Anda di halaman 1dari 19

Materi yang sedang Anda baca saat ini, pembahasannya terbagi menjadi

3 bagian. Pada bagian pertama, kami akan menjelaskan terlebih dahulu


pengertian dari kalimat majemuk. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga
bentuk dan pola yang menjadi ciri khas dari kalimat majemuk tersebut.
Selanjutnya, bagian kedua adalah penjelasan tentang jenis-jenis kalimat
majemuk. Bagian ini tak kalah pentingnya dengan bagian yang pertama,
sebab kalimat majemuk itu sendiri terbagi lagi menjadi beberapa varian
yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dan terakhir, bagian ketiga
akan menampilkan contoh-contoh dari kalimat majemuk. Berikut ini
adalah pembahasan lengkapnya:

Pengertian Kalimat Majemuk


Istilah "kalimat majemuk" mengacu pada jenis kalimat yang terdiri atas
dua pola atau lebih. Hal ini didasarkan pada pengertian dari kalimat
majemuk, yaitu suatu kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau
lebih, atau dengan kata lain kalimat yang terjadi dari beberapa klausa
bebas. Jenis kalimat ini berasal dari perluasan atau penggabungan kalimat
tunggal, untuk selanjutnya membentuk satu atau lebih pola kalimat baru
di samping pola yang sudah ada sebelumnya. Kalimat majemuk dapat
diartikan juga bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari
dua atau lebih kalimat tunggal. Setiap kalimat majemuk memiliki kata
penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat diketahui
dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan. Fungsi utama dari
kalimat majemuk adalah untuk menguraikan, menjelaskan, menjabarkan,
dan memerinci.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk


Jenis-jenis kalimat majemuk dapat dibagi berdasarkan proses terjadinya
atau proses pembentukannya. Berdasarkan ini, kalimat majemuk terbagi
menjadi 4 jenis, yaitu; kalimat majemuk setara, kalimat majemuk
rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Berikut ini penjelasannya satu per satu:

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara


unsur-unsurnya bersifat sederajat atau setara. Kalimat majemuk setara ini
tidak memiliki anak kalimat. Kalimat majemuk setara dicirikan dengan
adanya kata penghubung dan, lalu, atau, kemudian, namun, tetapi,
sedangkan, dan melainkan.

2. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan sebenarnya berasal dari kalimat majemuk


setara yang dirapatkan bagian-bagiannya karena frasa/kata-kata dalam
kalimat itu menduduki posisi yang sama. Bagian yang dirapatkan bisa
subjek atau predikat. Perapatannya didapat dengan cara menghilangkan
unsur-unsur yang sama.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat merupakan satu jenis kalimat majemuk yang


hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat. Kalimat majemuk jenis
ini kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan
terhadap salah satu, beberapa, atau semua unsurnya hingga membentuk
pola baru. Ada satu unsurnya yang berkedudukan sebagai induk kalimat,
dan unsur lainnya berkedudukan sebagai anak kalimat.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara


atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Umumnya dalam
kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.

Contoh Kalimat Majemuk

Setelah membaca pengertian dan jenis-jenis kalimat majemuk di atas,


berikut ini kami tampilkan masing-masing contoh dari kalimat majemuk
tersebut:

Contoh Kalimat Majemuk Setara

Contoh dari kalimat majemuk setara, antara lain sebagai berikut:

 Ibu menyetujui niatku dan ayah merestuinya.


 Kami akan pergi atau duduk saja di sini?
 Siswa berencana karya wisata, tetapi guru melarangnya.
 Saya membeli buku dan adik ikut membelinya juga
 Saya ingin melanjutkan pendidikan di bidan kehutanan dan
ternyata ayah sangat mendukung pilihan tersebut.
 Harga BBM naik dan bahan pokok ikut naik

Contoh Kalimat Majemuk Rapatan

Contoh dari kalimat majemuk rapatan, antara lain sebagai berikut:

Pak Bahar, guru bahasa Indonesia.


