Anda di halaman 1dari 18

1.

Konjungsi antar klausa

Konjungsi antar klausa adalah kata hubung yang mengubungkan dua buah klausa atau lebih.
Ada tiga macam konjungsi antara klausa, yaitu, korelatif, subordinatif, dan koordinatif.

A. Konjungsi korelatif

konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara.

Macam-macam konjungsi korelatif:

baik … maupun …
tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
bukan hanya …, melainkan …
(se)demikian (rupa) … sehingga…
apa(kah) … atau …
entah … entah …
jangankan…,…pun… .

Contoh:

Baik Riski maupun Nasar keduanya adalah anak yang baik.


Budi bukan hanya pelukis yang handal, tetapi juga sebagai seniman yang cerdas.
Jangankan uang segudang, sepeser pun aku tak punya.
Aku tidak tahu harus berbuat apa entah pergi saja entah datang menemuinya.
Dia menghias bunga itu sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah.

B. Konjungsi subordinatif

Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang tidak
sama (bertingkat).
Macam-macam konjungsi subordinatif:

…..sebelum…
jika…., maka….
…agar….
Meskipun/bagaimanapun….. , …..
dan lain-lain.

Contoh:

Ani telah pergi ke Jakarta sebelum Budi datang menyusulnya.


Meskipun dia miskin, dia sangat dermawan kepada setiap orang.
Saya giat belajar agar tidak menjadi anak yang malas.
Jika aku memliki banyak uang, aku akan pergi ke luar negeri.
Meskipun dia sangat nakal, bagaimanapun juga orang tuanya tetap menyayanginya.

c. Konjungsi koordnatif

Konjungsi ini sama seperti korelatif yaitu menghubungkan dua buah klausa yang sejajar, tetapi
konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana.

Macam-macam konjungsi koordinatif

…. dan …
… tetapi …
… atau …

Contoh:

Andi membeli buku dan baju di toko itu.


Aku ingin pergi tetapi tidak diijinkan oleh ayahku.
Kau boleh datang bersamaku tau bersama Indri.
Home
Bahasa Indonesia
KONJUNGSI: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Konjungsi

KONJUNGSI: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Konjungsi

Refsa Nanda
Halo sobat, kali ini admin akan memberikan kalian semua materi konjungsi. Materi konjungsi
yang akan saya jelaskan disini diantaranya adalah tentang pengertian, macam-macam, dan juga
contoh konjungsi. Konjungsi atau kata penghubung ini sering sekali kita temui pada berbagai
macam teks yang telah kita pelajari selama di sekolah. Berikut akan saya berikan materi singkat
tentang kongjungsi.

Pengertian Konjungsi

Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa,
antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-
tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik,
tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf.
Macam-Macam Konjungsi

Secara garis besar konjungsi terbagi menjadi 3 macam, diantaranya yaitu konjungsi antar
klausa, konjungsi antar kalimat, dan konjungsi antar paragraf. Untuk lebih jelasnya mengenai
macam-macam konjungsi berikut silahkan simak dibawah ini.
1. Konjungsi antar Klausa
Konjungsi antar klausa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status konjuksi setara (sintaksis yang sama). Contoh:

 Atau (menyatakan pemilihan).


 Dan (menyatakan penambahan).
 Tetapi (menyatakan perlawanan).

b. Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status konjungsi bertingkat (sintaksis yang tidak sama).

Contoh:

 Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya (menyatakan pengandaian).


 Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan).
 Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala (menyatakan syarat).
 Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (menyatakan
pemiripan).
 Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab).
 Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun (menyatakan
konsesif)
 Hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) (menyatakan akibat).
 Bahwa (menyatakan penjelasan).
 Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu,
sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).

c. Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan
kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara (sintaksis yang sama).
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau
klausa yang dihubungkan.

