Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau
bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat
berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan
mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau
kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata
atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah
tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat
mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat
peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu,
tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa
saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin
kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk
tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan
dan
kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal
yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detikdetik penghabisan orang melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan
menggunakan kata penghubung.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli,
diberi nasihat masuk ketelinga
50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa
mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi
jabatannya
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan
makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau katakata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain
terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam
diri di antara botol minuman.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang
disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam
kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu
persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satusatunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus
sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-