Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

FRASE KALUSA

DI SUSUN OLEH :
LOI SEIMAN JAZILAH
ULFA UMAMA
MOH. HENDRI
IHSANUL FIKR

STIKA AL HIDAYAH
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah kewajiban bagi seluruh rakyat
Indonesia. Entah dia seorang petani, nelayan, apalagi mahasiswa, dosen dan pendidik. Maka dari
itu, ada benarnya jika kita mengkaji ilmu bahasa Indonesia secara ilmiah, komprehensif dan
mendalam.
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk struktur kata, morfologi pun menjadi
salah satu ilmu dasar dalam bidang linguistik. Ia bisa diposisikan setelah bidang fonologi. Itulah
sebabnya, morfologi selalu dipelajari setelah fonologi. Tidak banyak orang yang sudah
mempelajari tentang seluk-beluk struktur kata. Memang semua orang sudah mengerti kata-kata
bahasa, memang kelihatan masalah sepele, namun struktur kata sangat penting sekali bagi kita
sebagai warga Indonesia, karena di setiap negara mempunyai bahasa nasional, dan kesepakatan
bahasa yang digunakan dalam berbahasa.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian frasa, klausa, dan kalimat?
 Apa saja materi yang terdapat pada frasa, klausa, dan kalimat ?

1.3 Tujuan
 Agar pembaca dapat mengerti dan memahami pengertian frasa, klausa, dan kalimat.
 Agar pembaca dapat mengerti dan memahami materi yang terdapat di dalam frasa,
klausa, dan kalimat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Frasa
Frasa merupakan salah satu materi yang sangat erat kaitannya dengat pelajaran
bahasa indonesia. Untuk lebih memudahkan maka penjelasan materi tentang frasa akan
dibagi menjadi tiga bagian. Pada bagian pertama kita akan membahas pengertian dari
frasa terlebih dahulu, lalu dilanjutkan pada bagian kedua kita akan membahas ciri-ciri
frasa. Selanjutnya dibagian ketiga, kita akan membahas berbagai jenis dari frasa yang
disertai contoh frasa tersebut.

2.1.1 Pengertian Frasa


Frasa adalah kelompok dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi kalimat (non
predikatif). Frasa hanya menduduki satu fungsi kalimat, yaitu dapat menjadi subjek,
predikat, objek, pelengkap, maupun keterangan.

2.1.2 Ciri-Ciri Frasa


Agar lebih mudah dipahami, frasa dapat dilihat dari 4 ciri-ciri. Ciri-ciri tersebut
meliputi :
 Dalam frasa harus terdiri setidaknya minmal dua kata atau lebih.
 Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
 Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
 Frasa bersifat nonpredikatif.

2.1.3 Pengelompokan Frasa


Dalam sebuah kategori, frasa memiliki tiga kategori pengelompokan. Kategori
pengelompokan tersebut meliputi :
1. Berdasarkan jenisnya, frasa terbagi menjadi sebagai berikut :
 Frasa verbal, yaitu frasa yang memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya serta dapat berfungsi sebagai pengganti kedudukan kata
kerja dalam kalimat. Contoh :
 Sedang tidur
 Akan muncul
 Baru datang
 Tidak makan

 Frasa verbal, yaitu frasa yang memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya serta dapat berfungsi sebagai pengganti kedudukan kata
kerja dalam kalimat. Contoh :
 Rumah kayu  Lemari besi
 Sepatu kaca  Buku gambar
 Frasa ajektiva, yaitu frasa yang memilik inti berupa kata sifat dalam unsur
pembentukannya. Contoh :
 Sangat baik  Mahal sekali
 Cukup hebat  Lumayan dekat
 Frasa preposisional, yaitu frasa yang menggunakan kata depan dalam unsur
pembentukannya. Contoh :
 Dari sana  Dengan kaki
 Ke pasar  Di Solo
2. Berdasarkan Fungsi unsur pembentukannya, frasa terbagi sebagai berikut :
 Frasa Endosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur atau keduanya
merupakan unsur inti atau pusat. Di dalam frasa endosentris terdapat
pengelompokan lagi, yaitu :
 Frasa atribut, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan
diterangkan dan menerangkan atau menerangkan dan diterangkan.
 Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentukannya
dapat digunakan sebagai pengganti unsur inti.
 Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentukannya
berperan sebagai unsur inti.
 Frasa Eksosentris, yaitu frasa yang pada salah satu unsurnya
merupakan kata tugas.
 Frasa Eksosentris, yaitu frasa yang pada salah satu unsurnya merupakan kata
tugas.

