Anda di halaman 1dari 7

KONJUNGSI

Pengertian konjungsi
Apa itu konjungsi? Sederhananya, pengertian konjungsi adalah kata
penghubung atau disebut juga kata sambung. Kata penghubung merupakan
kata tugas yang berfungsi untuk menghubungkan antar klausa, antar
kalimat, dan antar paragraf.

Kata penghubung antarklausa umumnya terletak di tengah -tengah kalimat.


Untuk kata penghubung antarkalimat, biasanya terletak di awal kalimat,
setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru. Sementata kata
penghubung antarparagraf, diletakkan di awal paragraf.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, konjungsi dapat dikelompokkan ke


dalam dua bentuk yakni konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat.

Kata penghubung intrakalimat disebut juga kata penghubung antar klausa,


yang merupakan kata yang menghubungkan klausa  induk dan klausa anak.
Pada konjungsi intrakalimat atau antar klausa ini, terdapat 2 jenis kata
penghubung atau konjungsi, yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi
subordinatif.

Konjungsi antar kalimat merupakan kata yang menghubungkan kata yang


satu dengan kata yang lainnya, yang berada dalam kalimat berbeda. Agar
lebih jelas, mari kita simak penjelasan mengenai konjungsi intra dan antar
kalimat.

KONJUNGSI INTRA KALIMAT


Konjungsi intra kalimat atau antar klausa adalah kata yang menghubungkan
klausa induk dan klausa anak. Umumnya, kata penghubung antar klausa ini
diletakkan di tengah-tengah kalimat. Di dalam intra kalimat (antar klausa),
terdapat dua jenis kata penghubung atau konjugsi, yakni konjungsi
koordinatif dan konjungsi subordinatif, Berikut penjelasannya :

1. Konjungsi Koordinatif
Konjugsi Koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang mempunyai status sederajat. Contoh konjungsi
koordinatif yakni : dan, tetapi, atau, sedangkan, melainkan, padahal, lalu,
kemudian.

2. Konjungsi Subordinatif
Konjugsi Subordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua
klausa atau lebih dengan status yang tidak sama derajatnya, diantaranya :
ketika, sejak, biar, seperti, setelah, jika, andai, kalau, supaya, bagai, ibarat,
sehingga, karena.

Jenis -jenis konjungsi subordinatif ada beberapa, berikut jenis konjungsi


subordinatif dan contohnya.

Hubungan waktu     
Contoh : Sesudah, sementara, sebelum, ketika, sehabis, setelah, sehingga,
sejak, selesai, tatkala, sambil, seraya, selagi, selama, sampai

Hubungan syarat
Contoh : Jika, jikalau, kalau, asal, bila, asalkan manakala

Hubungan pengandaian
Contoh : Andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya

Hubungan tujuan
Contoh : Agar, supaya, biar,

Hubungan konsesif
Contoh : Biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, walau, sunguhpun,
kendatipun

Hubungan pemiripan
Contoh : Seakan-akan, sebagaimana, seolah-olah, seperti, sebagai,
bagaikan, laksana

Hubungan penyebaban
Contoh : Sebab, oleh karena, karena

Hubungan pengakibatan     
Contoh : Sehingga, sampai, sampai -sampai, maka, makanya, karenanya,

Hubungan penjelasan          
Contoh : Bahwa

Hubungan cara
Contoh : Dengan, melalui

KONJUNGSI ANTAR KALIMAT


Konjungsi antar kalimat merupakan kata penghubung yang menghubungkan
kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi antar kalimat ini
digunakan untuk menyatakan makna yang berbeda-beda. Contoh konjungsi
antar kalimat diantaranya : oleh karena itu, namun, sebelum itu, akan
tetapi, dengan demikian, kecuali itu, selain itu, sesudah itu, sebaliknya.

Konjungsi antar kalimat biasa diletakkan di awal kalimat, atau setelah tanda
titik, tanda seru, atau tanda tanya. Berikut adalah contoh konjungsi
antarkalimat, beserta maknanya :

1. Biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun demikian, sekalipun begitu,


walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu
Makna : untuk menyatakan kesediaan melakukan sesuatu yang berbeda
atau bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya.

2. Kemudian, setelah itu, sesudah itu, selanjutnya    


Makna : Menyatakan kelanjutan dari suatu peristiwa atau keadaan yang
diterangkan pada kalimat sebelumnya.

3. Tambahan pula, selain itu, lagi pula


Makna : Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari
yang telah dinyatakan sebelumnya.
4. Sebaliknya  
Makna : Mengacu pada kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.

5. Sesungguhnya, bahwasanya
Makna : Menyatakan keadaan yang sebenarnya.

6. Malah, malahan, bahkan


Makna : Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya

7. Akan tetapi, tetapi, namun, kecuali itu


Makna : Menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya

8. Dengan demikian   
Makna : Menyatakan konsekuensi

9. Oleh karena itu, oleh sebab itu


Makna : Menyatakan akibat

10. Sebelum itu


Makna : Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan
sebelumnya

Macam - macam Konjungsi


Berdasarkan Fungsi
1. Konjungsi Aditif (gabungan)
Konjungsi aditif (gabungan) merupakan konjungsi koordinatif yang
fungsinya untuk menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang
mempunyai kedudukan yang sederajat. Contoh : dan, lagi pula, lagi, dan
serta.

2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah bentuk konjungsi koordinatif yang
menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat, namun dengan
mempertentangkan kedua bagian tersebut. Umumnya, bagian yang kedua
menduduki posisi yang lebih penting daripada bagian pertama. Contoh :
tetapi, melainkan, sedangkan, akan tetapi, padahal, sebaliknya, dan
namun.

3. Konjungsi Disjungtif (pilihan)


Konjungsi pilihan adalah bentuk konjungsi koordinatif yang menghubungkan
dua unsur yang sederajat yang berfungsi untuk memilih salah satu dari dua
hal atau lebih. Contoh : atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., dan
entah...entah...

4. Konjungsi waktu
Konjungsi waktu berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua
hal atau peristiwa. Kata-kata konjungsi yang bersifat temporal ini dapat
menjelaskan hubungan yang tidak sederajat atau pun sederajat. Contoh
konjungsi waktu yang menghubungkan kalimat tidak sederajat :
apabila, bilamana, hingga, sejak, selama, sementara, ketika, bila,
sambil, sebelum, sampai, demi, sedari, seraya, waktu, setelah,
semenjak, sesudah, dan tatkala. Contoh konjungsi waktu yang
menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat : sebelumnya
dan sesudahnya

5. Konjungsi Final (tujuan)


Konjungsi tujuan atau konjungsi final ini semacam konjungsi modalitas yang
menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa, atau tindakan. Kata-kata
yang umumnya digunakan untuk menyatakan hubungan ini adalah: guna,
untuk,supaya, dan agar.

6. Konjungsi Sebab (kausal)


Konjungsi sebab atau kausal menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi
karena suatu sebab tertentu. Bila anak kalimat ditandai dengan konjungsi
sebab, maka induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang digunakan
untuk menyatakan hubungan sebab ini meliputi : sebab, karena, sebab
itu, dan karena itu.

7. Konjungsi Akibat (konsekutif)


Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu hal
yang lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan
akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata
yang dipakai untuk menandai konjungsi akibat adalah sehingga, sampai,
dan akibatnya.

8. Konjungsi Syarat (kondisional)


Konjungsi syarat atau kondisional menjelaskan bahwa suatu hal dapat
terjadi ketika syarat -syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang
menyatakan hubungan ini adalah jika, jikalau, apabila, kalau, asalkan,
dan bilamana.

9. Konjungsi Tak Bersyarat


Kata penghubung tak bersyarat ini menjelaskan bahwa suatu hal dapat
terjadi tanpa perlu ada syarat - syarat yang harus dipenuhi. Contoh kata -
kata yang termasuk dalam konjungsi tak bersyarat meliputi : walaupun,
meskipun, dan biarpun.

10. Konjungsi Perbandingan


Konjungsi perbandingan ini berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan
cara membandingkan kedua hal tersebut. Kata kata yang sering digunakan
sebagai konjungsi perbandingan meliputi : sebagai, seperti, bagaikan,
sebagaimana, seakan-akan, bagai, ibarat, umpama, dan daripada.

11. Konjungsi Korelatif


Konjungsi korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yang memiliki
hubungan sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempengaruhi
yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat lain. Konjungsi korelatif
ini dapat juga digunakan pada kalimat yang memiliki hubungan timbal-balik.
Contoh konjungsi korelatif : semakin …..semakin, sedemikian
rupa..., kian….. kian, bertambah……bertambah, sehingga..., tidak
hanya….tetapi juga..., baik..., dan maupun.

12. Konjungsi Penegas (menguatkan atau intensifikasi)


Konjungsi penegas berfungsi untuk menegaskan atau meringkas bagian
kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, termasuk hal-hal yang
menyatakan rincian. Contoh konjungsi penegas adalah : bahkan, apalagi,
yaitu, yakni, misalnya, umpama, ringkasnya, dan akhirnya.
13. Konjungsi Penjelas (penetap)
Konjungsi penjelas atau penetap berfungsi untuk menghubungkan bagian
kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh konjungsi penjelas :
bahwa.

14. Konjungsi Pembenaran (konsesif)


Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subordinatif yang menghubungkan
dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sekaligus
dengan menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi.
Pembenaran ini dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara
penolakannya dinyatakan dalam anak kalimat yang didahului oleh konjungsi
seperti, walaupun, meskipun, biar, sungguhpun, biarpun,
kendatipun, dan sekalipun.

15. Konjungsi Urutan


Konjungsi urutan menyatakan urutan akan sesuatu hal. Contoh konjungsi
urutan : mula-mula, lalu, dan kemudian.

16. Konjungsi Pembatasan


Konjungsi pembatasan menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau
dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan. Contoh konjungsi
pembatasn , misalnya kecuali, selain, dan asal.

17. Konjungsi Penanda


Konjungsi penanda menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Contoh
konjungsi penanda : misalnya, umpama, contohnya. Ada pula
konjungsi penanda pengutamaan, yang contohnya seperti : pokok,
paling utama, dan terutama.

18. Konjungsi Situasi


Konjungsi situasi ini menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi atau
berlangsung dalam keadaan tertentu. Contoh konjungsi situasi : sedang,
padahal, sedangkan, dan sambil.

Anda mungkin juga menyukai