Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin.

Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.


1. Klimaks 11. Epanalepsis
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan Adalah pengulangan yang berwujud kata
beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin terakhir dari baris, klausa atau kalimat,
meningkat. mengulang kata pertama.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan
kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan. kita.
2. Antiklimaks 12. Anadiplosis
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa
berurutan semakin lma semakin menurun. atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang dari klausa berikutnya.
yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada
3. Paralelisme hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa 13. Aliterasi
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi
Jika kamu minta, aku akan datang vokal yang sama.
4. Antitesis Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan 14. Asonansi
kata yang berlawanan maknanya. Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, vokal yang sama.
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata 15. Anastrof atau Inversi
atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk Adalah gaya bahasa yang dalam
memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai pengungkapannya predikat kalimat mendahului
subejeknya karena lebih diutamakan.
5. Epizeuksis Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami,
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata keheranan kami melihat peranginya.
yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-
turut. 16. Apofasis atau Preterisio
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja Adalah gaya bahasa dimana penulis atau
untuk mengajar semua ketinggalan kita. pengarang menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal.
6. Tautotes Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam forum ini bahwa saudara telah
dalam sebuah konstruksi. menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau,
kau dan aku menjadi seteru 17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan
7. Anafora amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata tidak hadir.
pertama pada setiap garis. Contoh : Hai kamu semua yang telah
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga menumpahkan darahmu untuk tanah air
sepanjang masa bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam
8. Epistrofora keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau kau perjuangkan
frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi 18. Asindeton
yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi, Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah berturut-turut tanpa menggunakan kata
puisi penghubung agar perhatian pembaca beralih
9. Simploke pada hal yang disebutkan.
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan,
atau kalimat berturut-turut. seribu derita detik-detik penghabisan orang
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang melepaskan nyawa.
terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang 19. Polisindeton
terserah aku. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
10. Mesodiplosis berturut-turut dengan menggunakan kata
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau penghubung.
beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah 29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam
dingin yang merontokkan bulu-bulunya? pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan
20. Kiasmus
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian,
menghendaki adanya suatu jawaban.
yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu
terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa 30. Silepsis dan Zeugma
lainnya. Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, konstruksi rapatan dengan menghubungkan
lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan sebuah kata dengan dua kata yang lain
usaha itu. sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan sebuah kata dengan dua kata yang
21. Elipsis
lain sebenarnya hanya salah satunya
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan
mempunyai hubungan dengan kata pertama.
suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya
atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
untuk memberi hormat kepada kami.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
31. Koreksio atau Epanortosis
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa yang mula-mula
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang
memperbaikinya.
tidak menyenangkan.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
maaf, silakan makan.
23. Litotes
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan
Adalah gaya bahasa yang memberikan
sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah
24. Histeron Proteron penghabisan
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari
33. Paradoks
sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal
wajar.
yang seolah-olah bertentangan, namun
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang
sebenarnya tidak karena objek yang
terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas
dikemukakan berbeda.
dengan pasir putihnya
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
25. Pleonasme
34. Oksimoron
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan
adalah gaya bahasa yang mengandung
dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup
pertentangan dengan mempergunakan kata-kata
dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
tubuhnya
35. Asosiasi atau Simile
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang membandingkan
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata
suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan
dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang
keadaan yang dilukiskannya.
diterangkan atau mendahului.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak
ayam
saya harapkan
36. Metafora
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang membandingkan
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah
suatu benda tertentu dengan benda lain yang
kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama
mempunyai sifat sama.
artinya.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
Contoh : Kedua orang itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu 37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan
28. Prolepsis atau Antisipasi
kehidupan manusia dengan alam.
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan
Contoh : Iman adalah kemudi dalam
lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum
mengarungi zaman.
peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon 38. Parabel
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu. Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung
dalam seluruh karangan dengan secara halus
tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, 48. Sinisme
falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya. adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud dari ironi atau sindiran tajam
bahwa yang benar tetap benar Contoh : Harum bener baumu pagi ini
39. Personifikasi 49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan
mati sebagai makhluk hidup. kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi
nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk
40. Alusi
ketelinga
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu
dengan orang, tempat atau peristiwa. 50. Satire
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan Adalah ungkapan yang menertawakan atau
haknya menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini,
41. Eponim
kau tak bisa mengerjakannya!
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu
sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga 51. Inuendo
nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat Adalah gaya bahasa sindiran dengan
tertentu sehingga nama itu dipakai untuk mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
menyatakan sifat itu. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan mengadakan kemoersialisasi jabatannya
kecantikan. 52. Antifrasis
42. Epitet Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat penggunaan sebuah kata dengan makna
atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai
hal. ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan. menangkal kejahatan, roh jahat, dan
sebagainya.
43. Sinekdoke
Contoh : Engkau memang orang yang mulia
- Pars Pro Tato
dan terhormat
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. 53. Pun atau Paronomasia
Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan
- Totem Pro Parte bunyi.
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : 54. Simbolik
Thailand memboyong piala kemerdekaan Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu
setelah menggulung PSSi Harimau dengan mempergunakan benda-benda lain
44. Metonimia sebagai simbol atau perlambang.
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai 55. Tropen
pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan
Jupiter jika pergi ke sekolah dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan
45. Antonomasia yang dilakukan seseorang.
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan
ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pikirannya, ia menyelam diri di antara botol
pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat minuman.
menghadiri pertemuan ini. 56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
46. Hipalase pribahasa atau ungkapan.
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan
yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : terulang lagi?
ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki 57. Interupsi
puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-
almarhum) kata atau bagian kalimat yang disisipkan di
47. Ironi dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan sesuatu dalam kalimat.
yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
Manis sekali kopi ini, gula mahal ya? perempuan lain.
58. Eksklmasio kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata laksana.
seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan Contoh :
menggigil.
59. Enumerasio a) Semangatnya keras bagaikan baja.
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa b) Mukanya pucat bagai mayat.
dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu 2) Metafora
tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Majas metafora adalah majas perbandingan yang
Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini diungkapkan secara singkat dan padat.
bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah Contoh :
keindahan sejati.
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu b) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
yang bertentangan dengan apa yang telah
dikemukakan sebelumnya.  3) Personifikasi
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
61. Anakronisme Personifikasi adalah majas yang membandingkan
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sifat seperti manusia.
sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum
ada saat itu. Contoh:
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare
menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah
belum ada) penduduk.
62. Okupasi
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan
atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang
4) Alegori
banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat
Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan
merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak
satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
yang mengkonsumsinya.
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh
63. Resentia dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang
tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari Contoh:
kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?” Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan
Burung Gagak.

Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk 5) Simbolik


menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-
efek tertentu bagi pembaca ataupendengarnya. Majas Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu
terdiri atas: 1). Majas Perbandingan; 2). dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai
Majaspertentangan; 3). Majas sindiran; 4). Majas simbol atau lambang.
penegasan.
Contoh:
 a. Majas perbandingan
a) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
Majas perbandingan terdiri atas tujuh bentuk berikut:
b) Melati, lambang kesucian
1) Asosiasi atau Perumpamaan
c) Teratai, lambang pengabdian
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan
dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja 6) Metonimia
dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak
lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
tersebut.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah
Contoh: lakumu itu.

a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam.  3) sarkasme


(maksudnya rokok gudang garam)
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar.
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang
(maksudnya kopi kapal api) sedang marah.

 7) Sinekdokhe Contoh:

Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau
sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak
berikut. becus!

a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk  c. Majas Penegasan
keseluruhan.
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
Contoh:
1) Pleonasme
(1) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang
hidungnya. Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-
kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan
(2) Per kepala mendapat Rp. 300.000. arti suatu kata.

b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan Contoh:


untuk sebagian.
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke
Contoh: bawah.

(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan
melawan Rt. 07. pertunjukan pesawat tempur.

(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti. 2) Repetisi

b. Majas Sindiran Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai


penegasan.
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.
Contoh:
 1) Ironi
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti,
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang dialah yang kuharap.
bertentangan dengan maksud menyindir.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita
Contoh: sambut idola kita, marilah kita sambut putra
bangsa.
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
3) Paralelisme
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya
2) Sinisme ada di dalam puisi.

Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara Contoh:


langsung.
Cinta adalah pengertian
Contoh :
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban d. Majas Pertentangan

 4) Tautologi Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk


berikut.
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang
beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan 1) Antitesis
maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim. Antitesis adalah majas yang mempergunakan
pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin
bertukar pikiran saja. a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival
itu.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur,
dan bersaudara. b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata
Tuhan.
5) Klimaks
2) Paradoks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal
berturutturut dan makin lama makin meningkat. Paradoks adalah majas yang mengandung
pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh:
Contoh;
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang
tua ikut antri minyak. a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta
yang ramai ini.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan
presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta
pribadi seseorang. yang sedang berlangsung ini.

6) Antiklimaks 3) Hiperbola

Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa Majas hiperbola adalah majas yang berupa
hal berturutturut yang makin lama menurun. pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan
maksud memberikan kesan mendalam atau
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam meminta perhatian.
acara syukuran itu.
Contoh:
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua
orang merayakan HUT RI ke -62. a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.

7) Retorik b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun 4) Litotes


tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan
penegasan, sindiran, atau menggugah. Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu
dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya
Contoh: dengan mengecilkan atau menguranginya.
Tujuannya untuk merendahkan diri.
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan
sekolah formal saja? Contoh:

 b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga- a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air
banggakan ? putih saja.

b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang


bodoh seperti saya ini?
Imbuhan Asing 2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing (wan, -man, -wati,i,
iah ,isasi, isme, isasi)
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau
serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing. Nosi atau arti :
Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil
dalam surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah. 1. Menyatakan orang yang ahli

 Kopetensi yang harus dimiliki siswa Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan,
sastrawan, dsb.
1. Siswa dapat menentukan jenis Imbuhan Asing.
2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam
Contoh perintah soal : Kalimat berikut yang menggunakan ibuhan bidang tertentu
asing adalah ?
Misalnya : karyawan, wartawan, dan industriwan
2. Siswa dapat menentukan arti imbuhan asing.
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Contoh perintah soal :
Misalnya : hartawan dan dermawan
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Nosi (arti ) imbuhan asing
pada kalimat berikut adalah…. 4. Menyatakan jenis kelamin

<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Imbuhan asing yang 5. Menyatakan sifat contoh alami, badani, insani, hewani,
berarti ………….(misal intesitas) terdapat dalam kalimat. artinya

3. Siswa dapat menggunakan ibuhan asing dengan tepat. 6. Menyatakan bersifat bersifat, duniawi, manusiawi, dan
surgawi,
Contoh perintah soal :
Dalam mempelajari Imbuhan ini sebagian siswa belajar
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Penggunaan imbuhan dengan cara menghafal arti maupun fungsinya . Perhatikan
asing “isme yang tepat adalah…. cara mencari fungsi imbuhan dan arti imbuhan berikut. 

<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Penggunaan imbuhan Cara mencari arti imbuhan


asing yg tepat terdapat dalam kalimat…
Pemerintah sedang menggalakkan program komputerisasi di
 Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya perkantoran.

A. Imbuhan asing dari bahasa Daerah Kata computer mendapat imbuhan isasi

(1) Awalan tak = tidak Apa nosi /arti isasi pada kata komputerisasi ?

Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb. Jawab :

(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya Menyatakan proses.

Contoh: serba merah, serba susah,dsb. Pemerintah sedang menggalakkan program computer…… di
perkantoran.
(3) Awalan tuna = kehilangan sesuatu,ketiadaan, cacad.
Sebenarnya arti atau nosi imbuhan tak ubahnya kita mencari
Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb. sinonim dari imbuhan tersebut. Coba kamu cari kata yg tepat
untuk mengisi titik-titik itu. (itulah arti imbuhannya) Bahkan jika
B. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta soal adalah pilihan ganda anda tinggal memasukkan satu
persatu dari jawaban ke titik-titik itu. NIscaya anda akan
1. Bentuk awalan sebagai berikut: menemukan sinonimnya.

Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, Pengecualian Imbuhan. 
dan
Sejarah + wan = sejarawan — bukan sejahwan
dwi = dua, dsb
Rohani + iah = rohaniah —- bukan rohaniiah
Contoh:
 Sejarah di akhiri konsonan “h” dan mendapat imbuhan yang
(a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung diawali Konsonan “w”
Merapi.
Rohani di akhiri vocal “i”dan mendapat imbuhan yang diawali
(b). Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan. vocal “i”
Jadi jika huruf akhir bertemu dengan akhiran yang sejenis akan Didalam khasanah Bahasa Indonesia, Majas dikelompokkan
luluh salah satunya. menjadi empat, yaitu:
1. Majas Perbandingan
http://bagas.wordpress.com/2007/09/05/imbuhan-asing/ - 2. Majas Penegasan
commentsCategories: Mengenal Imbuhan 3. Majas Perulangan
4. Majas Pertautan
KALIMAT AKTIF DAN  PASIF
Gaya bahasa perbandingan terdiri atas beberapa gaya
September 5, 2007 · 5 Comments bahasa. Di antaranya seperti yang tertulis di bawah ini:

Kalimat aktif adalah Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan 1. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada
atau melakukan perbuatan. hakikatnya berlainan, tetapi sengaja dianggap sama.
Biasanya pada majas ini diterangkan oleh pemakaian kata
Ciri-ciri : seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
1. Subjeknya sebagai pelaku. Contoh: Dua bersaudara itu seperti minyak dengan air, tidak
Helsa Situmorang membaca buku. (Helsa sebagai pelaku) pernah rukun.
2. Predikatnya berawalan me- atau ber-.
3. Predikatnya tergolong kata kerja aus. 2. Metafora adalah perbandingan yang implisit, tanpa kata
pembanding seperti atau sebagai diantara dua hal yang
Contoh : berbeda.
1. Adik membaca buku. Contoh: Para kuli tinta mendengarkan dengan tekun
2. Tatang bermain bola. penjelasan tentang kenaikan harga BBM.
3. Yuli mandi di kolam renang.
4. Wawan telah membeli buku gambar. 3. Personifikasi atau penginsanan adalah gaya bahasa yang
menggunakan sifat-sifat insani pada barang yang tidak
Kalimat Pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan bernyawa.
atau dikenai perbuatan. Contoh: Dengarlah nyanyian pucuk-pucuk cemara.
Ciri-ciri :
1. Subjeknya sebagai penderita. 4. Alegori adalah gaya bahasa yang memperlihatkan
2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan. perbandingan yang utuh. Beberapa perbandingan membentuk
3. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul satu kesatuan. Alegori merupakan metafora yang diperluas
oleh kata dan berkesinambungan, biasanya mengandung pendidikan
kerja yang kehilangan awalan). dan ajaran moral.
Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif : kelangsungan kehidupan keluargamu, sebab lautan
1. Subjek akan menjadi Objek kehidupan ini penuh ranjau, topan yang ganas, batu karang,
2. Predikat berimbuhan me – ~ di- dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkleburkan.
3. Bila subjeknya berupa kata ganti orang pada kalimat aktif Oleh karena itu, nakhoda harus selalu seia sekata dan
maka predikat pada kalimat aktif tidak menggunakan awalan satutujuan agar dapat mencapai pantai bahagia dengan
di-. Kata ganti orang tersebut diletakkan sebelum predikat selamat.
tanpa imbuhan.
5. Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-
 Contoh : kata mubazir.
1. Andi membaca novel di kamar. (Kalimat aktif) Contoh: Saya menyaksikan pembakaran rumah itu dengan
S           P           O           K mata kepala saya sendiri.

Novel dibaca Andi di kamar. (kalimat pasif) 6. Tropen adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu
  S          P           O       K dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan
2. Saya menulis cerita di teras rumah. (aktif) dengan kata lain yang mengandung pengertian yang sejalan
dan sejajar.
S P O K (kalimat aktif dengan subyek kata ganti orang ) Contoh: Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak
dan istrinya.
7. Perifrasis adalah Gaya bahasa yang melukiskan sesuatu
Cerita saya tulis di teras rumah. (pasif)
dengan menguraikan sepatah kata menjadi serangkaian kata
yang mengandungarti yang sama dengan kata yang
S O P K (kalimat pasif kata kerja imbuhan di hilangkan) digantikan itu.
Saya sudah membeli buku itu. (aktif) Contoh: Ketika matahari hilang dibalik gunung barulah ia
Buku itu sudah kubeli. (pasif) pulang.
→ 5 CommentsCategories: Kalimat Aktif Pasif Gaya bahasa pertentangan ini juga terdiri atas sejumlah gaya
bahasa. Di bawah ini adalah gaya bahasa pertentangan yang
GAYA BAHASA (MAJAS) sering dipakai.

Didalam sebuah karya sastra utamanya dalam sebuah karangan 1. Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung
fiksi sering kita jumpai bahasa-bahasa yang imajinatif yang pernyataan yang berlebih – lebihan, atau membesar –
ditujukan untuk memperindah sebuah cerita. Itulah yang sering kita besarkan sesuatu yang dimaksud dengan tujuan memberi
kenal dengan Gaya Bahasa atau Majas. penekanan pada suatu pernyataan atau situasi,
memperhebat, serta meningkatkan kesan dan pengaruhnya. 3. Alusio adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak
Contoh: Teriakan para pengunjuk rasa itu membelah angkasa. langsung ke suatu peristiwa, tokoh, dan tempat yang sudah
banyak dikenal oleh pembaca. Gaya bahasa ini juga tidak
2. Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang menggunakan peribahasa, ungkapan, atau sampiran pantun
dikecil – kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, yang isinya telah diketahui oleh umum.
tujuannya untuk merendahkan diri. Litotes merupakan lawan dari Contoh: Jangan seperti kura – kura dalam perahu.
hiperbola.
Contoh: Jakarta sebagai kota metropolitan bukan kota yang kecil 4. Eufimisme adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan –
dan sepi. ungkapan halus, untuk menggantikan ungkapan yang dirasa
kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
3, Ironi adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus berupa Contoh: Sayang, anak setampan itu hilang akal.
pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna
sebenarnya. Gaya bahasa perulangan yang sering digunakan seperti di
Contoh: Pagi benar engkau datang, Hen! Sekarang, baru pukul bawah ini.
11.00 1. Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memangaatkan
pemakaian kata – kata permulaan yang sama bunyi. Gaya
4. Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan bahasa ini biasa digunakan pada karangan fiksi yang berupa
yang nyata dengan fakta – fakta yang ada. puisi.
Contoh: Musuh sering merupakan kawan yang akrab. Contoh: Dara damba daku
Datang dari danau
5. Klimaks adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan
yang makin lama makin mengandung penekanan. 2. Asonansi adalah gaya bahasa repetisi yang berwujud
Contoh: Dua hari yang lalu korban kerusuhan berjumlah lima belas perulangan vocal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya
orang, kemarin bertambah menjadi dua puluh, sekarang terhitung puisi atau dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan
sejumlah tiga puluh orang. atau menyelamatkan keindahan.
Contoh: Muka muda mudah marah
6. Antiklimaks merupakan gaya bahasa kebalikan dari klimaks. tiada siaga tiada biasa
Dalam gaya bahasa antiklimaks, susunan ungkapannya disusun jaga harga tahan harga
makin lama makin menurun.
Contoh: Bukan hanya Kepala Sekolah dan Guru yang Gaya bahasa penegasan terdiri atas beberapa gaya bahasa,
mengumpulkan dana untuk korban kerusuhan, para murid ikut antara lain:
menyumbang semampu mereka.
1. Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu
7. Antitesis Gaya bahasa pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali,yang
dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti. biasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh: Cantik atau tidak,kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin,kita junjung dia
nilai seorang wanita. sebagai pelindung.

8. Okupasi merupakan gaya bahasa yang melukiskan sesuatu 2. Paralelisme adalah majas penegasan yang seperti repetisi
dengan bantahan, tetapi kemudian di beri penjelasan atau diakhiri tetapi dipakai dalam puisi.
kesimpulan. Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang
Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokokk Jika kau menghendaki,aku akan datang
tidak dapat menghentikan kebiasaannya.Maka muncullah pabrik- Biula kau minta, aku akan datang
pabrik rook karena untungnya banyak.
3. Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan
9. Kontradiksio Intermimis merupakan gaya bahasa yang sesuatu dengan mempergunakan kata-kata yang sama
memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semula. artinya untuk mempertegas arti
Contoh: Semua murid di kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang Contoh: Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.
sedang ikut Jambore.
4. Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu
Gaya bahasa pertautan terdiri atas beberapa gaya bahasa yaitu dengan mempergunakan satu kata, Kelompok kata atau
sebagai berikut; kalimat yang diikuti kata, kelompok kata yang seimbang
1. Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan nama cirri artinyan dengan kata pertama.
atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai Contoh: Kakak berjalan tergesa-gesa, sepoerti orang dikejar
penggantinya. anjing gila.
Contoh: Sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya di angkasa.
5. Enumerasio adalah majas penegasan yang melukiskan
2. Sinekdoke ini terdiri atas dua gaya bahasa. beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan
a. Pars Prototo adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, atu per satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya
tetapi yang dimaksud keseluruhan. terlihat jelas.
Contoh: Setiap kepala dikenai sumbangan sebesar Rp 1. 500,00 Contoh: Angin berhembus, laut tenang, bulan memancar lagi.
c. Totem pro parte adalah gaya ahasa yang menyebutkan
keseluruhan tetapu yang dimaksudkan sebagian. 6. Rettorik adalah majas penegasan dengan menggunakan
Contoh: Sekolah kami sudah dua kali mendapat juara pertama kalimat Tanya yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban.
dalam lomba cerdas cermat bahasa Inggris. Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?
7. Koreksio adalah majas penegasan berupa membetulkan kembali
kata-kata yang salah diucapkan, baik sengaja atau tidak sengaja.
Contoh: Hari ini sakit ingatan, eh…maaf, sakit kepala maksudku.

8. Asidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan


beberapa benda, hal atau keadaan secara berurutan tanpa
memakai kata penghubung.
Contoh: Kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di tokok itu.

9. Polisidenton adalah majas penegasan yang menyatakan


beberapa benda, orang, hal atau keadaan secara berturut-turut
denganmemakai kat apenghubung.
Contoh: Dia tidak tahu, tatapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia
marah-marah.

11. Ekslamasio adalah majas penegasan yang memakai kata-kata


seru sebagai penegas.
Contoh: Amboi, indahnya pemandangan ini!

12. Praeterito adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu


dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dan
pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh: Tidak usah kau sebut namanya, aku sudah tahu siapa
penyebab kegaduhan ini.

13. Interupsi adalah majas penegasan yang mempergunakan kata-


kata atau bagian kalimat yang disisipkan diantara kalimat pokok
untuk lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat
sebelumnya.
Contoh: Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum
pernah dinaikkan pangkatku.

Gaya bahasa sering digunakan dalam karangan fiksi. Bahasa


dalam karangan fiksi lebih bebas dari karangan nonfiksi atau
ilmiah. Oleh karena itu, bahasa dalam karangan ilmiah adalah
bahasa baku dan bermakna lugas. Dalam karangan fiksi gaya
bahasa diperlukan untuk memperindah cerita.

Anda mungkin juga menyukai