Anda di halaman 1dari 26

Macam-macam Konjungsi Berdasarkan Fungsi

1. Konjungsi Aditif (gabungan)


Konjungsi aditif (gabungan) merupakan konjungsi koordinatif yang fungsinya untuk
menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang mempunyai kedudukan
yang sederajat. Contoh : dan, lagi pula, lagi, dan serta.

2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah bentuk konjungsi koordinatif yang menghubungkan
dua bagian kalimat yang sederajat, namun dengan mempertentangkan kedua
bagian tersebut. Umumnya, bagian yang kedua menduduki posisi yang lebih penting
daripada bagian pertama. Contoh : tetapi, melainkan, sedangkan, akan tetapi,
padahal, sebaliknya, dan namun.

3. Konjungsi Disjungtif (pilihan)


Konjungsi pilihan adalah bentuk konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua
unsur yang sederajat yang berfungsi untuk memilih salah satu dari dua hal atau
lebih. Contoh : atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., dan entah...entah...

4. Konjungsi waktu
Konjungsi waktu berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau
peristiwa. Kata-kata konjungsi yang bersifat temporal ini dapat menjelaskan
hubungan yang tidak sederajat atau pun sederajat. Contoh konjungsi waktu yang
menghubungkan kalimat tidak sederajat : apabila, bilamana, hingga, sejak, selama,
sementara, ketika, bila, sambil, sebelum, sampai, demi, sedari, seraya, waktu,
setelah, semenjak, sesudah, dan tatkala. Contoh konjungsi waktu yang
menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat : sebelumnya dan sesudahnya

5. Konjungsi Final (tujuan)


Konjungsi tujuan atau konjungsi final ini semacam konjungsi modalitas yang
menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa, atau tindakan. Kata-kata yang
umumnya digunakan untuk menyatakan hubungan ini adalah: guna, untuk,supaya,
dan agar.

6. Konjungsi Sebab (kausal)


Konjungsi sebab atau kausal menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena
suatu sebab tertentu. Bila anak kalimat ditandai dengan konjungsi sebab, maka
induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang digunakan untuk menyatakan
hubungan sebab ini meliputi : sebab, karena, sebab itu, dan karena itu.

7. Konjungsi Akibat (konsekutif)


Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu hal yang
lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan akibat,
sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata yang dipakai
untuk menandai konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

8. Konjungsi Syarat (kondisional)


Konjungsi syarat atau kondisional menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi ketika
syarat -syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan
ini adalah jika, jikalau, apabila, kalau, asalkan, dan bilamana.
9. Konjungsi Tak Bersyarat
Kata penghubung tak bersyarat ini menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa
perlu ada syarat - syarat yang harus dipenuhi. Contoh kata - kata yang termasuk
dalam konjungsi tak bersyarat meliputi : walaupun, meskipun, dan biarpun.

10. Konjungsi Perbandingan


Konjungsi perbandingan ini berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan cara
membandingkan kedua hal tersebut. Kata kata yang sering digunakan sebagai
konjungsi perbandingan meliputi : sebagai, seperti, bagaikan, sebagaimana, seakan-
akan, bagai, ibarat, umpama, dan daripada.

11. Konjungsi Korelatif


Konjungsi korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yang memiliki hubungan
sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempengaruhi yang lain atau kalimat
yang satu melengkapi kalimat lain. Konjungsi korelatif ini dapat juga digunakan pada
kalimat yang memiliki hubungan timbal-balik. Contoh konjungsi korelatif : semakin
..semakin, sedemikian rupa..., kian.. kian, bertambahbertambah,
sehingga..., tidak hanya.tetapi juga..., baik..., dan maupun.

12. Konjungsi Penegas (menguatkan atau intensifikasi)


Konjungsi penegas berfungsi untuk menegaskan atau meringkas bagian kalimat
yang telah disebutkan sebelumnya, termasuk hal-hal yang menyatakan rincian.
Contoh konjungsi penegas adalah : bahkan, apalagi, yaitu, yakni, misalnya,
umpama, ringkasnya, dan akhirnya.

13. Konjungsi Penjelas (penetap)


Konjungsi penjelas atau penetap berfungsi untuk menghubungkan bagian kalimat
terdahulu dengan perinciannya. Contoh konjungsi penjelas : bahwa.

14. Konjungsi Pembenaran (konsesif)


Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subordinatif yang menghubungkan dua hal
dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sekaligus dengan menolak hal
yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran ini dinyatakan dalam
klausa utama (induk kalimat), sementara penolakannya dinyatakan dalam anak
kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, walaupun, meskipun, biar,
sungguhpun, biarpun, kendatipun, dan sekalipun.

