Yaitu penggabungan 2 kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata
penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 macam, yakni:
Yaitu penggabungan 2 kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk
bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada
induk kalimat. Contoh: Induk Kalimat: Kemarin ayah mencuci motor. Selanjutnya kata `kemarin` yang menduduki pola
keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi: Ketika matahari berada di ufuk timur. Maka penggabungan
induk kalimat dan anak kalimat berdasarkan kalimat di atas menjadi:
Yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga
kalimat. Contoh: Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.
KALIMAT MAJEMUK
Suatu bentuk kalimat luas hasil penggabungan atau perluasan kalimat tunggal sehingga membentuk satu pola kalimat baru
di samping pola yang ada.
ØKalimat gabung yang hubungan antar pola-pola kalimat di dalamnya sederajat atau seharkat.
Ciri-ciri :
B. Majemuk Bertingkat.
1. Siswa dapat membuat kalimat majemuk bertingkat
2. Siswa dapat menentukan Kalimat majemuk bertingkat.
1. Membuat Majemuk Bertingkat.
Majemuk bertingkat adalah kalimat luas yang mana perluasannya membentuk klausa
bawahan (anak kalimat)
Cara membuat majemuk bertingkat.
1. Buatlah kalimat tunggal atau kalimat luas terlebih dahulu.
2. Kembangkan salah satu jabatan kalimat menjadi klausa bawahan (anak kalimat )
sesuai dengan anak kalimat apa yg diinginkan
Contoh :
Ada 4 macam kalimat majemuk/kalimat tersusun, yakni kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat
majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk berganda.Yang akan masuk dalam pengajian adalah kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat.
d. Cucu Kalimat
Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari anak kalimat. Cucu kalimat
tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat diubah/ diganti menjadi sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Norief menyepak bola. (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai anak kalimat pengganti obyek/
pelengkap penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai cucu kalimat
pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat)