Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

DISUSUN OLEH :
Luluk Febriatul M
M.Reza Al-Mubarroq
Hikmatus Sakdiyah
Eka Dwi Agustin
Amelia Siska Ferdiyanti
PENGERTIAN KALIMAT MAJEMUK
Istilah "kalimat majemuk" mengacu pada jenis kalimat
yang terdiri atas dua pola atau lebih.
Hal ini didasarkan pada pengertian dari kalimat
majemuk, yaitu suatu kalimat yang mengandung dua
pola kalimat atau lebih, atau dengan kata lain kalimat
yang terjadi dari beberapa klausa bebas.
Setiap kalimat majemuk memiliki kata penghubung
yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang
digunakan. Fungsi utama dari kalimat majemuk adalah
untuk menguraikan, menjelaskan, menjabarkan, dan
memerinci.
JENIS-JENIS KALIMAT MAJEMUK

Berdasarkan ini, kalimat majemuk terbagi menjadi 4


jenis, yaitu; kalimat majemuk setara, kalimat majemuk
rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat
majemuk campuran.
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan
antara unsur-unsurnya bersifat sederajat atau setara.
Kalimat majemuk setara ini tidak memiliki anak
kalimat. Kalimat majemuk setara dicirikan dengan
adanya kata penghubung dan, lalu, atau, kemudian,
namun, tetapi, sedangkan, dan melainkan.
Contoh : Ibu menyetujui niatku dan ayah merestuinya.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan sebenarnya berasal dari kalimat
majemuk setara yang dirapatkan bagian-bagiannya karena
frasa/kata-kata dalam kalimat itu menduduki posisi yang
sama. Bagian yang dirapatkan bisa subjek atau predikat.
Perapatannya didapat dengan cara menghilangkan unsur-
unsur yang sama.
Contoh :
Pak Bahar, guru bahasa Indonesia.
Pak Bahar, teman ayahku
Pak bahar, guru bahasa Indonesia dan teman ayahku
(rapatan subjek)
Ayah membawa roti
Ibu membawa roti
Ayah dan ibu membawa roti (rapatan predikat)
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan satu jenis kalimat
majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak
sederajat. Kalimat majemuk jenis ini kedudukan klausa-
klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan terhadap salah
satu, beberapa, atau semua unsurnya hingga membentuk
pola baru. Ada satu unsurnya yang berkedudukan sebagai
induk kalimat, dan unsur lainnya berkedudukan sebagai
anak kalimat.
Contoh :
• Ketika sedang bekerja, Budi pingsan.
• Asalkan mau belajar, kau pasti bisa mengerjakan soal itu.
• Seandainya Andi datang lebih cepat, aku pasti bertemu
dengannya.
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat
majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk
bertingkat. Umumnya dalam kalimat majemuk
campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.
Contoh :
• Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca
buku.
• Ujian sudah selesai ketika tim pemeriksa datan dan
guru-guru sudah pulang.
• Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah
datang.
KATA ULANG

Kata ulang adalah kata – kata yang mengalami


proses reduplikasi atau pengulangan dan
membentuk atau menambakan makna pada
kata sebelumnya.
JENIS-JENIS KATA ULANG
1. Kata ulang dwipurwa
Contoh : buku-buku. Siswa-siswa
Contoh kata ulang dalam kalimat; Buku-buku itu
di bawa ke perpustakaan.
2. Kata ulang dwi lingga
Contoh : Laki = Lelaki, Luasa = Leluasa, Luhur =
Leluhur
Contoh dalam kalimat; Tetangga rumah Annisa
baik dan ramah.
3. Kata ulang dwilingga salin
swara(penggolongan bervariasi)
Contoh : Gerak-gerik, Mondar-mandir, Sayur-
mayur,
Contoh kata ulang dalam kalimat: Andika
mondar-mandir mencari istrinya.
4. Kata ulang berimbuhan
Contoh : Motor-motoran, Tawar-menawar,
Rumah-rumahan, Tarik-menarik
Contoh kata ulang dalam kalimat: Rumah-
rumahan itu dirangkai oleh Andita.
Penggolongan Kata

Anda mungkin juga menyukai