• 1. Antara klausa kalimat tidak memiliki posisi atau kedudukan yang setara.
• 2.Salah satu klausa atau anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri. Dengan
kata lain jika dipisahkan tidak memiliki makna.
• 3.Ada kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri apabila antar klausa yang
satu dengan yang lainnya dipisah.
• 4.Kalimat majemuk bertingkat biasanya menggunakan kata hubung, seperti
jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.
1. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
WAKTU
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
waktu dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung
yang menyatakan waktu, seperti ketika, sebelum, sesudah, tatkala, dan lain sebagainya. Berikut
beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Saya sedang buang air kecil, ketika ayahku berangkat.
• Saya sudah selesai mengerjakan tugas, sebelum kalian datang ke sini.
• Saya membersihkan semua ruang kelas sebelum ibu guru datang ke sekolah.
2. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
SYARAT
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan
atau hubungan syarat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini
adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu syarat, seperti jika,
seandainya, misal, apabila, andaikan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa
contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Saya akan segera pulang ke rumah jika saya sudah menyelesaikan tugas ini.
• Kita berangkat segera apabila hujan sudah reda.
• Saya pasti tak akan mendengar semua saranmu seandainya saya tahu kamu
penipu.
3. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
TUJUAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan tujuan dari pola induk
kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung seperti agar, supaya,
biar, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi.
• Reni mengerjakan semua pekerjaan rumahnya supaya besok ia tidak kelupaan.
• Ragil mengisi bensin di pertamini agar ia tidak kehabisan bensin di tengah perjalanan.
4. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT KONSENSIP
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
konsensip (pertentangan) dengan induk kalimatnya. Ciri-ciari kalimat majemuk ini adalah
adanya kata penghubung yang menyatakan suatu pertentangan, seperti kendati, biarpun,
kendatipun, meskipun, meski, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk
bertingkat ini.
• Dia tetap selalu tersenyum, walaupun dia sedang sedih.
• Dia selalu tampil mewah meski keluarganya hidup dalam keterbatasan.
• Danu selalu giat belajar meskipun tanggung jawabnya cukup banyak di rumah.
5. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
PENYEBAB
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
sebab dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung
yang menyatakan suatu sebab, seperti sebab, karena, oleh karena, dan lain sebagainya. Berikut
beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Dia sedang sedih, sebab orang yang dia sayangi tidak menyayanginya kembali.
• Dia buru-buru membuat kopi karena ayahnya sudah menyuruhnya sedari tadi.
• Rangga pergi ke pasar sendiri sebab ibunya telah meninggal dunia.
6. KALIMAT MEJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
PERBANDINGAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang perbandingan dengan induk
kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan
suatu perbandingan, seperti ibarat, laksana, seperti, dibandingkan, sebagaimana, dan lain
sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Saya lebih baik belajar dari pada saya ikut bermain.
• Dia sedang kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya.
• Intan lebih rajin membaca buku dibandingkan Neti yang kerjaannya hanya bergaya.
7. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
AKIBAT
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan
akibat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung
yang menyatakan suatu akibat, seperti akibatnya, sehingga, sampai-sampai, maka, dan lain
sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Rita rajin belajar, sehingga ia dapat menjuarai lomba cerdas cermat itu.
• Riski suka membersihkan rumah, akibatnya teman-teman nyaman bermain ke rumahnya.
• Nyamuk betah tinggal di rumahnya gara-gara dia jarang bersih-bersih.
8. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
CARA
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterangan cara dari
induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata dengan. Berikut
beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Qadir menyapu halaman rumah dengan sapu yang dibeli ibunya.
• Insan berhasil menjuarai lomba catur dengan rajin berlatih bersama ayahnya.
• Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.
9. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
SANGKALAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sangkalan terhadap induk
kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan
suatu syarat, seperti seolah, seolah-olah, seakan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh
kalimat majemuk bertingkat ini.
• Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.
• Rika selalu tampil glamor seakan-akan ia berasal dari keluarga ningrat.
• Dia terlihat tanpa beban seolah tak mau peduli dengan masalah keluarganya.
10. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
KENYATAAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sesuatu sebenarnya dari
makna yang dimiliki induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata
penghubung padahal dan sedangkan. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Regina terus belajar, padahal dia sedang sakit.
• Safei memenangkan pertandingan, padahal ia jarang berlatih.
• Risma berhasil menurunkan berat badannya padahal dia tidak melakukan diet ketat.
11. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT HUBUNGAN
PENJELASAN
• Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan penjelasan makna dari
induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung bahwa.
Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
• Ayah menjelaskan kepada kami bahwa Bunda Rita berhalangan hadir malam ini.
• Rika tidak pernah menyangka bahwa ia akan diusir dari rumahnya sendiri.
• Sujatmiko berkata kepada kami bahwa ia tidak bisa masuk sekolah hari ini.