3. Berdasarkan kesatuan makna yang terkandung dalam unsur-unsur pembentukannya,


frasa dapat dibagi menjadi :
 Frasa biasa, frasa yang memiliki makna sebenarnya.
Contoh nya : Ibu membeli sayur bayam.
 Frasa idiomatik, frasa yang mempunyai makna baru atau makna yang bukan
sebenarnya (denotasi).
Contohnya : Orang tua saya pergi ke luar kota.
 Frasa ambigu, frasa yang memiliki makna ganda dalam pemakaian kalimat.
Contoh nya : tangan panjang
Pada contoh tersebut, tangan panjang dapat berarti tangan yang panjang dan
juga bisa diartikan sebagai orang yang suka mencuri.

2.2 Klausa
Seperti yang diketahui, Klausa adalah satuan gramatikal yang terdapat dalam
sebuah tata bahasa. baik itu bahasa indonesia maupun bahasa inggris. Klausa sendiri
dalam bahasa inggris disebut dengan clause, dan memiliki pengertian, ciri-ciri, dan
contoh yang tidak berbeda dengan klausa bahasa indonesia.

2.2.1 Pengertian Klausa


Klausa adalah sebuah satuan grammatikal yang terdapat dalam tata bahasa,
Klausa memiliki susunan kata melebihi frasa namun kurang lengkap untuk menjadi
sebuah kalimat. Klausa memiliki bentuk berupa kelompok kata yang setidaknya terdiri
dari sebuah subjek dan sebuah predikat (S &P), Dan memiliki potensi untuk menjadi
suatu kalimat.
2.2.2 Ciri-Ciri Klausa
Sama seperti frasa, tentunya klausa juga memiliki ciri-ciri yang berfungsi untuk
membantu kita mengidentfikasinya. ciri-ciri klausa adalah :
 Dalam sebuah klausa hanya terdapat satu predikat saja dan tidak lebih.
 Klausa dapat berubah menjadi sebuah kalimat jika diimbuhi intonasi akhir.
 Klausa merupakan bagian dari sebuah kalimat jika kalimat itu adalah kalimat
plural.
 Klausa bersifat meluas jika ditambahkan dengan atribut-atribut khusus yang
belum terdapat pada klausa tersebut.

4
2.2.3 Jenis-Jenis Klausa
Di dalam klausa, terdapat 4 jenis-jenis pengelompokan. Pengelompokan tersebut
meliputi :
 Berdasarkan kelengkapan unsurnya.
Di dalam pengelompokan klausa berdasarkan kelengkapan unsurnya, klausa
dibagi lagi menjadi klausa tidak lengkap dan klausa lengkap.
 Berdasarkan sifat predikat.

Di dalam pengelompokan klausa berdasarkan sifat predikat, klausa dibagi lagi


mejadi klausa positif dan klausa negatif.
 Berdasarkan kategori predikat.
Di dalam pengelompokan klausa berdasarkankategori predikat, klausa dibagi
lagi menjadi klausa verbal dan klausa non-verbal.
 Berdasarkan kemapanannya. Di dalam pengelompokan klausa berdasarkan
kemapanannya, klausa dibagi lagi menjadi klausa mandiri dan klausa tergabung.

3.1 Kalimat
Seperti yang diketahui, kalimat merupakan wujud rentetan kata yang disusun sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Disini akan diulas tentang pengertian kalimat, ciri-ciri
kalimat, unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, dan jenis-jenis kalimat beserta contohnya
secara lengkap.

3.1.1 Pengertian Kalimat


Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya
barupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, disertai dengan intonasi
final. Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang
berlaku. Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah komunikasi karena kalimat harus
mampu menyampaikan informasi, menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan
emosi manusia. Berikut ini adalah beberapa pengertian kalimat menurut para ahli :
 Pengertian kalimat menurut Keraf ( 1984:156) mendefinisikan kalimat sebagai satu
bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya
menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap.
 Pengertian kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat
ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran
yang utuh secara ketatabahasaan.
 Pengertian kalimat menurut Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai
keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang
bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
 Pengertian kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) kalimat sebagai satuan bahasa
yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif

5
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
 Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240),“kalimat adalah
susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.
 Menurut Alwi dkk., (2000:311), “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara
naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses
fonologis lainnya”.

3.1.2 Ciri-Ciri Kalimat


Sama seperti frasa dan klausa, tentunya kalimat juga memiliki ciri-ciri yang berfungsi
untuk membantu kita mengidentfikasinya. ciri-ciri kalimat adalah :
 Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan.
Dalam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik(.), tanda
Tanya(?), dan tanda seru(!).
 Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.
 Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap.
 Mengandung pikiran yang utuh.
 Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung
fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut
fungsinya.
 Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
 Dalam paragraph yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat
disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan. Hubungan dijalin
dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.

3.1.3 Unsur Kalimat


Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat
akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain
SPOK :
1. Subjek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur
predikat. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :
 Peserta audisi itu puluhan ribu orang.
 Dia datang dari Bogor.
 Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal.
 Pak Aldy pergi ke Malaysia.

Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dia, Agnes Monica dan Pak Aldy
adalah contoh dari subjek.

2. Predikat (P)

6
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang
merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupa
kata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain
itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal,
frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:
 Qiqi belajar di kamar.
 Ibu memasak tumis kangkung.
 Aldy sedang membaca Koran.
Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari
predikat.

3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah
predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya
mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat
aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula,
objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat
aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:
 Adik bermain layangan .
 Aldy membeli sebuah buku.
 kelinci itu memakan wortel.
Dari tiga contoh tersebut, layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di
atas adalah contoh objek.

4. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat
ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat,
menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah
yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap :
 Indonesia berdasarkan Pancasila.
 Aldy ingin selalu berbuat kebaikan.
 Kaki Aji tersandung batu.
 Mahkota itu bertahtakan berlian.

7
5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut
tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi
tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata,
frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi,
seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan untuk.
Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung,
seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Keterangan
dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
 Keterangan waktu
contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester.
 Keterangan tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai
oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.
 Keterangan cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang
menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan
perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh
kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak
kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.
 Keterangan sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang
berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh
nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat
ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.
 Keterangan tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang
berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan
tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar,
atau untuk.
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir
rambutnya agarterlihat rapi.

8
 Keterangan aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau
objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau
tanda kurang.
Contoh : Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.
 Keterangan tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun
objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat
menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan
tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.
 Keterangan pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek,
predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan
dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.

3.1.4 Struktur Kalimat


Semua kalimat yang kita pakai berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat dasar
saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut bisa
dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa
Indonesia yaitu sebagai berikut :
1. Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar semacam ini hanya mempunyai unsur subjek dan predikat. Contoh nya
: Rina tidur

S P

2. Kalimat dasar berpola S P O


Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya yaitu
subjek, predikat, dan objek.
Contoh nya : Rina mengemudikan mobil

S P O

3. Kalimat berpola S P Pel


Kalimat ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap.

9
Contoh nya : Rina pergi liburan

S P Pel

4. Kalimat berpola S P O Pel


Kalimat ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Contoh nya : Supir bus mengemudikanbusnya sembarangan

S P O Pel

5. Kalimat dasar berpola S P K


Kalimat ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan keterangan.
Contoh nya : Andi menjahit tadi pagi

S P K

6. Kalimat dasar berpola S P O K


Kalimat ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contoh nya : Andi menjahitkain tadi pagi

S P O K

7. Kalimat dasar berpola S P O Pel K


Kalimat ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek
berupa nomina atau frasa nominal, Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh nya :
Ayah membelikan Andi Sepatu baru di Plaza

S P O Pel K

8. Kalimat dasar berpola S P Pel K


Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, pelengkap dan keterangan.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata
sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva dan keterangan berupa frasa
berpreposisi.
Contoh : Aku sedih ketika mama masuk rumah sakit

S P Pel K

3.1.5 Jenis-Jenis Kalimat


Jenis kalimat itu dibedakan berdasarkan berbagi kriteria atau sudut pandang. Oleh karena
itu, dalam kepustakaan linguistik dan berbagai buku tata bahasa kita dapati banyak sekali
istilah untuk menamakan jenis-jenis kalimat, ini lah jenis-jenis kalimat :
1. Kalimat dilihat dari segi makna nya.

10
Jika kita tinjau dari segi maknanya (nilai komunikatifnya), maka kalimat terbagi
menjadi lima kelompok, yakni :
 Kalimat berita
Kalimat berita, yang sering pula dinamakan kalimat deklaratif, adalah
kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar.
Contoh nya : Pada pagi terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan
kemacetan lalu lintas.
 Kalimat perintah
Kalimat perintah, atau kalimat imperatif, adalah kalimat yang maknanya
memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Contoh nya : Pergilah kuliah
!
 Kalimat tanya
Kalimat tanya, yang juga dinamakan kalimat interogatif, adalah kalimat yang
isisnya menanyakan sesuatu atau seseorang.
 Kalimat seru, yangjuga diamakan kalmat interjektif, adalah kalimat yang
mengungkap perasaan kagum.
2. Kalimat berdasarkan diathesis kalimat
 Kalimat aktif
Kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya.
Kata kerja kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-. Tapi tidak
sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal,
makan dan minum.
Contoh nya : Nia menggunakan kaleng untuk menciptakan bunyi
 Kalimat pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung memakai di- atau ter-.
Contoh nya : Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.
3. Berdasarkan struktur gramatikalnya
 Kalimat tunggal
Kalimat tunggal hanya mempunyai Subjek dan Predikat. Bila dilihat dari
unsur penyusunnya, kalimat yang panjang dalam bahasa indonesia bisa
dikembalikan ke bentuk dasar yang sederhana.
Contoh nya : Rina tidur

S P

Pola contoh kalimat diatas hanya mempunyai subjek dan predikat sehingga
termasuk kedalam kalimat tunggal.

 Penggabungan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat dinamakan


kalimat majemuk. Kalimat majemuk ini masih terbagi lagi dalam beberapa
jenis, yaitu sebagai berikut :
 Kalimat majemuk setara
Struktur kalimat ini mempunyai dua kalimat tunggal atau lebih yang
bila dipisahkan bisa berdiri sendiri. Kata penghubung kalimat
majemuk setara biasanya digunakan kata dan, serta, tanda koma (,),
tetapi, lalu, kemudian, atau. Contoh kalimat majemuk setara:
Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Jepang telah
digolongkan negara maju.
 Kalimat majemuk bertingkat

11
Kalimat majemuk bertingkat mempunyai dua kalimat yang satunya
bisa berdiri sendiri (induk kalimat) atau bebas sedangkan yang
satunya lagi tidak(anak kalimat). Kata penghubung yang dipakai
dalam kalimat majemuk ini yaitu ketika, sejak, karena, oleh sebab itu,
hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun,
andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, dengan. Contoh
kalimat majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja mencari asal usul
bulan(induk kalimat)meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian
yang jelas(anak kalimat).
 Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah dua jenis kalimat majemuk
(setara dan bertingkat) yang digabungkan.
contoh nya : Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak dapat
pulang dan menunggu di sekolah.
4. Berdasarkan unsur kalimat
 Kalimat lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah
dikembangkan maupun tidak. Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga
mudah dipahami. Contoh : Warna merah melambangkan keberanian
 Kalimat tidak lengkap
Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu
dari unsurnya saja. Kalimat ini biasanya berupa semboyan, salam,
perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, dan sapan.
Contoh : Kapan pulang?
5. Berdasarkan pengucapan
 Kalimat langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain.
Tanda baca kutip tidak luput dalam jenis kalimat langsung. Kutipan
dalam kalimat langsung berupa kalimat tanya, kalimat berita ataupun
kalimat perintah.
Contohnya : “Letakkan senjatamu!” bentak pak polisi.
 Kalimat tak langsung
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain.
Kutipan dalam kalimatnya senmuany berbentuk berita.
Contohnya : Pak polisi membentak pada penjahat untuk meletakkan
senjata nya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Frase adalah satuan gramatikal berupa gabungan kata yang bersifat non predikatif yang
mengisi salah satu fungsi sintaksis. Frase tidak mempunyai predikat. Jenis Frase, antara
lain fraseeksosentrik, fraseendosentrik, frasekoordinatif, fraseapositif. Klausa adalah satuan
sintaksis berupa runtutan kata berkonstruksi predikatif. Artinya dalam konstruksi itu wajib
ada komponen (kata ataufrase) yang berfungsi sebagai predikat. Dalam klausa, subjek juga
wajib ada. Objek wajib ada jika predikat berupa verbatransitif. Jika bukan verbatransitif,
maka yang muncul adalah pelengkap. Keterangan tida kwajib dalam klausa. Kalimat adalah
satuan yang langsung digunakan dalam berbahasa. Atau satuan sintaksis yang disusun dari
konstituen dasar , klausa, dilengkapi konjungsi bila diperlukan.
Kalimatbisaberasaldariklausa yang diberi intonasi final.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://materi4belajar.blogspot.com/2016/02/pengertian-frasa-ciri-jenis-dan-contoh.html

http://materi4belajar.blogspot.com/2016/10/pengertian-klausa-ciri-ciri-dan-contoh.html

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjX5LL89-
TdAhUTUI8KHdLBBnsQFjAKegQIBxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.gurupendidikan.co.id
%2Fpengertian-kalimat-menurut-para-ahli-dan-
contohnya%2F&usg=AOvVaw25T0SwFayoA1vx-d87AOR9

14

Anda mungkin juga menyukai