Anda di halaman 1dari 4

KALIMAT MAJEMUK

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal


dapat pula berupa kalimat majemuk. Gagasan yang tunggal dinyatakan
dalam kalimat tunggal, sementara kalimat yang bersegi-segi diungkapkan
dalam kalimat majemuk.
Macam-macam Kalimat Majemuk
A. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat
majemuk jenis ini dikelompokkan menjadi empat jenis:
1. Kalimat majemuk setara penjumlahan, yaitu dua kalimat tunggal atau
lebih yang sejalan dan dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
Aku makan
Dia minum
Aku makan dan dia minum
Tanda koma bisa digunakan jika kalimat yang digabungkan lebih dari dua
kalimat tunggal.
Contoh:
Saya makan
Dia minum
Mereka duduk-duduk saja
Saya makan, dia minum, dan mereka duduk-duduk saja.
2. Kalimat majemuk setara pertentangan, yaitu dua kalimat tunggal yang
berbentuk kalimat setara dan menunjukkan makna pertentangan, dapat
dihubungkan oleh kata tetapi.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju
Indonesia dan Brunei tergolong negara berkembang
Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara
berkembang.

Kata-kata penghubung lain yang bisa menghubungkan dua kalimat tunggal


dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah
kata sedangkan danmelainkan.
3. Kalimat majemuk setara perurutan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih
yang kejadiannya dikemukakan secara berurutan, dapat dihubungkan oleh
kata lalu dan kemudian.
Contoh:
Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS sudah usai, lalu kepala sekolah
mengucapkan selamat kepada pengurus yang baru.
4. Kalimat majemuk pemilihan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih yang
menunjukkan pemilihan, dapat dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
Pemilik rekening listrik bisa membayar tagihan ke kantor PLN, atau bisa juga
ke bank dengan cara mentransfer.
Kalimat Majemuk Setara Rapatan
Dalam kalimat majemuk setara, ada juga yang berbentuk kalimat rapatan.
Kalimat majemuk setara rapatan adalah suatu bentuk yang merapatkan dua
atau lebih kalimat tunggal. Yang dirapatkan adalah unsur subjek dan unsur
objek yang sama. Unsur yang sama tersebut cukup disebutkan satu kali.
Contoh:
Aku berlatih
Aku bertanding
Aku berhasil menang
Aku berlatih, aku bertanding, aku berhasil menang
Aku berlatih, bertanding, dan berhasil menang
B. Kalimat Tidak Setara
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas
(klausa bebas) dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas (klausa
terikat). Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbedabeda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke
dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu,
sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang
lain diungkapkan dalam anak kalimat.

Contoh:
Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern (tunggal)
Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer (tunggal)
Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih
dapat mengacaukan data-data komputer.
Baca Juga: Cara Penggunaan Kata "Dari" dan "Daripada"
Kalimat Majemuk Taksetara yang Berunsur Sama
Kalimat majemuk taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-unsur
subjeknya sama.
Contoh:
Kami sudah lelah
Kami ingin pulang
Karena sudah lelah, kami ingin pulang
Pada anak kalimat terdapat kata kami sebagai subjek anak kalimat, dan pada
induk kalimat terdapat pula kata kami sebagai subjek induk kalimat. Dalam
hal seperti ini, subjek itu ditekankan pada induk kalimat sehingga subjek
pada anak kalimat boleh dihilangkan, dan bukan sebaliknya.
Karenanya, diperoleh suatu kaidah:
jika dalam anak kalimat tidak terdapat subjek, itu berarti bahwa subjek anak
kalimat sama dengan subjek induk kalimat.
Penghilangan Kata Penghubung
Ada beberapa kalimat majemuk taksetara rapatan yang mencoba
mengadakan penghematan dengan menghilangkan penanda anak kalimat
sehingga kalimat itu menjadi salah.
Contoh:
Membaca surat itu, saya sangat terkejut
Membaca surat itu (Anak kalimat)
Saya sangat terkejut (Induk kalimat)
Subjek anak kalimat itu persis sama dengan subjek pada induk kalimat,
yaitusaya.
Kalau tidak ada penanda pada anak kalimat, kalimat majemuk itu tidak
benar (tidak baku). Penanda yang dapat dipakai ialah setelah sehingga
kalimat itu menjadi:

Setelah (saya) membaca surat itu, saya sangat terkejut.


Setelah membaca surat itu, saya sangat terkejut.
Baca Juga: Cara Penggunaan Kata Masing-Masing dan Tiap-Tiap
C. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk taksetara
(bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Contoh:
Karena sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang. (Bertingkat +
Setara)
Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
(Setara + Bertingkat)
Penjelasan:
Kalimat pertama terdiri atas anak kalimat karena hari sudah malam dan
induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami berhenti dan
langsung pulang. Jadi, susunan kalimat pertama adalah bertingkat + setara.
Kalimat kedua terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk
setara, kami pulang, tetapi mereka masih bekerja, dan anak kalimat karena
tugasnya belum selesai. Jadi, susunan kalimat kedua adalah setara +
bertingkat.

Anda mungkin juga menyukai