LANDASAN TEORI
A. Kerja Keras
Kerja keras dapat diartikan melakukan sesuatu dengan sungguhsungguh untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan. Kerja keras dapat dilakukan dalam segala hal,
mungkin dalam bekerja mencari rezeki, menuntut ilmu, berkreasi, membantu orang lain, atau
kegiatan yang lain. Bekerja keras merupakan salah satu ajaran Islam yang harus dibiasakan oleh
umatnya. Islam menganjurkan umatnya agar selalu bekerja keras untuk mencapai keinginan dan
cita-cita. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt. yang memiliki arti berikut. Dan
carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi
janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia secara tegas mengingatkan bahwa kita dilarang
hanya mementingkan kehidupan akhirat, dan melupakan kehidupan dunia.
Islam mengajarkan agar manusia menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan urusan
akhirat. Bekerja untuk dunia harus seimbangdengan beribadah untuk akhirat. Khusus untuk
meraih kesuksesan dalam kehidupandunia, syaratnya harus dilakukan dengan usaha dan kerja
keras. Bekerja keras telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Rasulullah saw.
bekerja keras dengan cara berdagang untuk membantu perekonomian Abu Talib. Usman bin
Affan bekerja keras hingga menjadi pengusaha yang sukses. Contoh lain dapat ditemukan dalam
sebuah hadis yang mengisahkan bahwa ada seorang sahabat yang ingin meninggalkan urusan
dunia agar lebih khusyuk beribadah. Sahabat tersebut berniat terus-menerus berpuasa dan
beribadah sepanjang hari. Mendengar berita tersebut,
Orang yang ketika di dunia memilih bekerja mencari rezeki dengan cara meminta-minta,
pada hari akhir akan dibalas dengan meminta-minta panasnya api neraka. Contoh lain dari kerja
keras dapat ditemukan dalam uraian berikut. Ali duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama
di daerahnya. Sebagai seorang pelajar Ali selalu rajin belajar. Malam hari ia belajar dan siang hari
sepulang sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan guru. Sisa waktu yang dimilikinya
dipergunakan untuk membantu kedua orang tuanya yang berjualan dan belajar Al-Qur’an di
masjid. Tidak ada sedikit pun waktu yang dibiarkannya berlalutanpa sesuatu yang bermanfaat.
b. dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga harus menjaga harkat dan martabat dirinya.
d. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu
sendiri yang mengubahnya.
h. Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras selalu
melakukan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya. Meskipun hasilnya tidak dapat ia petik
langsung, tetap dapat dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya.
i. Dengan berbagai keutamaan dari kerja keras, menunjukkan sifat ini sangat penting untuk
dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita akan dapat memperoleh
kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras dapat
e. Berhemat dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan energi, seperti listrik, gas, bahan bakar
minyak, dan air.
b. Bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya kepada guru tentang materi yang akan dipahami.
c. Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
a. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, seperti siskamling dan kerja bakti.
d. Bersikap ramah tamah, peduli, dan suka menolong terhadap masyarakat sekitar.
“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.” (Al-Qashash “ 77)
Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan
menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing.
Pentingnya bekerja keras ini tersirat dalam firman Allah surat al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya:
“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. “
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat at-Taubah/9 ayat 105 yang artinya:
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. “
Ayat di atas mengajarkan bahwa kita tidak saja melakukan ibadah khusus, seperti shalat, tetapi
juga bekerja untuk mencari apa yang telah dikaruniakan Allah di muka bumi ini. Kemudian pada
surat at-Taubah di atas mengisyaratkan bahwa kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan
maksimal kita dan hal itu akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang
bersikap malas, berpangku tangan, dan menunggu keajaiban menghampirinya tanpa adanya
usaha. Allah menciptakan alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Namun, untuk
memperoleh manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras. Rasulullah SAW
juga menganjurkan umatnya untuk bekerja keras. Beliau menegaskan bahwa makanan yang
paling baik adalah yang berasal dari hasil keringat sendiri. Sabdanya:
Perintah untuk bekerja keras juga terdapat dalam firman Allah QS. Al-Insyiqoq ayat 6 yang
artinya:
“Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja keras (secara sungguh-sungguh) menuju
keredaan Tuhanmu”.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kerja keras, tekun, ulet dan teliti merupakan akhlak Terpuji yang seharusnya dimiliki
oleh setiap orang, terutama bagi seorang pelajar dalam prose pendidikan.
2. Akhlak terpuji tersebut tidak hanya butuk pemahaman konsep akan tetapi juga
diimplementasikan atau diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama
sebagai umat muslim dalam mencetak prestasi bagi dunia peradaban Islam.
3. Akhlak Terpuji tersebut merupakan refleksi dari bebrapa sifat-sifat atau akhlak
terpuji yang merupakan kepribadian Rasulullah saw. Yang perlu kita teladani.
AB I
PENDAHULUAN
Dalam melakukan pekerjaan unsur kerja keras tidak boleh lepas dari dirinya. Dengan kerja keras
maka apabila ada kesalahan atau kekurangan bisa segera di carikan solusinya. Sehingga sebuah
pekerjaaan dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan uraian ini kami bermaksud untuk membahas
bagaimana halnya kerja keras dalam kehidpan.
PEMBAHASAN
Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa
mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.
Agama islam mengajarkan umatnya agar selalu bekerja keras dalam menjalankan kehidupannya
di muka bumi ini. Segala sesuatu yang dilakukan tidak dengan kerja keras, hasilnya tidak akan
sempurna. Sebaliknya, seberat apa pun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh,
niscaya hasilnya akan dapat diraih dengan baik.
Kerja keras merupakan sikap terpuji yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan
kesuksesan dalam hidupnya. Kerja keras adalah kunci dalam mencapai kesuksesan dan tujuan yang
dicita-citakan manusia.
Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai dan sebuah pekerjaan bisa terselesaikan
dengan cepat, rapi dan maksimal sesuai yang diharapkan. Tanpa adanya sifat kerja keras dalam
menjalani sebuah pekerjaan maka manusia akan cepat merasa putus asa dan mudah menyerah. Tidak
merasa puas dan bahkan bisa menjadi orang yang pesimis.
Untuk itu maka manusia dituntut untuk selalu memiliki dan menjaga sifat tersebut. Agar dalam
menjalani kehidupan dan melakukan pekerjaan tetap menjadi orang yang selalu optimis dan
berpikiran positif. Dengan begitu semua apa yang dicita-citakan oleh manusia akan terwujud dengan
baik.
Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau
bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdoa kepada Allah SWT, agar apa yang
diinginkan dapat terkabul.
Sebab bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia atau disebut juga syari’at,
sedangkan berdoa adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia atau disebut juga hakikat.
Kerja berarti berusaha atau berjuang dengan keras berarti sungguh-sungguh. Bekerja keras
adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu cita-cita. Bekerja keras tidak
mesti “banting tulang” dengan mengeluarkan tenaga secara fisik, akan tetapi sikap bekerja keras juga
dapat dilakukan dengan berpikir sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaannya. Kerja keras
yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai
dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman
Allah SWT yang artinya sebagai berikut:
“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.” (Al-Qashash “ 77)
Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan
menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing.
Pentingnya bekerja keras ini tersirat dalam firman Allah surat al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya:
“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. “
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat at-Taubah/9 ayat 105 yang artinya:
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. “
Ayat di atas mengajarkan bahwa kita tidak saja melakukan ibadah khusus, seperti shalat, tetapi
juga bekerja untuk mencari apa yang telah dikaruniakan Allah di muka bumi ini. Kemudian pada surat
at-Taubah di atas mengisyaratkan bahwa kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan maksimal
kita dan hal itu akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang bersikap malas,
berpangku tangan, dan menunggu keajaiban menghampirinya tanpa adanya usaha. Allah menciptakan
alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Namun, untuk memperoleh manfaat dari
alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras. Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya
untuk bekerja keras. Beliau menegaskan bahwa makanan yang paling baik adalah yang berasal dari
hasil keringat sendiri. Sabdanya:
Perintah untuk bekerja keras juga terdapat dalam firman Allah QS. Al-Insyiqoq ayat 6 yang
artinya:
“Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja keras (secara sungguh-sungguh) menuju
keredaan Tuhanmu”.
Jadi semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk
dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal itu pula yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW sejak kecil hingga akhir hayatnya. Misalnya ketika ia mengembala biri-biri serta
berniaga hingga ke negeri Syam dengan penuh semangat dan jujur. Begitu pula para sahabat
memberikan keteladanan bekerja keras, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali
bin Abi Thalib dan lainnya. Mereka memiliki semangat kerja keras yang tinggi baik dalam berusaha
maupun berdakwah menegakkan agama Allah. Harta yang mereka peroleh dari usaha yang kerja keras
mereka gunakan untuk menyantuni fakir miskin dan kepentingan agama Islam. Rasulullah SAW juga
memberikan penghargaan bagi orang yang bekerja keras.
Namun dalam hal ibadah khusus, seperti shalat, hendaknya kita beranggapan bahwa seolah-
olah kita akan mati esok hari sehingga kita bisa beribadah dengan khusyu’. Hal ini sesuai dengan pesan
Rasulullah SAW:
Semua manusia yang hidup di dunia ini mempunyai jasmani dan rohani yang keduanya saling
membutuhkan antara satu dan lainnya. Kebutuhan jasmani berupa makanan, minum, pakaian, dan
tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan rohani berupa pengtahuan yang bermanfaat, dan nasihat yang
sesuai dengan kebutuhan rohani. Semuanya itu dapat diraih apabila kita mau berusaha dengan
sungguh-sungguh, maka Allah akan memberikan rizqi kepada makhluk-Nya. Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Q.S Ar-Ra’du: 11)
Rasulullah pernah bersabda “amal duniawi yang dilakukan oleh manusia untuk kepentingan
hidupnya dan usaha yang dikerjakan untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarga termasuk ibadah serta
sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT”. Semua orang yang bekerja dapat menjadikan
pekerjaan dan segala aktivitasnya sebagai ibadah asalkan mereka berpegang pada ketentuan berikut:
a. Harus menyesuaikan semua pekerjaannya dengan aturan agama yang berlaku dalam ajaran Islam.
b. Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya memulainya dengan niat yang suci dan hati yang tulus.
Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-
nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja keras
adalah sebagai berikut:
a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan,
ketika menjalankan suatu pekerjaan.
b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan
yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar
mendapatkan hasil yang baik.
c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang
kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.
d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran
islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.
e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik bagi
diri sendiri maupun orang lain.
2.6 Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras
Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja
keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras
dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri
bersikap perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.
Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih
dahulu beberapa hal berikut ini.
a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari
pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.
b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar
dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.
c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang
tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah.
d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja,
sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar.
e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja,
seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.
f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam
menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada usaha dan kerja
keras.
g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa
menjadi orang yang sukses.
Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya,
baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.
3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah.
2.8 Membiasakan Perilaku Kerja Keras
Untuk dapat memilki sikap kerja keras, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Selalu menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri lebih terpuji dan mulia
daripada menerima pemberian orang lain.
2. Islam memuji sikap kerja keras dan mencela meminta-minta (kecuali jika terpaksa).
3. Memiliki semboyan tidak suka mempersulit orang lain dengan mengharapkan bantuannya.
Sikap kerja keras akan membawa keberhasilan dalam segala usaha. Jika hal itu dilaksanakan
seorang murid, ia akan memperoleh prestasi yang tinggi. Jika dilaksanakan seorang karyawan, ia akan
memperoleh karier dan jabatan yang baik. Jika dilaksanakan seorang pemimpin, ia akan menjadi
pemimpin yang berhasil dan dicintai rakyatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kerja keras merupakan akhlak Terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, terutama bagi
seorang pelajar dalam prosespendidikan.
2. Akhlak terpuji tersebut tidak hanya bentuk pemahaman konsep akan tetapi juga diimplementasikan
atau diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai umat muslim dalam mencetak
prestasi bagi dunia peradaban Islam.
3. Akhlak Terpuji tersebut merupakan refleksi dari beberapa sifat-sifat atau akhlak terpuji yang
merupakan kepribadian Rasulullah saw. Yang perlu kita teladani.
ETOS KERJA
etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal
mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah terutama para hakim.
SURAT AL-JUMU'AH AYAT 9-10
ARTINYA :
"wahai orang-orang yang beriman, apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada
hari jum'at maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual-beli. yang demikian
itu baik bagimu apabila kamu mengetahui. apabila sholat telah dilaksanakan maka
bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar
kamu beruntung"
POKOK KANDUNGAN SURAT AL-JUMU'AH AYAT 9-10
1. ketika bekerja kita harus tetap mengingat waktu ibadah
2. ada keseimbangan dunia dan akhirat
3. apabila ibadah telah ditunaikan, segeralah kembali ke tempat kerja
4. setelah selesai dalam urusan maka segeralah menyelesaikan / kerjakan urusan yang lain
5. di dalam bekerja hendaknya selalu mengingat Allah
Kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak kenal lelah, dan pantang menyerah
meskipun menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.
1. Manusia sadar akan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi agar menjadi bahagia, baik di
dunia maupun di akhirat.
2. Manusia menyadari bahwa tidak ada rezeki dan kebahagiaan yang datang dari langit,
semuanya harus diperoleh dari kerja keras.
4. Manusia menyadari bahwa hasil dari kerja keras harus dipasrahkan kepada Allah SWT. Oleh
karena itu, manusia wajib berdo’a untuk setiap usahanya.
Cara bekerja yang baik sesuai dengan ajaran Islam antara lain :
1. Menanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoda oleh bisikan setan saat
menjalankan suatu pekerjaan.
2. Menanamkan kesabaran yang kuat agar tidak tergesa-gesa, karena setiap pekerjaan harus
dikerjakan dengan tekun dan teliti agar memperoleh hasil yang baik.
3. Yakin dalam hati bahwa pekerjaan yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, sehingga
dapat bersungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam bekerja.
Orang yang memiliki semangat kerja akan terlihat berbeda dengan orang tidak memiliki semangat
kerja. Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja diantaranya adalah sebagai berikut.
2. Menghargai waktu
4. Bertanggung jawab
Alkisah, saat Rasulullah sedang dalam sebuah majelis bersama para sahabat tampak
pemuda berbadan kekar dan kuat tengah sibuk bekerja. Dia berlalu lalang di sekitar rumah
Rasulullah.ِMelihatِsikapnya,ِsalahِseorangِsahabatِberkomentar,ِ”Wah, sayang sekali
pemuda itu, sepagi ini sudah sibuk bekerja.” Sahabat tadi pun melanjutkan ucapannya,
”Seandainya saja, kekuatan tubuhnya, umur mudanya, dan kesempatan waktunya
digunakan untuk jihad fi sabilillah, sungguh alangkah baiknya.”ِMendengarِucapanِsahabat,ِ
Rasulullah mengingatkan agar tidak berkata demikian. Mengapa Rasulullah bersabda
seperti itu? Mari kita temukan jawabannya dalam artikel ini.
Bekerja keras adalah salah satu ajaran Islam yang wajib dibiasakan oleh umatnya. Islam
menganjurkan umatnya agar selalu bekerja keras untuk mencapai harapan dan cita-cita. Hal
ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt. yang berbunyi seperti berikut.
Artinya: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia . . . . (Q.S. al-Qasas [28]: 77)
Ayat 77 Surah al-Qasas secara tegas mengingatkan bahwa kita dilarang hanya
mementingkan kehidupan akhirat, dan melupakan kehidupan dunia. Islam mengajarkan agar
manusia menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan urusan akhirat. Bekerja untuk
dunia wajib seim- bang dengan beribadah untuk akhirat. Khusus untuk meraih kesuksesan
dalam kehidupan dunia, syaratnya wajib dilakukan dengan usaha dan kerja keras.
Giat dalam belajar adalah contoh kerja keras. Bekerja keras telah dicontohkan oleh
Rasulullah saw. dan para sahabat. Rasulullah saw. bekerja keras dengan cara berdagang
untuk membantu perekonomian Abu Talib. Usman bin Affan bekerja keras hingga menjadi
pengusaha yang sukses. Contoh lain dapat ditemukan dalam sebuah hadis yang
mengisahkan bahwa ada seorang sahabat yang ingin meninggalkan urusan dunia agar lebih
khusyuk beribadah. Sahabat itu berniat terus-menerus berpuasa dan beribadah sepanjang
hari. Mendengar khabar tersebut, Rasulullah bersabda bahwa orang-orang yang
meninggalkan dunia dan lebih mengedepankan urusan akhirat, bukan termasuk
golongannya.
Hadis lain yang menunjukkan pentingnya bekerja keras, seperti diriwayatkan oleh Imam
BaihaqiِbahwaِRasulullahِpernahِbersabdaِyangِartinyaِ”Berbuatlah untuk duniamu
seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan
engkau akan mati esok hari.”ِDalamِriwayatِImamِBukhariِdijelaskanِbahwaِRasulullahِjugaِ
pernah mengingatkan para sahabat agar tidak mencari jalan termudah dalam bekerja,
misalnya dengan cara meminta-minta. Orang yang saat di dunia memilih bekerja mencari
rezeki dengan cara meminta-minta, pada hari akhir akan dibalas dengan meminta-minta
panasnya api neraka.
Alkisah, suatu waktu Nabi bertemu dengan seorang sahabat yang bernama Sa'ad al-
Anshari. Sahabat itu memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi
bertanya, "mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?" Sa'ad menjawab, "tangan ini
kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku." Nabi yang mulia berkata, "ini tangan
yang dicintai Allah," seraya mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu.
Bayangkanlah, Nabi Muhammad Saw. yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh
para sahabat, kini mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh. Agar semangat kerja
keras selalu ada dalam diri, maka hendaknya kita beranggapan akan hidup selamanya.
Contoh lain dari kerja keras dapat ditemukan dalam uraian berikut. Fahmi duduk di kelas X
Sekolah Menengah Atas di daerahnya. Sebagai seorang pelajar Fahmi selalu rajin belajar.
Malam hari dia belajar dan siang hari sepulang sekolah dia mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Sisa waktu yang dimilikinya dipergunakan untuk membantu kedua orang
tuanya yang berjualan dan belajar Al-Qur’anِdiِmasjid.ِTidakِadaِsedikitِpunِwaktuِyangِ
dibiarkannya berlalu tanpa sesuatu yang bermanfaat.