Anda di halaman 1dari 2

Nama: kamal ihya s

Kelas: XI MIPA 2

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah sebuah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Setiap kalimat selalu
memiliki klausa yang merupakan paduan antara satu subjek dan predikat, serta bisa ditambahi
objek, pelengkap, maupun keterangan. Jadi, kalimat ini merupakan sebuah kalimat yang memiliki
lebih dari satu subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Teman-teman bisa menemukan adanya
penggabungan ataupun perluasan di salah satu bagian kalimat tersebut.

Untuk menandai antarklausa, biasanya yang bersifat penggabungan akan ditemukan keberadaan
kata hubung (konjungsi). Namun, teman-teman mungkin juga tidak menemukan keberadaan
kongjungsi di sebuah kalimat majemuk yang sifatnya perluasan.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat ini memiliki dua klausa yang sifatnya sederajat yang digabungkan melalui konjungsi. Artinya,
kedua klausa bersifat koordinatif sehingga masing-masing dapat berdiri menjadi kalimat sendiri
apabila konjungsinya dilepaskan. Konjungsi yang biasa menggabungkan dua atau lebih klausa pada
kalimat ini di antaranya dan, sementara, dan lalu.

Contoh Kalimat Majemuk Setara:

Klausa 1          : kakak bertanding sepak bola


Klausa 2          : adik menonton di pinggir lapangan
Gabungan        : Kakak bertanding sepak bola, sementara adik menonton di pinggir lapangan.

Baik Klausa 1 maupun Klausa 2 merupakan bentuk klausa utuh yang setidaknya memiliki subjek dan
predikatnya masing-masing. Karena itu, kalaupun tidak dihubungkan dengan konjungsi sementara,
keduanya masih dapat berdiri menjadi kalimat yang sempurna.

Kalimat Majemuk Rapatan

Hampir sama seperti bentuk sebelumnya, klausa-klausanya sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri.
Hanya saja, pada jenis ini, akan ditemukan unsur klausa yang berulang. Perulangan unsur tersebut
biasa dipisahkan dengan konjungsi dan, serta,  atau juga;  ataupun tanda koma (,).

Contoh:

Klausa 1          : Indra menghadiri konferensi ilmiah tersebut


Klausa 2          : Ratih menghadiri konferensi ilmiah tersebut
Gabungan        : Indra dan Ratih menghadiri konferensi ilmiah tersebut.

Klausa 1 dan Klausa 2 sebenarnya memiliki predikat dan objek yang sama, namun subjeknya ( Indra,
Ratih) berbeda. Karena itulah, dalam penggabungannnya, hanya subjeknya yang dirapatkan dengan
konjungsi dan.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Pernah mendengar ada induk kalimat dan anak kalimat? Di jenis kalimat majemuk bertingkat,
teman-teman akan menemukannya, yaitu kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang
hubungannya tidak sejajar. Karena ketidaksejajaran tersebut, salah satu klausa tidak dapat berdiri
sendiri.

Bagian klausa inilah yang akan menjadi anak kalimat dalam kalimat tersebut. Sementara itu, klausa
yang mampu berdiri sendiri kalaupun dipisahkan dari kalimat majemuk tersebut disebut sebagai
induk kalimat. Kedua bagian kalimatnya biasanya dihubungkan dengan konjungsi, seperti ketika,
walaupun, sebab, karena,  dan meskipun.

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat:

Klausa 1          : Lia kerap terlambat datang ke sekolah


Klausa 2          : rumahnya jauh
Gabungan        : Lia kerap terlambat datang ke sekolah karena rumahnya jauh.

Klausa 1 merupakan induk kalimat karena memiliki unsur klausa yang lengkap, yakni subjek (Lia) dan
predikat (terlambat). Karena hal tersebut jugalah, Klausa 1 dapat berdiri sendiri menjadi sebuah
kalimat utuh. Sementara itu, Klausa 2 hanya memiliki predikat (rumahnya) sehingga tidak dapat
menjadi kalimat utuh yang membutuhkan subjek.

Kalimat Majemuk Perluasan

Selain bentuk sebelumnya yang salah satu klausanya tidak memiliki unsur yang sempurna, ada juga
kalimat majemuk perluasan yang anak kalimatnya merupakan perluasan dari salah satu bagian unsur
klausa yang ada. Anak kalimat tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi yang.

Contoh:

Klausa 1          : laptopnya mulai rusak


Klausa 2          : laptopnya dibeli pada lima tahun lalu
Gabungan        : Laptopnya yang dibeli pada lima tahun lalu mulai rusak.

Kedua klausa di atas sebenarnya memiliki unsur yang sempurna, minimal subjek dan predikat.
Namun, Klausa 2 dapat dipakai untuk menjelaskan subjek pada Klausa 1. Untuk menggabungkannya,
diberikan konjungsi yang  setelah subjek yang serupa dari kedua klausa tersebut (laptop).

Kalimat Majemuk Campuran

Sesuai dengan namanya, jenis kalimat yang satu ini memiliki penggabungan antara bentuk kalimat
setara ataupun rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Di dalamnya, teman-teman bisa
menemukan dua buah konjungsi atau lebih yang sifatnya menjadi kata hubung koordinatif maupun
bukan. Jumlah klausanya pun lebih dari dua.

Contoh Kalimat Majemuk Campuran:

Klausa 1          : aku bermain basket di lapangan terbuka


Klausa 2          : rayi bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 3          : anto bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 4          : hujan
Gabungan        : Aku, rayi, dan anto bermain basket di lapangan terbuka, meskipun hujan.

Klausa 1-3 merupakan induk kalimat yang dapat digabung menjadi kalimat majemuk rapatan sebab
memiliki predikat, objek, dan keterangan yang sama. Sementara itu, hujan yang merupakan klausa
tidak sempurna menjadi anak kalimat.

Anda mungkin juga menyukai