Anda di halaman 1dari 9

PEMBENTUKAN DAN

PERLUASAN KALIMAT

KELOMPOK 3 : FIRMAN MAULANA


KHARISMA
RIZKI
FADLI
Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frase, atau
klausa. Pikiran yang utuh pada setiap kalimat diungkapkan pada dua
bagian, yaitu subjek dan predikat. Subjek sebagai bagian yang
menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat dijelaskan maknanya
oleh predikat.
1.Bagian-bagian Kalimat
  Ada banyak bagian-bagian kalimat, tapi ada dua yang merupakan inti
dari kalimat, yaitu subjek dan predikat.

Subjek dan PredikatSetiap kalimat sebagai bentuk pernyataan pikiran


mempunyai subjek dan predikat, baik yang dinyatakan secara
tersurat maupun yang dinyatakan secara tersirat. Subjek sebagai inti
pembicaraan barulah menyatakan pikiran jika dijelaskan oleh
predikat.
Contoh :    
Mobil itu berhenti (mobil itu : subjek, berhenti : pre dikat)
2.Objek dan Keterangan
Objek dan keterangan adalah dua bagian kalimat yang sering muncul
dalam kalimat untuk melengkapi predikat.Contoh : Saya
Menyelesaikan Tugas Dengan sungguh-Sungguh (tugas : objek,
dengan sungguh-sungguh : keterangan)
Contoh :
Saya Menyelesaikan Tugas Dengan sungguh-Sungguh (tugas : objek,
dengan sungguh-sungguh : keterangan)
3.Kalimat Tunggal           
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu
terdiri dari satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan
objek dan keterangan. Pola umum kalimat tunggal tersebut juga
sederhana, yaitu S/P, S/P/O, S/P/K, S/P/O/K
Contoh :
 Anwar makan bakso (S/P/O)
Abqori berlari (S/P)
Ma'ruf belajar dengan tekun (S/P/K)
Syukron menjawab soal dengan teliti (S/P/O/K)
4.Kalimat Majmuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari
penggabungan beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya
dan menyatakan peristiwa yang terjadi secara berturut-turut atau
dalam waktu yang bersamaan. Kalimat majemuk setara memiliki
pola kalimat yang khas, yaitu S + P + Keterangan + Konjungsi + S +
P + Keterangan.
Contoh :
Kerusakan jalan terjadi semakin cepat karena jalan terbebani melebihi
kapasitasnya.
5.Kalimat Majmuk Bertingkat           
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terbentuk dari sebuah
kalimat tunggal yang salah satu bagiannya mengalami perluasan atau
penggantian dengan kalimat lain. Hubungan bagian kalimat yang
satu dengan bagian kalimat yang lain dalam suatu struktur kalimat
majemuk tidak sama atau bertingkat. Bagian yang lebih tinggi
kedudukannya disebut induk kalimat (klausa utama), sedangkan
bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat
(klausa sematan).
Contoh :
Hidupnya hancur berantakan seolah-olah dunia sudah kiamatSejak
kematian kedua orang tuanya, seakan-akan hidupnya telah terengut
dari dunia ini
6.Jenis Konjungsi           
Konjungsi atau kata penghubung dalam Bahasa Indonesia terdiri atas
konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi yang terletak di tengah
kalimat, dan konjungsi antarkalimat, yaitu konjungsi yang terletak di
awal kalimat.
Contoh :
1.Konjungsi Intrakalimat yang di dahului koma
1..., padahal ...
2..., sedangkan...
3..., yaitu ...
2.Konjungsi Intrakalimat yang tidak di dahului koma
1... agar/ supaya ...
2... sehingga ...
3... maka ...
3.Konjungsi antarkalimat
1.Akan tetapi,...
2.Dengan demikian,...
3.Selain itu,...

Anda mungkin juga menyukai