Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari 2 klausa atau lebih. Klausa tersebut ada induk
kalimat dan anak kalimat. Klausa adalah perpaduan antara satu subjek dan satu predikat, dapat juga
ditambahkan dengan objek, keterangan, atau pelengkap lainnya. Sedangkan kalimat majemuk
artinya kalimat yang terdiri lebih dari satu subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap lain.
Antar klausa dalam satu kalimat biasanya dihubungkan dengan kata penghubung atau konjungsi.
Tetapi, didalam kalimat majemuk juga ada yang tanpa kata penghubung, karena kata penghubung
biasanya tidak bisa kamu temukan di kalimat majemuk yang bersifat perluasan.
Kalimat majemuk ini mempunyai lebih dari satu subjek dan satu predikat.
Ada penggabungan atau perluasan pada kalimat inti.
Dari penggabungan dan perluasan kalimat ini akan menghasilkan pola kalimat baru.
Umumnya kalimat majemuk jenis ini tidak mempunyai anak kalimat, jika dipisahkan satu
dengan yang lainnya kalimat tersebut bisa berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat, atau bisa
dikatakan juga klausa tersebut bersifat koordinatif.
Klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai kedudukan yang sama.
Klausa yang satu dan yang lainnya bisa berdiri menjadi suatu kalimat tersendiri atau
memiliki hubungan koordinatif.
Kalimat majemuk setara biasanya memakai kata penghubung, seperti dan, sebelum,
setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.
- Kalimat majemuk setara pertentangan yang menggunakan kata penghubung tetapi atau
sedangkan.
Contoh: Adiknya sangat rajin, tetapi ia sendiri pemalas.
Tambahan :
- Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti subjek (S-P-O-K) Contoh: Gadis
kecil yang menggenakan baju merah itu membaca puisi di panggung. Dari kalimat di atas
disimpulkan: "Gadis kecil yang menggenakan baju merah itu" adalah S (S-P-O).
"Membaca" adalah P, "Puisi" adalah O, "di panggung" adalah K.
- Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti predikat (S-P-O) Contoh: Paimin
berusaha menafsirkan setiap kata naskah resensi cerpen. Dari kalimat di atas
disimpulkan: "Paimin" adalah S, "berusaha menafsirkan setiap kata" adalah P (P-O),
"naskah resensi cerpen" adalah O.
- Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti objek (S-P-O-K) Contoh: Kakak
membaca buku yang menceritakan petualangan si topeng. Dari kalimat di atas
disimpulkan: "Kakak" adalah S, "membaca" adalah P, "buku yang menceritakan
petualangan si topeng" adalah O (S-P-O).
- Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti keterangan (S-P-O-K) Contoh:
Ibu sedang menyiapkan makan pagi ketika petugas pos datang mengantar surat. Dari
kalimat di atas disimpulkan: "Ibu" adalah S, "sedang menyiapkan" adalah P, "makan
pagi" adalah O, "ketika petugas pos datang mengantar surat" adalah K (S-P-O).