Nama : NIM :
Kelas : 1C (Kelompok 1)
Prodi : Teknologi Informasi
Fakultas : Teknik
Univesitas : Muhammadiyah Palembang
Tahun Ajaran : 2023 – 2024
Kata pengantar
BAB I…………………………………………
PENDAHULUAN……………………………
A. LATAR BELAKANG………………………
B. RUMUSAN MASALAH……………………..
C. TUJUAN………………………………………
………………………………………
BAB
II………………………………………………
………………………………………….
PEMBAHASAN………………………………
……………………………………………..
1. Pengertian
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
4
Ibid., hlm. 49.
5
Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 80.
Contohnya:
1. Gempa bumi telah mengguncang Kepulauan
mentawai dini hari.
2. Para tamu sedang menikmati jamuan makan
siang.
3. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang harus ada dalam kalimat verbal
(kalimat aktif) yang predikatnya terdiri dari kata kerja transitif. 6 Kata kerja
transitif adalah kata kerja yang membutuhkan kehadiran objek, biasanya
berawalan ‘me-‘. Bentuk kata kerja yang berawalan ‘ber-‘ dan berafiks ‘ke-
an’ biasanya tidak memerlukan objek.
Objek kalimat tidak akan hadir di dalam kalimat apabila:
4. Pelengkap
Ciri-ciri pelengkap :
a. Terletak di belakang prediket, biasanya masih dapat disisipi unsur
lain, yaitu objek.
Contoh:
1) Niken membelikan saya buku baru.
2) Andi berjualan koran.
b. Tidak didahului preposisi
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan, sebagai berikut:
1. Bersifat wajib karena melengkapi kata kerja dalam kalimat.
2. Tidak didahului dengan preposisi.
3. Terdapat di belakang prediket.
7
Ibid., hlm. 49.
‘kehilangan’, ’kedatangan’, ’kemasukan’, ’kerampokan’, juga diikuti oleh
pelengkap.
Perbedaan antara pelengkap dan objek terletak pada kalimat pasif.
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek
dan pelengkap dalam kalimat pasif, objek lah yang menjadi kalimat pasif,
bukan pelengkap.
5. Keterangan
8
Ibid., hlm. 49.
9
Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 85.
10
www.kelasindonesia.com/2015/05/13-jenis-kata-keterangan-dalam-bahasa-indonesia-beserta-
contohnya.html?m=1 Di akses pada tanggal 07 Oktober 2017 pukul 14.09 WIB
14 Januari dan minggu depan. Keterangan waktu berupa anak kalimat
ditandai oleh konjungtor seperti, setelah, sesudah, sebelum, saat,
sesaat, sewaktu, dan ketika. Contoh:
1) Gempa mengguncang Kota Padang pada sore hari.
2) Gempa mengguncang Kota Padang pada 30 September 2009.
3) Gempa tersebut masih menimbulkan luka mendalam bahkan 8
tahun setelah peristiwa itu terjadi.
b. Keterangan tempat, berupa frasa yang menyatakan tempat yang
ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam. Contoh :
1) Minda tinggal di pemukiman yang kumuh itu.
2) Ayah memanggil Angga yang masih mengurung diri dalam
kamarnya.
c. Keterangan cara dapat berupa kata ulang frasa atau anak kalimat yang
menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai dengan
kata dengan atau secara. Keterangan kata yang berupa anak kalimat
ditandai oleh kata dengan dan dalam. Keterangan cara yang berupa
kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Contoh:
1) Pencuri itu berlari dengan cepat.
2) Mutiara keluar dari rumah itu secara diam-diam.
d. Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat yang menyatakan
sebab. Seperti karena. Contoh:
1) Atika menangis karena terjatuh dari sepeda
2) Tanah perbukitan itu menjadi longsor karena penebangan liar
e. Keterangan tujuan, yaitu menambahkan kata informasi tujuan pada
kalimat, seperti untuk,supaya dan agar. Contoh:
1) Andri belajar sepanjang malam supaya naik kelas.
2) Atika menyirami bunga agar tumbuh subur.
f. Keterangan aposisi, berupa memberi penjelasan nomina, misalnya
subjek atau objek. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang
diterangkan. Keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (-) atau
tanda kurang. Contohnya:
1) Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
g. Keterangan tambahan, berupa memberi penjelasan nomina (subjek
atau objek). Keterangan tambahan berbeda dengan aposisi, keterangan
ini tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Keterangan
tambahan bercetak miring. Contoh:
1) Siska, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
h. Keterangan pewatas, berupa memberikan pembatas nomina. Misalnya
subjek, prediket, objek, keterangan atau pelengkap. Contoh:
1) Mahasiswa yang mempunyai IP lebih dari tiga mendapat
beasiswa.
11
Ibid., hlm. 50.
4. SPPel
Kalimat ini memiliki unsur subjek, prediket, dan pelengkap.
Contohnya:
a. Dia bermain piano.
S P Pel
b. Lila tertidur.
c. Anggi menangis.
7. SP (nomina)
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan prediket. Prediket berupa
nomina (kata benda). Contohnya:
a. Kami mahasiswa.
S P
b. Saya pelajar.
c. Bu Erwin seorang Dosen.
8. SP (adjektiva)
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan prediket. Prediket berupa
adjektiva (kata sifat). Contohnya:
a. Kami rajin.
S P
b. Saya lalai.
2.4. Peta Konsep
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan