Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA

INDONESIA

OLEH
KELOMPOK 5

1. MUH.ASWAN YONES
2. ANDI CITRA INDAH N.
3. ANDI MASDAR R.
4. JUARNI
5. ILHAM
KATA PENGANTAR

Tiada untaian kata yang paling indah untuk kita ungkapkan selain
ungkapan rasa syukur kita akan kehadirad Allah SWT. Karena berkat limpahan
rahmat serta hidayah-nya sehingga kita masih diberi kesehatan sampai pada hari
ini sehingga kami semua dapat menghadirkan tugas makalah sejarah ini.
Shalawat serta salam tercurah kepada bimbingan Nabi Muhammad SAW
sebagai Nabi yang membawa obor keselamatan di dunia dan di akhirat kelak.
Adapun tujuan kami dalam menghadirkan tugas makalah ini agar kita
semua dapat berbagi informasi yang kami dapatkan sebagai bentuk tambahan
ilmu pengetahuan. Kami sadar bahwa apa yang kami hadirkan dalam makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan,sehingga kami sangat sangat memohon
maaf apabila ada yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang anda dapatkan
juga. Karena disini kami masih berstatus sebagai seorang pelajar yang masih
membutuhkan banyak bimbingan dari kalian semua. Harapan terakhir kami
semoga apa yang kami hadirkan dapat bermanfaat bagi kita semua.

RAPPANG, SEPTEMBER 2020


A.PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu
dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu
sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya
memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S
(Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat
menjadi pola S-P-O-K.Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat
pada sebuah kalimat, diantaranya:

 S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada
sebuah kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya
terletak sebelum unsur Predikat.
 P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang
dilakukan subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata
kerja ataupun kata sifat.
 O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek
merupakan keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu
yang menderita. Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek.
 K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur
keterangan biasanya di jadikan pelengkap kalimat.

 Contoh Kalimat yang terdapat unsur Subjek, Predikat, Objek,


dan Keterangan:

Rizki Sedang mencuci motor di halaman rumah.


(Rizki= Subjek, Sedang mencuci= Predikat, Motor=Objek, Di
halaman rumah= Keterangan).
B.Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk

 Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa
atau satu susunan struktur subjek—predikat. Hal yang menjadi
tanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, yaitu
dengan adanya satu informasi saja yang didapat dari kalimat
tersebut. Berikut contoh kalimat tunggal:
1. Orang itu guru kami. (S – P)
2. Citra sedang membuat surat lamaran. (S – P – O)
3. Permisi! (P)

 Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri minimal dua
atau lebih kalimat tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua
jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.

 Kalimat Majemuk Setara


Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki
dua klausa yang kedudukannya setara. Jenis kalimat ini dapat
ditandai dengan bentuk konjungsi dan, tetapi, serta, atau, dan
sedangkan. Berikut contoh jenis kalimat majemuk setara:
1. Juarni menjahit baju dan Citra membuat jus.
2. Winda makan soto ayam, tetapi David makan ayam bakar.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri
atas induk kalimat dan anak kalimat atau istilah lain dalam
linguistik adalah klausa utama dan klausa subordinatif. Pada
jenis kalimat ini induk kalimat (klausa utama) dapat berdiri
sendiri, sedangkan anak kalimat (klausa subordinatif) tidak
bisa. Oleh karena itu, anak kalimat sangat bergantung dengan
induk kalimat agar dapat memberikan infronasi yang jelas.
Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat:
1. Supriyanto tetap berangkat — (induk kalimat)
meskipun — (konjungsi)
haritelah gelap — (anak kalimat)
Supriyanto tetap berangkat meskipun hari telah gelap.
2.Hermawan masih berada di atas bus — (induk kalimat)
Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.

c.Jenis Kalimat Berdasarkan Isi


 Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi atau pernyataan. Ciri-ciri dari jenis
kalimat berita, di antaranya (1) berisi informasi, (2) intonasinya
netral, (3) tulisan diakhiri tanda baca titik (.). Berikut contoh
kalimat berita:
1. Agung sedang mengejar pencuri motor.
2. Aku tidak ingin ikut ke pasar.
 Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang berfungsi untuk mencari
tahu tentang suatu informasi atau jawaban dari respon lawan
bicara. Ciri-ciri dari kalimat ini di antaranya (1) berisi pertanyaan,
(2) tanggapannya berupa jawaban, (3) dalam ragam tulis, kalimat
ini diakhiri tanda baca tanya (?). berikut contoh kalimat tanya:
1. Bagaimana keadaan kamu sekarang?
2. Kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan rumah?

 Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif)


Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi memberikan
perintah untuk melakukan sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perintah di
antaranya (1) berisi perintah, (2) intonasinya perintah (agak naik),
(3) tanggapannya bentuk perbuatan (tindakan), (4) kalimatbini
diakhiri tanda baca seru (!). Berikut contoh kalimat perintah:
1. Segera rapikan kamarmu!
2. Ayo kita berangkat sekarang!
 Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk
mengungkapkan perasaan. Ada beberapa ciri dari jenis kalimat
seruan, di antaranya bernotasi tinggi dan diakhiri dengan tanda
baca seru. Berikut contoh kalimat seruan:
1. Wah, kamu hebat sekali!
2. Hore, kita menang!

d.Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan


 Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang disampaikan secarang
langsung tanpa adanya perantara. Dalam ragam tulis, kalimat
langsung ditandai dengan tanda baca petik dua (“…”) yang
berfungsi untuk membedakan dengan kalimat penjelas. Berikut
contoh kalimat langsung:
1. “Apa kamu besok ingin aku antar ke toko?” tanya Febby
2. “Kemarin aku bertemu dengan Sarah di kampus.”

 Kalimat Tidak Langsung


Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan yang pernah dikatakan orang lain. Adapun ciri-ciri
dari kalimat tak langsung di antaranya (1) tidak menggunakan
tanda petik, (2) ada perubahan kata ganti orang, (3) bisa ditambah
konjungsi bahwa.

e.Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi


Subjeknya
 Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan
tindakan. Adapun ciri-ciri yang dapat kenali dari kalimat aktif,
yaitu memiliki imbuhan me- atau ber- dan memiliki pola kalimat
S-P-O atau S-P-O-K. Berikut contoh kalimat aktif:
1. Maryam membeli buah-buahan.
 Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti
atau disisipi oleh unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya
menggunakan imbuhan me– pada. Selain itu, kalimat ini dapat diubah
menjadi kalimat pasif. predikatnya:
1. Para petani menanam sayur.
2. Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung.
 Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat
disisipi dengan unsur objek. Kalimat ini menggunakan predikat yang
berimbuhan ber-. Kalimat ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk
kalimat pasif:
1. Kakak bermain di depan rumah.
2. Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.

 Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan
suatu tindakan atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam
kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti
oleh kata depan oleh:
1. Risma diantar oleh Ami.
2. Aku kelelehannya menunggunya.

f.Jenis Kalimat Berdasarkan Isi


 Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi atau pernyataan. Ciri-ciri dari jenis kalimat
berita, di antaranya (1) berisi informasi, (2) intonasinya netral, (3)
tulisan diakhiri tanda baca titik (.). Berikut contoh kalimat berita:
1. Agung sedang mengejar pencuri motor.
2. Aku tidak ingin ikut ke pasar.
 Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang berfungsi untuk mencari tahu
tentang suatu informasi atau jawaban dari respon lawan bicara. Ciri-
ciri dari kalimat ini di antaranya (1) berisi pertanyaan, (2)
tanggapannya berupa jawaban, (3) dalam ragam tulis, kalimat ini
diakhiri tanda baca tanya (?). berikut contoh kalimat tanya:
1. Bagaimana keadaan kamu sekarang?
2. Kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan rumah?

 Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif)


Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi memberikan
perintah untuk melakukan sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perintah di
antaranya (1) berisi perintah, (2) intonasinya perintah (agak naik), (3)
tanggapannya bentuk perbuatan (tindakan), (4) kalimatbini diakhiri
tanda baca seru (!). Berikut contoh kalimat perintah:
1. Segera rapikan kamarmu!
2. Ayo kita berangkat sekarang!

