FRASE KALUSA
DI SUSUN OLEH :
LOI SEIMAN JAZILAH
ULFA UMAMA
MOH. HENDRI
IHSANUL FIKR
STIKA AL HIDAYAH
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar pembaca dapat mengerti dan memahami pengertian frasa, klausa, dan kalimat.
Agar pembaca dapat mengerti dan memahami materi yang terdapat di dalam frasa,
klausa, dan kalimat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Frasa
Frasa merupakan salah satu materi yang sangat erat kaitannya dengat pelajaran
bahasa indonesia. Untuk lebih memudahkan maka penjelasan materi tentang frasa akan
dibagi menjadi tiga bagian. Pada bagian pertama kita akan membahas pengertian dari
frasa terlebih dahulu, lalu dilanjutkan pada bagian kedua kita akan membahas ciri-ciri
frasa. Selanjutnya dibagian ketiga, kita akan membahas berbagai jenis dari frasa yang
disertai contoh frasa tersebut.
Frasa verbal, yaitu frasa yang memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya serta dapat berfungsi sebagai pengganti kedudukan kata
kerja dalam kalimat. Contoh :
Rumah kayu Lemari besi
Sepatu kaca Buku gambar
Frasa ajektiva, yaitu frasa yang memilik inti berupa kata sifat dalam unsur
pembentukannya. Contoh :
Sangat baik Mahal sekali
Cukup hebat Lumayan dekat
Frasa preposisional, yaitu frasa yang menggunakan kata depan dalam unsur
pembentukannya. Contoh :
Dari sana Dengan kaki
Ke pasar Di Solo
2. Berdasarkan Fungsi unsur pembentukannya, frasa terbagi sebagai berikut :
Frasa Endosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur atau keduanya
merupakan unsur inti atau pusat. Di dalam frasa endosentris terdapat
pengelompokan lagi, yaitu :
Frasa atribut, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan
diterangkan dan menerangkan atau menerangkan dan diterangkan.
Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentukannya
dapat digunakan sebagai pengganti unsur inti.
Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentukannya
berperan sebagai unsur inti.
Frasa Eksosentris, yaitu frasa yang pada salah satu unsurnya
merupakan kata tugas.
Frasa Eksosentris, yaitu frasa yang pada salah satu unsurnya merupakan kata
tugas.
2.2 Klausa
Seperti yang diketahui, Klausa adalah satuan gramatikal yang terdapat dalam
sebuah tata bahasa. baik itu bahasa indonesia maupun bahasa inggris. Klausa sendiri
dalam bahasa inggris disebut dengan clause, dan memiliki pengertian, ciri-ciri, dan
contoh yang tidak berbeda dengan klausa bahasa indonesia.
4
2.2.3 Jenis-Jenis Klausa
Di dalam klausa, terdapat 4 jenis-jenis pengelompokan. Pengelompokan tersebut
meliputi :
Berdasarkan kelengkapan unsurnya.
Di dalam pengelompokan klausa berdasarkan kelengkapan unsurnya, klausa
dibagi lagi menjadi klausa tidak lengkap dan klausa lengkap.
Berdasarkan sifat predikat.
3.1 Kalimat
Seperti yang diketahui, kalimat merupakan wujud rentetan kata yang disusun sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Disini akan diulas tentang pengertian kalimat, ciri-ciri
kalimat, unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, dan jenis-jenis kalimat beserta contohnya
secara lengkap.
5
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240),“kalimat adalah
susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.
Menurut Alwi dkk., (2000:311), “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara
naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses
fonologis lainnya”.
Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dia, Agnes Monica dan Pak Aldy
adalah contoh dari subjek.
2. Predikat (P)
6
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang
merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupa
kata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain
itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal,
frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:
Qiqi belajar di kamar.
Ibu memasak tumis kangkung.
Aldy sedang membaca Koran.
Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari
predikat.
3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah
predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya
mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat
aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula,
objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat
aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:
Adik bermain layangan .
Aldy membeli sebuah buku.
kelinci itu memakan wortel.
Dari tiga contoh tersebut, layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di
atas adalah contoh objek.
4. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat
ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat,
menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah
yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap :
Indonesia berdasarkan Pancasila.
Aldy ingin selalu berbuat kebaikan.
Kaki Aji tersandung batu.
Mahkota itu bertahtakan berlian.
7
5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut
tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi
tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata,
frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi,
seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan untuk.
Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung,
seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Keterangan
dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
Keterangan waktu
contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester.
Keterangan tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai
oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.
Keterangan cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang
menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan
perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh
kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak
kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.
Keterangan sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang
berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh
nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat
ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.
Keterangan tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang
berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan
tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar,
atau untuk.
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir
rambutnya agarterlihat rapi.
8
Keterangan aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau
objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau
tanda kurang.
Contoh : Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.
Keterangan tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun
objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat
menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan
tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.
Keterangan pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek,
predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan
dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
S P
S P O
9
Contoh nya : Rina pergi liburan
S P Pel
S P O Pel
S P K
S P O K
S P O Pel K
S P Pel K
10
Jika kita tinjau dari segi maknanya (nilai komunikatifnya), maka kalimat terbagi
menjadi lima kelompok, yakni :
Kalimat berita
Kalimat berita, yang sering pula dinamakan kalimat deklaratif, adalah
kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar.
Contoh nya : Pada pagi terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan
kemacetan lalu lintas.
Kalimat perintah
Kalimat perintah, atau kalimat imperatif, adalah kalimat yang maknanya
memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Contoh nya : Pergilah kuliah
!
Kalimat tanya
Kalimat tanya, yang juga dinamakan kalimat interogatif, adalah kalimat yang
isisnya menanyakan sesuatu atau seseorang.
Kalimat seru, yangjuga diamakan kalmat interjektif, adalah kalimat yang
mengungkap perasaan kagum.
2. Kalimat berdasarkan diathesis kalimat
Kalimat aktif
Kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya.
Kata kerja kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-. Tapi tidak
sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal,
makan dan minum.
Contoh nya : Nia menggunakan kaleng untuk menciptakan bunyi
Kalimat pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung memakai di- atau ter-.
Contoh nya : Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.
3. Berdasarkan struktur gramatikalnya
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal hanya mempunyai Subjek dan Predikat. Bila dilihat dari
unsur penyusunnya, kalimat yang panjang dalam bahasa indonesia bisa
dikembalikan ke bentuk dasar yang sederhana.
Contoh nya : Rina tidur
S P
Pola contoh kalimat diatas hanya mempunyai subjek dan predikat sehingga
termasuk kedalam kalimat tunggal.
11
Kalimat majemuk bertingkat mempunyai dua kalimat yang satunya
bisa berdiri sendiri (induk kalimat) atau bebas sedangkan yang
satunya lagi tidak(anak kalimat). Kata penghubung yang dipakai
dalam kalimat majemuk ini yaitu ketika, sejak, karena, oleh sebab itu,
hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun,
andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, dengan. Contoh
kalimat majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja mencari asal usul
bulan(induk kalimat)meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian
yang jelas(anak kalimat).
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah dua jenis kalimat majemuk
(setara dan bertingkat) yang digabungkan.
contoh nya : Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak dapat
pulang dan menunggu di sekolah.
4. Berdasarkan unsur kalimat
Kalimat lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah
dikembangkan maupun tidak. Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga
mudah dipahami. Contoh : Warna merah melambangkan keberanian
Kalimat tidak lengkap
Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu
dari unsurnya saja. Kalimat ini biasanya berupa semboyan, salam,
perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, dan sapan.
Contoh : Kapan pulang?
5. Berdasarkan pengucapan
Kalimat langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain.
Tanda baca kutip tidak luput dalam jenis kalimat langsung. Kutipan
dalam kalimat langsung berupa kalimat tanya, kalimat berita ataupun
kalimat perintah.
Contohnya : “Letakkan senjatamu!” bentak pak polisi.
Kalimat tak langsung
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain.
Kutipan dalam kalimatnya senmuany berbentuk berita.
Contohnya : Pak polisi membentak pada penjahat untuk meletakkan
senjata nya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Frase adalah satuan gramatikal berupa gabungan kata yang bersifat non predikatif yang
mengisi salah satu fungsi sintaksis. Frase tidak mempunyai predikat. Jenis Frase, antara
lain fraseeksosentrik, fraseendosentrik, frasekoordinatif, fraseapositif. Klausa adalah satuan
sintaksis berupa runtutan kata berkonstruksi predikatif. Artinya dalam konstruksi itu wajib
ada komponen (kata ataufrase) yang berfungsi sebagai predikat. Dalam klausa, subjek juga
wajib ada. Objek wajib ada jika predikat berupa verbatransitif. Jika bukan verbatransitif,
maka yang muncul adalah pelengkap. Keterangan tida kwajib dalam klausa. Kalimat adalah
satuan yang langsung digunakan dalam berbahasa. Atau satuan sintaksis yang disusun dari
konstituen dasar , klausa, dilengkapi konjungsi bila diperlukan.
Kalimatbisaberasaldariklausa yang diberi intonasi final.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://materi4belajar.blogspot.com/2016/02/pengertian-frasa-ciri-jenis-dan-contoh.html
http://materi4belajar.blogspot.com/2016/10/pengertian-klausa-ciri-ciri-dan-contoh.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjX5LL89-
TdAhUTUI8KHdLBBnsQFjAKegQIBxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.gurupendidikan.co.id
%2Fpengertian-kalimat-menurut-para-ahli-dan-
contohnya%2F&usg=AOvVaw25T0SwFayoA1vx-d87AOR9
14