Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini
terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat
tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut
dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
Ketika matahari berada di ufuk timur, Andy mencuci mobil. (kalimat majemuk bertingkat cara
1)
Andi mencuci mobil ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Ayah memberitahukan bahwa Amelia mendapat juara pertama dan ibu sangat bahagia.
(Kalimat majemuk campuran)
2) - Fadli bermain dengan Nazhan. (kalimat tunggal 1)
- Ikhsan membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
- Ketika Leli datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Kalimat Majemuk
Apa sih sebenarnya pengertian kalimat majemuk itu? Kalau menurut wikipedia Kalimat
Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat
majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Namun, yang sering muncul dalam soal dan agak susah untuk dibedakan yaitu Kalimat
Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat. Jadi, kali ini kita akan lebih banyak
membahas tentang kedua kalimat majemuk tersebut.
Oke langsung aja disimak penjelasan dan pengertian mengenai Kalimat Majemuk Setara,
Bertingkat, Rapatan dan Campuran berikut ini.
Catatan:
a. Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan
ialah: dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
Catatan:
Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara
lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun,
kendatipun, jangankan, namun.
Contoh :
- Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
-Anak itum luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Penjelasan Contoh Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat diatas :
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
Kalimat 1 : Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
Catatan :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan
sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain.
Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal. Bagian dari
kalimat tunggal tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat
baru yang dapat berdiri sendiri.
Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang tidak
mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang bagian kalimat
majemuk yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang sudah mengalami penggantian/
peubahan dinamakan anak kalimat.
Contoh :
Ia datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai
keterangan waktu:
kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri, yakni
diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang sedang makan, maka berubahlah kalimat
tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang
sedang datang.
Perkataan: ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk
kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti kata
kemarin) dinamai anak kalimat.
Karena itu macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diperinci sebagai
berikut:
Contoh:
Siapa bersalah, akan dihukum.
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
Ditangkap = predikat
Polisi = obyek/ pelengkap pelaku
Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas.
Catatan:
Tiap kali hendak menguraikan kalimat majemuk bertingkat, hendaknya lebih dulu diusahakan
mencari/ menyelidiki kalimat tunggal mana yang menjadi asal kalimat majemuk bertingkat
itu. Dengan cara itu kita akan mudah mencari induk kalimat dan anak kalimat dari kalimat
majemuk bertingkat yang hendak kita uraikan.
Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari
anak kalimat.
Cucu kalimat tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat diubah/ diganti menjadi
sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:
-orief menyepak bola. (kalimat tunggal)
-Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai
anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita)
-Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk
bertingkat yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak
kalimat)
Contoh:
* Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
* Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
* Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan
merokok. (kalimat majemuk rapatan)
* Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Toni
bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke
rumahnya. (kalimat majemuk campuran)