Anda di halaman 1dari 38

Teks Tanggapan

3.3 Mengidentifikasi informasi berupa


kritik, sanggahan, atau pujian dari teks
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya,
dll) yang didengar dan/atau dibaca.
Pengertian

Struktur

Unsur
Kebahasaan
Pengertian Teks Tanggapan

 Teks tanggapan merupakan jenis


teks yang digunakan untuk
meringkas, menganalisis, dan
menanggapi suatu teks, yaitu dapat
berupa teks sastra, artikel, berita,
ataupun karya seni pertunjukkan.
Struktur Teks Tanggapan
Kontek
s
Deskrips
i
Penilaia
n
Konteks
 Apa yang ditanggapi? Di mana,
kapan peristiwa terjadi?
Peristiwa apa, politik, sosial,
seni budaya?
 Menggunakan bahasa deskriptif.
Deskripsi
 Apa dan bagaimana sesuatu
terealisasi/diciptakan/dihasilkan?
 Menggunakan bahasa deskriptif.
Penilaian
 Apa yang kita pikirkan tentang
sesuatu itu?
 Menggunakan kata-kata yang
mengungkapkan penilaian
(pujian dan kritik)
Unsur Kebahasaan Teks Tanggapan

Menggunakan
Menggunakan
Kalimat
Konjungsi
Kompleks

Menggunakan
Kata Rujukan

Menggunakan Menggunakan
Pilihan Kata Kata Kerja Aksi
Menggunakan Kalimat Kompleks

 Kalimat kompleks terdiri dari


dua klausa, yaitu klausa utama
yang disebut dengan induk
kalimat (inti kalimat) dan klausa
penghubung yang disebut
dengan anak kalimat. Kalimat
kompleks bisa juga disebut
kalimat majemuk.
Macam-Macam Kalimat Kompleks

Kalimat
Majemuk Setara

Kalimat Majemuk
Bertingkat
Kalimat Majemuk Setara

Sejalan Berlawanan

Sebab Akibat Penguat

Pemilihan Berurutan
 Kalimat Majemuk Setara Sejalan
Kalimat majemuk ini terdiri dari beberapa kalimat
yang bisa berdiri sendiri dan dihubungkan dengan
konjungsi seperti: dan, sesudah itu, sebelum, ketika,
dan lain-lain.
Contoh:
 Aku sedang membaca buku dan adikku sedang
mengerjakan PRnya di ruang tamu. 
 Aku sedang tertidur ketika pamanku datang dari
desa.
 Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk ini juga terdiri dari beberapa kalimat
yang bisa berdiri sendiri namun dengan situasi yang
berlawanan. Kalimat-kalimat tersebut dihubungkan
dengan konjungsi seperti tetapi, melainkan, namun,
dan lain-lain.
Contoh:
 Adi merupakan anak yang rajin tetapi sangat suka
bangun kesiangan.
 Susan terkenal akan kejujurannya tetapi kakaknya
terkenal karena ketidakjujurannya.
 Kalimat Majemuk Setara Hubungan Sebab-Akibat
Kalimat majemuk ini memiliki 2 klausa yang saling
berkaitan namun bisa berdiri sendiri dimana salah satu
klausa merupakan akibat dari klausa lainnya. Klausa-
klausa ini biasanya dihubungkan dengan
konjungsiseperti karena, akibatnya, sehingga, dan lain-
lain.
Contoh:
 Andi sangat rajin belajar sehingga dia mendapatkan
peringkat pertama di kelas.
 Ani suka begadang setiap malam akibatnya dia
sering terlambat pergi ke sekolah.
 Kalimat Majemuk Setara Penguat
Sesuai dengan namanya, kalimat majemuk ini memiliki
klausa yang menjadi penguat suatu klausa lainnya.
Biasanya kalimat majemuk penguat dicirikan dengan
konektor berupa bahkan, terlebih lagi, dan lain-lain.
Contoh:
 Andi sudah lama diingatkan untuk tidak nakal lagi
bahkan ibunya sudah menghukumnya berkali-kali.
 Ani merupakan anak yang berbakat didalam bidang
muusik bahkan dia bisa memainkan semua jenis
alat musik.
 Kalimat Majemuk Setara Pemilihan
Kalimat majemuk ini memiliki klausa-klausa yang
merupakan suatu pilihan yang harus dilaksanakan.
Jenis kalimat ini biasanya dihubungkan dengan
konektor “atau”.
Contoh:
 Belajar yang serius atau kau tidak lulus dalam
ujian.
 Dia bingung untuk pergi sendiri atau pergi
dengannya.
 Kalimat Majemuk Setara Berurutan
Kalimat majemuk ini memiliki kalusa-klausa yang
saling berurutan. Dengan kata lain, klausa yang satu
terjadi sesudah atau sebelum klausa yang lainnya.
penghubung atau konektor jenis kalimat ini adalah
kemudian, lalu, setelah itu, dan lain-lain.
Contoh:
 Ani harus pergi ke pasar dahulu kemudian dia
harus pergi ke kantor pos.
 Aku belajar dengan serius tadi malam setelah itu
aku menonton televisi.
Kalimat Majemuk Bertingkat

Urutan Waktu Atributif Penjelas

Sebab Akibat Pengandaian

Bertentangan
Hubungan Cara Perbandingan
Dengan Kenyataan

Hubungan Tujuan Bersyarat


 Kalimat Majemuk Bertingkat Urutan Waktu
Kalimat ini dicirikan dengan konektor yang berupa,
ketika, saat, waktu itu, kala itu, sebelum, sesudah, dan
lain-lain.
Contoh:
 Saya sudah pandai bernyanyi sejak kecil.
 Ayahku pulang dari Jakarta saat malam hari tiba.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Atributif
Kalimat majemuk ini dihubungkan dengan
konjungsi “yang”.
Contoh:
 Gadis yang berambut panjang itu adalah teman
baikku di kelas.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Penjelas
Kalimat ini dicirikan dengan kata hubung “bahwa”.
Contoh:
 Hasil ujiannya yang bagus menunjukan bahwa
dia anak rajin.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Sebab Akibat
Kalimat ini mempunyai konektor berupa, oleh
karena itu, sehingga, makanya.
Contoh:
 Ani selalu menolong orang lain oleh karena itu
dia sangat disayangi.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Pengandaian
Kalimat ini ditandai dengan konektor, seolah-olah,
seperti, seakan-akan, dan lain-lain.
Contoh:
 Dia bertindak seolah-olah pemilik restoran itu.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Bertentangan
dengan Kenyataan
Kalimat ini dihubungkan dengan konjungsi berupa
padahal, kenyataanya, dan lain – lain.
Contoh:
 Dia sangat kurus padahal makannya banyak.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara
Kalimat majemuk ini menggunakan konjungsi
seperti, dengan, menggunakan, dan lain – lain.
Menggabungkan 2 klausa pada kalimat majemuk.
Contoh:
 Dia belajar Bahasa Indonesia dengan sangat
serius.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Perbandingan
Klausa-klausa pada kalimat ini digabungkan oleh
konjungsi berupa ibarat, dari pada, dan lain-lain.
Contoh :
 Dia bernyayi sangat indah ibarat penyanyi
aslinya.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan
Kalimat ini digabungkan dengan konjungsi berupa
agar, supaya, dan lain-lain.
Contoh:
 Andi mengunci pintu rumahnya dengan sangat
rapat agar tidak terjadi kemalingan.
 Kalimat Majemuk Bertingkat Bersyarat
Kalimat ini memiliki klausa seandainya, jika, dan
lain-lain.
Contoh: 
 Aku akan pergi ke Bali seandainya aku kaya.
Menggunakan Konjungsi

Pengertia
n
Jenis-
Jenis
Pengertian Konjungsi

 Pengertian konjungsi dalam KBBI adalah kata


maupun ungkapan penghubung antarfrasa,
antarkata, antarkalimat, dan antarklausa.
Jenis-Jenis Konjungsi
Konjungsi Konjungsi
Koordinatif Koordinatif
Penambahan Perlawanan

Konjungsi
Koordinatif
Menyatakan
Pemilihan
Konjungsi Koordinatif Penambahan

Konjungsi yang dipakai yaitu dan, serta, beserta.


Contoh :
 Samuel dan Rizal sedang bermain bersama.
 Nanda beserta keluarga bertamasya ke pantai.
Konjungsi Koordinatif Perlawanan

Konjungsi yang dipakai yaitu tetapi, melainkan.


Contoh :
 Proyek renovasi Bandara Soekarno-Hatta tidak
hanya menghabiskan dana tetapi juga
mengganggu aktivitas pengguna maskapai.
 Sebenarnya bukan Parjo yang mencurinya
melainkan adiknya.
Konjungsi Koordinatif Menyatakan Pemilihan

Konjungsi yang dipakai yaitu “atau”.


Contoh:
 Jika kamu menawarkan minum, aku ingin kopi
atau teh.
Menggunakan Kata Rujukan

 Kata rujukan adalah kata yang menunjuk pada


kata lain yang telah digunakan sebelumnya
sebagai pengganti dari kata aslinya. Kata rujukan
umumnya menggunakan kata-kata seperti di
sini, di sana, ini, itu, dia, ia, tersebut, dan lain-
lain, contohnya:
 Tadi pagi Rina terlambat masuk kelas. Dia
bangun kesiangan.
Menggunakan Pilihan Kata

 Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata –


kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita
ungkapkan, contohnya:
 Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang
untuk memperoleh kepercayaaan masyarakat.
Menggunakan Kata Kerja Aksi

 Kata kerja aksi adalah kata kerja untuk


menyatakan bahwa subyek sedang melakukan
suatu aksi atau pekerjaan, contohnya:
 Melempar
 Memukul
 Menendang
 Meninju
 Menginjak

Anda mungkin juga menyukai