Contoh:

 Tidak hanya …, tetapi ( …) juga …


 Jangankan …, …pun .
 Bukan hanya …, melainkan …
 Apa(kah) … atau …
 (Se)demikian (rupa) … sehingga…
 Baik … maupun …
 Entah … entah …

KONJUNGSI INTRA KALIMAT


Konjungsi intra kalimat atau antar klausa adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan
klausa anak. Umumnya, kata penghubung antar klausa ini diletakkan di tengah-tengah kalimat.
Di dalam intra kalimat (antar klausa), terdapat dua jenis kata penghubung atau konjugsi, yakni
konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif, Berikut penjelasannya :

1. Konjungsi Koordinatif

Konjugsi Koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih
yang mempunyai status sederajat. Contoh konjungsi koordinatif yakni : dan, tetapi, atau,
sedangkan, melainkan, padahal, lalu, kemudian.

2. Konjungsi Subordinatif

Konjugsi Subordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih
dengan status yang tidak sama derajatnya, diantaranya : ketika, sejak, biar, seperti, setelah, jika,
andai, kalau, supaya, bagai, ibarat, sehingga, karena.

Jenis -jenis konjungsi subordinatif ada beberapa, berikut jenis konjungsi subordinatif dan
contohnya.

Hubungan waktu

Contoh : Sesudah, sementara, sebelum, ketika, sehabis, setelah, sehingga, sejak, selesai, tatkala,
sambil, seraya, selagi, selama, sampai

Hubungan syarat

Contoh : Jika, jikalau, kalau, asal, bila, asalkan manakala

Hubungan pengandaian

Contoh : Andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya


Hubungan tujuan

Contoh : Agar, supaya, biar,

Hubungan konsesif

Contoh : Biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, walau, sunguhpun, kendatipun

Hubungan pemiripan

Contoh : Seakan-akan, sebagaimana, seolah-olah, seperti, sebagai, bagaikan, laksana

Hubungan penyebaban

Contoh : Sebab, oleh karena, karena

Hubungan pengakibatan

Contoh : Sehingga, sampai, sampai -sampai, maka, makanya, karenanya,

Hubungan penjelasan

Contoh : Bahwa

Hubungan cara

Contoh : Dengan, melalui


B. Kata Penghubung Interkalimat
Kata penghubung intrakalimat (antar klausa) adalah kata yang menghubungkan
klausa induk dan klausa anak.
Dalam intrakalimat (antar klausa) juga ada 2 jenis kata penghubung atau konjungsi, yaitu:
a) Konjungsi koordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih
yang memiliki status sederajat, diantaranya : dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu,
kemudian, melainkan, padahal.
Contoh :
a. Paman memberi uang kepada Ani dan Ari.
b. Pandu anak yang pintar, tetapi kurang teliti dalam bekerja.
c. Kami datang ke rumah Riyan, lalu menanyakan keadaan Riyan pada ibunya.
b) Konjungsi subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih
yang tidak sama derajatnya.
Berikut adalah jenis-jenis konjungsi subordinatif:
Jenis Contoh

1. Hubungan waktu Sesudah, setelah, sebelum sehabis, sejak,


selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil,
seraya, selagi, selama, sehingga, sampai

2. Hubungan syarat Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila,


manakala

3. Hubungan pengandaian Anadaikan, sekiranya, seandainya,


seumpamanya

4. Hubungan tujuan Agar, biar, supaya


5. Hubungan konsesif Biarpun, meskipun, sekalipun
walau(pun), sunguhpun, kendatipun

6. Hubungan pemiripan Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana,


seperti, sebagai, laksana

7. Hubungan penyebaban Sebab, karena, oleh karena

8. Hubungan pengakibatan Sehingga, samapai(-sampai), maka(-nya)

9. Hubungan penjelasan Bahwa

10. Hubungan cara Dengan

Contoh :
a. Rendy bangun terlambat sehingga ia terlambat sampai sekolah.
b. Dia berdeklamasi seperti seorang penyair kendang.
c. Ayah pergi ke Kantor walaupun badannya kurang sehat.
Dalam bahasa Indonesia, ada sejumlah kata (di antaranya kata penghubung
intrakalimat) yang didahului tanda koma. Kata-kata itu didaftarkan berikut ini.
..., padahal ...
..., sedangkan ...
..., seperti ...
..., tetapi ...
..., yaitu/yakni ...1[2]
Ada pula sejumlah kata dalam bahasa Indonesia yang tidak didahului tanda koma, tetap
dalam kenyataannya sering disangka didahului koma. Mengapa demikian? Karena sebelum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan diberlakukan (1972), kata-kata itu selalu
didahului koma. Akan tetapi, menurut kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
kata-kata itu [sekarang] tidak perlu didahului koma. Kata-kata itu didaftarkan berikut ini.
... bahwa ...
... karena ...
... maka ...
... sehingga ...

Tipe konjungsi atau penghubung pada sebuah wacana bervariasi. Berdasarkan perilaku
sintaksis (ilmu tata kalimat), konjungsi dibagi menjadi lima kelompok yaitu konjungsi
koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi antarkalimat dan konjungsi
antarparagraf.

1. Konjungsi Koordinatif

Definisi konjungsi koordinatif berdasarkan KBBI adalah salah satu jenis konjungsi yang
menghubungkan klausa atau kata berstatus sama. Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang
merangkai dua kalimat ataupun lebih yang memiliki kedudukan setara/sederajat.
Berdasarkan sifat hubungannya, jenis-jenis konjungsi koordinatif meliputi :

1.1. Konjungsi koordinatif penambahan. Konjungsi yang dipakai yaitu dan, serta, beserta.

Contoh :

(1)Hanifa dan Halwa sedang bermain bersama.

(2)Nanda beserta keluarga bertamasya ke pantai

1.2. Konjungsi koordinatif perlawanan. Konjungsi yang dipakai yaitu tetapi, melainkan.

Contoh :

(1) Proyek renovasi Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya menghabiskan dana tetapi juga
mengganggu aktivitas pengguna maskapai.

(2) Sebenarnya bukan Parjo yang mencurinya melainkan adiknya.

1.3. Konjungsi koordinatif menyatakan pemilihan. Konjungsi yang dipakai yaitu atau.

Contoh:

Jika kamu menawarkan minum, Aku ingin kopi atau teh.

2. Konjungsi Subordinatif

Definisi konjungsi subordinatif berdasarkan KBBI konjungsi subordinatif sebagai salah satu
jenis konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi
subordinatif ini menghubungkan dua unsur klausa yang memiliki kedudukan tidak sama/ tidak
sederajat. Maka, Kedudukan klausa satu sebagai klausa utama lebih tinggi daripada klausa ke
kedua yang manjadi klausa bawahan/ lebih rendah dari kalimat utama. Macam-macam
konjungsi subordinatif :

2.1. Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu


Konjungsi waktu dapat digunakan saat klausa subordinatifnya menerangkan waktu terjadinya
suatu peristiwa yang dinyatakan dalam klausa primer/utama. konjungsi waktu dapat dibedakan
menjadi:

a. Waktu batas permulaan, konjungsi yang dipakai sejak, sedari. Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Danu selalu tertarik pada mainan sejak ia mulai belajar merangkak.

(2)Rina sudah terbiasa hidup sederhana sedari dia masih muda.

b. Waktu bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain : serta,(se)waktu, tatkala
ketika, selama, sambil, sementara, selagi dan seraya.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Begitu Ayah datang, dia memeluk adekku serta

(2)Tatkala fajar menyingsing, ayam jagoku berkokok kencang.

(3)Sebagian orang beriring-iringan menuju kantor sementara aku menuju sekolahan.

(4)Minumlah, selagi kopinya belum dingin.

