Anda di halaman 1dari 5

A.

  Kata keterangan tempat,waktu, tujuan, dan cara


1.     Keterangan tempat
         Alkisah, di Desa Tanjung ada seorang perempuan tua.
         Fahri berangkat ke sekolah.
         Ke, sampai, di, dari
2.     Keterangan waktu (temporal)
         Pada suatu malam, Doni diam-diam pergi keluar rumah.
         Keesokan harinya, aku dan keluargaku pulang ke rumah.
         Sering, selalu, sebentar lagi, sekarang, kemarin
3.     Keterangan tujuan
         Dia bekerja keras demi mencukupi kehidupan keluarganya.
         Dia pergi ke sungai untuk memancing.
         Marilah kita mengheningkan cipta bagi pahlawan yang telah gugur
         Guna, buat, demi, untuk, bagi
4.     Keterangan cara
         Kami akan menyelesaikan tugas itu secepatnya.
         Kita telah bekerja terus-menerus dan tidak mendapatkan hasil yang lumayan.
         Kamu boleh mengambil kue semaumu.
B.   Kata hubung intrakalimat dan antarkalimat (konjungsi)
Kata hubung adalah kata yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat.
1.       Kata hubung intrakalimat
a)      Kata hubung koordinatif
Kata hubung atau konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting
atau memiliki status yang sama.
dan penanda hubungan penambahan
serta penanda hubungan pendampingan
atau penanda hubungan pemilihan
tetapi penanda hubungan perlawanan
melainkan penanda hubungan perlawanan
padahal penanda hubungan pertentangan
sedangkan penanda hubungan pertentangan
b)      Kata hubung korelatif
Kata hubung atau konjungsi berpasangan yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
yang memiliki status sintaksis yang sama.
baik....maupun.... sedemikian rupa....sehingga....
tidak hanya....melainkan juga.... bukan hanya....melainkan juga....
demikian....sehinggga.... apakah....atau....
c)      Kata hubung subordinatif
Konjungsi yang menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan tidak memiliki status sintaksis
yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat.
Kelompok-kelompok konjungsi subordinatif
1)      K.S. Waktu : sejak, semenjak, sewaktu, setelah, sehingga
2)      K.S. Syarat : jika, kalau, asalkan, bila manakala
3)      K.S. Pengandaian : andaikan, seandainya, umpamanya
4)      K.S. Konsesif : biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, kendatipun
5)      K.S. Tujuan : agar,supaya,biar
6)      K.S. Perbandingan : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksanan,
ibarat
7)      K.S. Sebab : sebab,karena
8)      K.S. Hasil : sehingga, sampai (-sampai), maka
9)      K.S. Alat : dengan, tanpa
10)  K.S. Cara : dengan, tanpa
11)  K.S. Komplementasi : bahwa
12)  K.S. Atributif : yang
13)  K.S. Perbandingan : sama...dengan, lebih...dari (pada)
2.       Kata hubung antarkalimat
Konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain.
         Biarpun demikian, walaupun demikian, lagi pula, sesungguhnya, malahan, bahkan, oleh
karena itu, dll.
C.   Majemuk setara dan bertingkat
Tambahan :
  Kalimat tunggal (Simpleks)
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu objek, satu predikat, dan objek, atau
keterangan.
Contoh :

Aku membaca koran kemarin.

Subjek Pokok kalimat


Predikat Penjelasan tentang pokok kalimat
Objek Hal, perkara, atau orang yang dikenai pekerjaan
Keterangan Kata atau kelompok kata untuk menerangkan sesuatu atau bagian
kalimat yang lain

1.     Kalimat majemuk (Kompleks)


Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas satu objek atau lebih dan dua predikat atau
lebih.
a)      Kalimat majemuk setara
Yaitu penggabungan dua kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-unsurnya mempunyai
kedudukan setara.
Contoh : 1. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau nanti malam.
2. Dia sangat baik hati dan suka menolong.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari 5 macam,
yakni :
Jenis Konjungsi
Penggabungan dan
Penguatan bahkan
Pemilihan atau
Perlawanan sedangkan, tetapi
Urutan waktu kemudian, lalu, lantas
b)      Kalimat majemuk bertingkat
Adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannnya tidak
setara/sederaja.
Jenis-jenisnya :
1)      Kalimat majemuk hubungan waktu
Contoh : Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang.
2)      Kalimat majemuk hubungan syarat
Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan, apabila, andaikan
Contoh : Jika aku mendapatkan rangking satu, aku akan mendapatkan laptop baru.
3)      Kalimat majemuk hubungan tujuan
Ditandai dengan : agar, supaya, biar
Contoh : Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar.
4)      Kalimat majemuk hubungan konsensip
Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum.
5)      Kalimat majemuk hubungan penyebaban
Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku.
6)      Kalimat majemuk hubungan perbandingan
Ditandai dengan : ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik
Contoh : Dari pada bermain, lebih baik aku belajar.
7)      Kalimat majemuk hubungan akibat
Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.
8)      Kalimat majemuk hubungan cara
Ditandai dengan : dengan
Contoh : Dengan restumu, aku akan pergi bersama pangeran.
9)      Kalimat majemuk hubungan sangkalan
Ditandai dengan : seolah-olah, seakan-akan
Contoh : Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun.
10)  Kalimat majemuk hubungan kenyataan
Ditandai dengan : padahal, sedangkan
Contoh : Gina terus belajar, padahal ia sedang sakit.
11)  Kalimat majemuk hubungan hasil
Ditandai dengan : makannya
Contoh : Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek.
12)  Kalimat majemuk hubungan penjelasan
Ditandai dengan : bahwa
Contoh : Nilai raportnya menunjukkan bahwa dia benar-benar siswa cerdas.
13)  Kalimat majemuk hubungan atribut
Ditandai dengan : yang
Contoh : Anak yang sedang berlari itu teman saya
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang dalam pembentukannya hanya terdapat satu struktur
penyusunan kalimat. Pada dasarnya kalimat tunggal hanya disusun oleh unsur subjek dan
unsur predikat, walaupun  tidak menutup kemungkinan dalam kalimat tunggal juga memiliki
unsur lengkap yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Kalimat tunggal memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :

1. Menjelaskan satu peristiwa. Contoh :


o Ibu sedang memasak
o Kakak pergi ke sekolah
o Iman pergi memancing
o Devina sedang membaca buku
o Aldi berangkat ke kantor
2. Memiliki satu struktur kalimat. Contoh :
o Aldi belajar (hanya berunsur subjek dan predikat saja).
o Ayah pergi bekerja (terdapat unsur subjek, predikat dan objek).
o Kaka pergi bermain tadi sore (terdapat unsur subjek, predikat, objek dan
keterangan).
3. Tidak ada konjugsi atau kata hubung. Contoh :
o Ayah sedang membaca koran (kalimat tunggal).
o Ayah sedang membaca Koran ketika Ibu pergi ke pasar (bukan kalimat
tunggal).
o Kakak sedang belajar (kalimat tunggal).
o Kakak sedang belajar dan Adik sedang bermain (bukan kalimat tunggal).

A. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang sejajar atau sederajat.
Kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konjungsi berupa dan, lalu, kemudian, tetapi, atau,
bahkan.

Ayah membaca Koran dan ibu menonton televisi.


Klausa1= Ayah membaca ; Klausa 2= Ibu menonton televisi

Contoh:

 Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi tinggal di rumah.


 Budi anak yang pintar, tetapi kakaknya lebih pintar.
 Angga tidak lulus ujian, karena dia tidak belajar.
 Budi anak yang pintar, bahkan gurunya pun mengakuinya.
 Setelah membersihkan pekarangan rumah, kemudian dia membakar sampah.

B. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk ini memiliki 2 klausa yang hubungannya tidak sejajar. Di dalam kaliamat
ini terdapat klausa yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat. konjungsi
penghubung kalimat ini adalah jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, sehingga dan
dengan.

Para petani pergi ke sawah sebelum matahari terbit


Induk kalimat= Para petani pergi ke sawah ; anak kalimat= matahari terbit

Contoh:

 Aku sudah tertidur, ketika ayahku pulang.


 Jika aku menjadi juara kelas, Ayah akan memberiku hadiah.
 Walupun dia sangat kaya, hidupnya sederhana.
 Wanita yang memakai baju merah itu temanku waktu waktu kecil.
 Tingkah lakunya menunjukan bahwa dia anak yang nakal.

Anda mungkin juga menyukai