Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SAKINAH AYU PUTRI

NIM : 20500120070

TUGAS : MEMBUAT ARTIKEL TENTANG KALIMAT & PARAGRAF

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA


A. PENGERTIAN KALIMAT
kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.
Selain kata, konstituen (unsur pengisi) kalimat adalah frase dan klausa. Setiap
unsur tersebut bersatu membentuk berbagai jenis kalimat. Berdasarkan jumlah
klausanya, dikenal ada kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat
majemuk.
1. JENIS-JENIS DAN CONTOH KALIMAT
Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu susunan
struktur subjek—predikat. Hal yang menjadi tanda bahwa kalimat tersebut
merupakan kalimat tunggal, yaitu dengan adanya satu informasi saja yang
didapat dari kalimat tersebut. Berikut contoh kalimat tunggal:
1. Orang itu guru kami. (S – P)
2. Andin sedang membuat surat lamaran. (S – P – O)
3. Permisi! (P)
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri minimal dua atau lebih kalimat
tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat.
 Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki dua klausa yang
kedudukannya setara. Jenis kalimat ini dapat ditandai dengan bentuk
konjungsi dan, tetapi, serta, atau, dan sedangkan. Berikut contoh jenis kalimat
majemuk setara:
1. Santi menjahit baju dan Yuli membuat jus.
2. Winda makan soto ayam, tetapi David makan ayam bakar.
 Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas induk kalimat dan
anak kalimat atau istilah lain dalam linguistik adalah klausa utama dan klausa
subordinatif. Pada jenis kalimat ini induk kalimat (klausa utama) dapat berdiri
sendiri, sedangkan anak kalimat (klausa subordinatif) tidak bisa. Oleh karena
itu, anak kalimat sangat bergantung dengan induk kalimat agar dapat
memberikan infronasi yang jelas. Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat:
1. Supriyanto tetap berangkat — (induk kalimat)
meskipun — (konjungsi)
hari telah gelap — (anak kalimat)
upriyanto tetap berangkat meskipun hari telah gelap. 
2. Ketika hujan turun — (anak kalimat)
Hermawan masih berada di atas bus — (induk kalimat)
Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus. 
Jenis Kalimat Berdasarkan Isi
Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan informasi
atau pernyataan. Ciri-ciri dari jenis kalimat berita, di antaranya (1) berisi
informasi, (2) intonasinya netral, (3) tulisan diakhiri tanda baca titik (.). Berikut
contoh kalimat berita:
1. Agung sedang mengejar pencuri motor.
2. Aku tidak ingin ikut ke pasar.
Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang berfungsi untuk mencari tahu tentang suatu
informasi atau jawaban dari respon lawan bicara. Ciri-ciri dari kalimat ini di
antaranya (1) berisi pertanyaan, (2) tanggapannya berupa jawaban, (3) dalam
ragam tulis, kalimat ini diakhiri tanda baca tanya (?). berikut contoh kalimat
tanya:
1. Bagaimana keadaan kamu sekarang?
2. Kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan rumah?
Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif)
Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perintah di antaranya (1) berisi
perintah, (2) intonasinya perintah (agak naik), (3) tanggapannya bentuk
perbuatan (tindakan), (4) kalimatbini diakhiri tanda baca seru (!). Berikut
contoh kalimat perintah:
1. Segera rapikan kamarmu!
2. Ayo kita berangkat sekarang!
Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan.
Ada beberapa ciri dari jenis kalimat seruan, di antaranya bernotasi tinggi dan
diakhiri dengan tanda baca seru. Berikut contoh kalimat seruan:
1. Wah, kamu hebat sekali!
2. Hore, kita menang!
Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang disampaikan secarang langsung tanpa
adanya perantara. Dalam ragam tulis, kalimat langsung ditandai dengan tanda
baca petik dua (“…”) yang berfungsi untuk membedakan dengan kalimat
penjelas. Berikut contoh kalimat langsung:
1. “Apa kamu besok ingin aku antar ke toko?” tanya Sakinah
2. “Kemarin aku bertemu dengan Sarah di kampus.”
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan yang
pernah dikatakan orang lain. Adapun ciri-ciri dari kalimat tak langsung di
antaranya (1) tidak menggunakan tanda petik, (2) ada perubahan kata ganti
orang, (3) bisa ditambah konjungsi bahwa.
Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan tindakan.
Adapun ciri-ciri yang dapat kenali dari kalimat aktif, yaitu memiliki imbuhan
me- atau ber- dan memiliki pola kalimat S-P-O atau S-P-O-K. Berikut contoh
kalimat aktif:
1. Maryam membeli buah-buahan.
2. Afifah sedang makan di restoran.
Hal lain yang perlu kamu ketahui bahwa kalimat aktif diklasifikasikan menjadi
2, di antaranya.
 Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti atau disisipi oleh
unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya menggunakan imbuhan me–
pada. Selain itu, kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat pasif. predikatnya:
1. Para petani menanam sayur.
2. Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung.
 Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat disisipi dengan
unsur objek. Kalimat ini menggunakan predikat yang berimbuhan ber-. Kalimat
ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk kalimat pasif:
1. Kakak bermain di depan rumah.
2. Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan suatu tindakan
atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam kalimat ini,
yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti oleh kata depan oleh:
1. Risma diantar oleh Ami.
2. Aku kelelehannya menunggunya.

B. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang tersusun logis dan sistematis
sebagai satu kesatuan pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan. Dengan kata lain, paragraf merupakan inti
penuangan buah pikiran yang utuh dalam sebuah tulisan atau karangan.
1. Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
 Paragraf Deduktif
Yang dimaksud dengan sebuah paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang
dimulai dengan mengungkapkan persoalan pokok yang kemudian diikuti
dengan beberapa kalimat penjelas di belakangnya. Untuk paragraf deduktif ini,
contohnya sebagai berikut:
1. Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.
2. Merk smartphone sekarang banyak sekali pilihannya seiring
bertambahnya perusahaan teknologi yang berdiri. Ada beberapa merk
smartphone yang terkenal di antara kita contohnya Samsung, Apple,
Xiaomi dan Oppo. Meskipun begitu janganlah menghamburkan uang
untuk membeli smartphone yang tidak kita butuhkan, belilah sesuai
dengan kebutuhan.
 Paragraf Induktif
Paragraf ini sendiri merupakan sebuah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan beberapa penjelasannya terlebih dahulu, lalu diakhiri dengan
kalimat topik. Contoh dari kalimat induktif adalah:
1. Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang paling efektif dan efisien.
2. Perkembangan game pada zaman ini sangatlah pesat, kita mengenal game
PS4 seperti GTA, PES, FIFA dan game yang bisa dimainkan di
smartphone. Bermain permainan semacam itu memang sangat
mengasyikkan, grafiknya yang sudah mendekati nyata terlebih bisa
bermain secara online bersama dengan yang lainnya.
Waktu demi waktu tak terasa kita tenggelam dalam permainan tersebut.
Berbeda waktu kita SD, mungkin kita hanya mengenal PS 1 dan grafiknya
biasa-biasa saja atau permainan di Hp yang Cuma berukuran paling besar 1 MB.
 Paragraf Campuran
Jenis-jenis paragraf lainnya yang berdasarkan letak dari kalimat utama tersebut
adalah paragraf campuran. Paragraf yang satu ini diawali dengan menjelaskan
sebuah persoalan pokok atau kalimat topik. Selanjutnya, diikuti dengan kalimat
penjelas dan diakhiri dengan menggunakan kalimat topik.
Nah, untuk kalimat topik yang terdapat pada akhir paragraf ini merupakan
sebuah penegasan dari kalimat topik yang terdapat di awal paragraf. Untuk
contoh dari paragraf campuran yang satu ini adalah sebagai berikut.
1. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apapun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.
2. Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup tanpa adanya udara. Udara
merupakan sumber kehidupan ini selain air, silahkan kamu coba
bagaimana rasanya menahan nafas selama setengah jam, pasti tubuh kita
melemah dan mau pingsan.
Manfaat udara sangat banyak sekali, karena semua orang tubuh
membutuhkannya seperti otak, jantung, kulit dan lainnya. Oleh karena itu, wajib
bagi kita untuk menjaga udara agar selalu bersih, supaya organ yang ada di
dalam tubuh dapat berjalan dengan normal.
Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya
 Paragraf Narasi (Paragraf yang Menceritakan)
Anda pastinya sering menjumpai paragraf yang satu ini. Paragraf narasi adalah
sebuah paragraf yang menceritakan tentang sebuah peristiwa ataupun kejadian
yang mana di dalamnya terdapat alur cerita, tokoh, konflik dan setting. Akan
tetapi, untuk jenis paragraf yang satu ini tidak memiliki kalimat utama.
Anda biasanya menemukan jenis paragraf narasi pada sebuah cerpen (cerita
pendek), novel dan lain sebagainya. Untuk paragraf tersebut terdiri dari
beberapa ciri-ciri seperti: ada suatu kejadian yang akan diceritakan dan
disampaikan kepada para pembaca, adanya pelaku serta adanya waktu kejadian.
Berikut ini contoh paragraf narasi:
1. Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-
langit perpustakaan, mengernyitkan dan kembali menulis. Asyik sekali
seakan di ruang perpustakaan hanya ada dia.
2. Pak Haji adalah orang yang paling dihormati di kampungku dan dia
adalah ayahku. Setiap pagi kami selalu melakukan olahraga jogging.
Ketika lewat pasar, kami disapa oleh para penjual dan pembeli. Dan
terakhir melewati pemukiman warga kami disapa bahkan dikasih minum.
Meskipun begitu, Pak Haji tidak pernah sombong.
 Paragraf Deskripsi (Paragraf yang Menggambarkan)
Lain halnya dengan paragraf narasi, untuk paragraf deskripsi yang satu ini
artinya adalah sebuah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga para
pembaca seakan-akan dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan objek yang
digambarkan tersebut. Nah, untuk objek yang dideskripsikan bisa orang, tempat
ataupun suatu benda.
Ciri-ciri dari paragraf yang satu ini ialah ada suatu objek yang nantinya bisa
digambarkan ataupun dengan menggunakan panca indra, isinya berupa kata-
kata yang dapat dibayangkan. Pastinya, untuk jenis paragraf deskripsi Anda
sering menemukannya dalam beberapa bacaan, contohnya seperti:
1. Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning tampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya
mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
2. Kucing yang berada di pojok warung itu memiliki warna bulu hitam
dengan variasi abu-abu. Tubuhnya kotor dan kurus, matanya berbinar
seakan sedang mencari makanan yang jatuh dari pelanggan. Bahkan,
tampaknya tubuhnya pun sangat lemas.
 Paragraf Persuasi (Paragraf yang Mengajak)
Untuk jenis paragraf yang satu ini sering Anda temukan pada beberapa jenis
iklan. Paragraf persuasi isinya berupa ajakan, bujukan ataupun mempengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang dituliskan.
Ciri-ciri dari paragraf yang satu ini ialah adanya bukti ataupun fakta untuk
meyakinkan pembaca, terdapat kata bujukan ataupun anjuran seperti sebaiknya;
mari; dan lain sebagainya. Nah, biasanya paragraf persuasi juga dilengkapi
dengan alasan ataupun keuntungan bagi siapa saja yang mau mengikuti bujukan
ataupun anjuran.
Contoh paragraf persuasi:
1. Mari kita kembali jaga lingkungan kita dari berkembang biaknya nyamuk
demam berdarah. Dengan selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan
melakukan 3P yaitu, pembuangan, pengurasan dan penyemprotan, kita
akan senantiasa terjaga dari penyakit tersebut.
2. Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium
yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga
memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan
otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak minum susu.
 Paragraf Argumentasi (Paragraf yang Berisi Pendapat)
Ada banyak jenis-jenis paragraf yang harus Anda ketahui. Selain beberapa
paragraf yang sudah dijelaskan diatas, paragraf argumentasi juga menjadi salah
satu paragraf yang sering muncul dan sering Anda baca.
Ciri-ciri dari pendapat argumentasi yang satu ini ialah adanya pendapat beserta
alasannya. Bahkan, paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti ilmiah,
subjektif, kesimpulan, bahkan bukti dan referensi.

Berikut adalah contoh dari paragraf argumentasi:


1. Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah
umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh
orang tuanya.
 Paragraf Eksposisi (Paragraf yang Menjelaskan)
Yang dimaksud dengan paragraf eksposisi ini ialah sebuah paragraf yang berisi
tentang pendapat, ide, buah pikiran, pengetahuan ataupun informasi yang
ditujukan untuk memperluas wawasan dari pembaca.
Dalam sebuah paragraf narasi, umumnya berisi kata “adalah” yang bermaksud
untuk menyampaikan sebuah informasi. Paragraf yang satu ini juga berisi
tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan ilmiah ataupun faktual.
Umumnya, dalam paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti seperti grafik,
contoh, tabel dan sebagainya.
Contoh dari paragraf eksposisi adalah sebagai berikut:
1. Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah
kosong dan tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim
penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30 hingga
50 cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat
dan berwarna kuning.
Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan
beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
1. Handphone sudah berkelana kemana-mana. Mulai dari anak usia 7 tahun
atau bahkan lebih kecil lagi hingga ke orang dewasa. Bahkan, handphone
sudah menjadi pegangan di setiap harinya. Handphone sangat
mempermudah kita ketika dalam kesulitan entah dalam translate paragraf
atau cara memasak kita dapat akses di gadget dengan mudahnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder (ed.). 2009. Pesona


Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa


Indonesia: Kalimat. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Trim, Bambang. 2017. 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan. Jakarta:


Bumi Aksara.

http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-
secara-lengkap.html

http://www.dosenpendidikan.com/definisi-paragraf-dan-jenis-jenisnya-
beserta-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai