Frase kerap dibedakan dengan kata majemuk. Makna frasa tidak berbeda dengan makna kata
yang menjadi kepala/inti frasa.
Misalnya:
Meja hitam tetaplah bermakna meja, tetapi ditambahkan pewatas sifat hitam. Meja kayu juga
tetap meja, tetapi ditambahkan makna pewatas kayu.
Di sisi lain, kata majemuk memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan makna kata-kata
yang menjadi unsur-unsurnya, sehingga kata majemuk kerap disebut memiliki makna idiomatis.
(disebut kata kiasan)
Misalnya:
Meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna 'sidang atau pengadilan', bukan semata-mata
meja yang berwarna hijau. Tangan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih
tangan yang terbuat dari besi.
Frasa eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya.
Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat. Jadi, frasa eksosentris adalah frasa yang tidak
mempunyai UP.
Frasa endosentris
Frasa Endosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu, dapat digantikan oleh unsurnya.
Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur pusat
(UP). Dengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa yang memiliki unsur pusat.
Frasa nominal
Nominal adalah lawan dari verbal. jika verbal adalah kalimat yang berpredikat "Kata Kerja"
maka kalimat nominal berpredikat kata benda atau kata sifat. untuk membentuk kalimat nominal,
maka unsur kalimat harus memenuhi Subjek, To Be dan komplemen. misalnya "I am Tired",
I=subjek, am=To Be dan Tired=Adjective (Passive voice verb). ini adalah contoh kalimat
nominal. arti lain dari nominal adalah rangkaian angka yang menunjukkan jumlah tertentu,
kemudian adapula arti nominal sebagai kualifikasi (nominasi).
Frasa verbal
Frasa Verbal, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara morfologis,
UP frasa verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba terdapat (dapat
diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak
dapat diberi kata’ sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.
Contoh:
1. bekerja keras
2. sedang berlari
Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’
yang menunjukkan verba aktif.
Frasa[sunting]
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
non-predikatif maksudnya di antara kedua kata itu tidak ada
yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki
satu makna gramatikal.
Contoh:
Nenekku
Dipohon
Ciri-ciri Frasa[sunting]
Frasa memiliki beberapa ciri yang dapat diketahui, yaitu :
Frasa Verbal
Frasa Verbal adalah kelompok kata yang terbentuk dari kata
kata kerja. Kelompok kata ini terbagi menjadi 3 macam,
yaitu :
Frasa Ajektifa
Frasa ajektifa ialah kelompok kata yang dibentuk oleh kata
sifat atau keadaan sebagai inti (diterangkan) dengan
menambahkan kata lain yang berfungsi menerangkan,
seperti : agak, dapat, harus, lebih, paling dan 'sangat.
Kelompok kata ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Frasa Adjektifa
Modifikatif (membatasi), misal : cantik
sekali, indah nian, hebat benar, dll.
2. Frasa Adjektifa
Koordinatif (menggabungkan),
misal : tegap kekar, aman
tentram, makmur dan sejahtera, dll
3. Frasa Adjektifa Apositif, misal :
a). Srikandi cantik, ayu menawan, diperistri oleh Arjuna.
b). Desa Jorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah
pertambangan batubara.
Frasa Apositif bersifat memberikan keterangan tambahan.
Frasa Srikandi cantik dan Desa Jorong merupakan unsur
utama kalimat, sedangkan frasa ayu menawan, dan tempat
tinggalku dulu, merupakan keterangan tambahan.
Frasa Adverbial
Frasa Adverbial ialah kelompok kata yang dibentuk dengan
keterangan kata sifat. Frasa ini bersifat modifikasi
(mewatasi), misal :sangat baik kata baik merupakan inti dan
kata sangat merupakan pewatas. Frasa yang bersifat
modifikasi ini contohnya ialah agak besar, kurang
pandai, hampir baik, begitu kuat, pandai sekali, lebih
kuat, dengan bangga, dengan gelisah. Frasa Adverbial yang
bersifat koordinatif (yang tidak menerangkan), contoh
frasanya ialah lebih kurang kata lebih tidak
menerangkan kurang dan kurangtidak menerangkan lebih.
Frasa Pronominal
Frasa Pronominal ialah frasa yang dibentuk dengan kata
ganti, frasa ini terdiri atas 3 jenis yaitu :
Frasa Numeralia
Frasa Numeralia ialah kelompok kata yang dibentuk dengan
kata bilangan. Frasa ini terdiri atas :
Frasa Interogativ
Koordinatif ialah frasa yang
berintikan pada kata tanya.
contoh : a). Jawaban
dari apa atau siapa ciri dari
subjek kalimat. b). Jawaban
dari mengapa atau bagaimana
merupakan pertanda dari
jawaban predikat.
Frasa Demonstrativ
Koordinatif ialah frasa yang
dibentuk oleh dua kata yang
tidak saling menerangkan.
contoh : a). Saya tinggaldi
sana atau di sini sama saja.
b). Kami pergi kemari atau
kesana tidak ada masalah.
Frasa Preposisional
Koordinatif ialah frasa yang
dibentuk oleh kata depan yang
tidak saling menerangkan.
contoh : a). Petualangan
kami dari dan ke
Jawa memerlukan waktu satu
bulan. b). Perpustakaan
ini dari, oleh, dan
untuk masyarakat umum.
Frasa berdasarkan
fungsi unsur
pembentuknya[sunting]
Berdasarkan fungsi dari unsur pembentuknya frasa terdiri
dari beberapa macam, yaitu :
Frasa adjektif
Binaan satu kata.
Kata penguat itu boleh hadir di hadapan kata adjektif, di belakang kata adjektif,
Contohnya:
Lunak sungguh
Frasa adjektif boleh juga disertai oleh kata bantu dalam binaannya. Selain itu,
terdapat kata bantu tertentu yang hadir sebelum atau sesudah kata penguat.
Binaan frasa adjektif juga boleh disertai oleh unsur keterangan. Unsur keterangan
Contohnya:
sekolah.
kejayaan.
embun.
setahun.
Keterangan tempat Air sungai itu payau di bahagian
hilirnya.
Dalam binaan ayat, frasa adjektif boleh berfungsi sebagai predikat, keterangan
Contohnya:
sungguh.
laju. frasa
kerja)
telah diharamkan.
Frasa Endosentris
mujikuat
Frasa endosentris adalah frasa yang seluruhnya memiliki
perilaku sintaksis yang sama dengan perilaku salah satu
komponennya. Frasa endosentris dapat dibedakan menjadi
frasa endosentris berinduk tunggal/frasa modifikasi dan frasa
endosentris berinduk jamak.
Contoh nominal:
- Dua atau tiga, lima dan enam, hanya satu, sudah lima,
setidak-tidaknya tujuh
congkak
Definisi frasa
Jadi apa arti frasa? Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua
kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat.
Contoh frasa:
Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di
perpustakaan.
A. Kategori Frasa
Contoh:
Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman
depan.
Frasa saya dan adik adalah frasa setara sebab antara unsur
saya dan unsur adik mempunyai kedudukan yang setara
atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa makan-
makan dan minumminum termasuk frasa setara. Frasa setara
ditandai oleh adanya kata dan atau atau di antara kedua
unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa
bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
Contoh:
Ayah akan pergi nanti malam.
B. Konstruksi Frasa
C. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa
meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan, dan
depan.
Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak berstruktur subjek - predikat
atau predikat - objek), atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di
dalam kalimat.
A. Jenis Frase
1. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis
yang sama dengan keseluruhannya.
Frase eksosentris biasanya dibedakan atas frase eksosentris yang direktif atau disebut frase
preposisional ( komponen pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan komponen
keduanya berupa kata atau kelompok kata, yang biasanya berkategori nomina) dan non direktif
(komponen pertamanya berupa artikulus, seperti si dan sang sedangkan komponen keduanya berupa
kata atau kelompok kata berkategori nomina, ajektifa, atau verba).
2. Frase Endosentrik
Frase Endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku
sintaksias yang sama dengan keseluruhannya. Artinya, salah satu komponennya dapat menggantikan
kedudukan keseluruhannya. Frase ini disebut juga frase modifikatif karena komponen keduanya, yaitu
komponen yang bukan inti atau hulu (Inggris head) mengubah atau membatasi makna komponen inti
atau hulunya itu. Selain itu disebut juga frase subordinatif karena salah satu komponennya, yaitu yang
merupakan inti frase berlaku sebagai komponen atasan, sedangkan komponen lainnya, yaitu komponen
yang membatasi, berlaku sebagai komponen bawahan.
Dilihat dari kategori intinya dibedakan adanya frase nominal (frase endosentrik yang intinya berupa
nomina atau pronomina maka frase ini dapat menggantikan kedudukan kata nominal sebagai pengisi
salah satu fungsi sintaksis), frase verbal (frase endosentrik yang intinya berupa kata verba, maka dapat
menggantikan kedudukan kata verbal dalam sintaksis), frase ajektifa (frase edosentrik yang intinya
berupa kata ajektiv), frase numeralia (frase endosentrik yang intinya berupa kata numeral).
3. Frase Koordinatif
Frase koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih
yang sama dan sederajat dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif. Frase
koordinatif tidak menggunakan konjungsi secara eksplisit disebut frase parataksis.
4. Frase Apositif
Frase apositif adalah frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya, oleh karena
itu urutan komponennya dapat dipertukarkan.
B. Perluasan Frase
Salah satu ciri frase adalah dapat diperluas. Artinya, frase dapat diberi tambahan komponen baru
sesuai dengan konsep atau pengertian yang akan ditampilkan.
Dalam bahasa Indonesia perluasan frase tampak sangat produktif. Antara lain karena pertama, untuk
menyatakan konsep-konsep khusus, atau sangat khusus, atau sangat khusus sekali, biasanya
diterangkan secara leksikal. Faktor kedua, bahwa pengungkapan konsep kala, modalitas, aspek, jenis,
jumlah, ingkar, dan pembatas tidak dinyatakan dengan afiks seperti dalam bahasa-bahasa fleksi,
melainkan dinyatakan dengan unsur leksikal. Dan faktor lainnya adalah keperluan untuk memberi
deskripsi secara terperinci dalam suatu konsep, terutama untuk konsep nomina
Pengertian Frasa - "Frasa" itu adalah judul dari artikel kita kali ini. Apakah teman teman tahu apa arti (
definisi ) frasa itu? apa konstruksi, kategori, kelas, macam dari frasa itu? Apakah teman teman tahu?
semua itu akan kamu bahas dalam artikel dibawah ini. Pastikan teman teman benar benar membaca
arikel " Frasa "ini ^_^.
Kalimat terdiri atas beberapa satuan. Satuan-satuan tersebut terdiri atas satu kata atau lebih. Satuan
pembentuk kalimat tersebut menempati fungsi tertentu. Fungsi yang dimaksud yaitu Subjek (S), Predikat
(P), Objek (O), Pelengkap (Pel.), dan Keterangan (Ket.).
Fungsi-fungsi tersebut boleh ada atau tidak dalam suatu kalimat. Fungsi yang wajib ada yaitu subjek dan
predikat. Fungsi dalam kalimat dapat terdiri atas kata, frasa, maupun klausa.
Definisi frasa
Jadi apa arti frasa? Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi
kalimat.
Contoh frasa:
Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa yaitu dua orang mahasiswa, sedang membaca, dan di perpustakaan.
Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut.
1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih.
2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
A. Kategori Frasa
Frasa saya dan adik adalah frasa setara sebab antara unsur saya dan unsur adik mempunyai kedudukan
yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa makan-makan dan minumminum
termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata dan atau atau di antara kedua unsurnya.
Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan
atribut.
Contoh:
Ayah akan pergi nanti malam.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan kata-kata bercetak miring berikut!
1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.
Kalimat 1) dan 2) menggunakan frasa yang sama yaitu frasa kambing hitam. Kambing hitam pada kalimat
1) bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu peristiwa , sedangkan dalam kalimat 2) bermakna
seekor kambing yang warna bulunya hitam .
Makna kambing hitam pada kalimat 1) tidak ada kaitannya dengan makna kata kambing dan kata hitam.
Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang
membentuknya dinamakan frasa idiomatik.
B. Konstruksi Frasa
Kalimat di atas terdiri atas frasa kedua saudagar itu, telah mengadakan, dan jual beli. Menurut
distribusinya, frasa kedua saudagar itu dan telah mengadakan merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya,
frasa jual beli merupakan frasa eksosentrik.
Frasa kedua saudagar itu dapat diwakili kata saudagar. Kata saudagar adalah inti frasa bertingkat kedua
saudagar itu. Demikian juga frasa telah mengadakan dapat diwakili kata mengadakan. Akan tetapi, frasa
jual beli tidak dapat diwakili baik oleh kata jual maupun kata beli. Hal ini disebabkan frasa jual beli tidak
memiliki distribusi yang sama dengan kata jual dan kata beli. Kedua kata tersebut merupakan inti
sehingga mempunyai kedudukan yang sama.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa frasa kedua saudagar itu berdistribusi sama dengan frasa
saudagar itu dan kata saudagar. Frasa telah mengadakan berdistribusi sama dengan mengadakan. Frasa
yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsurnya dinamakan frasa endosentrik. Frasa
yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa eksosentrik. Frasa
jual beli termasuk frasa eksosentrik karena baik kata jual maupun kata beli tidak dapat menggantikan
jual beli.
C. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan,
bilangan, dan depan.
Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat distribusinya sama dengan kata benda hadiah. Oleh karena itu,
frasa hadiah ulang tahun
termasuk frasa benda atau frasa nomina.
Frasa akan menulis adalah frasa kerja karena distribusinya sama dengan kata kerja menulis dan unsur
pusatnya kata kerja, yaitu menulis.
Contoh:
Kambing hitam dan mobil tetangga baru.
Frasa kambing hitam dapat mempunyai dua makna, yakni kambing yang berbulu (berwarna) hitam dan
sebuah ungkapan yang berarti orang yang dipersalahkan. Frasa mobil tetangga baru juga dapat memiliki
dua makna, yakni yang baru adalah mobil (milik tetangga) dan yang baru adalah tetangga (bukan
mobilnya). Frasa ambigu akan menjadi jelas jika digunakan dalam kalimat
FRASA
1. Pebgertian Frasa
Contoh:
3. sedang membaca
5. besok lusa
6. di depan.
Jadi, walau terdiri dari dua kata atau lebih tetap tidak
melebihi batas fungsi. Pendapat lain mengatakan bahwa
frasa adalah satuan sintaksis terkecil yang merupakan
pemadu kalimat.
Contoh:
2. Mereka(S) terlambat(P).
Ket: ( _ ) frasa.
1. Bagian yang diterangkan predikat. Subjek dapat dicari dengan pertanyaan ‘Apa
atau Siapa yang tersebut dalam predikat’. Sedangkan predikat adalah bagian
‘yang tersebut dalam subjek sedang apa, berapa, di mana, dan lain-lain’.
Contoh:
Sedang belajar(P) mereka itu(S).
Fungsi tersebut bisa dibuktikan dengan pertanyaan ‘Siapa yang sedang belajar?
Contoh:
Contoh:
1. Transitif(memerlukan objek)
2. Semi-lengkap.
3. Lengkap.
1. Organisasi itu(S) berlandaskan(P). (salah)
3. Keterangan.
Contoh:
2. Jenis Frasa
Contoh:
Contoh:
1. rumah pekarangan
3. ayah ibu
Contoh:
2. sekolah Inpres
3. buku baru
4. orang itu
5. malam ini
7. sedang belajar
8. sangat bahagia.
Contoh:
4. Mamad, temanku.
Frasa yang hanya terdiri atas satu kata tidak dapat
dimasukkan ke dalalm frasa endosentris koordinatif,
atributif, dan apositif, karena dasar pemilahan ketiganya
adalah hubungan gramatik antara unsur yang satu dengan
unsur yang lain. Jika diberi aposisi, menjadi frasa
endosentris apositif. Jika diberi atribut, menjadi frasa
endosentris atributif. Jika diberi unsur frasa yang
kedudukannya sama, menjadi frasa endosentris koordinatif
Contoh:
1. nomina sebenarnya
contoh:
2. pronomina
contoh:
3. nama
contoh:
contoh:
Contoh:
Dia berlari.
Contoh:
Rumahnya besar.
Contoh:
Contoh:
dua buah
tiga ekor
lima biji
ke rumah teman
dari sekolah
untuk saya
Contoh:
Nama :RIDWAN
Kelas :A