15. Konjungsi Urutan


Konjungsi urutan menyatakan urutan akan sesuatu hal. Contoh konjungsi urutan :
mula-mula, lalu, dan kemudian.

16. Konjungsi Pembatasan


Konjungsi pembatasan menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam
batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan. Contoh konjungsi pembatasn ,
misalnya kecuali, selain, dan asal.

17. Konjungsi Penanda


Konjungsi penanda menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Contoh konjungsi
penanda : misalnya, umpama, contohnya. Ada pula konjungsi penanda
pengutamaan, yang contohnya seperti : pokok, paling utama, dan terutama.
18. Konjungsi Situasi
Konjungsi situasi ini menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi atau berlangsung
dalam keadaan tertentu. Contoh konjungsi situasi : sedang, padahal, sedangkan,
dan sambil.
Struktur Teks Ulasan Film atau Drama
1. Orientasi
Berisi gambaran umum film atau drama yang akan diulas, misalnya judul, kegunaan, dan
sebagainya.

2. Tafsiran Isi
Memuat pandangan penulis mengenai film atau drama yang diulas. Pada bagian ini, pengulas
membandingkan karya tersebut dengan karya orang lain yang dianggap mirip. Pengulas juga
menilai kekurangan dan kelebihan film atau drama dari sisi setting waktu, tempat, tokoh,
penokohan, dan serta cara pengambilan sudut pandang film atau drama.

3. Evaluasi
Berisi penilain terhadap film atau drama, penampilan, dan produksi. Bagian ini juga berisi
tentang gambaran terperinci film atau drama yang diulas.

4. Rangkuman
Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir berupa simpulan film atau drama
tersebut. Dalam hal ini, penulis menyampaikan opini berdasarkan ulasan tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Film atau Drama


Teks ulasan yang baik harus disusun sesuai dengan struktur teks dan menggunakan kaidah
kebahasaan, termasuk kaidah ejaan. Berikut ini adalah contoh kaidah kebahasaan dalam
ulasan teks film atau drama:

(1) Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus adalah istilah yang
digunakan untuk bidang tertentu dan pemakainnya hanya dipahami oleh orang berkecimpung
dalam bidang tersebut.
Contoh :
Istilah umum : film, ikan, bunga.
Istilah khusus : komedi, gurame, mawar.

(2) Sinonim dan Antonim


(a) Sinonim adalah kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti atau
pengertian yang sama atau mirip. Contoh: "Obrolan orang itu mirip dengan dialog dalam
film Romeo dan Juliet."

(b) Antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu dengan yang lain. Contoh: "besar atau
kecil bukanlah jaminan barang itu berharga atau tidak."

(3) Verba / Kata Kerja


(a) Verba Aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau menunjukkan
tindakan atau perbuatan. Contoh: "Putra memelihara ikan gurame."
(b) Verba Pasif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran tindakan,
atau hasil. Contoh: "Film horor kini banyak disiarkan televisi indonesia."

(4) Nomina
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda atau segala yang dibedakan.
Kata benda dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata benda konkret seperti meja, buku, dan bola
serta kata benda abstrak, seperti pikiran dan angin.
Nomina juga dibedakan menjadi dua, yakni Nomina Dasar dan Nomina Turunan.
Contoh :
Nomina Dasar : Rumah | Jalan
Nomina Turunan : Perumahan | Jalanan
Imbuhan : Pe - an | -an

(5) Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Contoh:
a. Kata ganti orang : saudara, bapak, ibu, nyonya, tuan, ia, dia
b. Kata ganti pemilik : ku-, mu-, -nya
c. Kata ganti petunjuk : ini, itu
d. Kata ganti penghubung : yang
e. Kata ganti tak tentu : siapa, barag siapa, sesuatu, masing-masing

(6) Konjungsi
Konjungsi adalah kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua buah
klausa, kalimat, atau paragraf.
Konjungsi yang sering digunakan dalam ulasan film atau drama umumnya, berupa:
(a) Konjungsi Koordinatif. Contoh: dan, atau, tetapi
(b) Konjungsi Subordinatif. Contoh: jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena,
maka, sesudah, sebelum, sementara
(c) Konjungsi Korelatif. Contoh: baik ... maupun ... | bukan ... melainkan ... | tidak hanya ...
tetapi ...
(d) Konjungsi AntarKalimat. Contoh: sebaliknya, di samping itu, selanjutnya

(7) Preposisi
Preposis adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional.
Contoh : di, ke, dari, pada, daripada, dengan, secara, tanpa, bagi.

(8) Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.
Contoh: si, sang
(9) Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat Simpleks adalah kalimat yang memiliki suatu verba utama.
Contoh: "Sinetron pangeran banyak digemari kawula muda."

Kalimat Kompleks adalah kalimat yang memiliki dua verba utama atau lebih.
Contoh: "Sci-Fi adalah jenis film imajinasi pengetahuan yang dikembangkan untuk
mendapatkan dasar pembuatan alur film yang menitikberatkan pada penelitian dan penemuan
biologi."
1. Cermatilah kalimat ini!

Dalam film ini ingin mengatakan bahwa orang-orang yang menghakimi itu
sesungguhnya tidak tahu betul soal diri Ajeng alias cuma sok tahu.

Perbaikan yang tepat terhadap struktur yang salah pada kalimat tersebut adalah.

a. Dalam film ini ingin menceritakan orang-orang yang menghakimi Ajeng itu cuma sok
tahu.

b. Film ini ingin mengatakan bahwa orang-orang yang menghakimi itu sesungguhnya tidak
tahu betul soal diri Ajeng alias cuma sok tahu

c. Film ini ingin mengatakan orang-orang yang dihakimi itu bahwa sesungguh-nya diri
Ajeng itu cuma sok tahu.

d. Film ingin menceritakan orang-orang yang menghakimi diriAjeng itu cuma sok tahu.

e. Film ini dikatakan oleh orang-orang yang menghakimi Ajeng itu sebagai orang yang cuma
sok tahu.

Jawaban : b

2. Cermatilah tema karya tulis berikut!

Penerapan Ejaan yang disempurkan (EyD) dalam karangan siswa SMA di


Palembang.

Latar belakang karya tulis yang sesuai dengan tema tersebut adalah.

a. Sering ditemukan kesalahan penggunaan EyD dalam karangan siswa SMA di Palembang.

b. Siswa SMA di Palembang perlu belajar tentang cara mengarang yang baik.

c. Setiap mengarang siswa SMA di Palembang selalu menggunakan kalimat baku.

d. Siswa SMA harus menggunakan kaidah penulisan dalam mengarang.

e. Setiap mengerjakan tugas bahasa Indonesia sejak SMA tidak menggunakan EyD.

Jawaban : a

3. Cermatilah penggunaan kata dalam kalimat karya tulis berikut!

Penulis tergelitik hatinya untuk melakukan penelitian iklim organisasi di sekolah


tersebut

Makna lugas (yang sebenarnya) untuk pengganti kelompok kata yang tercetak tebal tersebut
adalah.
a. Terkesan

b. Tertarik

c. Terpanggil

d. Terpaksa

e. Tersentuh

Jawaban : b

Kutipan puisi berikut untuk nomor 4 dan 5.

Cermatilah kutipan puisi berikut dengan saksama!

(Sumber : buku prediksi UN)

MENYESAL

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Ali Hasjmi

4. Kata petang pada larik ketiga puisi tersebut mempunyai makna lambang.

a. Waktu sore hari

b. Kehidupan manusia

c. Suasana senja

d. Masa tua

e. Perasaan manusia
Jawaban : d

5. Maksud bait kedua puisi tersebut adalah.

a. Seseorang yang lengah di pagi hari sehingga hidupnya sangat menderita di usia muda.

b. Seseorang yang menderita hidupnya karena tidak mempunyai ilmu dan harta.

c. Seseorang yang miskin harta dan miskin ilmu pada masa muda karena ia lupa waktu.

d. Seseorang yang telah menyia-nyiakan masa mudanya dalam menuntut ilmu sehingga hidup
menderita di hari tua.

e. Seseorang yang melalaikan waktu di masa muda karena dia tidak memiliki ilmu dan harta.

Jawaban : d

6. Demikian surat lamaran saya. Mohon maklum dan terima kasih

Penutupan surat lamaran tersebut dapat diperbaiki menjadi.

a. Demikian surat lamaran saya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

b. Demikian lamaran saya. Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

c. Demikian lamaran ini saya buat dengan kesungguhan untuk dapat diterima. Terima kasih.

d. Atas perhatian dan diterimanya lamaran ini saya ucapkan terima kasih.

e. Demikian lamaran saya untuk mendapat perhatian dari Bapak/Ibu.

Jawaban : a

7. Cermati puisi berikut!

(Sumber : buku prediksi UN)

Dalam Kereta

Hujan menebal jendela

Semarang, Solo makin dekat saja

Menangkap senja

Menguak purnama

.
Menjengking kereta. Menjengking jiwa

Sayatan terus ke dada

(Chairil Anwar)

Larik bermajas personifikasi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah.

a. Cahaya menyayat mulut dan mata

b. Engkau menahan rasa sakit

c. Tak kuasa diri menahan tangis

d. Sesak napas karena debu

e. Menatap wajahmu yang cantik

Jawaban : a

8. Bacalah paragraf deskripsi berikut dengan saksama!

Udara berkabut. Dingin menusuk kulit, sunyi dan sepi sekali. Pepohonan pun terlihat tidak
bergerak. Terdengar sayup-sayup dari radio nyanyian Mozart Night mengalun lambat beriba-
iba.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah.

a. Pelan-pelan air mata meluncur membasahi pipinya.

b. Udara membawa Kristal, menyebar di sepanjang halaman.

c. Lantas ia menarik gorden, memandang keluar jendela.

d. Salju menaburi jalanan asrama mahasiswa yang tegak di tengah kota.

e. Ia tersenyum ketika mengingat saat-saat indah.

Jawaban : a

9. Judul : Kerikil Tajam Dan Yang Terempas Dan Yang Putus

Perbaikan penulisan judul yang tepat sesuai EYD adalah.

a. Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang Putus.

b. Kerikil tajam dan yang terempas dan yang putus.

c. Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus.


d. Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang putus.

e. Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang putus.

Jawaban : c

10. Cermati silogisme berikut!

Premis umum : Siswa yang baik selalu belajar dengan teratur.

Premis khusus : Sinta siswa yang baik.

Simpulan : .

Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme tersebut adalah.

a. Karena itu Sinta naik kelas karena belajar dengan teratur.

b. Sinta adalah siswa yang selalu belajar.

c. Jadi, Sinta selalu belajar dengan teratur.

d. Berarti cara belajar Sinta sudah benar.

e. Sinta siswa yang baik karena selalu belajar dengan teratur.

Jawaban : c

11. Kakek menggeleng-gelengkan kepala ketika mendengarkan nyanyian cucunya.

Makna kata ulang dalam kalimat di atas adalah.

a. Melakukan pekerjaan bersama-sama.

b. Melakukan pekerjaan berulang-ulang.

c. Menyatakan senang.

d. Menyatakan saling.

e. Menyatakan keadaan.

Jawaban : b

12. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata berantonim adalah.

a. Ruangan itu sunyi sepi setelah para karyawannya dirumahkan.

b. Pikirannya timbul tenggelam terbawa emosinya sendiri.


c. Karena ketakutan mereka lari tunggang-langgang.

d. Dari tadi mereka kelihatan mondar-mandir saja.

e. Pasien itu disarankan minum obat pagi dan siang.

Jawaban : b

13. Kalimat yang benar dalam membuka acara adalah.

a. Bapak-bapak para pejabat, bapak kepala sekolah, serta para hadirin yang saya hormati,
acara ini akan segera dimulai.

b. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta hadirin-hadirat yang kami hormati, marilah acara ini segera
dimulai.

c. Hadirin dimohon segera menduduki tempat masing-masing, karena acara dalam rangka
peresmian gedung ini akan segera dimulai.

d. Marilah kita berdoa bersama-sama demi keselamatan dan kesehjahteraan bersama dalam
rangka peresmian gedung ini.

e. Yang terhormat Bapak pejabat Kanwil Depdikbud, Bapak pejabat Muspida, Bapak Lurah,
Bapak Kepala Sekolah, serta hadirin yang kami hormati, untuk memulai acara ini marilah
kita membaca doa.

Jawaban : c

14. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata tidak baku adalah.

a. Pemerintah Indonesia coba mengantisipasi kenaikan harga sembako.

b. Indonesia termasuk negara yang kaya hasil tambang.

c. Di musim penghujan banyak dijumpai jalan yang berlubang.

d. Para siswa mengharapkan partisipasinya dalam meringankan beban masyarakat.

e. Pertandingan itu dimenangkan oleh kesebelasan Arsenal.

Jawaban : a

15. Kalimat balasan lamaran kerja adalah.

a. Bersama ini kami memanggil Saudari dan diterima sebagai pegawai diperusahaan ini.

b. Sesuai dengan surat lamaran Saudara dengan ini kami harapkan kehadiran Saudara untuk
mengikuti tes wawancara.

c. Karena surat lamaran saudara tidak memenuhi syarat, terpaksa Saudara saya tolak.
d. Kami harap Saudarasegera datang menghadap kami untuk mengikuti tes wawancara.

e. Mengingat pelamar yang datang ke perusahaan kami cukup banyak, dengan ini
permohonan terpaksa saya tolak.

Jawaban : b

16. Gubernur Palembang menginstruksikan agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan tidur
untuk ditanami palawija maupun sayur-sayuran.

Kata yang dicetak miring dalam kalimat di atas mempunyai makna.

a. Kebun milik tuan tanah

b. Lahan yang tidak ada pemiliknya

c. Lahan yang kosong dan tidak dimanfaatkan

d. Tanah pembangunan proyek yang terbengkalai.

e. Tanah di sekitar bangunan fasilitas milik pemerintah

Jawaban : c

17. Buku peristiwa sastra melayu lama karya Drs. Soetarno ini pembahasannya sangat bagus
karena dilengkapi dengan contoh-contoh analisis kesusastraan lama maupun kesusastraan
lisan dan tertulis. Analisis yang cukup rinci akan menambah pengetahuan pembaca untuk
memahami peristiwa sastra melayu lama.

Kalimat simpulan yang tepat dalam resensi sesuai ilustrasi tersebut adalah.

a. Kita perlu membaca buku ini meskipun kita tidak suka dengan sastra melayu lama

b. Buku ini layak dimiliki pembaca yang ingin belajar memahami sastra melayu lama

c. Karena kita bukan ahli dalam bidang sastra melayu lama sebaiknya kita membaca buku ini

d. Buku ini sangat bagus dan sudah dilengkapi dengan pembahasan

e. Buku ini wajib kita beli karena isinya sangat bermanfaat

Jawaban : b

18. Deret kata berikut yang tidak bersinonim adalah.

a. Pergi datang

b. Fatwa nasihat

c. Dengki iri
d. Sudah telah

e. Sebab akibat

Jawaban : e

Kutipan gurindam 12 pasal 5 berikut ini untuk nomor 19 dan 20.

Cermatilah kutipan gurindam berikut dengan saksama!

(Sumber: buku kesusastraan lama Indonesia, 1984)

Jika hendak mengenal orang berbangsa,

Lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,

Sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,

Lihatlah kepada kelakuan dia.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,

Bertanya dan belajar tiadalah jemu.

Jik hendak mengenal orang yang berakal,

Di dalam dunia mengambil bekal.

Jika hendak mengenal orang baik perangai,

Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Karya : Raja Ali Haji

19. Nilai sosial yang terdapat pada gurindam 12 pasal 5 tersebut adalah.

a. Seseorang bisa dikatakan mulia dapat dilihat dari sifatnya

b. Seseorang bisa dikatakan baik atau tidak dilihat dari wataknya saat bergaul di masyarakat

c. Seseorang bisa dikatakan mulia atau tidak, bisa dilihat dari perilaku dan sifatnya saat
bergaul di masyarakat

d. Tingkah laku seseorang dapat mencerminkan orang tersebut mulia atau tidak

e. Tutur bicara seseorang dapat mencerminkan baik atau tidaknya


Jawaban : c

20. Nilai agama yang terdapat pada gurindam 12 pasal 5 tersebut adalah.

a. Selalu rajin beribadah

b. Selalu berbuat baik pada setiap orang

c. Mengerjakan perintah- Nya dan menjauhi larangan-Nya

d. Menolong setiap orang

e. Mempersiapkan bekal waktu hidup di dunia

Jawaban : e

21. Cermati data buku berikut!

(Sumber : buku prediksi UN)

Ulasan buku karya sastragraha ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan
waktu yang disediakan kepada penulisnya. Buku ini merupakan catatan kesan-kesan pertama
seorang pembaca.

Kalimat resensi yang menyatakan kelemahan buku adalah.

a. Penulis buku tidak teliti dan tidak mendalam mengulas masalah.

b. Membaca, menikmati, dan menghayati cerpen Satyagraha tidak sulit.

c. Buku tersebut disusun karena desakan penerbit.

d. Pengarang dengan leluasa mengungkapkan kesan pertamanya.

e. Pengarang menceritakan secara mendetail karya cerpennya.

Jawaban : a

22. Fakta yang dapat dimasukkan ke dalam kalimat laporan adalah.

a. Menurut perkiraan para ahli ada sekitar 1500 jenis ular.

b. Mudah-mudahan para pesrta dapat memahami.

c. Pembahasan rinci mengenai masalah tersebut akan dilanjutkan pada pertemuan yang akan
datang.

d. Benarkah binatang buas perlu dibantai?

e. Binatang melata pada umumnya dapat berfungsi ikut menyeimbangkan alam.


Jawaban : e

Puisi berikut untuk mengerjakan nomor 23 dan 24.

Bacalah dengan cermat!

(sumber : buku prediksi UN)

Cermin

Cermin tak pernah berteriak, ia pun tak pernah

Meraung, tersedan, atau terisak

Meski apa pun terjadi terbalik di dalamnya,

Barang kali ia hanya bisa bertanya

Mengapa kau seperti kehabisan suara?

(Sapardi Djoko Damono, Sihir Hujan, 1984)

23. Makna kata cermin yang bercetak miring pada baris pertama puisi tersebut adalah.

a. Pengakuan dosa

b. Kenyataan di dunia

c. Ketidakberdayaan seseorang

d. Mengintropeksi diri

e. Cermin untuk berkaca

Jawaban : c

24. Maksud isi puisi tersebut adalah.

a. Perjalanan seseorang di dunia yang terbalik

b. Dalam hati manusia ada sifat baik dan buruk

c. Setiap orang harus menginstropeksi diri

d. Setiap manusia harus mempunyai suara hati nurani

e. Kehidupan ini bisa terlihat dalam cermin dihadapan kita

Jawaban : c
25. Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng bekas dan di selokan Harus dibersihkan. Air
tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur
dan berkembang biak di genangan air tersebut.

Kalimat diatas termasuk jenis karangan.

a. Persuasi

b. Narasi

c. Argumentasi

d. Eksposisi

e. Deskripsi

Jawaban : a

26. Kalimat yang digunakan di dalam makalah diskusi adalah.

a. Penjelasan ini disampaikan berdasarkan fakta yang tidak diragukan lagi kebenarannya.

b. Kami berharap semoga saran yang kami sampaikan bermanfaat untuk pemakalah.

c. Kita harus memaklumi bahwa masalah yang sedang dibahas adalah masalah bersama,
hendaknya jangan menyimpang.

d. Silakan anda baca sumber lain yang berkaitan dengan makalah ini.

e. Kesimpulan yang anda kemukakan sudah bagus, namun akan lebih bagus apabila
dilengkapi dengan fakta.

Jawaban : a

Teks untuk menjawab soal nomor 27 s.d. 30

Bacalah teks berikut dengan seksama!

Semburan Baru Muncul di Mindi

Semburan lumpur,air,dan gas baru keluar dari halaman belakang rumah salah seorang
penduduk, warga Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Semburan itu
merupakan semburan ke-59 yang muncul di sekitar pusat semburan utama.

Menurut seorang ahli dari Leader Team Fergaco, perusahaan yang mengawasi gas-gas
berbahaya di sekitar pusat semburan, semburan itu sama dengan 58 semburan liar
sebelumnya. Semburan liar itu juga tidak berbahaya dan tidak akan membesar. Kalau
dibiarkan semburan itu akan mengecil sendiri. Untuk menutup semburan, hari ini akan
dimasukan 100 kilogram semen ke dalam lubang asal semburan.
27. Ide pokok paragraf kedua teks tersebut yang tepat adalah .

a. Pengawasan gas oleh tim ahli.

b. Pendapat tentang semburan liar.

c. Munculnya semburan liar.

d. Mengecilnya semburan liar

e. Penutupan lubang semburan

Jawaban : b

28. Fakta dalam teks tersebut yang tepat adalah.

a. Semburan lumpur baru merupakan semburan ke-59.

b. Semburan liar itu tidak berbahaya seperti semburan liar lainnya.

c. Semburan liar itu sama dengan semburan sebelumnya.

d. Semburan liar itu akan mengecil dengan sendirinya.

e. Untuk menutup semua semburan liar itu, diperlukan 100 kilogram semen.

Jawaban : a

29. Opini dalam teks tersebut adalah.

a. Semburan liar itu terjadi dihalaman rumah seorang warga.

b. Semburan liar itu tidak berbahaya dan akan mengecil dengan sendirinya.

c. Semburan itu merupakan semburan yang ke-59.

d. Rumah warga yang terkena semburan terletak di Desa Mindi, Kecamatan Porong,
Kabupaeten Sidoarjo.

e. Hari ini ke dalam lubang asal semburan dimasukkan 100 kilogram semen.

Jawaban : b

30. Simpulan yang tepat untuk paragraf kedua adalah.

a. Semburan lumpur, air, dan gas baru keluar di Desa Mindi berbahaya.

b. Semburan yang baru keluar di Desa Mindi merupakan semburan liar ke-59.

c. Warga Desa Mindi menemukan semburan lumpur liar di belakang rumah seorang warga.
d. Semburan liar yang ke-59 tersebut tidak berbahaya dan akan mengecil sendiri.

e. Untuk menutup semburan liar yang baru di Desa Mindi diperlukan 100 kilogram semen.

Jawaban : d
TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan suatu proses peristiwa yang terjadi secara
alamiah.

Struktur teks eksplanasi: (1) pernyataan umum,


(2) deretan penjelas, dan
(3) interpretasi.

Klasifikasi teks eksplanasi:


(1) Fenomena alam: banjir, hujan, tanah longsor, dsb.
(2) Fenomena sosial: proses terbentuknya keluarga, pergunjingan, dsb.

Contoh teks eksplanasi fenomena alam:


Menurut ilmu geologi, erosi adalah pengikisan batuan yang disebabkan oleh
kekurangan angin, air, es, dan organisme. Angin yang berembus kencang terus-menerus
dapat mengikis batuan di permukaan bumi. Air yang mengalir terus-menerus selama jutaan
tahun juga dapat menggerus batuan yang terdapat di sekitarnya seperti yang terjadi pada
Grand Canyon, Amerika Serikat. Es pun dapat meratakan batuan jika celah batuan terisi air
yang membeku.

Contoh teks eksplanasi fenomena sosial:


Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk
meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Salah satu penyebab
menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi social adalah adanya pikiran
menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian akan mendorong
interaksi antarmanusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang
lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.

Perbedaan teks eksplanasi dan teks eksposisi:


Teks Eksplanasi Teks Eksposisi
Definisi: Definisi:
Teks yang menjelaskan suatu proses Teks yang memaparkan suatu pendapat.
peristiwa yang sifatnya alami (natural).
Struktur: Struktur:
Pernyataan umum Tesis
Deretan penjelas Argumentasi
Interpretasi Penegasan ulang

Contoh teks eksplanasi:


Abrasi terjadi karena faktor alam berupa angin yang bertiup di atas lautan dan
menimbulkan gelombang beserta arus laut sehingga mempunyai kekuatan untuk mengikis
daerah pantai. Selain faktor alam, abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya
penambangan pasir. Penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik
di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir
laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai.
Dengan demikian, abrasi dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia.

Contoh teks eksposisi:


Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini, seseorang
yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia
kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan
semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai
karyawan. Itulah mengapa penguasaan bahasa Inggris sangat diperlukan untuk menambah
kompetensi di dunia kerja.

Konjungsi:
Makna Konjungsi Contoh
Penyebaban Sebab, karena Tsunami tercipta karena meletusnya gunung
berapi.
Pengakibatan Sampai, Gelombang besar tsunami itu mengenai
hingga, permukiman manusia sehingga menyeret apa saja
sehingga yang dilaluinya.
Penjumlahan Dan, dengan, Kata tsunami berasal dari bahasa jepang tsu
serta yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti
gelombang
Pertentangan Tetapi, Tidak semua tsunami menimbulkan gelombang
namun, besar, tetapi tsunami selalu menyebabkan
sedangkan, kerusakan besar bagi manusia.
sebaliknya
Pemilihan Atau Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau
rumput akan rawan erosi.
Penyamaan Yaitu, yakni, Tsunami adalah serangkaian gelombang yang
bahwa, terbentuk karena gempa atau letusan gunung
adalah, ialah berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai.

Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli tetapi dengan tetap
mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan
bagian atau bab dari karangan tetap dipertahankan (Gorys Keraf, 1994).

Ikhtisar adalah suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli, tetapi ikhtisar
tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh
karangan itu secara proporsional.

Contoh ringkasan:
Program Listrik Tenaga Surya

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan energi listrik tenaga
surya. Hal itu dilakukan untuk menyukseskan program hemat energi. Pernyataan itu
disampaikan oleh Menristek, Kusmayanto, Kardiman, di Jakarta (06/08). Menristek optimis
akan keberhasilan program tersebut karena sistem pembangkit listrik tenaga surya telah
diterapkan di Indonesia. Penerapan tersebut, yaitu Solar Home System (SHS) untuk pedesaan
atau kepulauan yang belum terjangkan jaringan listrik.

Contoh ikhtisar:
Program Listrik Tenaga Surya

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan


mengembangkan energi listrik tenaga surya.
Menristek optimis program tersebut dapat terwujud.
Sistem pembangkit tenaga surya sebenarnya telah diterapkan di
Indonesia, yakni Solar Home System (SHS).
Cara membuat ringkasan:

1. Membaca naskah asli


2. Mencatat atau menandai gagasan utama
3. Reproduksi (menggabungkan gagasan utama)
1.Kata ulasan berasal dari kata kerja revidere atau recensie yang berasal dari bahasa..
a.Jepang b.Latin C.Jerman D.Belanda
Jawaban:B
2.Dalam bahasa Inggris,ulasan disebut dengan...
a.procedure b.recount C.review D.preview
Jawaban:C
3.Berikut unsur identitas/data buku,kecuali...
a.judul buku b.penulis buku c.sinopsis d.tebal halaman buku
jawaban:C
4.Struktur teks ulasan terdiri atas.... bagian
a.2 b.3 C.4 d.5
jawaban:C
5.Berikut hal2 yang perlu diperhatikan dalam mengulas buku,kecuali...
a.Judul buku c.penerbit buku
b.biografi penulis buku d.ringkasan buku
Jawaban:C
6.Kata kerja yang tidak memerlukan unsur subjek adalah kata kerja...
a.transitif b.intransitif c.subjektif d.deklaratif
JAWABAN:b
7.Bagaikan air di atas daun talas
Gaya bahasa yg digunakan dalam kalimat diatas adalah...
a.metafora b.alegori c.personifikasi d.perumpamaan
JAWABAN:D
8.Kata benda dapat dibagi menjadi dua, yaitu..
a.konkret dan abstrak c.abstrak dan riil
b.riil dan mutlak d.mutlak dan konkret
JAWABAN:A
9.Berikut yg termasuk kata ganti org pertama jamak adalah...
a.aku b.kami c.kamu d.dia
JAWABAN:B
10.Dalam sebuah alur, tahap dimunculkannya suatu peristiwa penggerak cerita disebut tahap...
a.eksposisi b.klimaks c.komplikasi d.resolusi
JAWABAN:C
4. Perhatikan paragraf kedua kalimat pertama Akibat panas matahari, air di
permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Kata
akibat dalam kalimat tersebut mengandung hubungan sebab-akibat yang dinyatakan
dengan kategori nomina. Selain akibat, hubungan sebab-akibat dengan kategori
nomina yang lain adalah akibatnya, sebagai akibat, jadi, dan hasilnya. Isilah kolom
berikut dengan hubungan sebab-akibat kategori nomina dalam teks Siklus
Hidrologi.

KALIMAT KONJUNGSI
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah
Akibat
wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny
droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan
Akibat
dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan
udara.

5. Hubungan sebab-akibat juga bisa dinyatakan dengan konjungsi, seperti sebab,


karena, dan ketika. Isilah kolom berikut dengan kata-kata yang menunjukkan
hubungan sebab-akibat kategori konjungsi dalam teks Siklus Hidrologi.

KALIMAT KONJUNGSI
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap
Karena
berubah benjadi air.
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny
droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan
Karena
dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan
udara.
Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena
Karena
bergerak di atas permukaan tanah.

6. Bacalah teks Siklus Hidrologi sekali lagi dan amati bahwa hubungan sebab-akibat
juga bisa ditunjukkan dengan kata kategori verba, seperti menyebabkan,
menimbulkan, mengakibatkan, membuat, menjadikan, dan menyumbang. Isilah
kolom berikut dengan kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat kategori
verba dalam teks Siklus Hidrologi.

KALIMAT KONJUNGSI
Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing
Mengakibatkan
point) mengakibatkan kristal es terbentuk

Energi panas matahari menyebabkan air didalam


Menyebabkan
tanaman keluar dengan wujud uap.
Adanya grafitasi menyebabkan butir-butir air itu turun
Menyebabkan
ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi.

7. Teks eksplanasi banyak menggunakan kata kerja material dan relasional. Kata kerja
material menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Kata kerja relasional
menunjukkan hubungan sebab-akibat. Temukan kata kerja material yang
menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa kemudian isikan ke kolom berikut.

KALIMAT KONJUNGSI
Akibat panas Matahari, air di permukaan bumi berubah
Berubah
wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap


Berubah
berubah menjadi air.
Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau
daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem Memasuki
danau atau waduk.
Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0
Berubah
Celsius, butiran air akan berubah menjadi salju.
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny
droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan
Berbenturan
dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan
udara.

8. Setelah kalian menemukan kata kerja material dalam teks Siklus Hidrologi,
sekarang tugas kalian adalah menemukan kata kerja relasional yang menunjukkan
hubungan sebab-akibat dalam teks yang sama, kemudian isilah kolom berikut.

KALIMAT KONJUNGSI
Akibat panas Matahari, air di permukaan bumi berubah
Akibat
wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny
droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan
Akibat
dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan
udara.

9. Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan
secara kausal itu benar adanya. Kalimat pertama pada kolom berikut adalah kalimat
yang menunjukkan kebenaran tersebut. Temukan lagi kalimat yang lain pada teks
Siklus Hidrologi, lalu isilah kolom berikut.
No. KONJUNGSI
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi
1.
gas/uap dalam proses evaporasi.
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat
2. kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh
gerakan udara.

3. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah benjadi air.

Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas
4.
permukaan tanah.

Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point)


5.
mengakibatkan kristal es terbentuk

Energi panas matahari menyebabkan air didalam tanaman keluar dengan


6.
wujud uap.
Adanya grafitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang
7. disebut dengan hujan atau presipitasi.

Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke
8. sistem jaringan sungai, sistem danau atau waduk.

Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0 Celsius, butiran air akan
9. berubah menjadi salju.

Anda mungkin juga menyukai