(5)Aku menunggu suamiku datang seraya menghias kue ulang tahunnya.

(6)Ria menyanyi sambil bergoyang

(7)Maia sangat sedih sewaktu Ahmad Dani meninggalkannya.

(8)Raffi Ahmad akan selalu setia selama ia menjaga sikapnya.

c. Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah sebelum, begitu, sesudah, seusai,
sehabis, setelah, selesai.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Sebelum minum obat, hendaknya kita makan terlebih dahulu.

(2)Sehabis bangun, ia langsung menuju dapur untuk memasak.


(3)Seusai pelantikan, Bupati Grobogan mengadakan open house.

(4)Heri mendaftar sebagai mahasiswa paska sarjana setelah lulus sarjana.

(5)Freelancer itu pingsan setelah seharian penuh di depan komputer.

(6)Begitu bel berbunyi, Aan bersorak kegirangan.

d. Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah sampai, hingga. Perhatikanlah
contoh berikut.

(1)Belajarlah sampai kamu memasuki liang lahat.

(2)Slank akan tetap di hatiku hingga mereka tak lagi berkarya.

2.2. Konjungsi subordinatif syarat

Konjungsi syarat terdapat di dalam sebuah kalimat yang dapat digunakan klausa
subordinatifnya menerangkan syarat terlaksanakannya suatu hal yang disebut di dalam klausa
primer/utama. Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala, jikalau,
kalau, apabila, bilamana.

Perhatikanlah contoh berikut :

(1)Ayu Ting Ting tidak akan basah bilamana ia membawa payung.

(2)Inul tidak akan bangkrut, asalkan bisnis karaokenya tetap berjalan.

(3)Jikalau aku jadi bupati, akan ku bangun jalan layang di Kabupaten Grobogan

(4)Rahma akan datang memenuhi undangan kalau tidak ada halangan.

2.3. Konjungsi subordinatif pengandaian

Konjungsi pengandaian ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan kemungkinan terlaksananya suatu hal yang dinyatakan klausa primer/utama.
Konjungsi yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya, andaikan,andaikata, umpamanya.

Perhatikanlah contoh berikut:


(1)Seandainya aku menjadi ketua FPI, aku tidak akan menggerakkan massa.

(2)Andaikata Jesika Kumala Wongso mengakui, kita akan mengetahui motif sebenarnya.

(3)Andaikan malam ini tidak hujan, bintang-bintang akan dapat kita saksikan.

(4)Umpamanya dia berlari kencang, ia tak akan tertinggal.

(5)Sekiranya saya lebih berhati-hati, kecelakaan ini tidak akan terjadi.

2.4. Konjungsi subordinatif pernyataan tujuan

Konjungsi subordinatif tujuan yang terdapat pada kalimat yang klausa subordinatifnya
menerangkan suatu tujuan ataupun harapan dari suatu hal yang disebut dalam klausa
primer/utama. konjungsi yang dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.

Perhatikanlah contoh berikut

(1)Kartika sengaja berdomisili di pulau papua agar dapat berwirausaha di sana.

(2)Fathur bekerja siang malam biar keluarganya hidup berkecukupan.

2.5. Konjungsi subordinatif konsesif

Konjungsi konsesif ini terdapat pada kalimat majemuk ketika klausa subordinatifnya
menyatakan hal yang tidak akan dapat mengubah apapun yang dinyatakan oleh klausa
primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan adalah meskipun, biarpun, kandatipun,
sekalipun, walaupun.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Walaupun berasal dari keluarga kaya, Fitria tidak pernah sombong.

(2)Kendatipun anak seorang pembantu, Habib tetap bersungguh-sungguh belajar.

2.6. Konjungsi subordinatif pembandingan


Konjungsi pembandingan ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan pembandingan, preferensi, kemiripan antara hal yang disebutkan pada klausa
primer/utama dengan hal yang disebutkan dalam klausa subordinatif tersebut. Konjungsi yang
biasa digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana, seakan-akan, sebagai, seolah-olah,
laksana, bak, ibarat, seperti.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Dia akan membantumu sebagaimana ayahnya juga telah membantu keluargamu.

(2)Manusia ibarat setitik debu di alam semesta ini.

2.7. Konjungsi subordinatif yang menerangkan akibat atau hasil

Konjungsi akibat atau hasil terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan hasil atau akibat dari hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. Konjungsi
yang dapat digunakan adalah akibatnya, sampai, hingga, sehingga, maka.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Biaya pengobatan RS Permata bunda sangat mahal sampai-sampai rumah beserta kiosnya
telah habis terjual.

(2)Penjual bakso di perempatan sana gulung tikar, akibatnya ia tak mampu membiayai kuliah
anak-anaknya.

(3)Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku yang dulunya rajin telah menjadi
orang yang berkecukupan.

2.8. Konjungsi subordinatif yang menerangkan sebab

konjungsi sebab terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan sebab
maupun alasan terjadinya hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. konjungsi yang
digunakan sebab, oleh karena, karena.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Harga daging sapi di pasar Purwodadi melonjak sebab mendekati hari lebaran.
(2)Prestasi belajar Cici menurun karena ia memilih menonton TV ketimbang belajar.

2.9. Konjungsi subordinatif yang menyatakan Alat

Konjungsi alat terdapat dalam kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan alat yang
disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan
yaitu dengan dan tanpa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Ferdi memancing ikan di sungai dengan menggunakan kail, sehingga hasil tangkapannya
tidak bergitu maksimal.

(2)Andre mengendarai motor tanpa menggunakan helm, sehingga polisi menegurnya.

2.10. Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara

konjungsi ini terdapat pada kalimat dimana klausa subordinatifnya mennerangkan cara/metode
pelaksanaan dari hal yang disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang digunakan
seperti pada konjungsi alat, yaitu dengan dan tanpa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)kita seharusnya yakin dengan pertolongan dari Tuhan, semua persoalan akan bisa kita
atasi.

(2)Pencari hiu berburu tanpa perduli dengan bahaya yang akan menimpa.

2.11. Konjungsi subordinatif Komplementasi

Konjungsi komplementasi ini menjadikan klausa subordinatifnya melengkapi hal yang


disebutkan oleh verba klausa primer/utama maupun oleh subjek, baik yang dinyatakan maupun
yang tidak. Konjungsi yang dapat digunakan adalah bahwa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Dianya akan berfikir bahwa aku melakukan yang terbaik untuk menolongnya.
(2)Ayah dan ibunya mengatakan bahwa globalisasi harus disertai tekad kuat dan semangat
untuk menaklukkannya.

2.12. Konjungsi Subordinatif Atributif: merupakan konjungsi yang menghubungkan klausa


utama dengan klausa penjelas. Kata yang termasuk konjungsi ini adalah kata yang.

3. Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menyatukan dua kata, frase atau klausa dan
hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Hubungan ini biasanya
dapat dinyatakan dengan memakai konjungsi :

 baik…maupun, contoh : Tak ada yang sempurna, baik aku maupun dia
 tidak hanya…tetapi, contoh : Rumah itu tidak hanya tinggi tetapi juga megah.
 demikian(rupa)…sehingga, contoh : Toko itu
dibuat sedemikian rupa sehingga menarik untuk dikunjungi pembeli.
 apakah…atau…, contoh : aku tidak perduli apakah pulang atau pergi aku tetap
menyayanginya.
 entah……entah…, contoh : Dia akan menerima kadoku entah suka entah tidak
 jangankan … pun …, contoh : Jangankan uang segudang, sepeser pun aku tak punya.
 bukan hanya … tetapi juga …, contoh : Budi bukan hanya pelukis yang handal, tetapi
juga sebagai seniman yang cerdas.

Anda mungkin juga menyukai