Anda di halaman 1dari 17

PEMBENTUKAN

KALIMAT MAJEMUK
DEFINISI KALIMAT
MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah sebuah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih.
Setiap kalimat selalu memiliki klausa yang merupakan paduan antara satu subjek dan
predikat, serta bisa ditambahi objek, pelengkap, maupun keterangan. Jadi, kalimat ini
merupakan sebuah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek, predikat, objek, ataupun
pelengkap. Selain itu kita juga bisa menemukan adanya penggabungan ataupun
perluasan di salah satu bagian kalimat tersebut.
JENIS PEMBENTUKAN KALIMAT
MAJEMUK
● Kalimat Majemuk Setara
kalimat majemuk setara adalah sebutan bagi kalimat majemuk dengan klausa-klausa penyusun yang
berkedudukan setara alias sederajat. 
● Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang kedudukannya tidak setara atau
sederajat dimana salah satu klausa sebagai induk kalimat dan klausa yang lain merupakan anak kalimat.
● Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Campuran adalah kalimat majemuk dari gabungan antara kalimat majemuk rapatan atau
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
● Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan didefinisikan sebagai kalimat majemuk yang bagian-bagiannya dirapatkan karena
kata/frasa dalam kalimat tersebut memiliki kedudukan yang sejajar. Unsur-unsur yang sama dirapatkan
dengan menulisnya hanya satu kali saja.
KLASIFIKASI PEMBENTUKAN
KALIMAT MAJEMUK
A. Ciri – Ciri kalimat majemuk
1. Kalimat majemuk mempunyai lebih dari satu subjek dan satu predikat.
2. Ada penggabungan atau perluasaan pada kalimat inti
3. Dari penggabungan dan perluasaam kalimat ini akan menghasilkan pola kalimat baru.

B. Ciri – Ciri kalimat majemuk setara


1. Klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai kedudukan yang sama.
2. Klausa yang satu dan yang lainnya bisa berdiri menjadi suatu kalimat tersendiri atau
memiliki hubungan koordinatif.
3. Kalimat majemuk setara biasanya memakai kata penghubung, seperti dan, sebelum, setelah,
lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.
C. Ciri – Ciri kalimat majemuk bertingkat
1. Antara klausa kalimat tidak mempunyai posisi atau kedudukan yang setara.
2. Ada kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri jika antar klausa yang satu dengan yang lainnya dipisah.
3. Kalimat majemuk bertingkat biasanya memakai kata penghubung, seperti jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa,
bagaikan, dan walaupun.
D. Ciri – Ciri kalimat majemuk campuran
1. Antara klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan setara sekaligus bertingkat.
2. Mempunyai 2 atau lebih konjungsi yang menjadi penghubung antara klausa yang satu dengan yang lainnya.
3. Setidaknya dalam satu kalimat majemuk campuran ada 3 atau lebih klausa, satu induk kalimat dan yang lain menjadi
anak kalimat.
E. Ciri – Ciri kalimat majemuk rapatan
1. Kalimat majemuk rapatan bisa dipisahkan menjadi dua atau lebih kalimat tunggal.
2. Antara unsur yang berbeda dalam kalimat dibedakan dengan adanya sebuah tanda koma atau tanda penghubung
( konjugasi)
3. Kalimat dalam klausa bisa berdiri sendiri jika dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Contoh Kalimat majemuk setara
sejalan

Kalimat majemuk setara sejalan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari 2 atau
lebih klausa yang mempunyai sifat atau kedudukan yang sama.

Contoh :

 Asraf mengajak Yuda ke taman kota setelah Bayu pulang dari Lampung.

 Abror adalah murid di SMA 3 Jakarta dan Yuda adalah murid di SMA 10
Jakarta.

 Yuli adalah anak yang rajin, bahkan Yuli selalu mendapat nilai bagus di kelas.

 Mia belajar hingga larut malam kemudian ia segera tidur di kamarnya.


Contoh Kalimat majemuk
setara sebab akibat
 Kalimat majemuk setara sebab akibat adalah kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa
kalimat yang pada bagian yang lainnya mengenai sebab akibat.

Contoh :

1. Abror sangat rajin berlatih bulu tangkis, sehingga ia sekarang bisa menjuarai berbagai macam
kejuaraan bulu tangkis dunia.

2. Leo sangat rajin belajar, sehingga ia bisa menjadi juara di kelasnya.

3. Ajijah segera tidur setelah selesai belajar, sehingga besok pagi ia tidak akan bangun terlambat.
Kalimat majemuk bertingkat
berhubungan dengan waktu

Kalimat Majemuk adalah kalimat majemuk yang berhubungan dengan waktu. Biasanya kata
penghubung yang sering dipakai, yaitu ketika. Karena kata penghubung tersebut merupakan
kata hubung yang ada berkaitan dengan waktu.

