Anda di halaman 1dari 21

JENIS-JENIS

KALIMAT
Dosen pengampu : Dra. Endang Sri Mujiwati, M. Pd.
Nama Anggota :

Dinda A’inun A. J Apriliana Dwi S.


01 2214060167
02 2214060161

Yohana D. H Anis Nila Nur F.


03 2214060172
05 221460187
Materi yang Dibahas Meliputi:

Kalimat Tunggal Kalimat Aktif Kalimat Mayor


& & &
Kalimat Majemuk Kalimat Pasif Kalimat Minor
01
KALIMAT TUNGGAL
&
KALIMAT MAJEMUK
KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri
dari satu buah klusa.
Struktur dalam kalimat tunggal:

SP SPO SPK
Semangatnya tinggi. Adik memakan nasi. Mereka berasal dari
Bandung.

SPPel SPOK SPOPel


Pak Jamal berjualan Ibu membeli tomat di
Nisa membuatkan
siomay. pasar.
minum segelas the.

SPOKPel
Paman pergi ke toko
peralatan memancing.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang dalam satu
kalimat terdapat dua klausa atau lebih. Kalimat
majemuk setara juga bisa diartikan sebagai
kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih.
Contoh kalimat majemuk :
1. Aku dan Didan pergi ke museum.
Dapat di pisah menjadi dua kalimat :
● Aku pergi ke museum
● Didan pergi ke museum
● Aku dan Didan pergi ke museum

2. Aku membaca koran sambil menemani adikku yang


sedang sakit.
Jika di pisah akan menjadi seperti berikut :
● Aku membaca koran
● Aku menemani adikku yang sedang sakit
● Aku membaca koran sambil menemani adikku yang
sedang sakit
1. Macam-macam Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri dari tiga jenis, yakni sebagai berikut:

a. Kalimat Majemuk Setara.


1. Kalimat majemuk setara menggabungkan.
2. Kalimat majemuk setara pemilihan.
3. Kalimat majemuk setara perlawanan.
4. Kalimat majemuk setara berurutan.

b. Kalimat Majemuk Bertingkat.

c. Kalimat Majemuk Campuran.


5. kalimat majemuk campuran dengan satu pola atasan (induk kalimat) dan dua pola
bawahan (anak kalimat).
6. Kalimat majemuk campuran dengan satu pola atasan (induk kalimat) dan satu pola
bawahan (anak kalimat).
02
Kalimat Aktif
&
Kalimat Pasif
1. Kalimat Pasif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu
pekerjaan. Ciri penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat
itu berupa kata kerja yang berawalan me(N)- dan ber- Namun
demikian tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai
kedua imbuhan tersebut, misalnya yang terjadi pada kata makan dan
minum.
1. Bu Lurah sedang asyik makan tape.
2. Supaya sistem pencernaan kita sehat, setiap pagi kita perlu minum
air putih.
3. Saya akan pergi sekarang juga.
4. Pak Menteri akan dating malam ini.
5. Kakak telah kawin dua tahun yang lalu
Berdasarkan hubungan antara predikat dan objeknya, kalimat aktif dapat
dibagi kedalam empat kelompok.

Kalimat aktif
dwitransitif
Kalimat aktif transitif
yakni kalimat yang
yakni kalimat aktif memerlukan objek dan
yang predikatnya pelengkap secara
memerlukan objek. sekaligus.
Kalimat aktif Kalimat aktif
semitransitif intrasitive
yakni kalimat yang
yakni kalimat yang predikatnya tidak
predikatnya memerlukan objek
memerlukan pelengkap. ataupun pelengkap.
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya
dikenai pekerjaan. Kalimat aktif, antara lain,
ditandai oleh predikatnya yang berawalan diatau
ter-.

Contoh:
1) Pameran itu akan dibuka oleh Pak Bupati.
2) Ali terkejut mendengar kematian sahabatnya.
3) Soal-soal itu sedang mereka kerjakan.
4) Makalah ini harus kami tulis kembali.
5) Pemimpin itu harus segera diganti karena
sikapnya yang korup.
3. Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif
Kaidah 1
Contoh:
a) Narapidana itu sudah mencuri ayam milik Pak Lurah dua kali (aktif).
S P O K

b) Ayam milik Pak Lurah sudah dicuri (oleh) narapidana itu dua kali (pasif).
S P K1 K2

Kaidah 2
Contoh:
a) Saya sedang membaca buku baru pembelian ayah.
S P O

b) Buku baru pembelian ayah sedang saya baca.


S P
03
Kalimat Mayor
&
Kalimat Minor
1. Kalimat Mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua
unsur pusat, yakni bisa terdiri dari subjek dan predikat (S-P) atau subjek,
predikat, objek (S-P-O) ataupun lebih dari itu, misalnya dengan disertai
keterangan (S-P-O-K)
Contoh :
• Andi akan pergi besok pagi.
S P K
• Kerjakan tugas ini!
P P
• Kamu lari!
S P
• Yang harus kesini Ani.
S P
• Pekerjaannya menulis.
S P
2. Kalimat Minor

Kalimat minor adalah salah satu bentuk kalimat yang hanya


mengisi satu gatra dan berintonasi final walaupun bentuk
kalimat itu hanya mengisi satu gatra, bentuk itupun sudah
lengkap.
Kalimat minor muncul sebagai lanjutan satu kalimat penuh.
Kalimat minor pun muncul sebagai akibat pengisian situasi
wacana.
Pada umumnya orang membedakan kalimat minor takberstruktur dan
kalimat minor berstruktur.

1. Kalimat minor takberstruktur


Muncul sebagai wacana yang ditentukan oleh situasi. Kalimat inipun di akhiri oleh suatu
intonasi final.
a) Kalimat minor panggilan
Contoh : Ani!, Pak Camat!, Tuan Direktur!, Pendengar yang terhormat!
b) Kalimat Minor Seru
Contoh : Aduh!, Amboi!, Ayo!, Mari!, Hallo!
c) Kalimat Minor Judul
Contoh : Layar Terkembang, Listrik Masuk Desa, Aku, Nilai Rapor Siswa SMA
d) Kalimat Minor Semboyan
Contoh : Merdeka atau Mati, Bhinneka Tunggal Ika, tulang besi urat kawat
e) Kalimat Minor Salam
Contoh : Selamat pagi!, Selamat siang!
2. Kalimat minor berstruktur
Kalimat minor berstruktur adalah kalimat yang muncul sebagai pelengkap
atau penyempurnaan kalimat utuh atau klausa sebelumnya dalam wacana.

1. Kalimat Minor Elips


Kalimat elips mengisi satu tagmen secara utuh yang diturunkan dari sebuah
klausa tunggal.
Contoh :
a) (la menyelesaikan pekerjaannya di kantor). Lalu pulang.
b) (Saya tidak melihat ayah). Dan ibu.
c) (Kecelakaan itu terjadi berturut-turut). Kemarin.

Dalam kalimat elips ini pun dimaksudkan pula kalimat minor penggalan.
Contoh :
d) (Anda sudah makan?) Sudah !
e) (Adek mau sosis?) Mau!
Kalimat minor elips juga dapat berupa sebuah pemberitaan.
Contoh :
f) Hujan! (Hujan turun)
g) Kebakaran! (Ada kebkaran)
2. Kalimat Minor Urutan
Kalimat minor urutan mengandung struktur klausa, tetapi ia berciri
lanjutan dari klausa di depan. Kalimat minor urutan merupakan penurunan
dari klausa setara.
Contoh:
a) Jadi, kita pun tahu.
b) Akan tetapi saya tidak setuju.
c) Tambahan pula ia malas.

Kalimat minor dapat dicirikan dengan partkel apabila, jadi, tambahan, pula,
dan (di awal kalimat), juga.
Contoh :
d) (Mereka belum tentu datang.)
Karena hari hujan.
b) (Anda boleh pulang kerumah.)
Setelah mereka dating.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai