Anda di halaman 1dari 16

Pengertian

– Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan


pola-polanya tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi lebih
tinggi dari pola lain. Bagian yang lebih tinggi disebut induk kalimat,
bagian yang lebih rendah disebut anak kalimat.
– Bagian klausa yang akan menjadi anak kalimat dalam kalimat tersebut.
Sementara itu, klausa yang mampu berdiri sendiri kalaupun dipisahkan
dari kalimat majemuk tersebut disebut sebagai induk kalimat. Kedua
bagian kalimatnya biasanya dihubungkan dengan konjungsi, seperti
ketika, walaupun, sebab, karena, dan meskipun.
CIRI- CIRI

• 1. Antara klausa kalimat tidak memiliki posisi atau kedudukan yang setara.
• 2.Salah satu klausa atau anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri. Dengan
kata lain jika dipisahkan tidak memiliki makna.
• 3.Ada kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri apabila antar klausa yang
satu dengan yang lainnya dipisah.
• 4.Kalimat majemuk bertingkat biasanya menggunakan kata hubung, seperti
jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.
1. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
WAKTU
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
waktu dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung
yang menyatakan waktu, seperti ketika, sebelum, sesudah, tatkala, dan lain sebagainya. Berikut
beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Saya sedang buang air kecil, ketika ayahku berangkat.
• Saya sudah selesai mengerjakan tugas, sebelum kalian datang ke sini.
• Saya membersihkan semua ruang kelas sebelum ibu guru datang ke sekolah.
2. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
SYARAT
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan
atau hubungan syarat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini
adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu syarat, seperti jika,
seandainya, misal, apabila, andaikan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa
contoh kalimat majemuk bertingkat ini.

• Saya akan segera pulang ke rumah jika saya sudah menyelesaikan tugas ini.
• Kita berangkat segera apabila hujan sudah reda.
• Saya pasti tak akan mendengar semua saranmu seandainya saya tahu kamu
penipu.
3. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
TUJUAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan tujuan dari pola induk
kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung seperti agar, supaya,
biar, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi.
• Reni mengerjakan semua pekerjaan rumahnya supaya besok ia tidak kelupaan.
• Ragil mengisi bensin di pertamini agar ia tidak kehabisan bensin di tengah perjalanan.
4. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT KONSENSIP

• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
konsensip (pertentangan) dengan induk kalimatnya. Ciri-ciari kalimat majemuk ini adalah
adanya kata penghubung yang menyatakan suatu pertentangan, seperti kendati, biarpun,
kendatipun, meskipun, meski, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk
bertingkat ini.
• Dia tetap selalu tersenyum, walaupun dia sedang sedih.
• Dia selalu tampil mewah meski keluarganya hidup dalam keterbatasan.
• Danu selalu giat belajar meskipun tanggung jawabnya cukup banyak di rumah.
5. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
PENYEBAB
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
sebab dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung
yang menyatakan suatu sebab, seperti sebab, karena, oleh karena, dan lain sebagainya. Berikut
beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Dia sedang sedih, sebab orang yang dia sayangi tidak menyayanginya kembali.
• Dia buru-buru membuat kopi karena ayahnya sudah menyuruhnya sedari tadi.
• Rangga pergi ke pasar sendiri sebab ibunya telah meninggal dunia.
6. KALIMAT MEJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
PERBANDINGAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang perbandingan dengan induk
kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan
suatu perbandingan, seperti ibarat, laksana, seperti, dibandingkan, sebagaimana, dan lain
sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Saya lebih baik belajar dari pada saya ikut bermain.
• Dia sedang kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya.
• Intan lebih rajin membaca buku dibandingkan Neti yang kerjaannya hanya bergaya.
7. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
AKIBAT
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
akibat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung
yang menyatakan suatu akibat, seperti akibatnya, sehingga, sampai-sampai, maka, dan lain
sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Rita rajin belajar, sehingga ia dapat menjuarai lomba cerdas cermat itu.
• Riski suka membersihkan rumah, akibatnya teman-teman nyaman bermain ke rumahnya.
• Nyamuk betah tinggal di rumahnya gara-gara dia jarang bersih-bersih.
8. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
CARA
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterangan cara dari
induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata dengan. Berikut
beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Qadir menyapu halaman rumah dengan sapu yang dibeli ibunya.
• Insan berhasil menjuarai lomba catur dengan rajin berlatih bersama ayahnya.
• Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.
9. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
SANGKALAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sangkalan terhadap induk
kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan
suatu syarat, seperti seolah, seolah-olah, seakan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh
kalimat majemuk bertingkat ini.
• Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.
• Rika selalu tampil glamor seakan-akan ia berasal dari keluarga ningrat.
• Dia terlihat tanpa beban seolah tak mau peduli dengan masalah keluarganya.
10. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
KENYATAAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sesuatu sebenarnya dari
makna yang dimiliki induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata
penghubung padahal dan sedangkan. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Regina terus belajar, padahal dia sedang sakit.
• Safei memenangkan pertandingan, padahal ia jarang berlatih.
• Risma berhasil menurunkan berat badannya padahal dia tidak melakukan diet ketat.
11. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
PENJELASAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan penjelasan makna dari
induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung bahwa.
Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Ayah menjelaskan kepada kami bahwa Bunda Rita berhalangan hadir malam ini.
• Rika tidak pernah menyangka bahwa ia akan diusir dari rumahnya sendiri.
• Sujatmiko berkata kepada kami bahwa ia tidak bisa masuk sekolah hari ini.

Anda mungkin juga menyukai