Anda di halaman 1dari 5

Konjungsi : Pengertian, Fungsi, Macam dan

Contohnya
Mari kita bahas lengkap mulai dari pengertiannya terlebih dahulu.

Pengertian Konjungsi
Konjungsi atau dalam bahasa lain adalah kata sambung adalah kata untuk
menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan
sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. (Wikipedia)

Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata,


konjungsi hanya menghubungkan kalimat-kalimat atau kata-kata dan
sebagainya. Kata yang sama dapat merupakan preposisi didalam bagian yang
satu, adverb pada bagian yang lain.

Fungsi Konjungsi
Kata sambung atau konjungsi berfungsi untuk menghubungkan kata dengan
kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan
paragraf dengan paragraf (transisi)
Didalam Bahasa Indonesia konjungsi dikelompokkan menjadi 2 bentuk yaitu
konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat. Berikut adalah penjelasan
dari masing-masing bentuk

1. Konjungsi Intra Kalimat


Konjungsi intra kalimat atau antar klausa merupakan kata yang
menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Pada umumnya, kata
konjungsi antar klausa ini ditempatkan di tengah-tengah kalimat. Dalam
konjungsi intra kalimat terdapat dua jenis kata penghubung yaitu:

o Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif ialah kata penghubung yang
menghubungkan dua atau lebih klausa yang mempunyai status
derajat. Misalnya adalah: dan, tetapi, atau melainkan, padahal,
lalu, kemudia, sedangkan.
o Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Subordinatif merupakan kata penghubung yang
menghubungkan dua klausa atau lebih dengan status yang tidak
sama derajatnya. Misalnya adalah: ketika, sejak, biar, setelah
andai, supaya, ibarat, karena, seperti, jika, kalau, bagai sehingga.
Jenis-jenis konjungsi subordinatif dibagi beberapa jenis, yaitu:
▪ Hubungan Waktu: Sesudah, sebelum, sehabis, sehingga,
selesai, sambil, selagi, sampai, sementara, ketika, setelah,
sejak, tatkala, seraya, selama
▪ Hubungan Syarat: Jika, kalau, bila, manakala, jikalau, asal,
asalkan
▪ Hubungan Pengandaian: Andaikan, sekiranya, seandainya,
seumpamanya
▪ Hubungan Tujuan: Agar, supaya, biar
▪ Hubungan Konsesif: Biarpun, walaupun, walau, kendatipun,
meskipun, sekalipun, sungguhpun
▪ Hubungan Pemiripan: Seakan-akan, sebagaimana, seperti,
bagaikan, seolah-olah, sebagai, laksana
▪ Hubungan Penyebapan: Sebab, karena, oleh karena
▪ Hubungan Pengakibatan: Sehingga, sampai-sampai, maka,
makanya, karenanya, sampai
▪ Hubungan Penjelasan: Bahwa
▪ Hubungan Cara: Dengan, melalui
2. Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi antar kalimat adalah kata penghubung (konjungsi) yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.
Konjungsi antar kalimat seperti ini dipakai untuk menyatakan arti yang
tidak sama/berbeda-beda. Contoh konjungsi antar kalimat antara lain:
oleh karena itu, sebelum itu, dengan

Macam-Macam Konjungsi
Berikut ini adalah macam-macam atau jenis-jenis konjungsi

1. Konjungsi Aditif (gabungan)


Konjungsi aditif adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi
menggabungkan dua kata, klausa, frasa, atau kalimat yang
kedudukannya sederajat. Contoh kata penghubung aditif: dan, lagi pula,
lagi, dan serta

2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan yaitu bentuk kata penghubung yang
menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat, tetapi dengan
mempertentangkan kedua bagian tersebut. Contoh: tetapi, sedangkan,
padahal, namun, melainkan, akan tetapi, sebaliknya

3. Konjungsi Disjungtif (pilihan)


Konjungsi pilihan yaitu bentuk kata penghubung koordinatif yang
menghubungkan klausa dua unsur yang sederajar yang mempunyai
fungsi memilih salah satu dari dua hal atau lebih. Contoh kata
penghubung disjungtif: atau, ata…..atau, baik….baik….dan
entah…..entah, maupun

4. Konjungsi Waktu
Konjungi waktu adalah kata penghubung yang menjelaskan hubungan
waktu antara dua hal atau peristiwa. Contohnya: seperti, bilamana, sejak,
smenetara, bila, sebelum, sedari,

5. Konjungsi Final (tujuan)


Konjungsi final adalah kata penghubung modalitas yang menjelaskan
maksusd dan tujuan suatu peritiwa atau tindakan. Kata-kata yang umum
dipakai adalah: guna, untuk, supaya, dan agar

6. Konjungsi Sebab (kausal)


Konjungsi sebab atau kausal adalah konjungsi yang menjelaskan bahwa
suatu kejadian atau peritiwa karena suau sebab tertentu. Kata yang
sering dipakai dalam menyatakan hubungan sebab seperti sebab,
karena, sebab itu, karena itu.

7. Konjungsi Akibat (konsekutif)


Konjungsi akibat adalah kata penghubung yang menjelaskan suatu
kejadian atau peristiwa terjadi diakibatkan suatu hal yang lain. kata-kata
yang sering digunakan konjungsi akibat adalah sehingga, akibatnya,
sampai.

8. Konjungsi Syarat (kondisional)


Konjungsi syarat adalah konjungsi yang menjelaskan bahwa suatu hal
terjadi ketika syarat-syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata-kata yang
menyatakan hubungan ini adalah jika, jikalau, apabila, kalau, asalkan,
bilamana

9. Konjungsi Tak Bersyarat


Konjungsi bersyarat adalah kata penghubung yang menjelaskan bahwa
suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi. Contoh kata yang menyatakan konjungsi tak bersyarat seperti
walaupun, meskipun, dan biarpun
1. Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan merupakan kata penghubung yang fungsinya
untuk menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal
tersebut. Kata-kata yang sering dipakai adalah: sebagai, bagaikan,
seakan-akan, ibarat, daripada, seperti, sebagaimana, bagai, umpama.

2. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua
bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian ruap sehingga
yang satu langsung mempengaruhi yang lain atau kalimat yang satu
melengkapi kalimat lain. Contoh kata konjungi korelatif seperti
semakin…….semakin, sedemikian rupa…, kian….kian,
bertambah…..bertambah, sehingga…, tidak hanya…tetapi juga, baik…,
dan maupun.

3. Konjungsi Penegas (menguatkan atau intensifikasi)


Konjungsi penegas adalah kata penghubunga yang mempunyai fungsi
untuk menegaskan atau meringkas bagian kalimat yang telah disebutkan
sebelumnya, termasuk hal yang menyatakan rincian. Contoh kata
konjungsi penegas adalah: bahkan, yaitu, yakni, umpama, akhirnya,
apalagi, misalnya, ringkasnya

4. Konjungsi Penjelas (penetap)


Konjungis penjelas atau penetap merupakan konjungsi yang mempunyai
fungsi untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan
perinciannya. Contoh kata penghubung penjelas: bahwa

5. Konjungsi Pembenaran (konsesif)


Konjungsi pembenaran merupakan konjungsi subordinatif yang
fungsinya menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau
mengakui sual hal, sekaligus dengan menolak hal yang lain ditandai oleh
konjungsi tadi.

6. Konjungsi Urutan
Konjungsi urutan yaitu konjungsi yang menyatakan urutan akan sesuatu
hal. Contoh kata penghubung urutan: mula-mula, lalu, dan kemudian

1. Konjungsi Pembatasan
Konjungsi pembatasan merupakan kata penghubung yang menyatakan
pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas, mana
perbuatan dapat dijelaskan. Contoh konjungsi pembatasan: kecuali,
selain, dan asal

2. Konjungsi Penanda
Konjungis penanda merupakan konjungsi yang memberikan penandaan
terhadap suatu peristiwa atau hal. Contoh kata penghubung penanda:
misalnya, umpama

1. Konjungsi Situasi
Konjungsi situasi adalah konjungsi yang menjelaskan suatu perbuatan
yang terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Contoh kata
penghubung situasi: sedang, padahal, sedangkan dan sambil

Anda mungkin juga menyukai