Anda di halaman 1dari 6

NAMA : VEBRI MURPRATIKNO

NIM : RMIK_VEBRI MURPRATIKNO_praktikum3


KELAS : D3 REKAM MEDIS KARYAWAN

Lembar Jawaban

Judul Modul Rangkuman kalimat dan proses


pembentukanya
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang
A. Fungtor Kalimat
dipelajari

Fungtor adalah kata yang tidak mempunyai arti sendiri hanya


mempunyai fungsi gramatikal dalam sintaksis Fungtor
dalam bahasa Indonesia meliputi unsur- unsur kalimat
yaitu subjek, predikat, objek, keterangan, dan
pelengkap

Berikut uraian fungtor dalam bahasa Indonesia.

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat.


Subjek menentukan kejelasan makna kalimat

1. Subjek

Subjek memiliki ciri-ciri yaitu:

Jawaban apa atau siapa

Berupa kata atau frasa benda (nomina)

Disertai dengan kata “ini” atau “itu”

Disertai pewatas “yang”

Kata sifat didahului kata si atau sang

Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat


dengan kata bukan

2. Predikat

Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan


muncul secara eksplisit.
Dalam kalimat, predikat berfungsi sebagai berikut

a) Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat


luas, kalimat majemuk.

b) Menjadi unsur penjelas, yaitu


memperjelas pikiran atau gagasan
yang diungkapkan dan
menentukan kejelasan makna
kalimat.
c) Menegaskan makna.

d) Membentuk kesatuan pikiran.

e) Sebagai sebutan.

3. Objek

Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat


kalimat dan ciri khas objek itu sendiri .
predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i,
misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i,
misalnya: mengambili, melempari, mendekati

Dalam kalimat, objek berfungsi sebagai


berikut.

a) Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat


transitif.

b) Memperjelas makna kalimat.

c) Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

4. Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi


informasi pesan-pesan kalimat. Berikut merupakan
ciri-ciri keterangan.
Bukan unsur utama kalimat
Tempat tidak terikat posisi
Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat dll

B. Frasa
adalah gabungan dua atau lebih yang bersifat nonpredikatif
sering disebut pula gabungan kata yang mengisi salah satu
fungsi kalimat
walau terdiri atas dua kata atau lebih tetap tidak melebihi
batas fungsi
contoh :

1. Yohan (S) yang akan datang (P) ke pengadilan (K.


tempat).

2. Reni (S) duduk (P) di belakang (K. tempat).

C. Jenis-Jenis Frasa
Berdasarkan kesetaraan distribusi unsur-unsurnya, frasa terdiri
atas dua jenis, yaitu frasa endosentrik dan frasa
eksosentrik
Frasa endosentris memiliki distribusi unsur-unsur setara dalam
kalimat. Dalam frasa endosentris, kedudukan frasa ini
dalam fungsi tertentu dapat digantikan oleh unsurnya
Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai
distribusi yang sama dengan semua unsurnya

frasa terdiri atas frasa nominal, verbal,


adjektival, pronominal, dan
numeralia. Berikut pemaparan
masing-masing jenis.
Frase verba adalah frasa yang unsur
pusatnya (UP) berupa kata yang
termasuk kategori verba. Frasa
ini biasanya menduduki fungsi
predikat Frasa nomina, yaitu
frasa yang unsur pusatnya
berupa kata yang termasuk
kategori nomina
Frasa ajektiva adalah satuan gramatik yang
terdiri atas dua kata atau lebih.
Frasa pronomina adalah dua kata atau lebih
yang intinya pronomina dan hanya
menduduki satu fungsi dalam kalimat.
Frase numeralia yaitu frasa yang unsur
pusatnya berupa kata yang termasuk
kategori numeralia.
Frasa preposisi yaitu frasa yang ditandai
preposisi atau kata depan sebagai
penanda dan diikuti kata atau kelompok
kata (bukan klausa) sebagai petanda
Frasa konjungsi yaitu frasa yang ditandai
adanya konjungsi atau kata sambung
sebagai penanda dan diikuti klausa
sebagai petanda
D.Klausa
Klausa merupakan satuan gramatikal berupa
kelompok kata yang sekurang
kurangnya terdiri atas subjek (S) dan
predikat (P). Klausa berpotensi menjadi
kalimat
Berdasarkan pengertian tersebut, klausa adalah
satuan gramatik yang unsur- unsurnya
minimal terdiri atas subjek-predikat dan
maksimal terdiri atas subjek- predikat-
objek-pelengkap-keterangan.

E.Jenis – Jenis Klausa


Berdasarkan kategori tertentu, klausa dapat
dibagi menjadi beberapa jenis.
Penggolongan klausa didasarkan pada
1) Struktur intern,
2) Ada tidaknya kata negative, dan
3) Kategori kata atau frasa yang menduduki
fungsi

F. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang


memuat pikiran secara utuh yang
memiliki intonasi akhir. Dilihat dari
segi bentuknya, kalimat dapat
dirumuskan sebagai konstruksi
sintaksis terbesar yang terdiri atas dua
kata atau lebih
G. Jenis Kalimat
Kalimat dibagi menjadi berberapa jenis.
Berdasarkan isi atau fungsinya, kalimat
dibedakan menjadi empat jenis
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah bertujuan meemberikan
perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu
2. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang
sekadar memberikan informasi.
3. Kalimat Tanya
Kalimat tanya bertujuan memperoleh suatu
informasi atau reaksi (jawaban)
4. Kalimat Seruan

Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan


untuk mengungkapakan perasaan ‘yang
kuat’ atau ungkapan untuk peristiwa
mendadak. Kalimat seruan biasanya
ditandai dengan intonsi yang tinggi
dalam pelafalan dan menggunakan
tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam
penulisan

8. Penggolongan Kalimat
Penggolongan kalimat dalam modul
ini dibahas dengan beberapa
kategori, yaitu sebagai berikut.
a. Pengucapan

b. Struktur gramatikal (jumlah klausa)

c. Unsur kalimat

d. Susunan Subjek – Predikat

Berikut pemaparan masing-masing penggolongan kalimat


tersebut.

1. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Pengucapan


a. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara
cermat menirukan ucapan orang.
Kalimat langsung memberitakan
bagaimana ucapan dari orang lain

b. Kalimat tak langsung


Kalimat tak langsung adalah kalimat yang
menceritakan kembali ucapan atau
perkataan orang lain. Kalimat tak
langsung tidak ditandai lagi dengan
tanda petik dua dan sudah diubah
menjadi kalimat berita

1. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Stuktur


Gramatikal (Jumlah Klausa)
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki
satu klausa dan terdiri atas satu subjek
serta satu predikat. Kalimat tunggal
merupakan kalimat dasar

b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih
kalimat tunggal yang saling
berhubungan baik koordinasi maupun
subordinasi
c. Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku
kalimat bebas dan satu suku kalimat
yang tidak bebas. Kedua kalimat
tersebut memiliki pola hubungan yang
tidak sederajat.

9. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Unsur


Kalimat

Kalimat lengkap
Kalimat lengkap sekurang-kurangnya terdiri dari satu
subjek dan satu predikat.
Kalimat tidak lengkap

Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna


karena hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja,
atau objek saja, atau keterangan saja
10. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Susunan
Subjek dan Predikat
a. Kalimat inversi

Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului


subjeknya. Kalimat ini biasanya dipakai untuk
penekanan atau ketegasan makna

Kalimat versi

Kalimat versi adalah kalimat yang susunan dari unsur-


unsur kalimatnya

2 Daftar materi yang sulit


dipahami di modul ini

Anda mungkin juga menyukai