 Kalimat seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk
mengungkapkan perasaan. Ada beberapa ciri dari jenis kalimat
seruan, di antaranya bernotasi tinggi dan diakhiri dengan tanda baca
seru. Berikut contoh kalimat seruan:
1. Wah, kamu hebat sekali!
2. Hore, kita menang!

g.Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan


 Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang disampaikan secarang
langsung tanpa adanya perantara. Dalam ragam tulis, kalimat
langsung ditandai dengan tanda baca petik dua (“…”) yang berfungsi
untuk membedakan dengan kalimat penjelas. Berikut contoh kalimat
langsung:
1. “Apa kamu besok ingin aku antar ke toko?” tanya Febby
2. “Kemarin aku bertemu dengan Sarah di kampus.”
 Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan yang pernah dikatakan orang lain. Adapun ciri-ciri
dari kalimat tak langsung di antaranya (1) tidak menggunakan tanda
petik, (2) ada perubahan kata ganti orang, (3) bisa ditambah konjungsi
bahwa.
h.Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi
Subjeknya
 Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan
tindakan. Adapun ciri-ciri yang dapat kenali dari kalimat aktif, yaitu
memiliki imbuhan me- atau ber- dan memiliki pola kalimat S-P-O
atau S-P-O-K. Berikut contoh kalimat aktif:
1. Maryam membeli buah-buahan.
2. Afifah sedang makan di restoran.

Hal lain yang perlu kamu ketahui bahwa kalimat aktif diklasifikasikan
menjadi 2, di antaranya.
 Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti
atau disisipi oleh unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya
menggunakan imbuhan me– pada. Selain itu, kalimat ini dapat diubah
menjadi kalimat pasif. predikatnya:
1. Para petani menanam sayur.
2. Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung.
 Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat
disisipi dengan unsur objek. Kalimat ini menggunakan predikat yang
berimbuhan ber-. Kalimat ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk
kalimat pasif:
1. Kakak bermain di depan rumah.
2. Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.
 Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan
suatu tindakan atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam
kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti
oleh kata depan oleh:
1. Risma diantar oleh Ami.
2. Aku kelelehannya menunggunya.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami
oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini
adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan
gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain,
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti
apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya

Ciri-ciri Kalimat Efektif.


1.Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan
struktur dan penggunaannya. Inilah
Yang dimaksud dengan kesepadanan struktur . Ada beberapa hal yang
menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a.Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur kalau
saminimal yang lengkap ,yakni subjek
dan predikat.
b.Jangan taruh kata depan (preposisi) didepan subjek karena
akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
 Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu.(tidakefektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu.(efektif)
c.Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang didepan predikat
karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya.(tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya.(efektif)
d.Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih
dari satu, namun lebih kearah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah.(tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah.(efektif)

2.Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak
bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna
sama didalam sebuah kalimat.Ada dua hal yang memungkinkan
kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang
pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata kata
bersinonim.Untuk menghindari hal tersebut,berikut ini contoh
mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang
Menghasilkan kalimat tidak efektif.

 ContohKataJamak:
 Para siswa siswi sedang mengerjakan soal ujian
masuk perguruan tinggi.(tidak efektif)
 Siswa siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk
perguruan tinggi.(efektif)
Ketidak efektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah
jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang
lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk padahal
jamak tersebut.

 ContohKataSinonim:
 Ia masuk kedalam ruang kelas.(tidak efektif)
 Ia masuk ruang kelas.
Ketidak efektifan terjadi karena kata masuk dan frasa kedalam sama
sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat
membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata
kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan
kedalam dan menghilangkan kata masuk— sehingga menjadi ia
kedalam ruang kelas. Kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya
dan tidak dapatdikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan
struktur.
3.KesejajaranBentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-
kata yang ada dikalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada
intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan
konsisten. Jikapada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-
,selanjutnyaimbuhanyangsama
digunakan padafungsi yangsama.
Contoh:
 Hal yang mesti diperhatikan soal sampaha dalah cara
membuang, memilah, dan pengolahannya.
(tidak efektif)
 Halyangmestidiperhatikansoalsampahadalahcaramembuang,me
milah,danmengolahnya. (efektif)

4.KetegasanMakna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan diawal kalimat, namun
memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa
Saja meletakkan keterangan diawal kalimat untuk memberi efek
penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama
dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai
pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya
diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
 Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
 Sapulah lantai rumahmu agar bersih!(efektif)

5.KelogisanKalimat
Ciri ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut
kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk
menghindari kesanambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat
dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca
dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
 Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami
persilakan. (tidak efektif)
 Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya
sekarang.(efektif)

Anda mungkin juga menyukai