KALIMAT M A J E M U K
DAN M A C A M - M A C A M N YA
D A L A M TATA B A H A S A BAKU
K U LT U M
Q s. A l - A nbiy a ’ (21) a y a t 45
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam perkuliahan meski dengan cara virtual.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang atas perjuangannya kita
dapat merasakan indahnya islam hingga sampai saat ini. Mengutip dari Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 45
yang berbunyi:
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan
wahyu.” Tetapi orang tuli tidak mendengar seruan apabila mereka diberi peringatan.
Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad saw untuk menegaskan kepada kaum
kafir dan musyrik itu tugas pokoknya sebagai Rasul, yaitu sekedar menyampaikan
peringatan Allah kepada mereka dengan perantaraan wahyu, yaitu Al-Qur'an, serta
menerangkan kepada mereka akibat dari kekufuran, dengan menerangkan kisah-kisah
tentang umat yang terdahulu. Adapun perhitungan dan pembalasan atas perbuatan mereka
adalah menjadi kekuasaan Allah, bukan kekuasaan Rasul.
Dalam ayat ini juga terdapat sindiran terhadap kaum kafir itu, bahwa mereka adalah
seperti orang-orang tuli, tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan peringatan yang
disampaikan kepada mereka. Hati mereka seperti telah tertutup, dan tidak menerima
kebenaran dan petunjuk Allah yang disampaikan Rasul kepada mereka. Hal ini merupakan
tanda-tanda orang-orang yang ingkar pada Tuhan, sebagaimana firman Allah:
Kesimpulannya bahwa mereka (orang-orang kafir dan musyrik) disebut sebagai orang yang
tuli meskipun mereka mampu mendengar, karena peringatan yang disampaikan oleh Allah
Swrt dan Rasul Nya kepada mereka tidak ubahnya menyampaikan kepada orang yang tuli
yang tidak mendengar peringatan dari orang lain dan tidak berpengaruh apa-apa.
Demikian kultum singkat yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan
ini dapat menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita semua dan semoga kita dimudahkan
untuk mengerjakan kebajikan dan diberikan hadiah oleh Allah berupa surga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai diantara orang-orang mukmin yang terpilih di Akhirat nanti,
Aamiinn Yaa Rabbal ‘Alamin, kurang lebihnya kami mohon maaf. Wabillahi taufik wal
hidayah.
Ciri-ciri dari 1
02
kalimat
Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
majemuk
03 Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
Pola umum uraian jabatan kata : SP+S-P.
Kalimat Majemuk Ratapan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-
bagiannya dirapatkan. Hal itu terjadi karena kata-kata atau frase dalam bagian-
bagian kalimat itu menduduki fungsi yang sama. Proses perapatan dilakukan
dengan cara menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama itu.
bertingkat
kata sambung ibarat, seperti, bagaikan, daripada, dan laksana.
Contoh: Pak Bahrun menyayangi semua keponakannya seperti dia
menyayangi anak kandungnya.
Menurut Ramlan (1987) kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat
majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat. Salah
satu unsurnya ada yang menduduki induk kalimat sedangkan unsur
lainnya sebagai anak kalimat. Bagian kalimat majemuk yang berasal
dari bagian kalimat yang tidak mengalami pergantian/ perubahan (c)
dinamai induk kalimat sedangkan bagian kalimat yang majemuk yang Kalimat majemuk bertingkat hubungan penyebaban ditandai oleh
berasal dari kalimat tunggal yang sudah mengalami kata sambung sebab, karena, dan oleh karena.
pergantian/perubahan dinamai anak kalimat. Contoh: Dia tidak pergi ke sekolah karena sakit
Kalimat majemuk bertingkat antara lain meliputi jenis-jenis sebagai
berikut:
(a) (d)
Kalimat majemuk bertingkat hubungan pengandaian yang ditandai Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat, ditandai oleh kata
oleh kata penghubung jika, seandainya, dan andaikata. sambung sehingga, sampai-sampai, dan maka.
Contoh: Jika tidak hujan, ia akan datang ke pesta itu. Contoh: Ia bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
Kalimat mjemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat. Menurut Abdul Chaer (1994:246) kalimat
majemuk campuran adalah campuran dari kalimat majemuk koordinatif
(setara) dan kalimat majemuk bertingkat (subordinatif). Dalam kalimat
majemuk campuran, sekurangkurangnya dibentuk tiga kalimat tunggal.
Contoh:
Pekerjaan ini selesai, ketika ayah datang dari kantor, dan ibu selesai
memasak.
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku
datang ke rumahnya.
SIM PULA
N
Jadi, dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kalimat itu sendiri
adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Setiap
kalimat pasti mempunyai klausa. Kalimat itu sendiri dapat dibagi menjadi kalimat tunggal dan
kalimat majemuk. Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Sedangkan
kalimat majemuk itu sendiri dibagi lagi menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan,
kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Kalimat majemuk merupakan perluasan kalimat tunggal yang membentuk satu atau lebih pola kalimat
baru disamping pola kalimat yang sudah ada. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua
kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk terbagi menjadi empat, yaitu:
a. Kalimat majemuk setara
b. Kalimat majemuk rapatan
c. Kalimat majemuk bertingkat
d. Kalimat majemuk campuran.
TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?
Karya Mahasiswa
pantun