objek atau sebuah pelengkap dalam sebuah kalimat adalah dengan cara membuat suatu
kalimat menjadi kalimat pasif.Dimana subyek yang ada pada kalimat tersebut memiliki suatu
tindakan sedangkan kalimat aktif akan menggantikan posisi sebuah subjek.
Jika kata setelah predikat dapat menjadi subjek pada sebuah kalimat pasif maka jabatan yang
ada pada pada kata tersebut adalah objek. Dan sebaliknya jika kata setelah predikat tidak
dapat menjadi suatu subyek pada kalimat pasif maka jabatan pada kata tersebut adalah sebuah
pelengkap.
Berikut adalah ulasan terakhir adalah kalimat dengan struktur subjek – predikat – obyek –
ketreangan. Kalimat yang memiliki struktur seperti adalah sebuah kalimat yang bisa
dikatakan sebagai kalimat yang sempurna karena semua komponen penyusun kaliamat sudah
melengkapi.
Jabatan kata untuk keterangan pada suatu kalimat dapat berupa keterangan tempat,
keterangan waktu, keterangan cara, keterangan kondisi, dan lain sebagainya. Berikut ini
adalah struktur kalimat yang berpola SPOK:
1) Kalimat Tunggal
Merupakan kalimat yang menggunakan kata tunggal atau kalimat yang terdiri atas satu klausa
atau satu susunan struktur subjekpredikat. Hal yang menjadi tanda bahwa kalimat tersebut
merupakan kalimat tunggal, yaitu dengan adanya satu informasi saja yang didapat dari
kalimat tersebut. Berikut contoh kalimat tunggal:
2) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah salah satu kalimat yang terdiri dari minimal dua atau lebih kalimat
tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk setara merupakan suatu kalimat yang mempunyai dua klausa yang
kedudukannya setara. Jenis kalimat ini dapat ditandai dengan bentuk konjungsi dan,
tetapi, serta, atau, dan sedangkan.
1) Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang dikatakan atau disampaikan secara lansung kepada
yang bersangkutan tanpa adanya perantara. Dalam ragam tulis, kalimat langsung ditandai
dengan tanda baca petik dua (“…”) yang berfungsi untuk membedakan dengan kalimat
penjelas. Berikut contoh kalimat langsung:
“Apa kamu besok ingin aku antar ke Rumah sakit?” tanya Hanif
“Kemarin aku pergi ke Malang.”
2) Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang disampaiakan guna menceritakan kembali
ucapan yang pernah dikatakan orang lain. Kalimat ini memiliki ciri di antaranya (1) tidak
menggunakan tanda petik, (2) ada perubahan kata ganti orang, (3) bisa ditambah
konjungsi bahwa.
1) Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan tindakan. Dan kalimat ini
memiliki ciri-ciri yang dapat kenali seperti, yaitu memiliki imbuhan me- atau ber- dan
memiliki pola kalimat S-P-O atau S-P-O-K. Berikut contoh kalimat aktif:
Hal yang perlu diketahui juga yaitu bahwa kalimat aktif diklasifikasikan menjadi 2, di
antaranya..
2) Kalimat Pasif
Kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya diberikan suatu tindakan atau
pekerjaan.Imbuhan yang biasanya terdapat dalam kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an,
atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti oleh kata depan oleh:
1) Kalimat Aktif
Merupakan kalimat yang subjeknya langsung melakukan suatu pekerjaan terhadap
objeknya. Kata kerja kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-. Tapi tidak sedikit
kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal, makan dan minum.
Contohnya : Ani menggunakan seragam untuk mengikuti upacara.
2) kaliamat pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung memakai di- atau ter-.
Contohnya : Ikan goreng itu dimakan tadi pagi.
1) Kalimat Normal
Kalimat yang subjeknya mendahului predikatnya. Kalimat berpola dasar.
Contoh
Hanif Fadlurahman berangkat ke Malang
2) Kalimat Inverse
Kalimat dengan jenis ini adalah kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikatnya
mendahului objek
Contoh :
Nasi gorang dimakannya di Restoran
3) Kalimat Minor
meupakan salah satu kalimat yang memiliki satu inti fungsi gramatikal. Yang bentuk
kalimatnya minor seperti kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan
maupun judul.
Contoh :
Bu Guru!
Pak Lurah!
4) Kalimat Mayor
merupakan kalimat yang hanya mempunyai subjek dan predikat. Objek, pelengkap dan
keterangan boleh ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar pertama. Contoh :
subjek predikat (S-P) Adik melihat
Aku mengayuh