Frase adalah gabungan dua kata yang tidak memiliki makna ganda dan tidak memiliki predikat.
Banyak sekali macam dan jenis frase yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Namun
dengan banyaknya jenis ini membuat frase sulit disadari atau sebaliknya. Tak jarang orang
terbalik membedakan frase dan kata majemuk. Frase adalah suatu gabungan kata sederhana
yang hanya berperan supaya kata menjadi lebih kaya dengan arti, sementara pada kata majemuk
ada suatu makna tersembunyi dari tambahan kata tersebut.
Rumah mewah
Pensil biru
Dua tangan
Apel Merah
Anak hitam
Kambing Garut
Buah tangan
Buah bibir
Tangan panjang
Meja hijau
Kunci untuk membedakan apakah sebuah gabungan kata merupakan frase atau kata majemuk
adalah dengan menggunakan kata hubung “yang” atau “itu” di antara dua kata tersebut. Frase
bisa dipisahkan dengan kata “yang” karena merupakan makna tunggal; rumah mewah artinya
sama seperti rumah yang mewah.
Sementara kata majemuk tidak dapat dipisahkan kata hubung apapun di antara dua kata
tersebut karena memiliki makna ganda; puncak gunung artinya puncak atau ujung sebuah
gunung, bukan puncak yang gunung atau gunung yang puncak. Dan biasanya kata majemuk
merupakan suatu kata ungkapan yang tidak dapat dipisahkan maknanya.
JENIS KATA
Frase Nomina (Kata Benda); merupakan gabungan kata benda dengan sebuah sifat yang dibentuk
dengan memperluas makna. Frase nominal terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Frase Nomina Koordinatif merupakan frase kata benda yang tiap katanya tidak saling
menjelaskan (setara), seperti:
Lahir batin
Hak kewajiban
2. Frase Nomina Modifikatif merupakan frase kata benda yang tiap katanya saling menjelaskan
satu sama lain, seperti:
Rumah mewah
Bulan desember
3. Frase Nomina Apositif merupakan frase kata benda yang menjelaskan suatu kata sebelumnya,
dan bentuk frase biasanya merupakan suatu ikatan, seperti:
Bali, pulau dewata, merupakan tempat wisata yang paling banyak dikunjungi.
Ginem, kembang desa kita, kabarnya telah menikahi seorang saudagar kaya.
Frase Verbal (Kata Kerja) merupakan gabungan kata kerja dengan sebuah kata penghubung
untuk memperluas makna. Frasa verbal terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1. Frase Verbal Modifikatif, merupakan frase kata kerja yang dibubuhi keterangan baik di depan
maupun di belakang “kata pusat”, seperti :
Akan menghampiri
Mempelajari sejarah
2. Frase Verbal Koordinatif, merupakan frase kata kerja yang menjadi satu karena penambahan
kata hubung seperti ‘dan’ dan ‘atau’, seperti:
3. Frase Verbal Apositif , merupakan frase kata kerja yang digunakan untuk memberi penjelasan
terhadap suatu subjek atau objek, seperti:
Frase Adjektifa (Kata Sifat) merupakan gabungan kata sifat dengan beberapa kata tambahan
sebagai kata keterangan untuk memperluas makna, seperti : agak, dapat, harus, lebih, sekali,
terlalu, paling, dan sangat. Frase adjektiva terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Frase Adjektifa Modifikatif, merupakan frase kata sifat yang ditambahkan keterangan untuk
mengukur sebuah kata sifat, seperti:
Cerdas sekali
Agak luas
2. Frase Adjektifa Koordinatif, merupakan frase kata sifat yang ditambahkan keterangan untuk
melengkapi atau digabungkan, seperti:
Damai sejahtera
Cantik jelita
3. Frase Adjektifa Apositif, merupakan frase kata sifat yang digunakan untuk memberi penjelasan
terhadap suatu subjek atau objek, seperti:
Frase Adverbial (Kata Keterangan) merupakan gabungan kata yang disatukan dengan kata sifat.
Frase adverbial terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Frase Adverbial Modifikasi, merupakan kata keterangan yang dihubungkan dengan kata sifat
sebagai pembatas, seperti:
sangat baik
dengan gelisah.
2. Frase Adverbial koordinatif, merupakan frase gabungan dua kata keterangan yang tidak saling
menjelaskan, seperti:
lebih kurang
dan atau
Frase Pronominal (Kata Ganti), merupakan jenis frasa yang menggabungkan dua kata ganti
sebagai pengukur berapa banyak subjek yang sedang diajak bicara atau berbicara. Frase
pronominal terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Frase Pronominal Modifikatif, merupakan frase kata ganti yang ditambahkan keterangan
untuk menunjukkan jumlah, seperti:
Kami berdua
Dia itu
2. Frase Pronominal Koordinatif, merupakan frase gabungan kata ganti yang dipersatukan
dengan kata penghubung , seperti:
3. Frase Pronominal Apositif, merupakan frase kata ganti yang digunakan untuk memberi
penjelasan terhadap suatu subjek atau objek, seperti:
Frase Numeralia (Kata Bilangan) merupakan gabungan kata yang terdiri dari kata bilangan.
Frase ini. Frase numeralia terdiri atas tiga jenis, yaitu:
1. Frase Numeralia Modifikatif, merupakan frase kata bilangan yang terdiri dari jumlah pasti
suatu objek, seperti:
2. Frase Numeralia Koordinatif, merupakan frase kata bilangan yang terdiri dari gabungan
jumlah pasti suatu objek yang disatukan dengan kata penghubung, seperti:
Dua atau tiga
Selusin atau satu
Frase Interogativ merupakan frasa yang terdiri dari unsur kata tanya yang dipersatukan dengan
kata penghubung, seperti:
Frase Demonstrativ merupakan frase yang terdiri dari dua kata yang tidak saling menerangkan,
seperti:
Frase Preposisional ialah frase yang dibentuk oleh kata depan yang tidak saling menerangkan,
seperti:
Frase endosentris
1. Frase endosentris koordinatif, merupakan frase yang memiliki makna setingkat dengan kata
sebelumnya, dan biasanya dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”.
contoh : Apel dan jeruk adalah buah-buahan yang kaya vitamin C.
2. Frase endosentris atributif, merupakan frase yang memiliki makna berbeda tingkatan
sehingga tidak dapat disatukan dengan kata penghubung “dan” dan “atau”
contoh : Apel manis adalah buah yang kaya vitamin C.
3. Frase endosentris apositif, merupakan frase yang memiliki makna hampir setingkat dan dapat
saling menggantikan antar kata.
contoh : Jeruk dan buah berwarna merah itu kaya akan vitamin C.
Frase eksosentris
1. Frase eksosentris proporsional, merupakan frase yang terdiri dari kata depan dan keterangan
tempat, yang apabila dihilangkan salah satu unsurnya akan menjadi kalimat yang tidak baik.
contoh : Ayah pergi ke kantor.
2. Frase eksosentris nondirektif : merupakan frase yang terdiri dari artikula sebagai unsur
pertama, sedangkan sumbunya berupa kelompok kata nomina, verba, atau adjektiva.
contoh : Semua guru mendapatkan salam dari semua siswa di Hari Guru.
2. KEDUDUKAN UNSUR-UNSURNYA
Menurut kedudukan unsurnya, frase dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Setara, yaitu gabungan kata (frase) yang memiliki kategori sama, seperti kata benda dengan
kata benda, kata sifat dengan kata sifat, kata kerja dengan kata kerja, dan selanjutnya, seperti:
Meja plastik
Air laut
Putih bersih
Naik turun
Pulang pergi
Gelap gulita
2. Bertingkat, yaitu gabungan kata (frase) yang memiliki kategori berbeda (mix), seperti kata
benda dengan kata sifat, kata sifat dengan kata kerja, kata benda dengan kata kerja, dan
selanjutnya, seperti:
Rumah mewah
Jalan santai
Gadis menangis
Buku tebal
Tersenyum bahagia