Pak Bahar, teman ayahku
Pak bahar, guru bahasa Indonesia dan teman
ayahku (rapatan subjek)

Ayah membawa roti


Ibu membawa roti
Ayah dan ibu membawa roti (rapatan predikat)

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Contoh dari kalimat majemuk bertingkat, antara lain sebagai berikut:

 Ketika sedang bekerja, Budi pingsan.


 Asalkan mau belajar, kau pasti bisa mengerjakan soal itu.
 Seandainya Andi datang lebih cepat, aku pasti bertemu dengannya.
 Sepupu tinggal di kota agar bisa menemani ibunya.
 Walaupun hatinya sedih, dia tidak pernah menangis.
 Daripada melamun, bantulah ayahmu.
 Acara itu dibatalkan karena hujan turun sangat deras
 Kami tidak setuju, maka kami protes
 Dia berjalan dengan santai.
 Sekarang dia tahu bahwa adiknya bisa membaca.
 Tanpa memakai kendaraan, Budi sampai di rumahku

Contoh Kalimat Majemuk Campuran

Contoh dari kalimat majemuk campuran, antara lain sebagai berikut:

 Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku.


 Ujian sudah selesai ketika tim pemeriksa datan dan guru-guru
sudah pulang.
 Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.
 Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi
kendala serius dalam hal musim sehingga swasembada beras tidak
tercapai.
 Karena hari sudah malam, kami berbincang-bincang sebentar dan
langsug pulang.
 Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum
selesai.

Sekian uraian tentang Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis,


Contoh, semoga bermanfaat.

KALIMAT MAJEMUK 2
Ciri-ciri Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk tentu saja berbeda dengan jenis kalimat yang lan. Jadi
untuk mempermudah mengenalinya kita perlu mengetahui ciri-ciri yang
terdapat pada kalimat majemuk. Berikut ciri-ciri kalimat majemuk yang
harus kamu ketahui.

1. Seperti pada definisinya, kalimat majemuk ini memiliki lebih dari satu
subjek dan satu predikat.
2. Terdapat penggabungan atau perluasan pada kalimat inti.
3. Dari penggabungan atau perluasan kalimat ini akan didapatkan pola
kalimat baru.
Itulah beberapa ciri-ciri dari kalimat majemuk yang akan membantu kamu
membedakan antara kalimat majemuk dan bukan. Jika kamu kebetulan
menemukan kalimat dan memiliki 3 ciri-ciri tersebut tentu saja itu adalah
kalimat majemuk.

Jenis-jenis Kalimat Majemuk


Setelah kamu mengetahui ciri-ciri kalimat majemuk, kamu tentu saja juga
harus mengetahui bahwa ada beberapa jenis kalimat majemuk. Setiap jenis
kalimat majemuk sebenarnya memiliki kata hubung yang berbeda antara
kalimat majemuk jenis satu dengan yang lainnya.

Maka dari itu, dengan melihat kata hubung saja kamu akan dapat
menentukan jenis dari kalimat majemuk tersebut. Berikut jenis-jenis kalimat
majemuk yang harus kamu ketahui.

Kalimat Majemuk Setara


Kalimat majemuk jenis ini merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari
klausa yang sederajat. Biasanya kalimat majemuk jenis ini tidak memiliki
anak kalimat, apabila dipisahkan satu dengan yang lainnya kalimat tersebut
dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat, atau dapat dikatakan juga
klausa tersebut bersifat koordinatif.

Berikut ciri-ciri kalimat majemuk setara yang akan membantu kamu dalam
menentukan jenis kalimat majemuk.

Ciri-ciri kalimat majemuk setara


1. Klausa yang satu dengan yang lainnya memiliki kedudukan yang
sama.
2. Klausa yang satu dan yang lainnya dapat berdiri menjadi suatu
kalimat tersendiri atau mempunyai hubungan koordinatif.
3. Kalimat majemuk setara biasanya menggunakan kata hubung,
seperti dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau
sedangkan.
Tiga hal di atas merupakan ciri-ciri yang terdapat pada kalimat majemuk
setara. Dengan mengetahu ciri-ciri tersebut tentu saja kamu akan semakin
mudah menentukan kalimat majemuk setara. Namun, kalimat majemuk
setara ini juga dibagi menjadi beberapa bagian lagi, yaitu,

Contoh Kalimat majemuk setara berlawanan

Merupakan kalimat majemuk setara yang menyatakan suatu kondisi atau


keadaan yang berbeda.

