INDONESIA
OLEH
KELOMPOK 5
1. MUH.ASWAN YONES
2. ANDI CITRA INDAH N.
3. ANDI MASDAR R.
4. JUARNI
5. ILHAM
KATA PENGANTAR
Tiada untaian kata yang paling indah untuk kita ungkapkan selain
ungkapan rasa syukur kita akan kehadirad Allah SWT. Karena berkat limpahan
rahmat serta hidayah-nya sehingga kita masih diberi kesehatan sampai pada hari
ini sehingga kami semua dapat menghadirkan tugas makalah sejarah ini.
Shalawat serta salam tercurah kepada bimbingan Nabi Muhammad SAW
sebagai Nabi yang membawa obor keselamatan di dunia dan di akhirat kelak.
Adapun tujuan kami dalam menghadirkan tugas makalah ini agar kita
semua dapat berbagi informasi yang kami dapatkan sebagai bentuk tambahan
ilmu pengetahuan. Kami sadar bahwa apa yang kami hadirkan dalam makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan,sehingga kami sangat sangat memohon
maaf apabila ada yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang anda dapatkan
juga. Karena disini kami masih berstatus sebagai seorang pelajar yang masih
membutuhkan banyak bimbingan dari kalian semua. Harapan terakhir kami
semoga apa yang kami hadirkan dapat bermanfaat bagi kita semua.
S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada
sebuah kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya
terletak sebelum unsur Predikat.
P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang
dilakukan subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata
kerja ataupun kata sifat.
O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek
merupakan keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu
yang menderita. Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek.
K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur
keterangan biasanya di jadikan pelengkap kalimat.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa
atau satu susunan struktur subjek—predikat. Hal yang menjadi
tanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, yaitu
dengan adanya satu informasi saja yang didapat dari kalimat
tersebut. Berikut contoh kalimat tunggal:
1. Orang itu guru kami. (S – P)
2. Citra sedang membuat surat lamaran. (S – P – O)
3. Permisi! (P)
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri minimal dua
atau lebih kalimat tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua
jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan
suatu tindakan atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam
kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti
oleh kata depan oleh:
1. Risma diantar oleh Ami.
2. Aku kelelehannya menunggunya.
Kalimat seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk
mengungkapkan perasaan. Ada beberapa ciri dari jenis kalimat
seruan, di antaranya bernotasi tinggi dan diakhiri dengan tanda baca
seru. Berikut contoh kalimat seruan:
1. Wah, kamu hebat sekali!
2. Hore, kita menang!
Hal lain yang perlu kamu ketahui bahwa kalimat aktif diklasifikasikan
menjadi 2, di antaranya.
Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti
atau disisipi oleh unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya
menggunakan imbuhan me– pada. Selain itu, kalimat ini dapat diubah
menjadi kalimat pasif. predikatnya:
1. Para petani menanam sayur.
2. Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung.
Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat
disisipi dengan unsur objek. Kalimat ini menggunakan predikat yang
berimbuhan ber-. Kalimat ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk
kalimat pasif:
1. Kakak bermain di depan rumah.
2. Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan
suatu tindakan atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam
kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti
oleh kata depan oleh:
1. Risma diantar oleh Ami.
2. Aku kelelehannya menunggunya.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami
oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini
adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan
gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain,
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti
apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya
2.Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak
bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna
sama didalam sebuah kalimat.Ada dua hal yang memungkinkan
kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang
pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata kata
bersinonim.Untuk menghindari hal tersebut,berikut ini contoh
mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang
Menghasilkan kalimat tidak efektif.
ContohKataJamak:
Para siswa siswi sedang mengerjakan soal ujian
masuk perguruan tinggi.(tidak efektif)
Siswa siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk
perguruan tinggi.(efektif)
Ketidak efektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah
jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang
lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk padahal
jamak tersebut.
ContohKataSinonim:
Ia masuk kedalam ruang kelas.(tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidak efektifan terjadi karena kata masuk dan frasa kedalam sama
sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat
membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata
kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan
kedalam dan menghilangkan kata masuk— sehingga menjadi ia
kedalam ruang kelas. Kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya
dan tidak dapatdikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan
struktur.
3.KesejajaranBentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-
kata yang ada dikalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada
intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan
konsisten. Jikapada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-
,selanjutnyaimbuhanyangsama
digunakan padafungsi yangsama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampaha dalah cara
membuang, memilah, dan pengolahannya.
(tidak efektif)
Halyangmestidiperhatikansoalsampahadalahcaramembuang,me
milah,danmengolahnya. (efektif)
4.KetegasanMakna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan diawal kalimat, namun
memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa
Saja meletakkan keterangan diawal kalimat untuk memberi efek
penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama
dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai
pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya
diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih!(efektif)
5.KelogisanKalimat
Ciri ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut
kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk
menghindari kesanambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat
dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca
dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami
persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya
sekarang.(efektif)