SMAN 1 SINDANGKERTA
TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis kalimat (aktif dan pasif, trnsitif dan
intransitif, verbal dan nominal, tunggal dan majemuk, mayor dan minor, langsung
dan tidak langsung, versi dan inversi) dalam novel dengan sikap menghayati
norma agama dan Bahasa Indonesia, jujur, tanggung jawab, peduli santun,
responsif dan menunjukkan sikap proaktif.
Indikator
Siswa mampu mengubah jenis kalimat aktif dan pasif,
Siswa mampu mengidentifikasi jenis kalimat trnsitif dan intransitif,
Siswa mampu mengidentifikasi jenis kalimat verbal dan nominal,
Siswa mampu mengidentifikasi jenis kalimat tunggal dan majemuk,
Siswa mampu mengidentifikasi jenis kalimat mayor dan minor,
Siswa mampu mengubah jenis kalimat langsung dan tidak langsung,
Siswa mampu mengidentifikasi jenis kalimat versi dan inversi
B. Ubahlah kalimat langsung berikut menjadi kalimat tidak langsung dan kalimat tidak langsung
menjadi kalimat langsung!
● Kalimat verbal adalah kalimat yang memakai kata kerja pada pola predikatnya. Kalimat verbal
sering ditemukan dalam tulisan-tulisan bahasa Indonesia karena setiap kalimat yang
predikatnya merupakan kata kerja adalah kalimat verbal
Aturan dalam penulisan kalimat verbal juga terdapat dua syarat utama, yaitu adanya
subjek (S) dan predikat (P). Adapun syarat-syarat dalam penulisan suatu kalimat verbal
lainnya, yaitu :
1. subjek, berupa kata benda ( orang, hewan , tumbuhan dll )
2. predikat, berupa kata kerja ( misalnya membaca, berlari, makan dll )
3. bisa ditambahkan Obyek : buku, jam, pensil dll, Keterangan waktu : 3 jam yang lalu,
minggu kemarin, besok dll dan Keterangan tempat : di sekolah, mushola , lapangan
dll
Contoh:
1. Polisi menciduk seorang pembunuh berdarah dingin yang telah lama menjadi
buronan.
2. Komunitas goes menyumbangkan sejumlah uang tabungan mereka beberapa
minggu yang lalu.
● Kalimat nomina adalah kalimat yang memakai kata benda pada pola predikatnya. Susunan
pola kalimat pada kalimat nomina ini sama halnya dengan jenis kalimat lainnya, hanya
saja yang membedakannya adalah bagian predikatnya bukan atau tidak menggunakan
kata kerja.
Aturan dalam penulisan kalimat nomina, harus ada dua hal yang diperhatikan, yakni
subjek (S) dan predikat (P). Selain kedua hal tersebut juga dapat ditambahkan unsur-unsur
lain, yaitu :
1. subjek, berupa kata benda
2. predikat, berupa kata benda, kata sifat, kata bilangan, kata ganti atau kata keterangan
(selain kata kerja)
3. bisa ditambahkan Obyek : buku, jam, pensil dll, Keterangan waktu : 3 jam yang lalu,
minggu kemarin, besok dll dan Keterangan tempat : di sekolah, mushola , lapangan dll
Contoh:
1. Beliau merupakan kepala desa yang sangat baik sekaligus pahlawan bagi
kemajuan desa.
2. Luasnya sekitar 860 meter persegi.
● Kalimat Intransitif
Pengertian kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak dilengkapi dengan objek apabila
pola kalimatnya berbentuk S-P atau S-P-K. Kalimat aktif intransitif tidak dapat diubah ke
dalam bentuk kalimat pasif karena tidak dilengkapi dengan objek dalam pola
kalimatnya.
Contoh kalimat pasif intransitif
1. Semua siswa belajar dari rumah selama pandemi. (S – P – K)
2. Petugas kesehatan bekerja penuh perjuangan. (S – P – K)
Contoh kalimat aktif intransitif
1. Timnas Jerman dikalahkan dengan skor telak
2. Semua pesan disampaikan dengan jelas dan tepat.
j. kenyataan: padahal
k. penjelasan : bahwa
1. Kalimat verbal
2. Kalimat nominal
3. Kalimat Versi
4. Kalimat Inversi
5. Kalimat Sempurna (Mayor)
6. Kalimat Tak Sempurna (Minor)
7. Kalimat Transitif
8. Kalimat intransitive
9. Kalimat tunggal
10. kalimat majemuk.
Alexithymia
Cerpen Karangan: Grey
Kategori: Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 9 January 2021
Kamu hanya kesepian. Ketika kamu datang kepadaku, dan mengajakku berbincang di sore hari adalah hal
paling menyedihkan. Hatimu kosong dan beku, bahkan isi dari kepalamu tidak mampu merasakan semua itu.
Hari dimana kamu terjatuh, orang itu tidak menoleh sama sekali. Kamu hanya bisa tertawa. Dan untuk
kesekian kalinya, kamu tidak pernah mau mengaku bahwa kamu kesepian.
Kamis sore yang basah, hujan terus menggerus kota hingga kewarasanmu. Kamu membenci hujan pada
akhirnya. Orang itu tentu bersenang-senang, karena kesukaannya telah datang, sedangkan kamu selalu
mengutuk diri, mendekam di kamar, dan menyalakan lagu yang sama setiap kalinya. Tidak ada yang bisa
dibanggakan menjadi kesepian. Pesan singkat dari perpisahan adalah suatu keharusan. Bagimu, dunia itu
tidak adil. Bagaimana bisa orang bejat itu dunianya lebih menyenangkan? Sedangkan fantasimu saja tak
mampu diimajinasikan. Kamu selalu berkata, “Aku hanya ingin disini, sebentar saja”
Tapi akhir yang selalu aku temukan, kamu tidak pernah beralih.
Kamu selalu akan disitu.
“Kemarin kapan?”
“Ehmmm…” aku menunggu kamu menerawang tanggal yang bahkan hari ini pun kamu belum tentu tahu hari
apa, “kemarin”
Aku menepuk jidat, kamu memang menyebalkan, tapi tidak ada alasan untukku harus tidak sabaran bukan?
Toh, apa salahnya menunggumu reda dari semua kesepian itu.
Aku hanya tidak tahu, untuk hari sepanjang itu bagaimana bisa menghibur jiwamu yang kesepian itu.
Apakah aku harus menyatakan kekalahan lebih dahulu?
Apakah aku harus menghitung lebih pelan lagi?
Apakah aku harus ikut meninggalkanmu seperti orang itu lakukan?
Ah, jangan. Aku hanya bisa berterus terang dengan perasaanku. Ini tidak wajar! Kamu datang hanya sebagai
teman, bukan ‘kah ini solusi yang baik ketika hari-harimu berantakan dari tidak tahu siapa yang mau
membantumu merapikan? Benar, tentu saja! Kamu akan sedikit lebih tenang ketika aku membawamu ke
pelukan yang hangat. Walaupun yang aku tahu, suhu tubuhmu tak terpengaruh.
Aku duduk di dekat kasurmu, malam itu kamu bercerita banyak hal. Tentang keputusanmu setelah berbulan-
bulan lamanya memikirkan sesutu yang sama sekali tidak ada gunanya.
Hingga saat ini, itulah yang sering terngiang setiap kali aku memikirkannya lagi. Kamu tidak akan pernah
berubah dan kesepian itu akan terus datang. Bahkan menjalar hingga ke tubuhku sekarang.
Tujuan Pembelajaran
Meringkas isi novel dengan menggunakan menggunakan berbagai jenis kalimat kalimat (aktif dan pasif, trnsitif dan
intransitif, verbal dan nominal, tunggal dan majemuk, mayor dan minor, langsung dan tidak langsung, versi dan
inversi) dengan sikap menghayati norma agama dan Bahasa Indonesia, jujur, tanggung jawab, peduli santun,
responsif dan menunjukkan sikap proaktif.
Indikator
Siswa mampu Meringkas isi novel
Siswa mampu menggunakan berbagai jenis kalimat kalimat (aktif dan pasif,
trnsitif dan intransitif, verbal dan nominal, tunggal dan majemuk, mayor dan
minor, langsung dan tidak langsung, versi dan inversi dalam ringkasan novel
Sinopsis umumnya digunakan sebagai prolog sebuah naskah yang sengaja dibuat bertujuan
untuk memudahkan penonton mengetahui dan memahami secara singkat isi yang ada pada
naskah itu sendiri. Dinamakan ringkasan karena pada sinopsis hanya berupa beberapa jumlah
halaman atau seperlima dari isi naskah yang dipakai.
● Memberi sebuah informasi atau gambaran ringkas dan singkat tentang isidar cerita atu
buku tersebut
● Memberi gambaran yang jelas secara sederhana tentang urutan, kronologi cerita dalam
naskah atau buku
● Sebagai prolog atau epilog dari suatu karya tulis juga naskah yang akan dipentaskan
● Sebagai draft pedoman pemain atau pemeran untuk melakukan improvisasi
Contoh Sinopsis
Sinopsis Novel Laskar Pelangi
Sinopsis Novel Laskar Pelangi ini tak akan bernilai manfaat apa-apa, kecuali
kawan-kawan mau belajar untuk mandiri dan bersungguh-sungguh ketika
mencapai cita-cita.
Laskar Pelangi merupakan sosok teladan, selama kita juga mau peduli
dengan keadaan sekitar. Seperti pelangi yang hadir selepas hujan.
Cerita terjadi di sebuah Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur.
Dimulai saat sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh
Depdikbud Sumsel jika tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Saat itu
baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, namun tepat ketika Pak
Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan
ibunya datang mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Mulai dari sanalah dimulai cerita . Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka luar biasa di
mana A Kiong yang malah cengar-cengir saat ditanyakan namanya oleh guru
mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas
yang diprotes keras Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar,
pengalaman cinta pertama Ikal, hingga pertaruhan nyawa Lintang yang
mengayuh sepeda sekitar 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah!
Mereka, Laskar Pelangi – nama yang diberikan oleh Bu Muslimah akan
kesenangan mereka pada pelangi – pun sempat mengharumkan nama
sekolah dengan berbagai cara. Contohnya pembalasan dendam Mahar yang
selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya terhadap
okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus,
dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs.
Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah juga terkenal, dan
memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari
dengan menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh
kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein
kecil itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, yang dilanjutkan dengan
kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong
kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan
mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat
masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini!