Contoh
Tidak hanya soulmate, beberapa kata juga memiliki kecocokan tersendiri jika bersanding antara satu
dengan yang lainnya. Kata-kata tersebut dalam aturan gramatikal bahasa indonesia disebut kata
majemuk dan idiom. Keduanya memiliki perbedaan dan persamaan. Bagi anda yang ingin memahami
lebih dalam, berikut penjelasanya.
Terkadang dalam menganalisa sebuah gabungan kata, kita akan menyelidiki lebih lanjut apakah
gabungan kata itu termasuk kata majemuk atau termasuk idiom atau termasuk frasa. Berikut persamaan
dan perbedaan ketiganya.
Contoh
akal budi buah bibir gunung tinggi
gabungan
contohnya kamar makan menciptakan makna baru yaitu ‘ruangan tempat makan’. Contoh kata majemuk
tersebut merupakan perpaduan antara leksem kamar serta leksem makan. Begitu pula rumah
sakit menjadi kata majemuk karena perpaduan antara leksem rumah serta leksem sakit.
Contohnya, paduan terjun dan payung di digabungkan membentuk kata majemuk terjun payung. Arti
setiap leksem dari gabungan terjun payung tersebut masih bisa ditelusuri dari makna morfem terjun
Dan morfem payung, terjun artinya ‘melakukan tindakan terjun dengan menggunakan alat seperti
payung dari udara’.
Kata idiom pada bentuk gabungan, arti masing masing kata yang menyusunnya tidak bisa secara
langsung dilihat dari masing masing kata yang telah digabungkan.
Contohnya, bentuk kata dasar naik dapat dipadukan dengan bentuk kata dasar darah sehingga
membentuk kata idiom naik darah. Tetapi, penyatuan tersebut memunculkan makna baru terlepas
dari arti tiap kata, baik kata dasar naik ataupun arti kata dasar darah. Makna dari kata naik darah
tidak berhubunga dengan darah yang naik.
Perbedaan antara idiom dan kata majemuk dapat digambarkan dengan formula sebagai berikut.
Idiom: : kata A + kata B menciptakan makna C (terlepas dari arti tiap kata)
Kata Majemuk : kata A + kata B menciptakan makna AB (makna baru masih memiliki hubungan dengan
arti setiap kata ).
Nomina (kata benda) majemuk atau verba (kata kerja) majemuk juga dapat dibedakan membentuk frasa
nomina (frasa dari kumpulan kata benda) atau frasa verba (frasa dari kumpulan kata kerja).
Dalam verba (kata kerja) majemuk atau nomina (kata benda) majemuk, urutan komponen penyusunnya
seakan-akan telah menyatu sehingga tidak bisa ditukarkan tempatnya.
Contohnya, bentuk gabungan dari saudara saudari tidak bisa digantikan dengan gabungan *saudari
saudara; bentuk gabungan ayah ibu tidak bisa diganti dengan gabungan kata *ibu ayah.
Hubungan antar komponen pada kata kerja (verba) atau kata benda (nomina) majemuk sangat dekat
sehingga tidak bisa terpisahkan oleh kata lain, sedangkan komponen pada frasa kata kerja (verba) atau
frasa kata benda (nomina), hubungan dari kata-kata tersebut bersifat sintaktis.
Contohnya, paduan terjun payung ( kata majemuk) dan sudah terjun (frasa verba / kata kerja),
hubungan sintaktis yang terdapat pada frasa verba / frasa kata kerja sudah terjun mengikuti aturan
kaidah sintaktis salam konsepsi bahasa Indonesia, yakni kata dasar sudah (adverbia) mendahului
kata dasar terjun (verba).
Sebuah nomina (kata benda) bisa diperluas ke kanan dan ke kiri untuk menjadi sebuah frasa.
Contohnya, Nomina / kata benda rumah bisa menjadi frasa kata benda / nomina lima buah rumah
atau rumah yang mewah itu.
Klasifikasi Kata Majemuk Berdasarkan Metode Penulisannya
Berdasarkan metode penulisannya, kata majemuk diklasifikasikan menjadi dua :
Kata majemuk senyawa merupakan kata majemuk yang metode penulisannya disatukan atau
dirangkaikan. Seakan sudah melebur menjadi satu kata.
contohnya :
hulubalang (gabungan morfem hulu dan balang)
matahari (gabungan morferm mata dan hari)
bumiputra (gabungan morferm bumi dan putra)
airmata (gabungan morfem air dan mata)
Kata majemuk non-senyawa merupakan kata majemuk yang metode penulisan morfem dasarnya tetap
dipisah.
Contohnya :
Sapu tangan (terbentuk dari morfem sapu dan morfem tangan)
Kumis kucing (terbentuk dari morfem kumis dan morfem kucing)
Cerdik pandai (terbentuk dari morfem cerdik dan morfem pandai)
Klasifikasi Kata Majemuk Berdasarkan Kelas atau Golongan Kata Pembentuknya
Berdasarkan kelas kata pembentuknya, kata majemuk diklasifikasikan menjadi :
1. Kata majemuk yang terbentuk dari kata benda (nomina) + kata benda (nomina)
Misalnya: anak emas, kapal udara, sapu tangan, kiri kanan, Air bah, Air bersih, Air liur, Air mata, Air
mineral, Air minum, Air pasang, Air payau, Air raksa, Air sadah, Air sebak, Air seni, Air suci, air mineral,
akta kelahiran, alam baka, alam semesta, anggota badan.
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata benda (nomina) + kata benda (nomina)
Aku menaiki kapal udara dari Surabaya menuju Manokwari.
Wildan menjadi anak mas di kantornya, sebab ia bekerja sangat disiplin.
Alam semesta dan seisinya menjadi wujud keberadaan Sang Pencipta.
Minumlah air bersih untuk menjaga imunitas tubuh.
Bolehkah aku meminjam sapu tanganmu?
2. Kata majemuk yang terbentuk dari kata benda (nomina) + kata kerja (verba)
Misalnya: anak pungut, kapal terbang, meja makan, adi daya, akal budi, anak didik.
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata benda (nomina) + kata kerja (verba)
3.Kata majemuk yang terbentuk dari kata benda (nomina) + kata sifat (adjektiva)
Misalnya: rumah sakit, orang tua, pejabat tinggi, arus mudik, adem ayem, akal sehat, anak haram, anak
muda, arus balik.
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata benda (nomina) + kata sifat (adjektiva)
Rumah Sakit Umum Daerah Purwodadi Grobogan dipenuhi pasien penderita Deman Berdarah.
Aku tak mampu menggunakan akal sehatku, ketika berhadapan dengannya.
Anak haram tersebut dikucilkan oleh teman-teman sebayanya.
Anak muda harus berkontribusi terhadap masyarakat di sekitarnya.
Jalur pantura dipadati oleh pengguna jalan ketika arus mudik.
Arus balik tahun ini naik hingga 20% dibanding tahun lalu.
4. Kata majemuk yang terbentuk dari kata sifat (adjektiva) + kata kerja (verba)
5. Kata majemuk yang terbentuk dari kata sifat (ajektiva) + kata benda (nomina)
Misalnya : Ahli bahasa, Ahli bedah, ahli bumi, ahli hadis, ahli hukum, ahli ibadah, ahli kitab, ahli negara,
ahli nujum, ahli patung, ahli pikir, ahli purbakala, ahli sejarah, ahli sihir, ahli suluk, ahli tafsir, ahli kubur,
ahli waris.
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata sifat (adjektiva) + kata benda (nomina)
6. Kata majemuk yang terbentuk dari kata sifat (adjektiva) + kata sifat (adjektiva)
Misalnya: cerdik pandai, tua muda, besar kecil, acuh tak acuh, adi daya.
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata sifat (adjektiva) + kata sifat (adjektiva)
Kancil memang mendapat sebutan sebagai hewan yang cerdik dan pandai dalam cerpen.
Amerika tetap menjadi negara adi daya bahkan setelah perang dingin selesai.
Kartun Bang Jarwo digemari semua kalangan baik tua maupun muda.
Guru honorer tidak memandang besar kecilnya gaji yang ia dapatkan, melainkan tersalurkannya ilmu
yang mereka punyai.
7. Kata majemuk yang terbentuk dari kata kerja (verba) + kata kerja (verba)
Misalnya: maju mundur, naik turun, tinggi rendah, keluar masuk, pulang pergi, bolak balik, pecah
belah, sepak terjang, budi pekerti, tipu daya, akad nikah.
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata kerja (verba) + kata kerja (verba)
Naik turunnya kurs mata uang dolar terhadap rupiah mempengaruhi harga saham.
Penderita HIV keluar masuk rumah sakit beberapa minggu terakhir ini.
Gelas berbahan kaca tetap diminati walaupun merupakan barang pecah belah.
Rudi memesan tiket online pulang pergi pesawat Garuda Indonesia.
8. Kata majemuk yang terbentuk dari kata kerja (verba) + kata benda (nominal)
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata kerja (verba) + kata benda (nomina)
9. Kata majemuk yang terbentuk dari kata kerja (verba) + kata sifat (ajektiva)
10. Kata majemuk yang terbentuk dari kata bilangan (numeralia) + kata benda (nomina)
Misalnya: dwiwarna, pancaindera, sapta marga, pra jabatan, paska bencana, pancasila, Setengah
abad
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata bilangan (numeralia) + kata benda (nomina)
Perusahaan tersebut telah berdiri setengah abad yang lalu.
Indonesia memiliki bendera dwiwarna, yaitu merah dan putih.
CPNS kabupaten grobogan melaksanakan prajabatan bulan November ini.
Vietnam porak poranda paska bencana badai Nargis.
Ardi sedang menghafalkan simbol-simbol pancasila.
11. Kata majemuk yang berbentuk dari kata bilangan (numeralia) + kata kerja (verba)
12. Kata majemuk yang terbentuk dari kata keterangan (adverbia) + kata benda (nominal)
Misalnya : abad keemasan, acap kali, alat dapur, alat ukur, aneka warna
Contoh penggunaan Kata majemuk yang terbentuk dari kata keterangan (adverbia) + kata benda
(nominal)
1. Kata majemuk yang kata pertamanya merupakan sebuah awalan (prefiks). Misalnya : pra jabatan, pra
sarana, pribumi, tanadil, prasejarah, swasembada, miskomunikasi, swalayan, swadaya
2. Kata majemuk yang kata pertamanya menjadi pangkal kata. Misalnya : kapal udara, rumah sakit, meja
belajar.
3. Kata majemuk yang kata keduanya menjadi pangkal kata. seperti: bumiputra, mahasiswa, purbakala,
mahaguru
4. Kata majemuk yang kata pertamanya memiliki hubungan setara / sederajat dengan kata keduanya.
seperti besar kecil, naik turun, pulang pergi, sanak saudara
https://dosenbahasa.com/kata-majemuk