Contoh :
 Ibu sedang tidur nyenyak, ketika langit mendung.
 Abror pulang dari kantor, ketika matahari tenggelam.
 Yuda sedang bermain kelereng, ketika ibu datang.
 Bibi sedang berbelanja, ketika matahari terbit.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat
berhubungan dengan syarat

Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat adalah Anak kalimat akan
menjelaskan induk kalimat berupa sebuah syarat tertentu terkait induk kalimat. Kata
penghubung yang biasanya dipakai dalam kalimat majemuk bertingkat berhubungan
dengan syarat ini, yaitu jika, apabila, seandainya, andaikan, dan asalkan.

Contoh :

• Saya akan pergi berlibur seandainya tidak sibuk kerja.

• Yuda akan pergi ke toko buku jika tidak hujan.

• Abror akan membaca banyak buku apabila saya ke perpustakaan.

• Bayu akan menjadi pemain bola profesional seandainya dia rajin berlatih.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat
berhubungan dengan penyebab

Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan penyebab adalah kalimat majemuk yang dipakai untuk
menjelaskan sesuatu keadaan tertentu dari kalimat inti. Kata penghubung yang biasanya dipakai dalam
kalimat ini, yaitu karena, oleh karena, dan sebab.

Contoh:

i. Aku tidak ingin pergi ke mana pun, sebab besok paman akan datang.

ii. Yuda belajar dengan rajin, karena besok akan ulangan matematika.

iii. Abror menjadi juara Indonesian Idol 2018, karena dia memiliki suara yang sangat indah.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat
berhubungan dengan akibat

Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan akibat adalah kalimat majemuk


bertingkat yang menjelaskan tentang sebuah kejadian dari kalimat inti. Biasanya anak
kalimat berperan sebagai penjelas mengenai akibat dari induk kalimat. Kata penghubung
yang dipakai dalam kalimat majemuk jenis ini, yaitu maka, sehingga, dan sampai-sampai.

Contoh:

● Yudi adalah anak yang rajin belajar, sehingga pantas mendapat juara kelas.

● Abror sedang menunggu bus, maka ia duduk di halte bus.

● Bayu merasa bersalah karena menjahili Intan, sehingga ia meminta maaf.


Contoh Kalimat majemuk
bertingkat berhubungan dengan
perbandingan

o Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan perbandingan adalah kalimat


yang dipakai untuk menyatakan hubungan perbandingan antar klausa yang satu
dengan klausa penjelas atau induk kalimat dengan anak kalimat. Kata penghubung
yang biasanya dipakai dalam kalimat majemuk jenis ini, yaitu seperti, bagaikan,
ibarat, sebagaimana, laksana, dan lebih baik.
Contoh :
1. Dari pada menunggu Abror terlalu lama lebih baik saya pulang.
2. Seca duduk di bangku taman sendirian seperti tidak punya teman.
3. Ana tidak ingin pergi menonoton di bioskop seperti teman-teman yang lain.
4. Hari ini sangat din, tidak seperti kemarin.
Contoh kalimat majemuk campuran
Contoh:

 Abror sedang belajar pelajaran matematika ketika Yudi datang berkunjung karena ia ingin meminjam
buku catatannya Abror.

Uraian :

 Abror sedang belajar pelajaran matematika.

 Yudi datang berkunjung.

 Yudi ingin meminjam buku catatan Ani.

 Abror bermain sepak bola bersama Yudi ketika panas matahari sangat panas, sampai sore harinya mereka
kecapean.
Contoh Kalimat Majemuk
Rapatan

A. Kalimat majemuk rapatan subjek


Kalimat majemuk ini memiliki bagian unsur subjek yang dirapatkan.
Contoh:
 Klausa 1 : Rina sedang belajar di kamar.
 Klausa 2 : Rani sedang belajar di kamar.
 Klausa 3 : Rana sedang belajar di kamar.
 Gabungan: Rina, Rani dan Rana sedang belajar di kamar.
B. Kalimat majemuk rapatan keterangan
Kalimat majemuk jenis ini bagian unsur keterangan yang dirapatkan.
Contoh:
 Klausa 1 : Ibu mencari adik di sekolah.
 Klausa 2 : Ibu mencari adik di rumah Andi.
 Klausa 3 : Ibu mencari adik di Masjid.
 Gabungan :
Ibu mencari adik di sekolah, di rumah Andi dan di Masjid.

C. Kalimat majemuk rapatan objek


Kalimat majemuk jenis ini bagian unsur objek yang dirapatkan.
Contoh:
 Klausa 1 : Ibu membeli ikan di pasar
 Klausa 2 : Ibu membeli bawang di pasar.
 Klausa 3 : Ibu membeli beras di pasar
o Gabungan : ibu membeli ikan , bawang , beras di pasir
D. Kalimat majemuk rapatan predikat
Kalimat majemuk jenis ini bagian unsur predikat yang dirapatkan.
Contoh:
a) Klausa 1 : Diana mengupas kentang didapur untuk dimasak.
b) Klausa 2 : Diana memotong kentang didapur untuk dimasak.
c) Klausa 3 : Diana menggoreng kentang didapur untuk dimasak.

 Gabungan : Diana mengupas, memotong dan menggoreng kentang didapur untuk dimasak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai