Anda di halaman 1dari 55

Kelompok 6

Amarra Azzahra Saleh (2)


Bagus Tri Oxtavianto W. (9)
Jasmine Faza Mutiara B. (22)
Rahmadika Kemala S. (31)
Zehandy Ilman Nafian (36)
Kalimat
Tunggal

Kalimat
Majemuk
Kalimat
Tunggal
Pengertian
Kalimat tunggal adalah kalimat yang
terdiri dari satu pola kalimat yaitu
berdiri dari satu subjek, satu
predikat, dan bisa dilengkapi dengan
objek, dan keterangan.
Ciri – ciri Kalimat Tunggal
1. Kalimat tunggal hanya
memiliki satu peristiwa
pokok.
 menyajikan atau
menyampaikan atau
menjelaskan satu peristiwa saja.
contoh

a) Adik menangis.
Kalimat tunggal karena hanya ada
satu peristiwa, yaitu adik menangis.
b) Adik menangis sambil berlari.
Kalimat majemuk karena ada dua
peristiwa, yaitu adik menangis dan
adik berlari.
c) Adik menangis tersedu-sedu.
 Kalimat tunggal karena kata
tersedu-sedu adalah keterangan,
bukan peristiwa
2. Kalimat tunggal hanya
memiliki satu struktur
penyusun kalimat atau satu
pola kalimat.
 hanya memiliki satu
struktur penyusun kalimat saja
 hanya memiliki satu subjek,
satu predikat, dan satu objek
saja.
Pola Kalimat Tunggal
1. Subjek – Predikat – Objek
(SPO)
2. Subjek – Predikat – Objek –
Keterangan (SPOK)
3. Subjek – Predikat – Objek –
Pelengkap (SPOPel)
4. Subjek – Predikat – Pelengkap
(SPPel)
5. Subjek – Predikat – Objek –
Keterangan – Pelengkap
Contoh
a. Andi bermain bola.
S P O
Andi bermain bola, tetapi menangis di tengah keramaian
S P O Konj. P K
b. Alek tidur.
S P
c. Ayah membuat kolam ikan di kebun.
S P O K
d. Pak Budi tidur di kelas.
S P K
e. Paman yang tinggal di Bandung akan datang.
S P
 Kalimat tersebut mengalami perluasan pada unsur
subjek.
3. Kalimat tunggal tidak
mengenal penggunaan
konjungsiatau kata hubung
serta tanda baca koma (,).
 hanya mempunyai satu
bagian penyusun kalimat dan
satu struktur saja.
Contoh

o Aku mengetik cerita.


(kalimat tunggal)
o Aku mengetik cerita ketika ayah
datang. (kalimat majemuk)
o Aku mengetik cerita ; ayah
datang.
(kalimat majemuk)
Jenis-jenis
Kalimat
Tunggal
Kalimat Tunggal Nomina
kalimat tunggal yang predikatnya
berupa kata benda.

Contoh :
• Mereka siswa SMA 2 Nusantara.
(kata benda = siswa SMA 2 Nusantara)
• Teguh seorang perwira polisi.
(kata benda = seorang perwira polisi)
• Ramadhan merupakan bulan yang suci.
(kata benda = bulan yang suci)
Kalimat Tunggal Adjektiva

kalimat tunggal yang


predikatnya berupa kata
sifat.
Contoh :
• Menara itu lebih tinggi dari Eiffel
(kata sifat = lebih tinggi dari Eiffel)
• Hukum alam itu kejam
(kata sifat = kejam)
• Perpisahan itu pedih sekali
(kata sifat = pedih)
Kalimat Tunggal Verbal
kalimat tunggal yang
predikatnya berupa kata
kerja.
Contoh :
• Bumi berotasi
(kata kerja = berotasi)
• Bola itu berputar di udara
(kata kerja = berputar)
• Dika menyapa setiap orang yang
dilewatinya
(kata kerja = menyapa)
Kalimat Tunggal Numerial
kalimat tunggal yang
predikatnya berupa kata
bilangan atau hitungan.
Contoh :
• Ulang tahun Chusni ketujuh belas
(kata numerial = tujuh belas)
• Umur bangunannya berabad – abad
(kata numerial = berabad – abad)
• Sepatu Anna 32 pasang
(kata numerial = 32 pasang)
Kalimat Tunggal preposional

kalimat tunggal yang


predikatnya berupa kata
depan.
Contoh :
• Kerudungnya di jok mobil (kata
depan = di)
• Aku ke arah terminal (kata depan =
ke)
• Tsunami dari arah Samudra Hindia
(kata depan = dari)
Kalimat
Majemuk
Pengertian
Kalimat majemuk adalah
kalimat yang terdiri dari dua
klausa atau lebih.

Klausa tersebut terdiri dari


induk kalimat dan anak
kalimat.
Kalimat
Majemuk
Setara
Pengertian
Kalimat majemuk
setara adalah kalimat
majemuk yang unsur atau
bagian-bagiannya mempunyai
hubungan sederajat
atau kalimat dari gabungan
beberapa kalimat tunggal
yang setara.
Kemudian digabungkan dengan
konjungsi koordinatif, seperti :
atau, sedangkan, tetapi, dan
melainkan.

• Jadi antara klausa yang satu


dengan klusa yang lain
disambungkan dengan
konjungsi.
• Konjungsi di atas itu memiliki
kedudukan yang sama, setara
atau sejajar.
Ciri-ciri Kalimat Majemuk Setara
1. Klausa yang satu dengan klausa
lainnya memiliki kedudukan
yang sama.
2. Klausanya dapat berdiri menjadi
suatu kalimat tersendiri atau
mempunyai hubungan
koordinatif.
3. Kalimat majemuk setara
biasanya menggunakan kata
hubung dan, sebelum, setelah,
lalu, ketika, bahkan, kemudian,
atau sedangkan.
Jenis-jenis
Kalimat Setara
Kalimat Majemuk Setara
Sejalan
Kalimat majemuk yang terdiri atas dua atau
lebih kalimat tunggal yang memiliki situasi
yang sama atau sejalan.
Contoh :
1. Bima pergi ke sekolah dan Ayub pergi ke
kampus, sedangkan Maliki pergi ke rumah
nenek.
2. Kakak sedang mencuci pakaian dan adik
sedang mencuci gelas.
3. Ibu sedang membaca buku resep dan ayah
sedang membaca koran.
4. Niko membeli kamera DSLR dan Dika
Kalimat Majemuk Setara
Berlawanan
Kalimat yang terbentuk dari dua
kalimat tunggal yang berbeda situasi
dan dihubungkan dengan konjungsi
pertentangan (namun, tetapi, dll).
Contoh :
1. Putra adalah seorang pengacara
hebat, namun kakaknya adalah
seorang kriminal.
2. Perangkat komputer itu sangat
canggih, tetapi harganya juga sangat
Kalimat Majemuk
Setara Sebab-Akibat
Gabungan dari kalimat tunggal
yang saling terkait dan
menghasilkan sebab akibat
secara berututan.
Contoh :
Rani mendapat hadiah laptop
baru karena ia memenangkan
kejuaraan cerdas cermat.
Kalimat Majemuk Setara Penguat
Kalimat yang terbentuk atas dua atau lebih
kalimat tunggal yang digabungkan dengan
konjungsi yang bertujuan untuk saling
menguatkan makna atau isi dari masing-masing
kalimat tunggal itu.
Contoh :
1. Handphone keluaran terbaru itu sangat canggih,
bahkan dilengkapi dengan headphone bluetooth.
2. Dia sangat mudah sakit, terlebih saat hujan
Kalimat
Majemuk
Bertingkat
Pengertian
• Kalimat majemuk bertingkat adalah
kalimat majemuk yang hubungan pola-
polanya tidak sederajat.
• Salah satu pola menduduki fungsi lebih
tinggi dari pola lain :
Bagian yang lebih tinggi induk kalimat

Bagian yang lebih rendah


anak kalimat
• Induk Kalimat

Klausa yang
dihubungkan
mampu berdiri
dengan
sendiri kalaupun
konjungsi
dipisahkan dari
seperti :
kalimat majemuk
 Ketika
 Walaupun
 Sebab
• Anak Kalimat  Karena
 Meskipun.
Pelengkap dari
induk kalimat
Ciri- ciri
1) Antara klausa kalimat tidak memiliki posisi
atau kedudukan yang setara.
2) Salah satu klausa atau anak kalimat tidak
dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain jika
dipisahkan tidak memiliki makna.
3) Ada kalimat yang tidak dapat berdiri
sendiri apabila antar klausa yang satu
dengan yang lainnya dipisah.
4) Kalimat majemuk bertingkat biasanya
menggunakan kata hubung, seperti jika,
sebab, sehingga, ketika, bahwa,
bagaikan, dan walaupun.
Jenis-jenis
Kalimat
Majemuk
Bertingkat
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Waktu
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
keterkaitan atau hubungan waktu dengan induk
kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung yang
menyatakan waktu, seperti ketika, sebelum,
sesudah, tatkala, dll.
Contoh :
• Saya sedang buang air kecil ketika ayahku
berangkat.
• Saya sudah selesai mengerjakan tugas
sebelum kalian datang ke sini.
• Saya membersihkan semua ruang kelas
sebelum ibu guru datang ke sekolah.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Syarat
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
keterkaitan atau hubungan syarat dengan induk
kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung yang
menyatakan suatu syarat, seperti jika,
seandainya, misal, apabila, andaikan, dll.
Contoh :
• Saya akan segera pulang ke rumah jika saya
sudah menyelesaikan tugas ini.
• Kita berangkat segera apabila hujan sudah
reda.
• Saya pasti tak akan mendengar semua
saranmu seandainya saya tahu kamu penipu.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Tujuan
Memiliki anak kalimat yang menyatakan tujuan
dari pola induk kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung seperti agar,
supaya, biar, dll.
Contoh :
• Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa
bangun pagi.
• Reni mengerjakan semua pekerjaan
rumahnya supaya besok ia tidak kelupaan.
• Ragil mengisi bensin di pertamini agar ia tidak
kehabisan bensin di tengah perjalanan.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Konsensip
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
keterkaitan atau hubungan konsensip
(pertentangan) dengan induk kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung yang
menyatakan suatu pertentangan, seperti
kendati, biarpun, kendatipun, meskipun, meski,
dll.
Contoh :
• Dia tetap selalu tersenyum, walaupun dia
sedang sedih.
• Dia selalu tampil mewah meskipun
keluarganya hidup dalam keterbatasan.
• Danu selalu giat belajar meskipun tanggung
jawabnya cukup banyak di rumah.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Penyebab
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
keterkaitan atau hubungan sebab dengan induk
kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung yang
menyatakan suatu sebab, seperti sebab, karena,
oleh karena, dll.
Contoh :
• Dia sedang sedih sebab orang yang dia
sayangi tidak menyayanginya kembali.
• Dia buru-buru membuat kopi karena ayahnya
sudah menyuruhnya sedari tadi.
• Rangga pergi ke pasar sendiri sebab ibunya
telah meninggal dunia.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Perbandingan
Memiliki anak kalimat yang perbandingan
dengan induk kalimatnya.
Ciri-ciri :
adalah adanya kata penghubung yang
menyatakan suatu perbandingan, seperti ibarat,
laksana, seperti, dibandingkan, sebagaimana,
dll.
Contoh :
• Saya lebih baik belajar daripada saya ikut
bermain.
• Dia sedang kebingungan, seperti anak ayam
kehilangan induknya.
• Intan lebih rajin membaca buku dibandingkan
Neti yang kerjaannya hanya bergaya.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Akibat
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
keterkaitan atau hubungan akibat dengan induk
kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung yang
menyatakan suatu akibat, seperti akibatnya,
sehingga, sampai-sampai, maka, dll.
Contoh :
• Rita rajin belajar sehingga ia dapat menjuarai
lomba cerdas cermat itu.
• Riski suka membersihkan rumah, akibatnya
teman-teman nyaman bermain ke rumahnya.
• Nyamuk betah tinggal di rumahnya gara-
gara dia jarang bersih-bersih.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Cara
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
keterangan cara dari induk kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata dengan.
Contoh :
• Qadir menyapu halaman rumah dengan
sapu yang dibeli ibunya.
• Insan berhasil menjuarai lomba catur dengan
rajin berlatih bersama ayahnya.
• Dengan cara menjual koran, dia
mendapatkan uang untuk menghidupi
keluarganya.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Sangkalan
Memiliki anak kalimat yang menyatakan
sangkalan terhadap induk kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung yang
menyatakan suatu syarat, seperti seolah, seolah-
olah, seakan, dll.
Contoh :
• Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-
baik saja.
• Rika selalu tampil glamor, seakan-akan ia
berasal dari keluarga ningrat.
• Dia terlihat tanpa beban, seolah tak mau
peduli dengan masalah keluarganya.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Kenyataan
Memiliki anak kalimat yang menyatakan sesuatu
sebenarnya dari makna yang dimiliki induk
kalimatnya.
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung padahal, dan
sedangkan Contoh :
• Regina terus belajar, padahal dia sedang
sakit.
• Safei memenangkan pertandingan, padahal
ia jarang berlatih.
• Risma berhasil menurunkan berat badannya,
padahal dia tidak melakukan diet ketat.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan Penjelasan
memiliki anak kalimat yang menyatakan
penjelasan makna dari induk kalimatnya
Ciri-ciri :
adanya kata penghubung bahwa.
Contoh :
• Ayah menjelaskan kepada kami bahwa
Bunda Rita berhalangan hadir malam ini.
• Rika tidak pernah menyangka bahwa ia akan
diusir dari rumahnya sendiri.
• Sujatmiko berkata kepada kami bahwa ia
tidak bisa masuk sekolah hari ini.
Kalimat
Majemuk Campuran
Pengertian
Kalimat majemuk campuran
merupakan gabungan kalimat
majemuk setara atau rapatan
dengan kalimat majemuk
bertingkat.
Ciri Ciri Kalimat
Majemuk Campuran
Terdapat paling sedikit tiga kalimat
tunggal.
Mempunyai 3 klausa atau lebih yang
berperan satu sebagai induk kalimat
dan klausa yang lainnya sebagai anak
kalimat.
Mempunyai dua buah konjungsi atau
lebih yang menghubungakan antara
klausa yang satu dengan yang lainnya.
Hubungan antara klausa pada kalimat
majemuk campuran setara dan juga
bertingkat.
Contoh
Ibu sedang menyapu di halaman ketika
ayah sedang membaca koran, sedangkan
adik tidur dengan lelap.
Terdiri dari kalimat :
• Ibu sedang masak di dapur
• Adik tidur dengan gelap
• Ayah sedang membaca koran
Ibu guru mengumumkan bahwa hari ini
akan diadakan ulangan harian dan kami
semua sangat kaget.
Terdiri dari kalimat:
• Ibu guru mengumumkan berita itu
• Hari ini akan diadakan ulangan harian
• Kami semua sangat kaget
Jenis-jenis
Kalimat
Majemuk
Campuran
Kalimat Majemuk Campuran 1
Induk Kalimat dan 2 Anak
Kalimat
mempunyai satu kalimat
tunggal sebagai induk
kalimat atau inti pokok dari
sebuah kalimat.
Contoh :
Mereka telah mengadakan
acara peringatan hari
kemerdekaan Indonesia yang
dihadiri oleh seluruh
masyarakat Balikpapan serta
dihadiri oleh seluruh pejabat
Pemerintahan Balikpapan.
o Mereka telah mengadakan
acara peringatan hari
Inti pokok kemerdekaan Indonesia.
o Sedangkan kalimat yang
lainnya merupakan kalimat
penjelas atau yang disebut
sebagai anak kalimat.
Kalimat Majemuk
Campuran 2 Induk Kalimat
dan 1 Anak Kalimat

mempunyai dua induk


kalimat yang menjadi
inti dari sebuah kalimat
dan satu anak kalimat
sebagai penjelasannya.
Contoh :
Ayah mengajarkan rasa
tanggungjawab dan ibu
mengajarkan kasih sayang agar
anak-anak mereka menjadi
anak-anak yang baik.

Inti pokok
o Ayah yang mengajarkan
rasa tanggungjawab dan ibu
mengajarkan kasih sayang.
o Sedangkan kalimat
selanjutnya merupakan
kalimat penjelas atau yang
biasa disebut dengan anak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai