Anda di halaman 1dari 9

KONJUNGSI

Konjungsi disebut juga dengan kata


penghubung atau kata sambung. Kata
penghubung termasuk kata tugas yang
berfungsi menghubungkan antar klausa, antar
akalimat, atau antar paragraf. Konjungsi
antarklausa diletakkan di di tengah-tengah
kalimat, antara induk kalimat dan anak
kalimat. Konjungsi antar kalimat diletakkan
di awal kalimat. Sedangkan konjungsi antar
paragraf diletakkan di awal paragraf.
A. Konjungsi Berdasarkan Jenis

a. Antar Klausa

1. Korelatif
Konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan
dua kata, frasa, klausa, yang memiliki status konjungsi
setara. Konjungsi yang termasuk dalam konjungsi korelatif
sebagai berikut:

Baik … maupun …
Jangankan … pun …
Bukan hanya … melainkan …
Entah … entah …
Sedemikian rupa … sehingga …
Tidak hanya … tetapi (juga) …

Baik anak kandung maupun anak tiri, ayah selalu


memperlakukan secara adil.
Jangankan menunggu hingga larut, tidak tidur pun ibu pasti
akan melakukannya.
Bukan hanya ibu yang selalu berusaha sekuat tenaga
mendidikmu, melainkan ayah juga selalu berada di
belakangmu.
Entah digoreng entah direbus, ubi tetap menjadi makanan
favoritku.
Ayah selalu berusaha sedemikian rupa sehingga kita tidak
pernah kelaparan.
2. Subordinatif
Berbeda dengan konjungsi korelatif, konjungsi
subordinatif menghubungkan dua kata, frasa, klausa, yang
memiliki status konjungsi bertingkat.

Hubungan Konjungsi
Pengandaian Andaikan, sekiranya,
seadanya
Syarat Jika, kalau, asalkan, bila
Waktu Sesudah, sebelum, setelah,
sejak, ketika
Tujuan Agar, supaya
Cara Dengan
Penjelasan Bahwa
Pemiripan Seolah-olah, seperti,
seakan-akan, sebagaimana
Sebab Sebab, karena, oleh karena
Konsesif Meskipun, walaupun,
biarpun, sekalipun

3. Koordinatif
Konjungsi koordinatif hampir sama dengan konjungsi
korelatif, perbedaannya adalah konjungsi ini terjadi pada
klausa-klausa sederhana. Kata penghubung yang termasuk
di dalam konjungsi koordinatif meliputi :

… dan …
… tetapi …
… atau …
b. Antar Kalimat

Konjungsi Makna
Dengan demikian, Konsekuensi atau akibat
akibatnya
Sebaliknya, berbeda Kebalikan
dengan
Kemudian, selanjutnya, Keadaan setelahnya
setelah itu
Sesungguhnya, sebenarnya, Keadaan sebenarnya
bahwasanya
Malahan, bahkan, tak Keadaan sebelumnya
hanya itu
Akan tetapi, sayangnya, Mempertentangkan
namun keadaan sebelumnya
Biarpun begitu, meskipun Kesediaan
demikian, walaupun
demikian

c. Antar Paragraf
Analog dengan dua jenis konjungsi di atas, konjungsi
antar paragraf berfungsi menghubungkan dua paragraf
sehingga menjadi suatu paragraf yang koheren dan
sistematis. Konjungsi yang sering digunakan adalah:

Terlebih lagi …
Disamping …
Oleh karena itu …
Berdasarkan …
Jadi …
B. Konjungsi Berdasarkan Fungsi

1. Aditif
Merupakan konjungsi yang berfungsi sebagai
penghubung antara duua unsur gramatikal, entah itu kata,
frasa, klausa, kalimat, ataupun paragraf. Kara-kata yang
termasuk konjungsi ini adalah dan, serta, dan lagipula.

2. Pertentangan
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur gramatikal yang saling
bertentangan. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah
tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, dan namun.

3. Disjungtif
Merupakan konjungsi yang bersifat disjungsi atau
konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua unsur
yang saling berlawanan. Kata-kata yang termasuk ke dalam
konjungsi ini antara lain maupun, baik… baik, entah…
entah, dan atau… atau.

4. Waktu
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan
atau keterangan waktu. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi
dua jenis yang mana jenis-jenis konjungsi ini antara lain:
1. Konjungsi waktu setara yang terdiri atas kata sebelumnya
dan setelahnya.
2. Konjungsi waktu bertingkat yang terdiri atas kata ketika,
bila, sampai, demi, sementara, semenjak, tatkala, dan
ketika.
5. Final
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang mengandung hubungan
tujuan. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini
antara lain agar, supaya, dan untuk.

6. Sebab
Seperti namanya, konjungsi ini merupakan konjungsi
yang berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang
menyatakan hubungan sebab di dalamnya. Adapun kata-
kata yang termasuk konjungsi ini antara lain karena, sebab,
karena itu, dan sebab itu.

7. Akibat
Merupakan konjungsi yang fungsinya adalah untuk
menghubungkan dua unsur (kata, frasa, klausa, kalimat,
ataupun paragraf) yang mempunyai hubungan akibat di
dalamnya. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini
adalah sehingga, akibatnya, dan sampai.

8. Syarat
Merupakan konjungsi yang fungsinya adalah untuk
menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan
syarat di dalamnya. Kata-kata yang tergolong ke dalam
konjungsi ini adalah asalkan, jika, apabila, kalau, dan
jikalau.
9. Tak Bersyarat
Kebalikan dari konjungsi syarat, konjungsi ini
merupakan konjungsi yang fungsinya adalah untuk
menghubungkan dua unsur yang menyatakan hubungan
yang tidak bersyarat. Adapun kata-kata yang termasuk
konjungsi ini antara lain walaupun, biarpun, dan meskipun.

10. Perbandingan
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang saling membandingkan
atau dua unsur yang mempunyai hubungan perbandingan.
Kata-kata yang tergolong konjungsi ini adalah seperti,
bagai, bagaikan, ibarat, umpama, seakan-akan, dan
sebagaimana.

11. Korelatif
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur (khususnya klausa) yang
sederajat. Tidak seperti konjungsi lainnya yang umumnya
berbentuk sebuah kata dasar, kata berimbuhan pun, atau
kata ulang, konjungsi korelatif ini bentuknya adalah
gabungan dari dua kata/konjungsi atau lebih. Selain
tergolong konjungsi berdasar fungsinya, konjungsi ini juga
termasuk ke dalam jenis-jenis konjungsi antar klausa.
Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain
tidak hanya… tetapi juga, semakin… semakin, dan baik…
maupun.
12. Penegas
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan
penegasan. Kata-kata yang tergolong konjungsi ini adalah
yakni, apalagi, misalnya, yaitu, dan akhirnya.

13. Penjelas
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang salah satunya merupakan
unsur penjelas bagi unsur lainnya. Kata yang termasuk
konjungsi ini adalah kata bahwa.

14. Pembenaran
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang salah satu unsurnya
merupakan unsur yang membenarkan unsur lainnya. Kata-
kata yang termasuk konjungsi ini antara lain kendatipun,
dan sekalipun. Selain dua kata tersebut, kata walaupun dan
meskipun yang notabene termasuk ke dalam konjungsi tak
bersyarat juga bisa dimasukkan ke dalam jenis konjungsi
pembenaran.

15. Urutan
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang menerangkan hubungan
urutan peristiwa atau urutan lainnya. Kata-kata yang
termasuk konjungsi ini adalah lalu, kemudian, mula-mula,
dan pertama(-tama).
16. Pembatasan
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang salah satunya merupakan
unsur yang membatasi unsur lainnya. Kata-kata yang
termasuk ke dalam konjungsi ini adalah kecuali, asalkan,
dan selain.

17. Penanda
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang salah satu unsurnya
merupakan penanda bagi unsur lainnya. Kata-kata yang
tergolong konjungsi ini diantaranya terutama, umpama, dan
paling utama.

18. Situasi
Merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua unsur yang menerangkan adanya
hubungan situasi dianatara keduanya. Kata-kata yang
termasuk konjungsi ini adalah padahal, sedangkan, dan
sambil.

Anda mungkin juga menyukai