Kelompok 13
Anggota Kelompok :
- Marcell Sorongan (23.12.2966)
- Nabil Yudhistira (23.12.1960)
- M.Luthfi Taufiqulhakim (23.12.2954)
Tugas Kelompok
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan
dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk
menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat merupakan satuan bahasa yang relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat
secara umum digunakan secara lisan maupun tulisan.
Sementara itu, Dilansir dari Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul 'Pembelajaran
Kalimat Bahasa Indonesia Dengan Pola Spiral Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar'
mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang lengkap yang mengandung maksud. Kalimat
sebagai bentuk bahasa adalah bentuk yang lengkap, bukan bagian dari suatu bentuk bahasa yang
lebih besar.
Ciri – Ciri Kalimat
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud RI, ciri-ciri kalimat adalah sebagai berikut:
1. Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca, seperti tanda baca titik (.),
tanya (?), maupun seru (!).
3. Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi
pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem
adalah bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.
4. Dalam satu paragraf terdiri dari dua kalimat atau lebih. Kalimat-kalimat tersebut disusun
dalam satuan makna yang saling berkaitan.
Unsur-Unsur Kalimat
1. Subjek
Contoh: "Fathiyah adalah teman kami."
Fathiyah pada kalimat di atas merupakan subjek.
2. Predikat
Contoh: "Merokok membahayakan kesehatan."
Membahayakan pada kalimat di atas merupakan predikat.
3. Objek
Contoh: "UNM mengadakan Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasisiwa Baru (PKKMB) 2023
di masing-masing Fakultas."
Perkenalan kehidupan kampus mahasiswa baru 2023 pada kalimat di atas merupakan
objek.
4. Pelengkap
Pelengkap merupakan bagian dari frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap
dalam sebuah klausa.
5. Keterangan merupakan sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk memperjelas
kalimat.
Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli
Pengertian Kalimat Kalimat oleh beberapa pakar didefinisikan atas berbagai pengertian, antara lain:
1. Sultan Takdir Alisyahbana menjelaskan bahwa kalimat adalah kumpulan kata-kata yang terkecil yang
mengandung pikiran lengkap.
2. Gorys Keraf mengemukakan bahwa kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan. Sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
3. Fachruddin A.E mendefinisikan bahwa kalimat adalah kelompok kata yang mempunyai arti tertentu, terdiri
atas subjek dan predikat dan tidak tergantung pada suatu konstruksi gramatikal yang lebih besar.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa kalimat adalah kumpulan
kata yang memiliki pengertian lengkap dan dibangun oleh konstruksi fungsional dan tidak bergantung pada
konstruksi gramatikal yang lebih besar, misalnya:
a. Dua bangun runtuh rumah.
b. Kue penuh kucing telah.
c. Jumpa tidak.
d. Nenek jatuh sakit.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki
sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Bila tidak memiliki kedua unsur tersebut,
pernyataan itu bukan kalimat, melainkan hanya sebuah frasa. Di sini, kalimat dibagi
menjadi dua, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki
satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk
ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk
kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat
tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis
kalimat majemuk adalah:
- Kalimat Majemuk Setara
- Kalimat Majemuk Rapatan
- Kalimat Majemuk Bertingkat
- Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara merupakan penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal
yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima
macam, yakni Penggabungan, Penguatan/Penegasan, Pemilihan, Berlawanan dan
Urutan Waktu.
Contoh:
Rani pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
Rani pergi ke pasar sedangkan Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
Reza berangkat ke sekolah, sedangkan ibunya pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan
anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh
macam, yakni syarat, tujuan, perlawanan (konsesif), penyebaban, pengakibatan, cara, alat,
perbandingan, penjelasan, dan kenyataan.
Contoh:
Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran ialah gabungan antara kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan
waktu)
Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke
rumahnya kemarin. (kalimat majemuk campuran)
Pola Kalimat
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe
ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina
atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O
Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur
keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K
Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek
berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa
nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitive atau
kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya
Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Pada
umumnya ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- dan ter-. Terdapat
dua kaidah umum untuk membentuk kalimat aktif menjadi kalimat pasif
dalam bahasa Indonesia.
Subyek sebagai kata ganti orang
- Saya memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
- Nasi goreng kumasak. (kalimat pasif)
- Dia memarahi Dita. (kalimat aktif)
- Dita dimarahi dia. (kalimat pasif)
Subyek bukan sebagai kata ganti Orang
- Bapak memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
- Nasi goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif)
- Dina memarahi Dia. (kalimat aktif)
- Dia dimarahi (oleh) Dina. (kalimat pasif)
Kalimat negative
- Saya memasak nasi goreng. (kalimat positif)
- Saya tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif)
- Dia memarahi Dita. (kalimat positif)
- Dia tidak memarahi Dita. (kalimat negatif)
Sekian Dari Kelompok Kami
Terima Kasih