Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nada Fa’izah Shabirah

Kelas : X-MPLB 2
Mapel : Bahasa Indonesia

Jenis-jenis konjungsi

1. Konjungsi Intra Kalimat (Antar Klausa)


Konjungsi intra kalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan antara klausa induk dan
klausa anak. Dalam penggunaannya, konjungsi ini terletak di bagian tengah kalimat.

Jenis konjungsi intra kalimat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

 Konjungsi koordinatif
adalah konjungsi yang menyambungkan antara dua klausa atau beberapa klausa
tetapi memiliki sintaksis yang sama. Diantaranya yaitu : padahal, lalu, kemudian,
sedangkan, melainkan, atau, dan, tetapi.

Contoh konjungsi koordinatif :


Jamal sibuk bermain game, padahal ia harus mengerjakan PR.

 Konjungsi subordinatif
merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama
derajatnya. Beberapa contoh konjungsi subordinatif antara lain agar, untuk, supaya,
sebab, karena, seperti, seakan-akan, jika, sejak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa,
dll.

Contoh konjungsi subordinatif :


Nada tetap pergi walaupun masih hujan deras

 Konjungsi korelatif
Konjungsi jenis ini sama halnya dengan konjungsi koordinatif, bedanya kata
penghubung pada konjungsi ini terdiri atas beberapa gabungan kata, sedangkan
konjungsi koordinatif hanya terdiri dari satu kata saja.

Ciri yang mudah ditemukan adalah kata penghubung: demikian-sehingga, baik-


maupun, tidak hanya-tetapi juga, tidak hanya-bahkan, bukannya-melainkan,
jangankan-melainkan, sedemikian rupa-sehingga, entah-entah.

Contoh konjungsi korelatif :


Kita tidak hanya mengikuti diskusi itu, tetapi juga ikut harus aktif mengemukakan
pendapat.
2. Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi antar kalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan
kalimat lainnya. Biasanya konjungsi ini dipakai untuk menunjukkan adanya perbedaan arti
atau perbedaan makna.

Pembagian jenis-jenis konjungsi antar kalimat ini berdasarkan fungsinya. Diantaranya adalah
sebagai berikut :

 Konjungsi pertentangan, misalnya: bagaimanapun, biarpun, walaupun demikian.


 Konjungsi yang menyatakan lanjutan, misalnya: sesudah itu, setelah itu.
 Konjungsi yang menyatakan kejadian sebelumnya. Misalnya: sebelum itu
 Konjungsi yang menyatakan akibat, misalnya: oleh karena itu, oleh sebab itu.
 Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya, misalnya:
sebaliknya
 Konjungsi yang menyatakan keadaan sebenarnya, misalnya: sesungguhnya,
bahwasanya.
 Konjungsi yang menyatakan konsekuensi misalnya: dengan demikian.
 Konjungsi yang menguatkan pernyataan sebelumnya, misalnya: malahan
 Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan sebelumnya
misalnya: namun, akan tetapi.

Contoh kalimat menggunakan konjungsi antar kalimat:

a. Jangan memiliki mental meminta-minta. Sebaliknya, kita harus memiliki mental


memberi.
b. Ia kini menjadi orang kaya. Sesungguhnya, semua itu Karena dia bekerja keras
semenjak muda.

Anda mungkin juga menyukai