201544500018
Rafenska
201544500044
Dwi Septiawan
201544500093
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
masih memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul KALIMAT dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang diberikan oleh dosen sebagai
tugas di semester pertama ini, Terwujudnya makalah ini tidak lepas berkat bantuan dan
dorongan dosen dan teman teman. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Isroyati, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Teman teman kelas S1A
Makalah ini memaparkan berbagai macam pembahasan tentang kalimat. Dengan
membaca makalah ini di harapkan para pembaca dapat mengerti, memahami dan bisa
mengaplikasikan apa yang ada di dalam makalah ini dalam kehidupan sehari-hari agar
tercipta generasi penerus yang selalu bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Sebagai bahan pengembangan untuk masa yang akan datang, kami menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna dan masih terdapat kekurangan sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
Bab I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.
B.
Rumusan masalah............................................................................................... 1
C.
Tujuan ...1
Bab II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
A.
Pengertian kalimat.............................................................................................. 2
B.
Unsur-unsur kalimat........................................................................................... 3
C.
Jenis-jenis kalimat.............................................................................................. 4
D.
Kalimat efektif.................................................................................................... 7
Simpulan............................................................................................................ 10
B.
Saran.................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dalam bermasyarakat. Bahasa itu
berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada pembicara. Adapun bahasa yang
digunakan hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang diinginkan,
dengan cara menggunakan kalimat yang benar, Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat, padat, singkat dan dapat dipahami oleh lawan bicaranya.
Kalau pembicaraan yang disampaikan sudah tepat, pendengar mungkin dapat memahami
pembicaraan tersebut dengan mudah. Akan tetapi kadang-kadang lawan bicara tidak
memahami apa maksud yang dibicarakan, disinilah gunanya berbahasa indonesia dengan
menggunakan kalimat yang mudah dimengerti.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai karya ilmiah. Hal ini disebabkan antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang
dituliskan tidak logis, atau bertele-tele
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat dengan
pembahasannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian kalimat?
2. Apa unsur-unsur yang membentuk kalimat?
3. Berapa jenis-jenis kalimat?
4. Apa yang dimaksud kalimat efektif?
5. Apa Ciri-ciri kalimat efektif?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kalimat.
2. Mengetahui unsur-unsur yang membentuk kalimat.
3. Mengetahui jenis-jenis kalimat.
4. Mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.
5. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat
Pengertian kalimat menurut para ahli :
1. Pengertian kalimat menurut Dardjowidojo
Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu
ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
2. Pengertian kalimat menurut Slametmuljana
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang
berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya
satu kata, mungkin lebih.
3. Pengertian kalimat menurut Kridalaksana
Kridalaksana (2001) mengungkapkan Kalimat sebagai satuan bahasa yang secara
relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial
terdiri dari klausa, klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan proposisi
yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan
bebas, jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pemikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud
tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik
(.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!)
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri yang
mempunyai pola intonasiakhir dan yang terdiri dari klausa.
B. Unsur-unsur Kalimat
C. Jenis-jenis Kalimat
Beberapa ahli bahasa telah membuat pembagian jenis kalimat berdasarkan
perluasannya. Berikut adalah klasifikasi kalimat yang banyak dipergunakan secara umum,
terbagi menjadi lima macam, yakni kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat
majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu klausa. kalau dilihat dari unsur-unsurnya, unsur
S, P, O, K dalam kalimat-kalimat tidak harus selalu muncul karena unsur utama
pembuat kalimat adalah S dan P. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri
atas satu subjek dan satu predikat.
Contoh :
Kakak membaca koran di ruang tamu
Ibu memasak di dapur pada siang hari
2. Kalimat Majemuk Setara
Adalah kalimat yang terdiri dari 2 atau lebih kalimat tunggal, dan kedudukan tiap
kalimat tunggal itu ialah setara baik secara struktur maupun makna kalimat itu.
Struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya dua kalimat dasar dan
masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal.
Contoh :
Anton pergi ke pasar
Rani berangkat ke kantor
Dua buah klausa (kalimat) atau lebih dapat digabungkan menjadi sebuah kalimat
majemuk rapatan dengan cara merapatkan bagian atau unsur kalimat yang sama.
Bagian atau unsur kalimat yang sama itu mungkin terdapat pad subjek, pada predikat,
pada objek, pada keterangan, atau pada tiga bagian itu. Bagaiman cara merapatkan dan
menggabungkannya, berikut ini akan dibahas satu per satu.
a) Rapatan Subjek
Dua buah kalimat yang subjeknya merupakan identitas yang sama dapat
digabung menjadi sebuah kalimat majemuk rapatan dengan cara merapatkan atau
menyatukan kedua subjek itu, misalnya :
Ayah makan nasi goreng
Ayah minum teh botol
Dirapatkan menjadi kalimat :
Ayah makan nasi goreng dan minum teh botol
b) Rapatan Predikat
Dua buah kalimat yang subjeknya merupakan hal, peristiwa, atau tindakan
yang sama dapat digbungkan menjadi sebuah kalimat, dengan cara merapatkan atau
menyatukan kedua predikat kalimat itu, misalnya :
Nenek minum kopi susu
Ibu minum teh botol
Dapat dirapatkan menjadi kalimat :
Nenek minum kopi susu sedangkan ibu teh botol
c) Rapatan Objek
Dua buah kalimat yang objeknya merupakan identitas yang samadapat
digabungkan menjadi sebuah kalimat majemuk rapatan dengan cara merapatkan atau
menyatukan kedua objek kalimat itu, misalnya :
Kakak menangkap ayam itu
Ayah menyembelih ayam itu
Dapat dirapatkan menjadi kalimat :
Kakak menangkap ayam itu dan ayah menyembelihnya
d) Rapatan Kompleks
Dua buah kalimat yang unsur keterangannya merupakan identitas yang sama
dapat digabungkan menjadi sebuah kalimat majemuk rapatan dengan cara merapatkan
atau menyatukan kedua keterangan kalimat itu, misalnya :
Tadi pagi saya menulis surat
Tadi pagi ayah membaca koran
Dapat dirapatkan menjadi kalimat :
Tadi pagi saya menulis surat dan ayah membaca koran
Contoh :
a) Kalimat tidak hemat : karena indah tidak diundang, dia tidak
datang ke acara itu
b) Kalimat hemat : karena tidak diundang, indah tidak datang ke
acara itu
4. Pemakaian superordinat pada hiponimi
Contoh :
a) Kalimat tidak hemat : sekuntum bunga mawar telah
menyejukkan hatinya
b) Kalimat hemat : sekuntum mawar telah menyejukkan hatinya
2) Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara
pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat
ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan
pikiran yang baik.
Kesepadanan dalam kalimat memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
1. Mempunyai struktur yang jelas
2. Memiliki kejelasan subjek dan predikat
3. Menggunakan predikat yang tidak didahului oleh kata yang
4. Tidak menggunakan subjek ganda
3) Kesejajaran Bentuk
Adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, maka sama
pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai dalam kalimat. Artinya, jika
ada dua kata atau lebih yang menduduki fungsi yang sama dalam kalimat,
harus dibuat dalam bentuk yang sama pula, baik dari segi jenis maupun
kategori frasa/kata.
Contoh :
a) Kalimat tidak sejajar : Pemerintah menaikkan harga BBM
kemudian diturunkan setelah adanya desakan dari masyarakat.
b) Kalimat sejajar : Pemerintah menaikkan harga BBM
kemudian menurunkan setelah adanya desakan masyarakat.
4) Ketegasan /Penekanan
6) Kelogisan
Adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akaldan
penulisannya sesuai dengan kebahasaan sehngga tidak mengubah substansial
makna yang ingin disampaikan oleh penulis/pembicara.
Berikut adalah contoh kalimat-kalimat yang tidak logis :
a) Yang membawa HP harap dimatikan.
b) Kepada Bapak Dekan, waktu dan tempat kami persilakan.
c) Karena lama tinggal di asrama putri, maka anak ibu itu semuanya
perempuan.
d) Kalau hakim masuk desa, di desa tidak ada lagi ketidakadilan.
e) Saya tidak lulus karena dosen saya tidak suka pada saya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pemikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir.
2. Unsur-unsur yang membentuk kalimat ialah :
a) Subjek (S)
b) Predikat (P)
c) Objek (O)
d) Pelengkap (Pel)
e) Keterangan (K)
3. Jenis-jenis kalimat secara umum dibagi menjadi lima macam :
a) Kalimat Tunggal
b) Kalimat Majemuk Setara
c) Kalimat Majemuk Rapatan
d) Kalimat Majemuk Bertingkat
e) Kalimat Majemuk Campuran
4. Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
5. Ciri-ciri kalimat efektif :
Kehematan, Kesepadanan, Kesejajaran bentuk, Ketegasan, Kecermatan,
Kelogisan, Kesatuan gagasan
B. Saran
1. Dari pemahaman yang didapat, dapat kita mengaplikasikannya dalam karya tulis
dengan menggunakan kalimat yang efektif
2. Agar lebih memperhatikan dalam penulisan atau berbahasa dengan bahasa yang
baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, A. (2000). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
E Zaenal Arifin, S Amran Tasai. (2009). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.
Irwan Siagian, dkk. (2015). Bahasa Indonesia 1. Jakarta : Unindra Press
Solikhah, H. A. (2013). Bahasa Indonesia Komprehensif. Palembang: Noer Fikri.
Sugono, D. (2004). Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Tim Kreatif Puspa Swara.
Tarigan, P. G. (1989). Pengajaran Tata Bahasa Tagmenik. Bandung: Angkasa.