Anda di halaman 1dari 3

NISWA EFNI SAFITRI

23120041
Akuntansi
B.INDONESIA

1.kalimat merupakan satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

2.Ciri-ciri kalimat
•Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca, seperti tanda baca titik (.),
tanya (?), maupun seru (!).
•Kalimat setidaknya terdiri dari subjek dan predikat.
•Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi
pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem
adalah bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.
•Dalam satu paragraf terdiri dari dua kalimat atau lebih. Kalimat-kalimat tersebut disusun
dalam satuan makna yang saling berkaitan.

3.Klausa memiliki subjek dan predikat, sedangkan frasa tidak memiliki keduanya
Frasa memiliki gabungan kata yang tidak menyampaikan arti dan tidak dapat berdiri sendiri.
Sedangkan, klausa merupakan pernyataan mandiri yang menyampaikan pemikiran atau
gagasan
Jika kombinasi kata-kata mengandung subjek dan kata kerja, itu dianggap sebagai klausa.
Bila tidak mengandung keduanya, itu disebut sebagai frasa.
Contohnya:
Klausa:Pak lurah membaca koran, ibu membacakan adik cerita humor, kompor gas meledak

Frasa:Dilan tertawa keras ketika menonton acara lawak.

4.Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat
majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri
dari induk kalimat dan anak kalimat.
Contohnya:
Majemuk
•Ayah mengantar adik ke sekolah kemudian berangkat kerja.
•Sepulang sekolah Ainun pergi ke toko kecantikan kemudian pulang ke rumahnya.
Tunggal
•Joice berlari.
•Vonny makan bakso.
•Andri membeli baju di Tanah Abang.

5..kalimat merupakan satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
.Ciri-ciri kalimat
•Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca, seperti tanda baca titik (.),
tanya (?), maupun seru (!).
•Kalimat setidaknya terdiri dari subjek dan predikat.
•Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi
pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem
adalah bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.
•Dalam satu paragraf terdiri dari dua kalimat atau lebih. Kalimat-kalimat tersebut disusun
dalam satuan makna yang saling berkaitan.
.Klausa memiliki subjek dan predikat, sedangkan frasa tidak memiliki keduanya
Frasa memiliki gabungan kata yang tidak menyampaikan arti dan tidak dapat berdiri sendiri.
Sedangkan, klausa merupakan pernyataan mandiri yang menyampaikan pemikiran atau
gagasan
Jika kombinasi kata-kata mengandung subjek dan kata kerja, itu dianggap sebagai klausa.
Bila tidak mengandung keduanya, itu disebut sebagai frasa.
Contohnya:
Klausa:Pak lurah membaca koran, ibu membacakan adik cerita humor, kompor gas meledak

Frasa:Dilan tertawa keras ketika menonton acara lawak.


.Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek
dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat majemuk
adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat.
Contohnya:
Majemuk
•Ayah mengantar adik ke sekolah kemudian berangkat kerja.
•Sepulang sekolah Ainun pergi ke toko kecantikan kemudian pulang ke rumahnya.
Tunggal
•Joice berlari.
•Vonny makan bakso.
•Andri membeli baju di Tanah Abang.

6.kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan urutan. Paragraf hendaknya hanya memuat satu
kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki
beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-contoh.

7.mKalimat utama lebih singkat, padat, dan jelas. Sedangkan kalimat penjelas akan banyak
berisi rincian, kerterangan, dan contoh. Kalimat utama berdiri untuk menginformasikan
gagasan pokok atau topik paragraf, sedangkan kalimat penjelas berfungsi menguatkan topik
yang dibahas.

8.pokok dengan mudah, logis, dan sistematis. Untuk menandai pergantian gagasan baru,
jika karangan tersebut memiliki lebih dari satu gagasan utama. Untuk membantu pembaca
memahami gagasan utama sebuah karangan.

9.Jika konjungsi antarkalimat berfungsi untuk menghubungkan antara satu kalimat dengan
kalimat lainnya dalam suatu paragraf, maka konjungsi antrakalimat berfungsi sebagai
penghubung antara satuan-satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa
dengan klausa yang terdapat dalam satu kalimat.

10.•Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang punya letak kalimat utama di awal. Paragraf ini
diawali dengan kalimat umum dan diikuti dengan kalimat khusus atau penjelasan.
•Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang punya letak kalimat utama di akhir. Paragraf ini
diawali dengan kalimat khusus atau penjelasan dan diakhiri dengan kalimat umum. Paragraf
induktif sendiri dibagi menjadi 3, yakni generalisasi (kalimat yang berupa kesimpulan),
analogi (perbandingan dari dua hal yang punya sifat yang sama), kausal (hubungan
sebab-akibat).
•Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang menggabungkan deduktif-induktif dalam


prosesnya. Paragraf ini mengandung kalimat umum di awal dan di akhir paragraf.

11.Mirip dengan tema, topik adalah pokok dan dasar diskusi, bicara, atau ceramah yang
disesuaikan dengan tema. Sedangkan judul, adalah kepala karangan dari tulisan. Tema
memiliki cakupan yang lebih luas daripada topik, sedangkan judul adalah cakupan yang
lebih sempit.

12.Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan


gagasan. Fungsi utamanya adalah mengatur hubungan di antara gagasan-gagasan yang
ada. Melalui kerangka karangan, pengarang dapat melihat kekuatan & kelemahan dalam
karangannya.

13.Pola logis memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang
selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.

14.Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan
yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat
dimensi dalam kehidupan manusia : atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang –
nanti, ,dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya.

15.Langkah- Langkah Menyusun Kerangka Karangan


Menentukan tema dan judul. Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah
mau kemana kita. ...
Mengumpulkan bahan. Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? ...
Menyeleksi bahan. ...
Membuat kerangka. ...
Mengembangkan kerangka karangan.

Anda mungkin juga menyukai