Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih
yang sama penting atau memiliki status sintaksis yang sama.
Baca juga: 650 Contoh Kata Baku dan Tidak Baku, Jangan Tertukar Ya!
2. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif berfungsi untuk menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian
yang umumnya terpisah satu dengan yang lain.
baik – maupun: Baik kakak maupun adiknya tidak suka makan nasi.
tidak hanya – tetapi juga: Seluruh karyawan tidak hanya harus setuju, tetapi
juga harus patuh terhadap setiap aturan perusahaan.
demikian – sehingga: Mobil di tol berpacu demikian cepat sehingga sulit untuk
ditangkap mata kamera.
apa(kah) – atau: Apakah Anda setuju atau tidak, kami tetap kukuh pada pendirian.
entah – entah: Entah menang entah kalah, saya tetap akan berusaha sampai
pertandingan selesai.
3. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih
dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu
merupakan klausa subordinatif.
Nah, dilihat dari perilaku sintaksis dan semantiknya, konjungsi subordinatif dapat
dibagi menjadi 13 kelompok. Berikut pembagian jenis konjungsi subordinatif dan
contohnya.
menunjukkan awal suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa lain: begitu, demi,
ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, tatkala, sewaktu
menunjukkan awal suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa lain: setelah,
sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai
Konjungsi syarat, yaitu kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan unsur
bahasa yang memiliki makna persyaratan, seperti apabila, asalkan, jika, asalkan,
jikalau, kalau, manakala.
konjungsi konsesif adalah kata hubung untuk menyatakan keadaan berlawanan dari
apa yang dijelaskan sebelumnya. Contohnya biarpun, kendatipun, meskipun,
walaupun, sekalipun, sungguhpun.
kata hubung yang digunakan untuk menjelaskan adanya kesamaan di antara dua
kata atau dua kalimat. Contoh konjungsi pembandingan yaitu alih-alih, daripada,
ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti
Baca juga: Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Berdasarkan Ciri
dan Strukturnya
4. Konjungsi Antarkalimat
Nah, konjungsi yang tadi kita bahas yaitu konjungsi koordinatif, korelatif dan
subordinatif termasuk konjungsi intrakalimat. Sementara, untuk menghubungkan
satu kalimat dengan kalimat lain membutuhkan konjungsi antarkalimat.
Biarpun demikian,
Biarpun begitu,
Sekalipun demikian,
Sekalipun begitu,
Walaupun demikian,
Walaupun begitu,
Meskipun demikian,
Meskipun begitu,
Sungguhpun demikian,
Sungguhpun begitu,
Kemudian,
Sesudah itu,
Setelah itu,
Selanjutnya,
Berikutnya,
c. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain
di luar yang telah dinyatakan sebelumnya
Tambahan pula,
Lagi pula,
Selain itu,
Sesungguhnya,
Bahwasanya,
Akan tetapi,
Namun,
Kecuali itu,
Di samping itu,
1. Sebenarnya saya kurang cocok dengan makanan yang disajikan saat rapat tadi,
meskipun demikian saya tetap menghargai yang punya acara.
2. Orang itu sangat cerewet dan juga ribet, biarpun begitu dia sangat baik hati
dan suka menolong.
3. Tamu undangan ada yang tidak bisa duduk karena yang datang di acara
sangat ramai, walaupun demikian mereka tetap antusias untuk hadir di
acara.
4. Kami kurang setuju dengan keputusan yang sudah diambil di rapat tapi,
meskipun demikian hasil musyawarah yang paling mendominasi tetap kami
hargai.
5. Laki-laki itu tidak sombong dan sangat ramah dengan siapapun meskipun
ia sudah sangat sukses.
6. Ibu berpesan agar anak-anaknya melanjutkan sekolahnya terlebih dahulu,
setelah itu baru mereka diberi kebebasan menentukan masa depannya.
7. Aku hari ini ingin pergi ke pasar dulu, selanjutnya aku baru akan pergi ke
swalayan membeli keperluan bulanan.
8. Setelah adonan tersebut diuleni, selanjutnya adonan tersebut harus
dibentuk sesuai yang diinginkan.
9. Sayur yang sudah mulai layu bisa ditambahkan dengan garam, sesudah
itu baru dimasukkan air sedikit demi sedikit.
10. Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Surabaya, selanjutnya akan dilanjutkan
langsung ke Pulau Dewata.
Baca juga: Apa itu Kalimat Kompleks? Ini Ciri, Struktur, dan Contohnya
5. Konjungsi Antarparagraf
Riri adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main
bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Riri tidak pernah
manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi
sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah
terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.
Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya
Riri yang bisa diselamatkan. Beruntung Riri dapat dikeluarkan dari mobil
sebelum mobil itu meledak.
Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga
yang melihat segera menolong, akan tetapi posisi ayah dan ibu Riri yang
terjepit susah untuk dievakuasi.