Contoh

 Desi ingin pergi berwisata, tetapi ia harus belajar untuk ujian minggu
depan.
 Ani sedang belajar untuk persiapan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK), sedangkan adiknya sedang bermain game online.
 Anita merupakan anak yang cerdas, tetapi ia sering tidak teliti ketika
mengerjakan tugasnya.
 Bella ingin segera masuk sekolah, tetapi ia masih sakit.
 Dini ingin jalan-jalan bersama teman-temannya, tetapi Dini harus
mengerjakan tugas matematikanya.
 Nuri memiliki hobi membaca, sedangkan Ari memiliki hobi melukis.
Contoh Kalimat majemuk setara sejalan

Merupakan kalimat yang majemuk yang terdiri dari dua atau lebih klausa
yang memiliki sifat atau kedudukan yang sama.

Contoh:

 Ani adalah murid di SMA 3 Jakarta dan Ina adalah murid di SMA
10 Jakarta.
 Budi berangkat ke sekolah sebelum Ibu berangkat ke kantor.
 Desi mengajak Dina ke taman kota setelah Dina pulang dari
Surabaya.
 Reni menanam bunga, lalu Reni menyiram bunga dengan air.
 Beni sedang membatu ibunya ketika Reni mengajaknya bermain.
 Sari adalah anak yang rajin, bahkan Sari selalu mendapat nilai bagus
di kelas.
 Seila belajar hingga larut malam kemudian ia segera tidur di
kamarnya.
 Bella adalah anak pertama sedangkan Anita adalah anak terakhir.
Contoh Kalimat majemuk setara sebab akibat

Merupakan kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa kalimat


yang pada bagian yang lainnya menjelaskan sebab akibat.

Contoh

1. Kevin sangat rajin berlatih bulu tangkis, sehingga ia sekarang dapat


menjuarai berbagai macam kejuaraan bulu tangkis dunia.

2. Jonathan sangat rajin belajar, sehingga ia bisa menjadi juara di kelasnya.

3. Apriani segera tidur setelah selesai belajar, sehingga besok pagi ia tidak
akan bangun terlambat.

4. Hujan sangat lebat tadi malam, akibatnya jalanan menjadi becek hari ini.
5. Angin bertiup sangat kencang, akibatnya beberapa pohon tumbang.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Apabila kalimat majemuk setara, antara satu klausa yang satu dengan yang
lainnya setara, sedangkan kalimat majemuk bertingkat yaitu antara klausa
yang satu dengan yang lainnya memiliki kedudukan yang tidak setara.
Kedudukan dari klausanya memiliki tingkatan, hal itu merupakan hasil
perluasan dari salah satu klausa terhadap klausa lainnya. kamu dapat
melihat kalimat majemuk bertingkat dari ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri kalimat
majemuk bertingkat.

Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat


1. Antara klausa kalimat tidak memiliki posisi atau kedudukan yang
setara.
2. Ada kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri apabila antar klausa
yang satu dengan yang lainnya dipisah.
3. Kalimat majemuk bertingkat biasanya menggunakan kata hubung,
seperti jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.
Itu merupakan beberapa ciri-ciri dari kalimat majemuk bertingkat. Seperti
pada kalimat majemuk setara, pada kalimat majemuk bertingkat juga
dibagi menjadi beberapa bagian. Berikut beberapa jenis kalimat majemuk
bertingkat.

Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan waktu

Seperti namanya, kalimat majemuk ini merupakan kalimat majemuk yang


berhubungan dengan waktu. Biasanya kata hubung yang sering digunakan,
yaitu ketika. Karena kata hubung tersebut merupakan kata hubung yang
ada kaitannya dengan waktu.

Contoh:
 Saya sedang tidur nyenyak, ketika langit mendung.
 Kak Sinta pulang dari kantor, ketika matahari tenggelam.
 Adik sedang bermain kelereng, ketika ayah datang.
 Ibu sedang berbelanja, ketika matahari terbit.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan sangkalan

Merupakan kalimat majemuk yang berisi sangkalan terhadap suatu


keadaan atau kondisi tertentu. Kata hubung yang biasanya digunakan
dalam kalimat ini, yaitu padahal, sedangkan, dan lainnya.

Contoh:

 Anita tetap berangkat ke sekolah, padahal ia sedang sakit.


 Merita tetap membantu kedua orang tuanya, padahal ia sedang
sangat lelah.
 Andre tetap belajar sedangkan hari waktu sudah menunjukkan dini
hari.
 Maria mendapatkan pujian dari gurunya, sedangkan
teman-temannya yang lain tidak.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat

Anak kalimat akan menjelaskan induk kalimat berupa suatu syarat tertentu
terkait induk kalimat. Kata hubung yang biasanya digunakan dalam kalimat
majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat ini, yaitu jika, apabila,
seandainya, andaikan, dan asalkan.

Contoh:

 Saya akan pergi berlibur seandainya tidak sakit.


 Ani akan pergi ke toko buku jika tidak hujan.
 Saya akan membaca banyak buku apabila saya ke perpustakaan.
 Aryo akan menjadi pemain bola profesional seandainya dia rajin
berlatih.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan penyebab

Kalimat ini merupakan kalimat majemuk yang digunakan untuk


menjelaskan sesuatu keadaan tertentu dari kalimat inti. Kata hubung yang
biasanya digunakan dalam kalimat ini, yaitu karena, oleh karena, dan
sebab.

Contoh:
 Aku tidak ingin pergi ke mana pun, sebab besok nenek akan datang.
 Dila belajar dengan rajin, karena besok akan ulangan matematika.
 Maria menjadi juara Indonesian Idol 2018, karena dia memiliki suara
yang sangat indah.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan akibat

Merupakan kalimat majemuk bertingkat yang menjelaskan tentang suatu


kejadian dari kalimat inti. Biasanya anak kalimat berperan sebagai penjelas
terkait akibat dari induk kalimat. Kata hubung yang digunakan dalam
kalimat majemuk jenis ini, yaitu maka, sehingga, dan sampai-sampai.

Contoh:

 Anita adalah anak yang rajin belajar, sehingga pantas mendapat


juara kelas.
 Adi sedang menunggu bus, maka ia duduk di halte bus.
 Budi merasa bersalah karena menjahili Intan, sehingga ia meminta
maaf.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan tujuan

Kalimat majemuk ini merupakan kalimat majemuk yang digunakan untuk


menjelaskan suatu maksud atau tujuan tertentu. Kata hubung yang sering
digunakan pada kalimat majemuk jenis ini, yaitu biar, agar, dan supaya.

Contoh:

 Andi langsung beristirahat setelah selesai latihan agar besok


badannya freshkembali.
 Sari meminum obatnya supaya besok dapat masuk ke sekolah lagi.
 Reni sengaja bangun pagi agar dapat ikut carefreeday di alun-alun.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan
perbandingan

Dalam kalimat ini digunakan untuk menyatakan hubungan perbandingan


antar klausa yang satu dengan klausa penjelas atau induk kalimat dengan
anak kalimat. Kata hubung yang biasanya digunakan dalam kalimat
majemuk jenis ini, yaitu seperti, bagaikan, ibarat, sebagaimana, laksana,
dan lebih baik.

Contoh:
 Dari pada menunggu Andi terlalu lama lebih baik saya pulang.
 Ina duduk di bangku taman sendirian seperti tidak punya teman.
 Ani tidak ingin pergi menonoton di bioskop seperti teman-teman
yang lain.
 Hujan hari ini sangat lebat, tidak seperti hujan kemarin.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan cara

Merupakan kalimat majemuk bertingkat yang biasanya menunjukkan cara


dari sesuatu, cara tersebut menjelaskan kalimat inti yang terdapat di dalam
kalimat majemuk tersebut. Kata hubung yang digunakan dalam kalimat
majemuk ini, yaitu dengan.

Contoh:

 Budi mendapatkan rangking 1 di kelasnya dengan belajar rajin.


 Ali mendapatkan wawasan yang luas dengan membaca banyak
buku.
 Desi pergi ke sekolah dengan bersepeda.
 Maman pergi mendaki dengan teman-teman sekelasnya.
Kalimat Majemuk Campuran
Merupakan kalimat majemuk gabungan antara kalimat majemuk rampatan
atau kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
Setidaknya ada 3 kalimat tunggal dalam suatu kalimat majemuk campuran.
Agar lebih mudah mengenali kalimat majemuk rampatan ini kami akan
memberikan beberapa ciri-ciri kalimat tersebut. berikut ciri-ciri kalimat
majemuk campuran yang harus kamu ketahui.

Ciri-ciri kalimat majemuk campuran

1. Antara klausa yang satu dengan yang lainnya memiliki hubungan


setara sekaligus bertingkat.
2. Memiliki dua atau lebih konjungsi yang menjadi penghubung antara
klausa yang satu dengan yang lainnya.
3. Setidaknya dalam satu kalimat majemuk campuran terdapat 3 atau
lebih klausa, satu induk kalimat dan yang lain sebagai anak kalimat.
Itulah beberapa ciri-ciri kalimat majemuk campuran yang pastinya akan
sangat membantu untuk mengidentifikasi keberadaan dari kalimat
majemuk campuran tersebut. Agar kamu lebih memahaminya, kami akan
langsung memberikan contoh kalimat majemuk campuran ini.

Contoh kalimat majemuk campuran

Contoh:

 Ani sedang belajar pelajaran matematika ketika Ina datang


berkunjung karena ia ingin meminjam buku catatannya Ani.
Uraian:

Ani sedang belajar pelajaran matematika.

Ina datang berkunjung.

Ina ingin meminjam buku catatan Ani.

 Budi bermain sepak bola bersama Beni ketika panas matahari sangat
terik, sehingga sore harinya mereka kelelahan.
Uraian:

Budi bermain sepak bola bersama Beni.

Panas matahari sangat terik.

Sore harinya mereka kelelahan.

Kalimat Majemuk Rampatan


Merupakan kalimat majemuk yang berasal dari kalimat majemuk setara,
namun ada rapatan pada setiap bagian-bagiannya, hal itu karena klausa
pada kalimat tersebut memiliki posisi atau kedudukan yang sama dalam
satu kalimat. Perapatan ini bertujuan untuk menghilangkan kalimat-kalimat
yang sama pada suatu kalimat. Biasanya perampatan tersebut dilakukan
pada bagian subjek atau predikat. Agar lebih mudah untuk diidentifikasi
berikut akan kami paparan beberapa ciri-ciri yang terdapat pada kalimat
majemuk rampatan.

Ciri-ciri kalimat majemuk rampatan


1. Klausa antar kalimat majemuk rampatan biasanya biasanya
dipisahkan oleh tanda koma atau kata penghubung (konjungsi).
2. Kalimat tersebut dapat berdiri sendiri apabila dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya.
Selain ciri-ciri tersebut, kami juga akan memberikan beberapa contoh dari
kalimat majemuk rampatan ini.

Contoh Kalimat Majemuk Rampatan

 Ani sedang belajar dengan rajin, karena ujian kenaikan kelas akan
dilaksanakan minggu depan.
 Beni bermain layang-layang di lapangan, setelah ia pulang dari
sekolah.
 Luna bermain bersama teman-temannya setelah menyelesaikan
semua tugas sekolahnya.
Demikanlah pembahasan terkait kalimat majemuk. Untuk membantu kamu
memahami kalimat majemuk kami telah memberikan beberapa paparan
mulai dari pengertian kalimat majemuk, ciri-ciri kalimat majemuk, dan
jenis-jenis kalimat majemuk. Pada bagian jenis-jenis kalimat majemuk kami
juga telah memberikan paparan yang sangat lengkap beserta contoh
kalimat majemuk. Semoga artikel kami ini dapat membantu mengatasi
kebingungan kamu terkait kalimat majemuk.[]

Anda mungkin juga menyukai