Anda di halaman 1dari 4

KALIMAT MAJEMUK

A. Pengertian Kalimat Majemuk


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kalimat memiliki 3 pengertian,
yaitu : (1) kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; (2)
perkataan; (3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Sedangkan pengertian majemuk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah (1) terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan; (2) mengenai
penambahan bunga kepada pokok berdasarkan waktu dengan tujuan mendapatkan dasar
baru untuk menghitung bunga berikutnya.
Maka, pengertian kalimat majemuk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi
satu.

B. Jenis-jenis Kalimat Majemuk


1. Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari dua
atau lebih klausa yang kedudukannya setara/sederajat.
Baca : Contoh kalimat majemuk setara
Berdasarkan pola kalimatnya, kalimat majemuk setara terbagi atas 3 jenis, antara lain :
a. Kalimat Majemuk Setara Sejalan : kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa
kalimat tunggal dengan kondisi atau situasi yang sama.
Contoh : Ayah berangkat ke kantor, Ibu pergi ke pasar sedangkan kakak
berangkat kuliah.
b. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan : kalimat majemuk yang terdiri dari
beberapa kalimat dengan kondisi atau situasi berlawanan antara satu sama lain.
Contoh : Meski kelihatannya cuek, tetapi dia adalah orang yang sangat perhatian.
c. Kalimat Majemuk Setara Sebab Akibat : kalimat majemuk yang terdiri dari
beberapa kalimat, dimana salah satu kalimat menyatakan sebab sedangkan yang
lainnya menyatakan akibat.
Contoh : Aku tak bisa pergi ke rumahmu kemarin karena hujannya sangat deras.
Berdasarkan kata hubung yang digunakan, kalimat majemuk setara terbagi
menjadi 5 jenis, yakni :
a. Kalimat majemuk setara penjumlahan atau penggabungan (kata hubung : dan)
Contoh : Di rumah aku bertugas menyapu rumah dan mencuci piring.
b. Kalimat majemuk setara penegasan/penguatan (kata hubung : bahkan)
Contoh : Jangankan merawat ketika sakit bahkan kau tak pernah menanyakan
kabar mereka sekalipun.
c. Kalimat majemuk setara pemilihan (kata hubung : atau)
Contoh : Kau bisa memilih dimana kau ingin melanjutkan pendidikanmu, di
dalam negeri atau di luar negeri.
d. Kalimat majemuk pertentangan (kata hubung : tetapi, melainkan)
Contoh : Aku tidak menyukai tetapi juga tidak membencinya.
e. Kalimat majemuk urutan waktu (kata hubung : kemudian, lalu, lantas)
Contoh : Tunggu sampai air mendidih, kemudian masukkan semua bumbu yang
telah ditumis sebelumnya.

2. Kalimat Majemuk Rapatan


Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dua
atau lebih klausa/kalimat tunggal yang dirapatkan penggunaan dan penulisan bagian
yang sama yang terdapat pada beberapa kalimat tunggal tersebut. Bagian dari kalimat
yang mengalami perapatan dapat terjadi pada subjek, predikat maupun objek.
Perapatan biasanya dilakukan dengan cara hanya menyebutkan atau menuliskan
sebanyak satu kali subjek/predikat/objek yang sama dari beberapa kalimat tunggal
tersebut.
Berdasarkan bagian dari pola kalimat yang dilakukan rapatan, kalimat majemuk
rapatan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Kalimat majemuk rapatan subjek
b. Kalimat majemuk rapatan predikat
c. Kalimat majemuk rapatan objek

Contoh Kalimat Majemuk Rapatan


Untuk lebih jelas mengenai kalimat majemuk rapatan, perhatikan contoh berikut ini :
a. Ani seorang karyawan swasta
Ani seorang penulis novel.
b. Ani adalah seorang karyawan swasta dan penulis novel.
Aku menyukai serial Upin Ipin.
Diah menyukai serial Upin Ipin.
c. Aku dan Diah menyukai serial Upin Ipin.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dua
atau lebih kalimat tunggal yang memiliki perbedaan kedudukan.
Berdasarkan kata hubung (konjungsi) yang digunakan, kalimat majemuk bertingkat
terbagi menjadi 10 jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan syarat (kata hubung : jika, kalau,
manakala, andaikata, asalkan)
b. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan tujuan (kata hubung : agar, supaya,
biar)
c. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan perlawanan/konsesif (kata hubung :
walaupun, kendatipun, biarpun, meskipun)
d. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan sebab/penyebab (kata hubung : sebab,
karena, oleh karena)
e. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan akibat (kata hubung : maka, sehingga)
f. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan cara (kata hubung : dengan, tanpa)
g. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan alat (kata hubung : dengan, tanpa)
h. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan perbandingan (kata hubung : seperti,
bagaikan, alih-alih)
i. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan penjelasan (kata hubung : bahwa)
j. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan kenyataan (kata hubung : padahal)

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat


Untuk lebih jelas mengenai kalimat majemuk bertingkat, perhatikan contoh berikut ini
:
a. Kau pasti bisa menjadi anak yang pandai, asalkan kau rajin belajar.
b. Aku sengaja pulang bekerja lebih awal hari ini agar bisa menemani ibu pergi ke
rumah sakit.
c. Penggalangan dana itu terpaksa dihentikan karena terjadi kebakaran di gedung
tersebut.
d. Dia selalu menyembunyikan kenyataan bahwa dia adalah anak dari pemilik
yayasan ini.
e. Dalam kehidupan sehari-hari Roni bersikap seperti gelandangan dan tuna susila
padahal sebenarnya dia adalah pengusaha.

Kalimat Majemuk Campuran (Koordinatif – Subordinatif)


Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Pada kalimat majemuk
campuran minimal terdiri dari tiga kalimat tunggal.
Baca : Contoh kalimat majemuk campuran

Berdasarkan predikatnya, kalimat majemuk campuran terbagi menjadi 2 jenis, antara


lain :
a. Kalimat verbal : kalimat majemuk campuran yang predikatnya terdiri dari kata
kerja.
Contoh : Ibu memasak.
b. Kalimat nominal : kalimat majemuk campuran yang predikatnya terdiri dari kata
benda, keadaan, dan kata ganti.
Contoh : Nia rajin dan disiplin.

Berdasarkan pengucapannya, kalimat majemuk campuran terbagi menjadi 2 jenis,


yaitu :
a. Kalimat langsung : kalimat yang menuliskan kutipan secara langsung perkataan
dari seseorang dengan menggunakan tanda petik.
Contoh : Ayah bertanya padaku, “Dimana kamu menyimpan koran minggu
lalu?”
b. Kalimat tidak langsung : kalimat yang tidak mengutip ucapan dari seseorang
secara langsung.
Contoh : Ayah bertanya padaku, dimana aku menyimpan koran minggu lalu.

Anda mungkin juga menyukai