Anda di halaman 1dari 9

1.

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih
yang sama penting atau memiliki status sintaksis yang sama.

Contoh Konjungsi Koordinatif dan Maknanya

dan: sebagai penanda hubungan penambahan

atau: sebagai penanda hubungan pemilihan

melainkan: sebagai penanda hubungan perlawanan

padahal: sebagai penanda hubungan pertentangan

sedangkan: sebagai penanda hubungan pertentangan

serta: sebagai penanda hubungan pendampingan

tetapi: sebagai penanda hubungan perlawanan

dan/atau: sebagai penanda hubungan jumlah atau pilihan

Contoh Penggunaan Konjungsi Koordinatif dalam Kalimat

1. Heri dan Hedi adalah saudara kembar identik


2. Kamu mau ikut ke pasar atau tunggu di rumah saja?
3. Itu bukan pesawat terbang, melainkan helikopter.
4. Adit hanya diam saja, padahal selama ini tahu banyak informasi.
5. Kakak sedang memasak, sedangkan adik mencuci.
6. Saya pergi ke pasar membeli ikan serta sayur.
7. Adikku sebenarnya pandai, tetapi malas belajar.
8. Ayah menulis pesan dan Ibu memotong sayur di dapur.
9. Dewi dan Novi sedang mengerjakan tugas sekolah.
10. Apakah kamu mau membeli buku, penggaris, dan/atau tempat pensil?

Baca juga: 650 Contoh Kata Baku dan Tidak Baku, Jangan Tertukar Ya!

2. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif berfungsi untuk menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian
yang umumnya terpisah satu dengan yang lain.

Contoh Konjungsi Korelatif dan Kalimatnya

baik – maupun: Baik kakak maupun adiknya tidak suka makan nasi.

tidak hanya – tetapi juga: Seluruh karyawan tidak hanya harus setuju, tetapi
juga harus patuh terhadap setiap aturan perusahaan.

bukan hanya – melainkan juga: Pengangguran bukan hanya menyangkut masalah


ekonomi, melainkan juga masalah sosial.

demikian – sehingga: Mobil di tol berpacu demikian cepat sehingga sulit untuk
ditangkap mata kamera.

sedemikian rupa – sehingga: Pesan yang baik harus


disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian pendengar.

apa(kah) – atau: Apakah Anda setuju atau tidak, kami tetap kukuh pada pendirian.

entah – entah: Entah menang entah kalah, saya tetap akan berusaha sampai
pertandingan selesai.

jangankan – pun : Jangankan berdiri, duduk pun ia tak sanggup.

Baca juga: Pengertian Kalimat Efektif, Ciri, dan Contohnya

3. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih
dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu
merupakan klausa subordinatif.

Nah, dilihat dari perilaku sintaksis dan semantiknya, konjungsi subordinatif dapat
dibagi menjadi 13 kelompok. Berikut pembagian jenis konjungsi subordinatif dan
contohnya.

a. Konjungsi Subordinatif Waktu atau Temporal


Konjungsi temporal, yaitu konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur
bahasa yang memiliki keterkaitan waktu, seperti sebelum, sesudah itu, selanjutnya.

menunjukkan awal peristiwa: sejak, sedari, semenjak

menunjukkan awal suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa lain: begitu, demi,
ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, tatkala, sewaktu

menunjukkan awal suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa lain: setelah,
sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai

menunjukkan lamanya suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa


tertentu: hingga, sampai

b. Konjungsi Subordinatif Syarat

Konjungsi syarat, yaitu kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan unsur
bahasa yang memiliki makna persyaratan, seperti apabila, asalkan, jika, asalkan,
jikalau, kalau, manakala.

c. Konjungsi Subordinatif Pengandaian

Konjungsi subordinatif pengandaian merupakan kata hubung yang menunjukkan


adanya pengandaian pada kalimat. Contoh: andaikan, seandainya, sekiranya,
seumpamanya, andai kata.

d. Konjungsi Subordinatif Tujuan

Konjungsi subordinatif tujuan merupakan kata hubung yang cirinya mengandung


kata: untuk, supaya, agar, biar.

e. Konjungsi Subordinatif Konsesif

konjungsi konsesif adalah kata hubung untuk menyatakan keadaan berlawanan dari
apa yang dijelaskan sebelumnya. Contohnya biarpun, kendatipun, meskipun,
walaupun, sekalipun, sungguhpun.

f. Konjungsi Subordinatif Pembandingan

kata hubung yang digunakan untuk menjelaskan adanya kesamaan di antara dua
kata atau dua kalimat. Contoh konjungsi pembandingan yaitu alih-alih, daripada,
ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti

g. Konjungsi Subordinatif Sebab


Konjungsi subordinatif sebab merupakan konjungsi yang menyatakan adanya
hubungan sebab diantara dua klausa atau kalimat. Kata penghubung yang termasuk
konjungsi ini adalah sebab, karena, oleh sebab, dan oleh karena.

h. Konjungsi Subordinatif Hasil

Konjungsi subordinatif hasil merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah


satu unsur klausa atau kalimat adalah hasil dari klausa atau kalimat sebelumnya.
Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain sehingga, sampai(-sampai),
dan maka(nya).

i. Konjungsi Subordinatif Alat

Konjungsi subordinatif alat: merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah


satu klausa atau kalimat merupakan alat dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan
dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Kata-kata dari konjungsi ini
adalah dengan (menggunakan) dan tanpa (menggunakan).

j. Konjungsi Subordinatif Cara

Konjungsi subordinatif cara merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa suatu


klausa atau kalimat merupakan suatu cara dari sebuah kegiatan yang dijelaskan
dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini sama
dengan yang ada di dalam konjungsi subordinatif alat, yaitu dengan dan tanpa.

k. Konjungsi Subordinatif Komplementasi

Konjungsi subordinatif komplementasi: merupakan konjungsi yang menerangkan


bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan pelengkap dari klausa atau kalimat
sebelumnya. Contoh bentuk dari konjungsi ini adalah bahwa.

i. Konjungsi Subordinatif Atributif

Konjungsi subordinatif atributif: merupakan konjungsi yang menghubungkan kata


atau klausa utama dengan klausa penjelas. Contoh bentuk dari konjungsi ini
adalah yang.

m. Konjungsi Subordinatif Perbandingan

Konjungsi subordinatif perbandingan merupakan konjungsi yang menyatakan


adanya hubungan adanya kesamaan atau perbedaan diantara dua klausa atau
kalimat. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah … sama … dengan;
… lebih … dari ….

Contoh Konjungsi Subordinatif dan Kalimatnya


Nah, agar kamu lebih memahami bentuk konjungsi subordinatif, berikut contoh
penggunaannya dalam kalimat:

1. Akulah yang mesti bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.


2. Program kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan desa lebih terjaga
kebersihannya.
3. Aku akan berkunjung ke kotamu jika aku sudah punya ongkos.
4. Aku sudah menyukainya sejak kami berkuliah di fakultas yang sama.
5. Sekiranya aku tidak gegabah dalam mengambil keputusan, pasti aku tidak
akan menyesal seperti ini.
6. Ami tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di
kelas meskipun kondisi fisiknya memprihatinkan.
7. Dia mengabaikan aku begitu saja seakan-akan aku ini tidak ada di
matanya.
8. Andi tidak bisa bersekolah hari ini karena harus menjalani perawatan di
rumah sakit.
9. Gorenglah daging ayam itu sampai dagingnya berwarna kecoklatan.
10. Ibu mengupas kulit apel dengan menggunakan pisau yang sudah diasahnya
sendiri.
11. Andini membayar semua uang perkuliahannya dengan gaji yang didapat
selama bekerja paruh waktu.
12. Aku kini mengetahui bahwa sejak kecil Budi sering kejang-kejang.
13. Aku berharap semoga di semester kali ini lebih baik daripada semester
sebelumnya.
14. Sedari dulu, aku sudah sadar tidak akan bisa bersamanya.
15. Semenjak bertemu dia, aku sudah jatuh cinta

Baca juga: Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Berdasarkan Ciri
dan Strukturnya

4. Konjungsi Antarkalimat

Nah, konjungsi yang tadi kita bahas yaitu konjungsi koordinatif, korelatif dan
subordinatif termasuk konjungsi intrakalimat. Sementara, untuk menghubungkan
satu kalimat dengan kalimat lain membutuhkan konjungsi antarkalimat.

Perbedaan konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat yaitu pada konjungsi


antarkalimat selalu digunakan di awal kalimat baru yang ditandai dengan huruf
kapital dan diikuti tanda koma.

Contoh Konjungsi Antar Kalimat


a. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya

 Biarpun demikian,
 Biarpun begitu,
 Sekalipun demikian,
 Sekalipun begitu,
 Walaupun demikian,
 Walaupun begitu,
 Meskipun demikian,
 Meskipun begitu,
 Sungguhpun demikian,
 Sungguhpun begitu,

b. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan


pada kalimat sebelumnya

 Kemudian,
 Sesudah itu,
 Setelah itu,
 Selanjutnya,
 Berikutnya,

c. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain
di luar yang telah dinyatakan sebelumnya

 Tambahan pula,
 Lagi pula,
 Selain itu,

d. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan


sebelumnya
 Sebaliknya,

e. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan sebenarnya

 Sesungguhnya,
 Bahwasanya,

f. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan


sebelumnya
 Malah,
 Bahkan,

g. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan


sebelumnya

 Akan tetapi,
 Namun,

h. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan

 Kecuali itu,
 Di samping itu,

i. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi


 Dengan demikian,

h. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat

 Oleh karena itu,


 Oleh sebab itu,

i. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang


dinyatakan sebelumnya.
 Sebelum itu,

Contoh Konjungsi Antarkalimat

1. Sebenarnya saya kurang cocok dengan makanan yang disajikan saat rapat tadi,
meskipun demikian saya tetap menghargai yang punya acara.
2. Orang itu sangat cerewet dan juga ribet, biarpun begitu dia sangat baik hati
dan suka menolong.
3. Tamu undangan ada yang tidak bisa duduk karena yang datang di acara
sangat ramai, walaupun demikian mereka tetap antusias untuk hadir di
acara.
4. Kami kurang setuju dengan keputusan yang sudah diambil di rapat tapi,
meskipun demikian hasil musyawarah yang paling mendominasi tetap kami
hargai.
5. Laki-laki itu tidak sombong dan sangat ramah dengan siapapun meskipun
ia sudah sangat sukses.
6. Ibu berpesan agar anak-anaknya melanjutkan sekolahnya terlebih dahulu,
setelah itu baru mereka diberi kebebasan menentukan masa depannya.
7. Aku hari ini ingin pergi ke pasar dulu, selanjutnya aku baru akan pergi ke
swalayan membeli keperluan bulanan.
8. Setelah adonan tersebut diuleni, selanjutnya adonan tersebut harus
dibentuk sesuai yang diinginkan.
9. Sayur yang sudah mulai layu bisa ditambahkan dengan garam, sesudah
itu baru dimasukkan air sedikit demi sedikit.
10. Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Surabaya, selanjutnya akan dilanjutkan
langsung ke Pulau Dewata.

Baca juga: Apa itu Kalimat Kompleks? Ini Ciri, Struktur, dan Contohnya

5. Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi antarparagraf bisa dibedakan berdasarkan fungsinya. Kata hubung


antarparagraf yang termasuk kelompok ini antara lain:

1. Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang sudah


disebutkan sebelumnya (di samping itu, demikian juga, tambahan lagi).
2. Kata penghubung menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah
disebutkan sebelumnya (bagaimanapun juga, sebaliknya, namun).
3. Kata penghubung yang menyatakan perbandingan (sebagaimana, sama
halnya).
4. Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil (oleh karena itu, jadi
akibatnya).
5. Kata penghubung yang menyatakan tujuan (untuk itulah, untuk maksud
itu).
6. Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi (ringkasnya, pada
intinya).
7. Kata penghubung yang menyatakan waktu (kemudian, sementara itu).
8. Kata penghubung yang menyatakan tempat (di sinilah, berdampingan
dengan).

Contoh Konjungsi Antarparagraf

 Riri adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main
bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Riri tidak pernah
manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi
sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah
terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.
 Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya
Riri yang bisa diselamatkan. Beruntung Riri dapat dikeluarkan dari mobil
sebelum mobil itu meledak.
 Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga
yang melihat segera menolong, akan tetapi posisi ayah dan ibu Riri yang
terjepit susah untuk dievakuasi.

Nah, itu dia pe

Anda mungkin juga menyukai