), yaitu penggabungan dua buah kata yang membentuk satu kata baru.
Dalam bahasa Jepang, menurut koizumi (1993:109) adalah merupakan penggabungan
beberapa morfem yang terbagi atas berbagai variasi.

DAFTAR PUSTAKA

 https://gakuseicodes.wordpress.com/2016/02/14/morfologi-bahasa-jepang/
 Rusmadji, Rustam, 1993. Aspek-Aspek Sintaksis Bahasa Indonesia, Malang: IKIP
Malang.

Anda mungkin juga menyukai