Anda di halaman 1dari 4

Sintaksis

Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti mengatur
bersama-sama. Sintaksis merupakan bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur
frasa dan kalimat. Struktur internal kalimat sintaksis yang dibahas adalah frasa,
klausa, dan kalimat. Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan
sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat.

A. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau
lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di
dalam kalimat.
Contoh :
a. bayi sehat = bayi sehat itu adalah anak dari bapak budi
b. pisang goreng = ana membeli pisang goreng sebanyak 5 buah
c. baru dating = baru datang ia dari sekolahnya
d. sedang membaca = bapak sedang membaca koran
Macam-macam frasa :
1. frasa verbal
Frasa verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata kerja.
Contoh :
- memotong rumput = halim sedang memotong rumput di lapangan
- mencukur rambut = kakak sedang mencukur rambut milik hasan
- menggunting kuku = jnagn menggunting kuku pada malam hari
2. frasa adjektiva
Frasa adjektival adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat
Contoh :
- kurang pandai = dia termasuk siswa yang kurang pandai
- agak pemalas = dia agak pemalas, maka tak heran jika tidak naik kelas
- harus jujur = sudah selayaknya kita harus jujur pada siapapun
3. frasa nominal
Frasa nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan
memperluas sebuah kata benda.
Contoh :
- hari Minggu = hari Minggu kemarin saya pergi ketaman kota
- bulan pertama = pada bulan pertama dia mendapatkan gaji
4. frasa adverbial
Frasa adverbial adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata
sifat.
Contoh :
- hampir baik = Kemampuan siswa saya dalam mengarang berada pada
kategori hampir baik.
- kurang bagus = dia kurang bagus dalam melukis
5. frasa pronomial
Frasa pronominal adalah frasa yang dibentuk dengan kata ganti.
Contoh :
- mereka berdua= mereka berdua hampir tersesat dipinggir jalan

- kami semua = kalian semua dimarahin oleh dosen mata kuliah biologi
6. frasa numeralia
Frasa numeralia adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan.
Contoh :
- dua puluh ribu = dia membeli pakaian seharga dua puluh ribu
- lima atau enam = lima atau enam orang pertama akan mendapatkan
hadiah
B. Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata
yang mengandung unsur predikatif
Klausa dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Klausa kalimat majemuk setara
setiap klausa memiliki kedudukan yang sama. Kalimat majemuk
koordinatif dibangun dengan dua klausa atau lebih yang tidak saling
menerangkan.
Contoh :
-Rima membaca kompas, dan adiknya bermain catur.
2. Klausa kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat dibangun dengan klausa yang berfungsi
menerangkan klausa lainnya.
Contoh :
- Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya bekerja di Bank Indonesia.
C. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran dan
kumpulan dari berbagai kata.
Ciri-ciri kalimat :
- Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan predikat.
- Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang
mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun
dalam satuan menurut fungsinya.
- Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang
mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun
dalam satuan menurut fungsinya.
Contoh :
1). Ayah Membaca koran di teras
S
P
O
Ket. Tempat
2). Ayah Tuti
bekerja di rumah sakit daerah.
S (frasa benda)
P
Ket. tempat
3). Orang yang tidak ikut upacara akan dikenai sanksi
S (kalusa
P
O

Wacana Bahasa Indonesia

A. Pengertian Wacana
Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Sebagai
satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat
konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh
pembaca (dalam wacana tulis) atau pendengar (dalam wacana lisan) tanpa
keraguan apapun. Wacana merupakan satuan bahasa yang paling besar di
gunakan dalam komunikasi. Satuan bahasa di bawahnya secara berturutturut adalah kalimat, frase, kata dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian
bunyi merupakan bentuk kata. Rangkaian kata membentuk frase dan
rangkaian

frase

membentuk

kalimat.

Akhirnya,

rangkaian

kalimat

membentuk wacana.
B. Jenis-jenis Wacana
Dilihat berdasarkan media komunikasi, wacana dapat dipilah menjadi dua,
yaitu wacana tulis dan wacana lisan.
1. Wacana tulis
Adalah jenis wacana yang disampaikan melalui tulisan.
2. Wacana lisan
Adalah jenis wacana yang disampaikan secara lisan atau langsung dalam
bahasa verbal.
Berdasarkan peserta komunikasi, wacana dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu monolog, dialog, dan polilog.
1. Monolog merupakan pembicaraan searah, pendengar tidak bisa
langsung menanggapi apa yang disampaikan oleh pembicara.
2. Dialog merupakan pembicaraan dua arah (timbal-balik) yang dilakukan
oleh dua orang dan diantara keduanya terjadi pergantian peran, yang
semula

menjadi

pembicara

kemudian

menjadi

pendengar,

dan

sebaliknya.
3. Polilog menuntut adanya pergantian peran dan hubungan timbal balik,
namun polilog tidak hanya dilakukan oleh dua orang melainkan lebih
dari itu, mulai 3, 4, 5 orang dan seterusnya.

Berdasarkan jenis dan bentuknya, wacana dapat dibedakan menjadi 5,


yaitu wacana narasi, deskripsi, eksposisi, argumentatif, dan persuasi.
1. Wacana narasi
Wacana yang didasarkan pada urutan suatu peristiwa atau kejadian yang terdiri
dari unsur-unsur narasi seperti kejadian, konflik, tokoh, alur, plot, dan latar yang
terdiri atas latar waktu, suasana dan tempat.
2. Wacana deskripsi
Sebuah wacana yang dapat menggambarkan sesuatu atau objek berdasarkan
hasil dari pengamatan, perasaan, dan pengalaman dari penulis.
3. Wacana eksposisi
Sebuah wacana yang menjelaskan atau menerangkan karangan dengan
terperinci (memaparkan) sesuatu bertujuan agar dapat memberikan sebuah
informasi dan dapat

memperluas ilmu dan pengetahuan bagi

setiap

pembacanya.
4. Wacana argumentatif
Sebuah wacana berisikan pendapat, sikap, ataupun penilaian terhadap hal-hal
yang disertkan dengan bukti-bukti, alasan dan peryataan-pernyataan yang dapat
diterima oleh akal (logis).
5. Wacana persuasi
Sebuah wacana yang

berisikan

ajakan

kepada

pembaca

yang

bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.


Wacana yang baik adalah wacana yang mengandung kohesif dan
koherensi. Arti kata kohesif adalah hubungan yang erat atau padu. Pengertian
wacana kohesif adalah wacana yang berhubungan di antara unsur-unsurnya
sangat erat atau padu sehingga terjalin keserasian yang baik. Koherasi
berarti

terusannya

uraian

berkaitan satu sama lain.

atau

pandangan

sehingga

unsur-unsurnya

Anda mungkin juga menyukai