Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH BAHSA INDONESIA


Tema. Kalimat

Oleh
Ayu Fazirah
Herlin Nur Hasanah
Nurul waris
Nur Khalex

STIKA ALHIDAYAH
2022
BAB I

PE NDAHUL UAN

Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain karena dengan
perantaraan kalimatlah seorang guru atau dosendapat menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. K
alimat yang dimaksudkan adalah satuan bahasa yang didahului dan diakhiri kesenyapan,
sedangkan intonasinya menunjukan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna
gramatikal.Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah frasa
atau kelompok kata dan klausa atau anak kalimat. Untuk dapat berbahasa dengan baik perlu kita pahami
terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat. Kelengkapan bagian ujaran itu ditandai oleh struktur kalimat
adanya subjek dan predikat dan secara fakultatif adapula objek dan perwujudan pikiran yang lengkap
atau bermakna gramatikal. Pikiran yang lengkap dalam kalimat mengandung informasi yang jelas
yang direfleksikan melalui pikiran tadi. K ejelasan informasi dalam merefleksikan pikiran didasarkan atas
adanya unsur subjek, unsur predikat, (dalam unsur objek apabila predikat transitif). Subjek dan predikat
merupakan salah satu penentu kalimat. A pabila urutan kalimat dalam pernyataan itu tidak menunjukkan
unsur subjek dan predikat secara jelas, pernyataan itu bukan kalimat melainkan berupa frase atau klausa.
Dengan demikian, suatu pernyataan dikatakan kalimat apabila strukturnya menunjukkan adanya unsur
subjek dan predikat secara jelas dengan intonasi yang sesuai dan memiliki makna gramatikal
A. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami mencoba membahas beberapa masalah antara lain :
1. Apa saja yang membedakan kalimat menjadi beberapa jenis?
2. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
3. Apa saja syarat untuk mencapai keefektifan sebuah kalimat?
B. T ujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui atau memahami tentang pembagian
jenis kalimat.. Selain itu agar kita mengetahui apa itu kalimat efektif. Dengan membaca tulisan ini di
harapkan kita bisa lebih memahami syarat untuk mencapai keefektifan sebuah kalimat, karen
BAB II
HASIL DAN PE MBAHASAN

A. J enis K alimat

K alimat dapat di beda-bedakan menjadi beberapa jenis menurut:


a) Jumlah K lausa

Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua


macam, yaitu

1. K alimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Unsur sebuah kalimat adalah S dan P. K arena unsur
pembentuk utamanya yang serbatunggal itulah kalimatnya dinamakan kalimattunggal. Berdasarkan jenis frasa
pengisi P-nya, kalimat tunggal dapat dipisah menjadi empat macam, dan kalimat-kalimat tunggal itudiberi nama
sesuai dengan P-nya masing-masing.
Contohnya :
a. K ami mahasiswa Indonesia (kalimat nominal)
b. Jawaban anak itu sangat tepat (kalimat adjektival)
c. Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal)
d. Mobil orang kaya itu ada delapan (kalimat numeral)
K alimat tunggal tidak meski berupa kalimat pendek karena ada yang dapat diperluas dengan menambah satu
unsur O, Pel, K et.Selain itu, unsur S dan O dapat diperluas lagi dengan memberi berbagai keterangan.

II. K alimat Majemuk


Kalimat Majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua
atau lebih kalimat tunggal.dan lebih dari satu klausa.Perhatikan
contoh berikut ini.
- Seorang rektor harus mempunyai wawasan yang luas dan harus
menjunjung tinggi etika profesi.

Contoh diatas adalah kalimat majemuk setara. K alimat majemuk setara


mempunyai ciri dibentuk dari dua atau lebih kalimat
tunggal dan kedudukan setiap kalimat sederajat.
Penghubungnya menghubungkan klausa-klausa dalam kalimat
majemuk setara, jumlahnya ada beberapa, Penjumlahan (dan, serta,
baik, maupun), Pertentangan (bukannya, melainkan, tetapi,
sedankan), Pemilihan (atau), dan Perurutan (lalu, kemudian).
- K aryawan tetap bekerja di kampus ketika para dosen dan mahasiswa
menikmati hari libur.
Contoh diatas adalah kalimat majemuk bertingkat. K alimat majemuk
bertingkat berbeda konstruksinya dari kalimat majemuk setara,
perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara
karena kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. K arena itu,
konjungsi yang menghubungkan klausa- klausa kalimat majemuk
bertingkat juga berbeda dengan konjungsi pada kalimat majemuk
setara. Waktu (sejak, sedari,
sewaktu), Syarat (jika, seandainya, andaikata), T ujuan (agar, supaya, untuk),
K onsesif (sekalipun, meskipun, biarpun), Perbandingan (seperti, bagaikan,
laksana), Penyebaban (sebab, karena, olehkarena), Pengakibatan
(sehingga, maka), Cara (dengan, tanpa), dan K emiripan (seolah-olah,
seakan-akan).
b) Fungsi Isinya
Di dalam buku T atabahasa Baku Bahasa Indonesia (1988,284) berdasarkan
fungsi isi atau makna komunikatifnya kalimat dapat dibedakan atas empat
macam yaitu,
I. K alimat perintah (Imperatif)
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah
kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan
tanda seru (!) dalam penulisannya, sedangkan dalam lisan ditandai
dengan intonasi tinggi. Contohnya: Gantilah bajumu!
II. K alimat berita (Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.
Dalam penulisannya biasanya diakhiri dengan tanda titi
(.). Dalam lisan ditandai dengan intonasi menurun. Contohnya: Nenek
akan datang dari Bandung besok pagi.
III. Kalimat tanya (Interogatif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu
informasi atau jawaban yang diharapkan. Biasanya diakhiri dengan
tanda tanya (?). K ata tanya yang digunakan adalah bagaimana, dimana,
kapan, berapa. Contohnya: Mengapa gedung ini dibangun tidak
sesuai dengan aslinya?
IV . K alimat seru (Ekslamatif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan
perasaan yang kuat atau yang mendadak. Biasanya diakhiri dengan
tanda seru (!) atau tanda titik (.). Contohnya: A duh, pekerjaan rumah
saya tertinggal!
c) K elengkapan Unsur
Berdasarkan kelengkapan unsurnya kalimat dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
➢ K alimat lengkap
K alimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu
subjek dan satu prediket. K alimat majas termasuk kedalam kalimat
lengkap. Contohnya: Mahasiswa berdiskusi didalam kelas.
➢ K alimat tidak lengkap
K alimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya
memiliki subjek saja atau predikat saja atau objek saja atauketerangan saja.
K alimat tidak lengkap biasanya semboyan, salam, perintah, pertanyaan,
ajakan, seruan, laranan, sapaan, dan kekaguman, Contohnya: Silahkan
masuk!
d) Susunan Subjek Predikatnya
Berdasarkan Susunan Subjek Predikatnya kalimat dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
➢ Kalimat V ersi
Kalimat V ersi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. K
alimat ini biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna.
Contohnya: Ambilkan koran diatas kursi itu!
➢ K alimat Inverse
Kalimat Inverse adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya
sesuai dengan pola SPOK . Contohnya: Penelitian ini dilakukan mereka
sejak dua bulan lalu.
e) Gaya Penyajiannya
Berdasarkan Gaya Penyajiannya kalimat dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
➢ K alimat yang melepas
Terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama
yang diikuti unsur tambahan. J ika unsur tambahan tidak diucapkan,
kalimat itu sudah bermakna lengkap. Contohnya: Saya akan dibelikan V
espa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana
➢ K alimat yang klimaks
Terbentuk jika kalimat disusun dengan diawali anak kalimat dan ikuti oleh
induk kalimat. K alimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak
kalimatnya. Contohnya: K arena sulit kendaraan, ia datang terlambat
kekantornya
➢ K alimat yang berimbang
Disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk campuran. Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran
yang sejalan dan dituangkan kedalam bangun kalimat yang simetri.
Contohnya: Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor
asing dan domestik berlomba melakukan transaksi dan IHSG naik
tajam.
f) Subjek K alimatnya
Berdasarkan Subjek K alimatnya kalimat dapat dibedakan menjadi duamacam,
yaitu:
➢ K alimatA ktif
K alimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan
atau tindakan. Predikatnya biasanya kata kerja berawalan me- dan ber-
. Predikat juga dapat berupa kata kerja au (kata kerja yang tidak dapat
diikuti oleh awalan me- saja). Contohnya: Mereka akan berangkat
besok pagi.
➢ K alimatPasif
K alimat pasif adalah kalimat yang subjeknya digunai pekerjaan atau
tindakan, Predikatnya biasanya kata kerja berawalan di- dan ter- serta
diikuti oleh kata depan. Contohnya: Akan saya sampaikan
pesanmu.
B. K alimat E fektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menungkapkan gagasan penutur atau penulis
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
Dapat dikatakan pula kalimat efekif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas, lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicara.
Untuk dapat mencapai keefektifannya, kalimat efektif harus memahami paling tidak enam
syarat berikut yaitu,
a. Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya suatu ide pokok dalam
suatu kalimat. Dengan ide kalimat, menggabungkan lebih dari satu kesatuan dapat
mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang lainnya asalkan ide atau
gagasan kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh menggabungkan dua
kesatuanya tidak mempunyai hubungan sama sekali ke dalam sebuah kalimat.
Contohnya:
➢ Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank
memberikan kredit. (Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan
gagasannya karena terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal)
➢ Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas ekonomi. (Contoh
kalimat yang jelas kesatuan gagasannya).
b. K epaduan (K ohorensi)
Yang dimaksud dengan kohorensi adalah terjadinya hubungan yang pada antara
unsur-unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa,
klausa, serta tanda baca yang membentuk S-P-O-Pel-K et dalam kalimat.
Contohnya:
➢ Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani (Contoh
kalimat yang unsurnya tidak koheren karena unsur S-P-O tidak berkaitan
erat.
 Rumah saya baru saja diperbaiki (Contoh kalimat yang koheren)
c. K eparalelan
Keparalelan adalah terdapat unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau
susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. J ika unsur pertama
menggunakan verba, unsur kedua seterusnya juga harus verba. Contohnya:
➢ K akakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha? (contoh kalimat yang
paralelisme salah)
➢ Musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (contoh kalimat yang
paralelisme benar)
d. Ketetapan
Ketetapan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang
membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti
diantara semua yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa
kata memegang peranan terpenting. tetapi perlu diingat kadang-kadang kita
harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa,
satu idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang bulat
dan pasti.
➢ Karyawan yang teladan itu memang tekun bekerja dari pagi
sehinggavpetang (contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor
ketetapan karena salah dalampemakaian kata sehingga)
➢ Karyawan yang teladan itu memang tekun bekerja sampai petang (contoh
kalimat yang memperhatikan faktor ketetapan)
e. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan adalah adanya upaya menghindari pemakaian
yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak
mengulang subjek, tidak menjamakkan kata yang memang sudah berbentuk
jamak.
➢ Agar supaya anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik anda harus
belajar dengan rajin. (contoh kalimat yang tidak hemat kata)
➢ Agar anda memperoleh nilai ujian dengan baik, belajarlah dengan rajin.
(contoh kalimat yang hemat kata)
f. K elogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis
atau masuk akal. Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar
pula pemakaian tanda bacanya, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika
maknanya lemah dari segi logika berbahasa.. Kambing sangat senang bermain hujan
(contoh kalimat yang tidak logis karena kambing tergolong hewan antiair).
BAB III
K E SIMPUL AN

Berbahasa digunakan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa juga berfungsi mengendalikan
komunikasi agar pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. K alimat merupakan bagian
terpenting dari bahasa selain frasa dan klausa. Kalimat efektif yang dapat menungkapkan gagasan penutur atau
penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula. Makalah kami ini
berusaha merangkum jenis kalimat yang dapat digunakan dalam berbahasa dan berusaha menjelaskan
kalimat efektif agar dapat bebahasa dengan baik dan benar
DAFT AR PUST AKA

1. PendidikanBahasa.2012.http:/blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/09/kesepad
anan_ dan_ keparalelan_ dalam.html?m=1.
2. A hmad Rifai.2013. http:/ ahmad-rifai-uin.blogspot.com/2013/04/ jenis- kalimat-
ii.html?m=1.
3. Scribd.2016.www.scribd.com/mobile/doc/113470525/jenis_kalimat_menurut_
fungsi_isinya.
4. Irwan Siagian, M.Pd., dkk.2015.Bahasa Indonesia1.Jakarta.Unindra Pre

Anda mungkin juga menyukai