Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah ekspresi seperti ide ide gagasan pikiran dan

perasaan yang akan untuk disampaikan kepada orang lain dengan tujuan

apa yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh lawan bicara

atau pendengar melalui bahasa yang telah diungkap secara tulisan maupun

lisan. Bahasa juga merupakan suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat

arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama,

berkomunikasi, dan mengindentifikasi diri (Chaer, 2004:1). Hal ini

menggambarkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh

masyarakat untuk berkornunikasi.

Dalam berkomunikasi, tidak lepas dari kata kata yang digunakan.

Kata-kata yang disampaikan secara lisan dan tulisan, tentu nya pembicara

mengetahui cara penggunaan kata kata yang ingin digunakan. Hal ini dapat

dilihat dalam interaksi antar manusia dalam individu maupun berkelompok

yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Menurut Ritonga

(dalam Mesiono, 2017, 227-228), Bahasa adalah alat komunikasi

antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat

ucap manusia. Pengertian bahasa itu meliputi dua bidang. Pertama, bunyi

yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam arus

bunyi itu sendiri. Bunyi itu 2 merupakan getaran yang merangsang alat

pendengaran kita. Kedua, arti atau makna, yaitu isi yang terkandung di
dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi terhadap hal yang kita

dengar. Untuk selanjutnya, arus bunyi itu disebut dengan arus ujaran.

Bahasa yang digunakan setiap bangsa berbeda-beda. Ciri khas

inilah yang berperan sebagai pembeda bahasa yang satu dengan bahasa

yang lainnya. Salah satu ciri khas paling menonjol yang berperan sebagai

tersebut adalah terletak pada kosakata. Jika seseorang mendengarkan atau

melihat suatu kosakata dari manapun dan juga memahaminya, maka orang

tersebut dapat langsung mengetahui bahasa tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa setiap

bahasa memiliki karakteristik yang berbeda beda. Seperti hal nya pada

bahasa Jepang yang termasuk merupakan mempunyai keunikan yang

menjadi ciri khas bahasa, meliputi huruf, kosakata, ungkapan, pelafalan

serta gaya bahasa. (Sudjianto dan Dahidi, 2019:14). Membahas mengenai

karakteristik bahasa Jepang yang berhubungan dengan kosakata dapat

dilihat dari jenis-jenisnya. Kosakata bahasa Jepang dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu wago, kango, dan gairaigo dan ditulis menggunakan huruf

Jepang terdapat 3 jenis yang biasa digunakan adalah Hiragana, Katakana,

Kanji. Dalam penggunaannya di Jepang sendiri, ketiga jenis huruf yang

pertama yaitu Hiragan, katakana, dan kanji selalu digabungkan dalam

penulisan dan tidak dapat dipisahkan dari penulisan kata dalam bahasa

Jepang. Huruf kana dan huruf latin sebagai lambang sebuah bunyi,

sedangkan huruf kanji melambangkan makna dan bunyi. Tidak hanya itu,
bahasa Jepang dikenal dengan bahasa yang kaya dengan huruf tetapi

miskin dengan bunyi.

Kosakata dalam bahasa Jepang. Terdiri dari Wago, Kango dan

Gairaigo. Tanimitsu (dalam Sudjianto dan Dahidi, 2009: 99)

mengemukakan wago ( 和 語 ) adalah kosakata bahasa Jepang asli yang

sudah ada sebelum kango (漢語) dan gaikokugo (外国語) (bahasa asing)

masuk ke Jepang. Semua joshi ( 助 詞 ) dan jodooshi ( 助 動 詞 ), dan

sebagian besar akjektiva, konjungsi, dan interjeksi adalah wago ( 和 語 ).

Selain itu Saito (dalam Sudjianto dan Dahidi, 2009: 100) berpendapat

bahwa wago (和語) mengacu pada bahasa Jepang asli yaitu bahasa yang

dibuat di Jepang yang biasanya juga yamato kotoba (大和言葉). Contoh

kosakata wago seperti yama ( 山 ), kuruma ( 車 ), ame ( 雨 ), kawa ( 川 ),

sakura (桜), kotoba (言葉)

Sedangkan kango adalah kosakata yang biasa dibaca onyomi atau

dengan huruf, Tanimitsu (1995:62-63) mengungkapkan bahwa pada

mulanya kango berasal dari China, kemudian bangsa Jepang

menggunakannya sebagai bahasanya sendiri, namun tidak jelas pada

zaman apa ini terjadi. jika dilihat dari asal-usulnya kango tidak berbeda

dengan gairaigo yang merupakan kata serapan’ karena sama-sama berasal

dari bahasa asing. Tetapi kango memiliki karakteristik tertentu yang

berbeda dengan gairaigo, karena itu kango memiliki kosakata tersendiri.

Contoh kosakata kango adalah benkyou ( 勉強), gakusei (学生), shinzou

(心臓), jitensha (自転車).


Lalu Gairaigo adalah bahasa Jepang dari “kata serapan” atau “kata

pinjaman” yang ditunjukan kedalam bahasa Jepang dengan transliterasi

atau transvokalisasi . Secara khusus, kata ini mengacu pada kata dari

bahasa asing non-Kango yang kemudian dijadikan bahasa Jepang melalui

penyesuaian berdasarkan aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang dan

biasanya ditulis dengan huruf katakana. Kata-kata yang berasal dari bahasa

asing (gaikokugo) kemudian dijadikan sebagai sebagai bahasa nasional

(kokugo).kata-kata gairaigo bahasa Jepang pada umumnya adalah kata-

kata yang berasal dari negara Eropa tidak termaksud kango yang terlebih

dahulu dipakai dalam bahasa Jepang sejak zaman dulu kala, Kindaichi

(Sudjianto dan Dahidi 2018, 104).

Banyak sekali kosakata bahasa Jepang yang ditulis dengan huruf

kanji. Kosakata tersebut terdiri kanji tunggal dan kanji mejemuk. Kosakata

yang ditulis menggunakan Kanji majemuk masuk ke dalam kata majemuk,

hal ini sesuai yang disampaikan oleh Kridalaksana (1993:90) menyebutkan

compound words ‘penggabungan kata’diartikan sebagai kata majemuk.

Pengertian compound word berdasarkan Kageyama (1982) menyebutkan

bahwa “compounding is highly productive in Japanese”. Hal itu

menunjukkan bahwa gabungan kata yang berupa huruf Kanji adalah yang

paling produktif dalam bahasa Jepang. Adapun definisi lain tentang

penggambungan kata

Menurut Tsujimura dalam Santoso (2015, 51) salah satu hasil

pembentukan kata adalah penggabungan atau gosei (compounding,


composition). Penggabungan (compounding), disebut juga compound,

adalah proses penggabungan dua atau lebih kata. Sedangkan Kuratani

(2001, 428- 429) menyebutkan, “regardless of origin words represented by

two or more kanji are called kanji compounds”. 'Tidak memandang asal

kata yang diwakili oleh dua atau lebih kanji disebut gabungan kanji'. Dari

sini dapat diketahui bawah pembetukan kosakata berasal dari

penggabungan kanji satu dengan kanji satu yang lain nya. Penggabungan

kanji dapat dihasilkan secara kombinasi dengan kanji yang berbeda

beda,serta ada juga kanji yang digabungkan kanji china kuno.

Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa pembetukan

kosakata bahasa jepang dapat dihasilkan dari panggabungan kanji. Hal ini

disebut dengan istilah jukugo. Dalam Kokugo Gakkushuu Jiten (1991,

391 ) pengertian jukugo adalah

【熟語】意味、二字以上の漢字がむすびついてできた語彙 。たと
えば「仕」と「事」からできた「仕事」。
jukugo (jukugo) imi, niji ijou no kanji ga musubi tsuite dekita
tango. Tatoeba (Shi) to (koto) kara dekita shigoto
Jukugo adalah kata yang terdiri dari dua kanji atau lebih.
Misalnya,kosakata shigoto yang terbentuk dari kanji shi dan kanji
koto.

Adapun kata terdiri dari dua kanji yang disebut nijijukugo

漢字二文字が結びついて、ひとつの単語と同様の働きをするもの。

Kanji ni moji ga musubi tsuite, hitotsu no tango to douyou no


ugoki wo suru mono
Dua kanji yang terikat dan terbentuk menjadi kosakata.
https://dic.pixiv.net/a/二字熟語
Contoh : 学校、大学、写真、電気、勉強、先生

Selain itu, kata Bahasa Jepang yang terdiri dari tiga kanji yang

disebut sanjijukugo.

三字熟語とは、日本語において漢字3文字で表記される語句のこ
と。
Sanjijukugo (sanjijukugo) to wa, nihongo ni oite kanji ni moji de
hyouki sareru goku no koto
Sanjijukugo adalah kata yang tertulis dengan 3 kanji dalam bahasa
Jepang.
https://ja.wikipedia.org/wiki/三字熟語
Contoh : 高校生、教科書、日本語、外国人、自転車、映画 館

Adapun kata yang terdiri dari empat huruf kanji yang disebut

yojijukugo

四字熟語(よじじゅくご)とは、日本において漢字 4 文字で作られ
た熟を指す用語。
Yojijukugo (yojijukugo) to wa, nihon ni oite kanji yon moji de
tsukurareta jukugo wo sasu yougo
Yojijukugo adalah istilah kata yang terdiri dari 4 kanji di jepang
Contoh : 一期一会、切磋琢磨、自業自得、独立独歩、春夏秋冬、
自信満々
Jumlah pembentukan kanji bedasarkan panjang urutannya adalah,

1-3 kanji berjumlah 20.405.486 karakter, yang berurut 4 – 6 kanji

berjumlah 12.7343.177 karakter, sementara yang urutannya lebih dari 6

kanji berjumlah 3.966.408 karakter. Secara keseluruhan jumlah

penggabungan kanji berjumlah adalah 37.115.071 karakter (Ando dan Lee,

2000:1). Dari sini dapat diketahui bahwa semakin banyak kanji yang ada
didalam satu koskata , maka jumlah kosakata tersebut jumlahnya lebih

sedikit dibandingkan dengan jumlah kosakata yang terdiri dari sedikit

kanji.

kosakata yang terdiri dari 2 atau 3 jukugo mungkin sudah sering

dilihat serta banyak diketahui oleh semua orang terutama bagi pembelajar

bahasa Jepang. Tetapi pembelajar bahasa Jepang yang mengetahui atau

bahkan sampai mengerti tetang yojijukugo tidaklah banyak.Dengan kata

lain, istilah yojijukugo jarang didengar oleh pembelajar bahasa Jepang.

Hal itu dikarenakan bahwasanya yojijukugo sangat jarang diajarkan di

tempat pembelajaran bahasa Jepang yang resmi maupun non resmi. Selain

itu tidak banyak orang yang tahu bahwa mempelajari makna yang

terkandung dalam yojikugo sangatlah penting untuk meningkatkan

kemampuan bahasa Jepang. Dikarenakan yojijukugo sering ditemukan di

wacana-wacana atau literatur bahasa Jepang seperti majalah, komik,

anime, artikel, dan karya sastra Jepang lainnya. Kurangnya pemahaman

mengenai makna yojijukugo pada pembelajar bahasa Jepang dapat

mempengaruhi proses pemahaman terhadap suatu wacana dalam bahasa

jepang (Aulia,2021:3).

Ditinjau dari masalah tersebut, peneliti telah melakukan mini

survey terhadap Mahasiswa Aktif Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta Tingkat 1,2, dan 3 Tahun Ajaran 2022/2021

terkait yojijukugo
Pertanyaan terhadap Mahasiswa Aktif Pendidikan Bahasa Jepang

Universitas Muhammadiyah Yogayakarta Tingkat 1,2 dan 3 Tahun Ajaran

2022/2023 terkait pemahaman yojijukugo.

Dalam mini survey tersebut pada pertanyaan tersebut terdapat 63

responden dengan jawaban yang berbeda-beda. Pertama, 77.8% atau

sebanyak 49 responden menjawab Tidak, artinya responden belum

memahami tentang yojijukugo. Kedua, 22,2% atau sebanyak 14 responden

menjawab Ya, artinya responden sudah memahami yojijukugo.

Dari jawaban responden tersebut, jawaban terbanyak adalah 77.5%

atau sebanyak 49 responden dari 63 responden menjawab Ya, artinya

sebagian besar banyak responden yang belum belum memahami tentang

yojijukugo.
Berdasarkan di atas dapat disimpulkan bahwa yojijukugo sebagian

besar jarang dijumpai,belum dipelajari serta diajarkan ditempat

pembelajaran bahasa Jepang yang resmi atau non resmi oleh Mahasiswa

Aktif Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tingkat 1,2,dan 3 Tahun Ajaran 2022/2023 sehingga Sebagian besar

mereka belum mengerti tentang yojijukugo

Adapun Kazuki (2022:47) Mengungkapkan bahwa dalam

kehidupan Jepang, hal seperti paribahasa, Kojiseigo, ekspresi idiomatik,

sanji,yojijukugo, dan lain lain nya terdapat dalam pembelajaran dasar dari

TK samapi kuliah, dan bahkan dalam dunia kerja.Tetapi, dalam edukasi

pembelajaran bahasa Jepang bagi orang luar, hal seperti itu hanya sebagai

pembelajaran tambahan dan tidak spesifik untuk dipelajari. Lalu apakah

hal-hal itu benari-benar penting atau tidak ? Padahal,hal-hal seperti itu

banyak muncul didalam berbagai hal, seperti ujian JLPT, beberapa buku

sekolah, koran, majalah dan lain lain

Berdasarkan pada paragraph sebelumnya di atas peneliti ingin

mengetahui tentang yojijukugo dari segi semantik dan morfologi. Proses

pembentukan kata melalui penggabungan kanji salah satunya adalah

yojijukugo. Kazunori (2017:12) mengatakan bahwa yojijukugo adalah

suatu kata yang terdiri dari gabungan empat buah kanji dan memiliki

makna baru. Contoh dari yojijukugo salah satunya pada kata kidoairaku
(喜怒哀楽) yang terbentuk dari akronim. Berasal dari kata kido dan airaku

yang mengalami pemendekatan kata menjadi kata kidoairaku. kidoairaku

adalah kata yang terbentuk dari pemenggalan. kido berasal dari kata

yorokobi dan ikari yang mengalami pemenggalan dari suku kata pertama,

dimana kata yorokobi menjadi ki dan ikari menjadi do. Sedangkan kata

airaku terdiri dari kata ai dan raku yang keduanya memiliki arti ‘duka dan

senang’.Kemudian kata kido digabungkan dengan kata airaku menjadi

bentuk komposisi.

Adapun Yojijukugo juga memiliki dua macam makna, yakni

yojijukugo yang memiliki makna kata biasa(non idiomatik) dan yojijukugo

yang memiliki makna idiomatik (Kardy danHattori, 2011:7). Makna

idiomatik adalah makna yang biasanya terdiri dari kombinasi beberapa

kata dan menghasilkan makna lain.

Contoh yojijukugo yang bermakna idiomatik adalah

切磋琢磨
意味 :学問や人徳をよりいっそう磨き上げること。 また、友人同
士が互いに励まし合い競争し合って、共に向上すること
Sessatakuma
Imi : Gakumon ya jintoku o yori issō migaki ageru koto. Mata,
yūjin dōshi ga tagaini hagemashi ai kyōsō shi atte, tomoni kōjō
suru koto
Yojijukugo ini berasal dua kata yang bergabung menjadi satu yaitu

切磋(sessa) dan 琢磨(takuma).kedua kata ini memiliki arti memoles.jika

kedua kata ini digabung maka maknaya, Untuk lebih menyempurnakan

kepribadian dan akademik seseorang. Selain itu, saling menyemangati,

bersaing satu sama lain, dan meningkat bersama. Dari sini dapat diketahui

bahwa makna yojijukugo ini berbeda dengan makna sesungguhnya.Inilah

yang disebut makna idiomatik dalam yojijukugo

Sedangkan contoh Yojijukugo bermakna biasa atau non idiomatik

adalah 春夏 秋 冬 .Yojijukugo ini bermakna apa adanya dan sesuai dengan

makna kanji didalam tersebut.yaitu musim semi, panas,gugur,dan dingin

Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah Novel

Durarara .Alasan peneliti menggunakan manga tersebut adalah salah satu

novel yang tekenal dijepang dalam genre aksi dan misteri.Novel ini

ilustrasi oleh Suzuhito Yasuda, yang telah diadaptasi menjadi serial anime

Jepang. Durarara!! bercerita mengenai seorang dullahan yang bekerja

sebagai kurir di Ikebukuro, geng anonim yang berbasis dari internet

Dollars, dan kekacauan yang dibuat oleh orang-orang paling berbahaya di

Ikebukuro. Serial ini berjalan sampai 13 volume, diterbitkan oleh ASCII

Media Works. Pada Maret 2014, telah dikonfirmasi adanya sebuah sekuel

dari serial ini dengan judul, Durarara!! SH ( デ ュ ラ ラ ラ !! SH Durarara!!

SH) dan akan mengambil latar 2 tahun setelah serial sebelumnya.Sebuah

adaptasi manga oleh Akiyo Satorigi dimulai serialisasi di majalah manga

shōnen Monthly GFantasy pada 18 April 2009. Sebuah adaptasi anime


mulai tayang di Jepang pada Januari 2010.[1] Dua permainan untuk

PlayStation Portable yang didasarkan pada serial ini telah dirilis, dan

sebuah permainan untuk PlayStation Vita telah dirilis pada 19 Juni 2014 di

Jepang.

Novel ini menceritakan Mikado Ryūgamine, seorang pemuda yang

berharap mendapatkan kehidupan menarik di kota besar, pindah ke

Ikebukuro untuk bersekolah di Akademi Raira bersama teman masa

kecilnya Masaomi Kida. Setelah bertemu di stasiun kereta, mereka

berjalan-jalan pada malam hari di jalanan Ikebukuro. Masaomi

memperingatkan Mikado tentang orang yang tidak ingin ia temui di kota

tersebut, seperti Shizuo Heiwajima yang kasar dan memiliki kekuatan di

atas manusia biasa, Izaya Orihara seorang informan licik, dan geng

misterius bernama Dollars. Setelah menemui beberapa karakter

sampingan, Mikado menyaksikan sebuah legenda lokal yang disebut

"Pengendara Hitam", yang berkendara di sekitar Ikebukuro dengan sebuah

sepeda motor hitam yang kadang terdengar mengeluarkan suara ringkikan

kuda. Pengendara ini dirumorkan tidak memiliki kepala dibalik helmnya.

"Pengendara Hitam" ini adalah Celty Sturluson, seorang dullahan Irlandia

yang berada di Ikebukuro untuk mencari kepalanya yang dicuri. Cerita ini

mengisahkan semua karakter, memperlihatkan bagaimana kehidupan

mereka saling berkaitan.

Selain terkenal di Jepang dan banyak ditonton oleh orang orang

yang terutama penyukai anime,novel, dan manga, ada banyak sekali


yojijukugo yang ada dialam novel tersebut yang dapat memudahkan

peneliti dalam mencari data yang akan dianalisis.Sehingga peneliti yakin

bahwa novel tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini

merumuskan permasalahkan sebagai berikut:

1. Apa makna yojijukugo dalam Novel Durarara volume 1 sampai 5?

2. Bagaimana pembentukan yojijukugo dalam Novel Durarara volume 1

sampai 5?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini membahas tentang pembentukan dan makna

yojijukugo dalam Novel Durara karya Narita Ryougo. Berdasarkan

rumusan masalah, maka perlu adanya batasan masalah untuk mencegah

meluasnya permasalahan yang ada sehingga materi penelitian lebih

terarah.

Novel Durara terdiri 13 volume. Sebagai sumber data penelitian

dengan jumlah total season tersebut, peneliti membatasi ruang lingkup

objek penelitian hanya terfokuskan pada 1 sampai 5 volume.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini ialah sebagai berikut :


1. Untuk Mengetahui makna yojijukugo dalam Novel Durarara Volume 1

sampai 5

2. Untuk Mengetahui pembentukan yojijukugo dalam Novel Durara

volume 1 sampai 5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini semoga dapat membagikan kontribusi dan manfaat,

baik secara teoritis dan praktis. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

informasi lebih mengenai youjijukugo bagi pembelajar Bahasa jepang

secara umum. Khususnya bagi pembaca dan juga peneliti.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis bagi Pembelajar

Bahasa Jepang, Pengajar Bahasa Jepang, dan Peneliti Selanjutnya

dalam hal:

a. Pembelajar Bahasa Jepang

Manfaat bagi Pembelajar Bahasa Jepang adalah dapat

meningkatkan kemampuan bahasa jepang dalam hal menambah

kosakata serta membaca serta memahami teks bahasa jepang


b. Pengajar Bahasa Jepang

penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk

pengajar bahasa jepang agar memudahkan dalam pembelajaran

kosakata tingkat level menengah keatas

c. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan mengkaji

penelitian ini lebih lanjut dengan metode yang berbeda. Dan juga

dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang akan disajikan dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah,Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang kajian teori yang berkaitan dengan

penelitian ini, yaitu teori tentang Yojikukugo. Serta

mendeskripsikan penelitian terdahulu.


BAB III Meode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam

penelitian,yaitu metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Selain itu,diuraikan juga mengenai subjek

penelitian, teknik pengumpulan data, Instrument penelitian,

dan teknik analisis data.

BAB IV Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil analisis data, berupa makna dan

pembetukan yojijukugo.

BAB V Penutup

Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran untuk

penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai